Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana seorang investor legendaris seperti Lo Kheng Hong memilih saham yang selalu memberikan cuan? Salah satu saham yang berada di portofolionya adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Baca juga: Analisa Performa dan Kinerja Keuangan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Dalam artikel ini, kita akan membahas kinerja finansial BMTR, prospek bisnisnya, dan apakah saham ini layak untuk Anda pertimbangkan sebagai bagian dari investasi Anda. Mari kita jelajahi lebih dalam dunia investasi yang penuh potensi ini.
Profil Singkat Saham BMTR
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) adalah induk dari grup PT MNC milik Hary Tanoesoedibjo. Grup ini terdiri dari dua subsidiari utama: Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan MNV Vision Networks Tbk (IPTV).
BMTR memegang 60,67% saham IPTV dan 52,67% saham MNCN. Ini berarti pendapatan BMTR sebagian besar berasal dari kinerja kedua anak usahanya ini.
Per 31 Maret 2024, komposisi pemegang saham BMTR adalah sebagai berikut:
- Public: 47,22%
- PT. MNC Asia Holding Tbk: 45,75%
- Lo Kheng Hong: 6,53%
- Hary Tanoesoedibjo: 0,19%
- Rosano Barack: 0,19%
- Indra Pudjiastut: 0,12%
- Treasury Stock: 0,00%
- Ruby Panjaitan: 0,00%
Baca juga: Analisis Mendalam Kinerja dan Harga Saham Medco Energi Internasional (MEDC)
Kinerja Saham BMTR
Komponen | Q1 2024 | 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Pendapatan | 2,88 triliun | 10,16 triliun | 12,23 triliun | 13,97 triliun | 12,06 triliun | 12,93 triliun |
Laba Kotor | 1,56 triliun | 3,98 triliun | 5,81 triliun | 6,58 triliun | 5,87 triliun | 6,24 triliun |
Laba Bersih | 332,44 miliar | 677,55 miliar | 1,17 triliun | 1,38 triliun | 912,73 miliar | 1,40 triliun |
Pada 31 Maret 2024, Global Mediacom (BMTR) mencatatkan laba sebesar Rp332,44 miliar, turun 3,95% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp319,79 miliar. Menariknya, laba per saham dasar meningkat menjadi Rp20,3 dari Rp19,6 pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan BMTR di Kuartal-1 2024 tercatat sebesar Rp2,88 triliun, mengalami penurunan 9,71% dibandingkan Rp3,19 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban langsungnya turun dari Rp1,61 triliun tahun lalu menjadi Rp1,32 triliun. Laba kotor BMTR sebesar Rp1,56 triliun, sedikit berkurang dari Rp1,57 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Mengupas Tuntas Indicative Equilibrium Price (IEP) di Bursa Efek Indonesia
Dilansir dari Emitennews, beban umum dan administrasi berkurang menjadi Rp660,40 miliar dari Rp679,25 miliar. Kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp18,40 miliar, berubah dari surplus Rp26,43 miliar. Beban keuangan naik menjadi Rp216,72 miliar dari Rp206,60 miliar. Penghasilan bunga meningkat menjadi Rp13,77 miliar dari Rp12,75 miliar, sementara pendapatan lain-lain bersih turun menjadi Rp13,24 miliar dari Rp29,44 miliar.
Laba sebelum pajak yang dicatatkan sebesar Rp692,87 miliar, mengalami penurunan dari Rp761,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban pajak penghasilan turun menjadi Rp104,46 miliar dari Rp141,34 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih periode berjalan turun menjadi Rp588,41 miliar dari Rp620,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Total ekuitas BMTR meningkat menjadi Rp28,23 triliun dari Rp27,65 triliun pada akhir tahun lalu. Jumlah liabilitas berkurang menjadi Rp7,29 triliun dari Rp7,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset terkumpul BMTR naik tipis menjadi Rp35,43 triliun dari Rp35,26 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pembagian Dividen BMTR
BMTR tidak termasuk emiten yang rutin membagikan dividen setiap tahun. Pembayaran dividen terakhir dilakukan pada tahun 2018 dengan total dividen tunai Rp 69,16 miliar, atau sekitar 14% dari laba bersih tahun 2017.
Dalam beberapa tahun terakhir, BMTR memilih untuk menahan laba guna memperkuat struktur permodalan, mengurangi pinjaman, dan mengembangkan usaha terkait bisnis digital.
Baca juga: Capital Market Line: Pengertian, Manfaat, Rumus, dan Contoh Perhitungan
Prospek Bisnis BMTR
Dilansir dari Theinvestor.id, BMTR berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) sebanyak 1,66 miliar lembar saham senilai Rp 100 per saham, setara 10% dari total saham yang beredar di publik.
Private placement ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perusahaan, serta meningkatkan kinerja perusahaan dalam bisnis media berbasis iklan dan konten, serta media berbasis langganan.
Analisis Fundamental BMTR
Baca juga: Investor Wajib Tahu! 3 Indikator untuk Mengukur Kesehatan Perekonomian
Total Aset, Liabilitas, dan Ekuitas
Berikut adalah data keuangan BMTR dalam beberapa tahun terakhir yang menunjukkan tren aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan:
Komponen | Q1 2024 | 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Total Aset | 35,53 triliun | 35,26 triliun | 35,91 triliun | 34,10 triliun | 32,26 triliun | 30,15 triliun |
Total Liabilitas | 7,29 triliun | 7,61 triliun | 9,26 triliun | 10,23 triliun | 20,02 triliun | 19,08 triliun |
Total Ekuitas | 28,23 triliun | 27,65 triliun | 26,64 triliun | 23,87 triliun | 12,23 triliun | 11,06 triliun |
Analisis Harga Saham BMTR
Pada 31 Maret 2024, harga saham BMTR per lembar adalah Rp 100. Dengan ukuran lot di Indonesia adalah 100 lembar, maka harga satu lot saham BMTR adalah Rp 10.000. Ini menjadikannya saham yang cukup terjangkau bagi investor ritel.
Analisis Harga Wajar Saham BMTR
Untuk menentukan harga wajar saham BMTR, kita dapat menggunakan beberapa metode, seperti Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Discounted Cash Flow (DCF). Dalam analisis ini, kita akan menggunakan metode P/E Ratio sederhana.
Dengan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 677,55 miliar dan jumlah saham beredar 16,35 miliar lembar, maka laba per saham (EPS) adalah sekitar Rp 41,43. Dengan harga saham saat ini Rp 100, P/E Ratio adalah sekitar 2,41. P/E Ratio yang rendah bisa mengindikasikan saham undervalued, namun perlu analisis lebih mendalam tentang prospek bisnis dan risiko yang dihadapi.
Baca juga: Sucorinvest Equity Fund: Investasi dengan Potensi Imbal Hasil Optimal
Dengan kinerja yang fluktuatif namun penuh peluang, BMTR menawarkan prospek yang menarik bagi para investor. Jika Anda ingin memaksimalkan investasi Anda dengan lebih mudah dan terjamin, coba aplikasi BMoney.
BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia memudahkan Anda untuk berinvestasi di saham dan reksa dana dengan berbagai fitur unggulan yang mendukung keputusan investasi Anda. Unduh BMoney sekarang dan jadilah investor cerdas!