Reksadana Pasar Uang: Jenis, Kelebihan dan Tips Investasinya

Uji Agung Santosa

18 Januari 2023

Pengertian reksadana pasar uang dan keuntungannya (123rf.com)
Pengertian reksadana pasar uang dan keuntungannya (123rf.com)

Reksadana pasar uang menjadi salah satu jenis reksadana yang banyak diminati karena dianggap lebih aman dari fluktuasi penurunan harga. Tidak heran jika untuk para pemula, reksadana pasar uang merupakan pilihan yang paling bijaksana.

Penasaran untuk mulai berinvestasi reksadana pasar uang? Simak beberapa fakta dan hal-hal lain terkait jenis reksadana ini di sini!

Definisi Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang 100% dana kelolaannya diinvestasikan ke dalam instrumen pasar uang oleh manajer investasi. Mereka akan memilih deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau obligasi yang memiliki jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksadana Terbuka, Reksadana pasar uang adalah reksadana yang hanya melakukan investasi pada:

  1. Instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau 
  2. Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

Baca juga: Reksa Dana Halal atau Haram? Simak Penjelasannya!

Potensi Imbal Hasil atau Return Reksadana Pasar Uang

Umumnya, reksadana pasar uang menawarkan imbal hasil sebesar 3-5% per tahun. Tingkat pengembalian ini bervariasi tergantung pada sarana investasi yang dipilih, perusahaan pengelola dana, dan kualifikasi pengelola dana.

Potensi pengembalian (return) dari reksadana pasar uang memang tidak sebesar dari jenis reksadana lainnya. Namun, nilainya tetap lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan konvensional di bank.

Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik

Performa investasi pasar uang di Indonesia terbilang stabil dan sangat baik. Berikut sejumlah pilihan produk reksadana pasar uang terbaik yang bisa dipilih di BMoney.

Manajer Investasi Nama Produk

PT Sucorinvest Asset Management

Sucorinvest Money Market Fund

PT Sucorinvest Asset Management

Sucorinvest Sharia Money Market Fund

PT Bahana TCW Investment Management

Bahana Likuid Syariah Kelas G

PT Syailendra Capital

Syailendra Dana Kas

PT Trimegah Asset Management

TRIM Kas 2

 

Jenis Instrumen Pasar Uang

Berikut ini macam-macam jenis instrumen pasar uang yang secara umum perlu Anda kenali sebelum berinvestasi:

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga berdenominasi rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai bukti pengakuan utang jangka pendek dengan sistem diskonto. Bank Indonesia biasanya menggunakan SBI untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Dengan menjual bank SBI, Bank Indonesia mampu menyerap kelebihan uang primer yang beredar di masyarakat.

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh bank umum dan ditandatangani oleh nasabah sebagai jaminan pelunasan utang. SPBU ini diperdagangkan melalui bank umum, lembaga keuangan non bank dan Bank Indonesia. Perdagangan SBPU dilakukan melalui lelang dan penerapan sistem diskon/bunga.

Surat Utang Negara (SUN)

Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang melibatkan pengakuan hutang dalam mata uang rupiah atau mata uang asing lainnya dan dimana pemerintah Republik Indonesia menjamin pembayaran bunga dan pokok. SUN sendiri terdiri dari Obligasi Negara (ON) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang diperdagangkan di pasar uang.

Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito adalah simpanan berupa deposito berjangka yang bukti kepemilikannya dapat dipertukarkan (dipindahtangankan) di pasar uang. Sertifikat deposito ini biasanya diterbitkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya dan diterbitkan dalam waktu maksimal 1 tahun. Sertifikat Deposito biasanya menawarkan tingkat bunga atau pengembalian yang lebih tinggi daripada produk simpanan biasa dan juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Banker's Acceptance (BA)

Banker's Acceptance (BA) adalah instrumen pasar uang berupa surat wesel hasil perdagangan luar negeri (ekspor atau impor) dan dapat diperdagangkan di pasar uang. BA sendiri juga digunakan sebagai instrumen untuk mencegah eksportir bangkrut. BA dapat ditagih atas notional penjualan dan pembelian barang ekspor/impor ditambah biaya lainnya.

Call Money

Call Money adalah pinjaman antar bank jangka pendek (kurang dari 7 hari) yang dibayarkan segera setelah bank ingin mengirim lebih banyak uang.

Perbedaan Reksadana Pasar Uang dengan Deposito

Sebagian besar orang masih percaya dengan deposito di bank. Instrumen investasi ini memberikan return atau pengembalian yang tetap setiap tahunnya. Kamu pun bisa menyimpan uang lebih lama tanpa khawatir uang akan hilang.

Meskipun begitu, deposito bukanlah jenis investasi yang nyaman untuk para pemula. Dana yang harus disiapkan untuk membuka rekening deposito relatif cukup besar sekitar Rp8-Rp10 juta. Selain itu, kamu pun harus mengendapkan dana tersebut paling sebentar satu tahun.

Jika memang memilih dana minimal untuk membuka rekening deposito, uang kamu malah akan berisiko saat pencairan. Risiko yang kamu akan terima adalah penurunan nilai uang akibat inflasi yang terjadi. Belum lagi kamu perlu membayar pajak deposito sebesar 20 persen.

Kekurangan-kekurangan di atas tentunya tidak akan kamu jumpai dalam reksadana pasar uang. Namun, bukan berarti deposito menjadi pilihan yang buruk. Hanya saja, target pasar dan tujuan dari investasi tersebut yang berbeda.

Baca juga: Pengertian Reksadana, Jenis, Fungsi, dan Keuntungannya

Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang

Keuntungan reksadana pasar uang.
Keuntungan reksadana pasar uang.

Kamu bisa melihat sejumlah keuntungan dan alasan investasi pasar uang ini lebih cocok untuk para pemula. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Return yang lebih tinggi dari deposito

Penyimpanan dana di bank sebenarnya cukup minim risiko. Sebut saja penyimpanan dalam rekening tabungan konvensional, tabungan berjangka, maupun deposito. Sayangnya, dana yang kamu endapkan akan sulit juga berkembang.

Deposito menjanjikan bunga sebesar 4-5 persen per tahunnya. Jenis produk tabungan bank lainnya malah menjanjikan bunga yang lebih kecil lagi. Berbeda dengan potensi return dari investasi pasar uang bisa mencapai 7-9 persen per tahunnya.

2. Modal memulai investasi yang kecil

Para pemula yang ingin memulai berinvestasi tentunya cocok dengan reksadana pasar uang. Kamu bisa memulainya dengan dana mulai dari Rp10.000. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi BMoney untuk memudahkan kamu memulai investasi reksadana.

3. Efisien

Kamu pun bisa langsung memulai investasi dari smartphone tanpa ribet. Investasi reksadana pun tidak membutuhkan analisis yang terlalu dalam. Kamu jadi bisa melakukan efisiensi waktu saat ingin berinvestasi.

4. Dikelola oleh profesional

Manajer investasi yang menghimpun dan mengelola dana investasi tentunya sudah profesional dengan pengalaman yang panjang. Perusahaan yang membawahinya sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

5. Mudah membeli dan mencairkan

Kemudahan lain yang diberikan oleh investasi reksadana adalah mudah dibeli dan dicairkan. Kamu bisa melakukan pembelian kapan saja. Hal ini pun memudahkan kamu yang ingin menambah investasi saat mendapatkan penghasilan tambahan.

6. Monitor investasi yang mudah

Manajer investasi akan memberikan kamu laporan yang komprehensif setiap bulannya. Kamu bisa melihat Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada produk yang dimiliki. Jadi, kamu lebih mudah memonitor investasi setiap saat.

7. Tidak kena pajak

Enaknya berinvestasi reksadana adalah keuntungan yang didapat bukan penghasilan yang dikenakan pajak. Kamu hanya perlu membayar fee yang dibebankan oleh perusahaan investasi. Tenang, jumlahnya tidak terlalu besar, kok.

Baca jugaDaftar Pertanyaan tentang Reksa Dana yang Penting Diketahui Pemula

Risiko Investasi Reksadana Pasar Uang

Biarpun minim, kamu juga harus menyadari bahwa jenis investasi ini juga memiliki risikonya. Berikut sejumlah risiko investasi pasar uang yang harus kamu ketahui.

1. Risiko penurunan NAB

Secara umum, harga efek portofolio yang produk yang kamu miliki pun bisa mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan perubahan tingkat suku bunga atau wanprestasi dari bank atau penerbit surat berharga.

2. Penarikan besar-besaran

Bisa jadi investor mengadakan penarikan dana secara besar-besaran (redemption). Hal ini yang membuat manajer investasi harus segera menjual semua surat dalam waktu yang singkat. Masalahnya, penjualan sebelum jatuh tempo akan memaksa manajer investasi menjual produknya di bawah harga pasar. Berarti itu juga kerugian untuk para investornya.

3. Terjadi perubahan peraturan

Penyedia jasa investasi tentunya memiliki peraturan sendiri dalam menjalankan operasionalnya. Peraturan pun kan terkait langsung dengan peraturan yang dijalankan pemerintah. Adanya perubahan peraturan tentunya akan berdampak pada potensi return.

4. Perubahan iklim ekonomi

Karena ini juga berhubungan dengan finansial, iklim perekonomian nasional juga akan memberikan dampak yang signifikan. Hal ini juga bisa berdampak pada daya beli masyarakat. Ada kemungkinan perubahan iklim tersebut sedikit banyak akan berdampak pada potensi return.

5. Force Majeure

Setiap investasi reksadana juga memiliki risiko keadaan kahar (force majeure). Keadaan ini tentunya di luar kuasa manusia. Namun, itulah risiko yang tetap harus dihadapi.

Baca juga: Perbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Dipahami Sebelum Berinvestasi

Penggunaan Dana Investasi Reksadana Pasar Uang

Investasi reksadana merupakan investasi jangka panjang dengan tempo di atas lima tahun. Terlebih lagi dengan investasi reksadana pasar uang yang hanya memiliki return paling rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya.

Namun, bukan berarti kamu harus menyimpan dananya selama itu. Kamu tetap boleh berinvestasi jangka pendek dengan durasi satu sampai dengan tiga tahun. Para investor yang melakukan langkah ini biasanya hanya ingin mengamankan dananya tanpa khawatir tergerus risiko investasi.

Sebagian orang juga memanfaatkan investasi reksadana pasar uang sebagai dana darurat. Namun, perlu diingat juga bahwa kamu tetap butuh waktu untuk mencairkannya. Berbeda dengan tabungan yang bisa diambil saat itu juga, reksadana butuh 4-5 hari kerja untuk proses pencairan dananya.

Investor yang Cocok untuk Reksadana Pasar Uang

Pengertian reksadana pasar uang.
Pengertian reksadana pasar uang.

Reksa dana pasar uang menawarkan keuntungan potensial yang lebih rendah dibandingkan reksa dana lainnya, namun juga memiliki risiko yang lebih rendah.

Keuntungan yang didapatkan investor dari reksa dana pasar uang biasanya diperoleh dari kupon atau bunga yang diterima dari instrumen pasar uang seperti deposito, surat berharga negara, atau surat berharga korporasi yang jatuh tempo pendek. Keuntungan ini diharapkan dapat memberikan tingkat stabilitas dan likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana lainnya.

Nah, siapa saja yang bisa memanfaatkan jenis investasi yang satu ini? Bisa dibilang, produk investasi ini terbuka untuk siapa saja. Reksadana pasar uang merupakan produk yang paling cocok untuk para pemula. Kamu bisa berinvestasi dengan modal yang minim, mulai dari puluhan ribu rupiah.

Di samping itu, investor senior juga banyak yang memanfaatkan reksadana pasar uang untuk melakukan diversifikasi portofolio. Langkah ini diyakini bisa menurunkan risiko investasi untuk mereka yang mengambil produk berisiko tinggi.

Sebagian orang malah menggunakan reksadana ini sebagai tabungan jangka panjang atau dana darurat. Potensi pengembalian dan risiko yang kecil membuat dana yang kamu investasikan akan lebih aman. Kamu bisa memanfaatkan reksadana ini untuk menyimpan uang dalam jangka waktu lebih dari lima tahun.

Tips Investasi Reksadana Pasar Uang

Tips investasi reksadana pasar uang.
Tips investasi reksadana pasar uang.

Investasi ini memang favorit para investor pemula. Biarpun risiko kecil, bukan berarti kamu bisa menaruh dana tanpa berpikir panjang. Ikuti tips investasi reksadana pasar uang di bawah ini supaya bisa dapat untung banyak.

1. Menentukan tujuan investasi pasar uang

Tujuan investasi ini sangat penting untuk ditentukan jauh sebelum kamu memasukkan dana. Dengan memiliki tujuan investasi yang tepat, kamu pun bisa lebih fokus dan semangat saat mengalokasikan dananya. Pastikan juga kamu punya tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang dalam urusan finansial.

Tujuan investasi bisa untuk biaya pendidikan, membeli kendaraan bermotor, atau menikah dalam beberapa tahun ke depan. Kamu pun bisa membuat investasi ini sebagai dana darurat untuk menghadapi masalah finansial yang akan datang.

2. Menentukan dana investasi

Dana investasi bisa didapatkan dari penghasilan rutin bulanan. Namun, kamu harus mengaturnya dengan baik. Dana investasi sebaiknya berasal dari lebihan penghasilan yang kamu miliki. Kamu pun harus terlebih dulu menunaikan kewajiban rutin dengan dana tersebut.

Hindari penggunaan dana pinjaman atau uang yang seharusnya kamu gunakan dalam waktu yang dekat. Menggunakan dana tersebut hanya akan menambah risiko investasi yang kamu jalankan.

3. Berinvestasi dengan jumlah yang tepat

Investasi reksadana pasar uang punya risiko yang terbilang kecil. Hal ini menjadi potensi untuk kamu bisa berinvestasi lebih besar tanpa khawatir akan risikonya. Sebaiknya tidak hanya berinvestasi hanya dengan minimal transaksi yang dibutuhkan.

Cobalah untuk meningkatkan nilai yang kamu keluarkan setiap transaksi. Dengan begitu, kamu pun bisa mencapai tujuan investasi dengan lebih cepat.

4. Disiplin dalam reksadana pasar uang terbaik

Pengaturan keuangan membutuhkan kedisiplinan tingkat tinggi. Kamu pun perlu menentukan jangka waktu investasi sedari awal. Hal yang sama pun harus kamu terapkan dalam investasi reksadana pasar uang.

Tetapkan niat investasi satu bulan sekali dengan jumlah yang sudah ditetapkan di awal. Jika ada satu bulan yang terlewat, kamu perlu menggantinya di bulan berikutnya. Dengan begitu, kamu tetap bisa mencapainya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

5. Tidak menarik dana sebelum waktunya

Investasi reksadana pasar uang bukanlah sumber dana untuk keperluan konsumtif. Seperti yang disebutkan di awal tentang tujuan investasi, kamu perlu mengumpulkannya untuk sesuatu yang besar. Karena itu, hindari penarikan dana investasi sebelum waktunya.

Namun, bukan berarti kamu tidak boleh menarik dananya lebih cepat. Investasi pasar uang tetap bisa dijadikan dana darurat saat kamu benar-benar membutuhkannya. Sebut saja ketika mengalami bencana atau kehilangan pekerjaan.

6. Terus menambah jumlahnya

Kamu yang bekerja kantoran berpotensi mendapatkan bonus pada waktu-waktu tertentu. Begitu juga dengan para pelaku bisnis yang mungkin akan mengalami penjualan di atas rata-rata. Pada saat itu, cobalah menambah jumlah investasi pasar uang yang kamu jalani.

Menambah jumlah investasi tentunya akan banyak manfaat untuk finansial kamu. Pertama, kamu bisa meningkatkan nilai aset investasi yang dimiliki. Kedua, kamu pun bisa menyelamatkan dana lebihan tersebut dari kebutuhan yang bersifat konsumtif.

7. Tidak menunda investasi reksadana pasar uang

Beberapa kesalahan dari investor pemula adalah menunda untuk berinvestasi. Alasan yang paling sederhananya adalah ketakutan dengan risiko yang ada dan juga kekurangan dalam pengaturan keuangan. Semua itu hanya akan menjadi ketakutan semata jika kamu tidak pernah melakukannya.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang reksadana pasar uang. Kamu yang ingin mulai berinvestasi reksadana pasar uang pun sudah bisa lebih mudah sekarang. Kemudahan berinvestasi reksa dana dan saham bisa dilakukan melalui aplikasi BMoney.

Jenis Reksadana Lainnya di BMoney

Terdapat banyak pilihan produk reksadana lainnya di BMoney yang bisa kamu pilih, seperti:

  1. Reksa Dana Pendapatan Tetap
  2. Reksa Dana Saham
  3. Reksa Dana Campuran
  4. Reksa Dana Syariah
  5. Reksa Dana Terproteksi

Sekarang, mulai investasi sudah tidak perlu repot lagi. Jadi, kamu bisa merencanakan tujuan keuangan dan berinvestasi hanya menggunakan gadget dan koneksi internet saja.


 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!