Setiap orang pasti memiliki impian yang ingin dicapai. Membeli rumah, membeli mobil, memberangkatkan orang tua naik haji, merupakan beberapa contoh impian tadi.
Untuk mewujudkan impian tersebut, ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Yakni, investasi. Investasi merupakan suatu upaya untuk menumbuhkan uang di masa depan sehingga kamu bisa memenuhi berbagai kebutuhan yang diinginkan dengan mudah.
Hanya saja, investasi bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Kamu bisa mendapatkan hasil investasi yang memuaskan jika kamu memahaminya dengan baik.
Untuk itulah, apabila kamu seorang investor pemula, kamu harus belajar investasi dengan baik. Memang, akan lebih baik jika belajar investasi sejak dini. Meski begitu, tidak ada kata terlambat untuk belajar investasi berapapun usia kamu.
Berikut tips belajar investasi untuk pemula yang harus kamu ketahui.
Belajar investasi untuk pemula, ini yang harus diperhatikan
Jika kamu ingin terjun ke dunia investasi, tentu kamu harus belajar investasi untuk pemula dulu agar tidak salah melangkah. Nah, ada beberapa hal penting yang harus kamu cermati sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
1. Memulai investasi sedini mungkin
Kamu pasti ingin dapat merasakan kebebasan finansial sejak muda, kan? Bebas finansial berarti suatu keadaan di mana kamu tidak perlu memikirkan keuangan, karena kamu tak perlu lagi bekerja mencari uang. Sebaliknya, justru uanglah yang bekerja untuk kamu.
Untuk mencapai hal tersebut, kamu bisa memulainya dengan belajar investasi sendiri. Coba saja cari tahu di internet dengan kata kunci belajar investasi untuk pemula. Di sana kamu akan menemukan berbagai artikel yang bisa kamu pelajari tentang investasi.
Baca juga: Surat Perjanjian Investasi, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya
2. Menetapkan tujuan investasi
Hal pertama yang harus diperhatikan saat belajar investasi untuk pemula, kamu harus mengetahui dulu apa tujuan investasimu. Pada umumnya, tujuan investasi antara lain mempersiapkan dana pensiun, membeli kendaraan, membeli rumah, atau mempersiapkan dana pendidikan.
Selain itu, menetapkan tujuan investasi juga berarti kamu harus menetapkan berapa jumlah uang yang harus disisihkan untuk investasi.
Jika kedua hal tersebut sudah dilakukan, kamu akan lebih mudah untuk memilih instrumen investasi apa yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanmu tadi.
Ambil contoh, jika kamu memiliki tujuan untuk membeli rumah dengan jangka waktu 10 tahun ke depan, maka instrumen investasi yang tepat adalah investasi saham dan reksadana saham. Pasalnya, kedua instrumen ini bisa memberikan keuntungan yang optimal dalam jangka panjang.
Baca juga: Begini Cara Dapat Keuntungan Investasi Emas Antam Secara Maksimal!
3. Mengetahui profil risiko masing-masing
Belajar investasi untuk pemula memang susah-susah gampang. Setelah menetapkan tujuan investasi, kamu harus mengetahui bahwa setiap orang memiliki profil risiko masing-masing. Itu sebabnya, kamu harus mengetahui terlebih dulu kamu termasuk investor dengan profil risiko seperti apa.
Ada tiga tipe investor berdasarkan profil risikonya, yakni:
- Konservatif
Investor dengan profil risiko jenis ini lebih memilih investasi dengan resiko rendah karena cenderung takut berspekulasi.
Beberapa instrumen investasi yang cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif antara lain reksadana pasar uang, serta investasi emas dan logam mulia.
- Moderat
Investor dengan tipe moderat tidak takut mengambil risiko saat bermain di pasar yang lebih fluktuatif supaya bisa mendapat return besar. Itu sebabnya, investor moderat pada umumnya lebih berani ketimbang investor konservatif.
Salah satu contoh instrumen investasi untuk tipe investor moderat adalah reksadana campuran.
- Agresif
Investor dengan tipe agresif selalu siap masuk ke pasar fluktuatif dengan risiko besar demi bisa mendapatkan return besar. Pada umumnya, investor jenis ini terbilang berani kehilangan uang.
Investor agresif sangat tepat berinvestasi di pasar saham yang memang sangat fluktuatif namun menjanjikan keuntungan yang besar.
Dengan belajar investasi untuk pemula, nantinya kamu akan dapat memetakan apakah kamu termasuk tipe investor yang konservatif, moderat, atau agresif.
Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Saham dengan Dividen Terbesar Berikut Ini!
4. Menggunakan dana milik sendiri
Langkah ketiga dalam belajar investasi bagi pemula adalah menggunakan dana milik sendiri untuk berinvestasi. Hal ini berarti, kamu dilarang keras menggunakan uang pinjaman untuk menanamkan modal.
Mengapa demikian? Meminjam uang untuk kemudian diinvestasikan bisa menggerus margin keuntungan yang bisa kamu kantongi dari investasi tersebut.
Yang lebih dikhawatirkan, jika investasi yang kamu lakukan tidak berjalan baik. Ini bisa menyebabkan utang kamu akan semakin menumpuk sehingga membebani keuanganmu sendiri.
Oleh karenanya, bagi investor pemula, akan lebih baik jika menanamkan investasi dengan menggunakan uang sendiri. Dengan demikian, kamu bisa menikmati penuh keuangan yang didapat. Andai kata keuntungan investasi tidak sesuai harapan, kamu pun tidak perlu merasa khawatir untuk mengembalikan uang pinjaman.
Baca juga: Apakah Kripto Halal sebagai Jenis Instrumen Investasi?
5. Menentukan jangka waktu investasi sekaligus target dana yang dibutuhkan
Dalam proses belajar investasi untuk pemula, seorang investor juga harus menentukan terlebih dulu jangka waktu investasi. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada nominal investasi dan jenis instrumen investasi yang akan dipilih nantinya.
Biasanya, semakin panjang jangka waktu investasi, maka akan semakin besar pula uang yang harus disiapkan. Pilihan instrumen juga akan mengikuti kedua hal tersebut.
6. Mengalokasikan dana untuk investasi secara konsisten
Untuk investor pemula, kamu dapat mengawali investasi dengan menyisihkan dana yang sesuai dengan kemampuanmu. Lalu, kamu harus konsisten untuk menyisihkannya setiap bulan.
Jika kamu masih dalam tahap belajar investasi, jangan terlalu banyak mengalokasikan dana untuk investasi. Nanti, seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengetahuan investasimu, kamu bisa menambah dana investasi secara berkesinambungan.
7. Memulai investasi dengan cara investasi tidak langsung
Langkah selanjutnya dalam proses belajar investasi untuk pemula adalah kamu bisa memulai berinvestasi di pasar modal secara tidak langsung.
Salah satu caranya dengan membeli produk reksadana. Nantinya, ada manajer investasi yang akan membantu mengelola dana kamu.
Apabila kamu sudah memahami dengan baik instrumen investasi yang ada, kamu bisa menentukan sendiri investasi yang diinginkan.
8. Memilih platform investasi yang terpercaya
Kini, investasi semakin mudah dilakukan seiring dengan perkembangan dunia digital. Hal ini ditandai dengan banyaknya platform digital yang bisa memfasilitasi investasi online.
Jika kamu sudah belajar investasi untuk pemula dan menentukan instrumen investasi apa yang ingin kamu pilih, langkah selanjutnya adalah menentukan platform yang tepat.
Yang menjadi catatan penting di sini adalah kamu harus memilih platform investasi yang memiliki reputasi baik dan sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
Baca juga: Deretan Challenge Menabung yang Bisa Kamu Coba
9. Jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang
Bagi kamu yang masih belajar investasi untuk pemula, ada satu istilah investasi yang sangat terkenal yang harus kamu pahami. Yaitu: Jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang.
Penjelasannya seperti ini. Jika kamu meletakkan semua telur dalam satu keranjang, saat keranjang jatuh, maka hancurlah semua telur yang ada.
Berbeda halnya jika kamu menempatkan telur di beberapa keranjang. Saat satu keranjang jatuh, maka telur yang ada di keranjang lain tidak akan ikut pecah.
Jika dikaitkan dengan investasi, maka istilah menaruh telur di berbagai keranjang bisa diartikan sebagai langkah diversifikasi. Tujuannya ya itu tadi, untuk meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
Tidak hanya itu, dengan melakukan diversifikasi, kamu bisa menetapkan tujuan yang berbeda dari investasi tersebut.