Apa Itu BI Checking, Mengapa Penting, dan Cara Membersihkan Catatannya?

Uji Agung Santosa

26 September 2023

Mengenal apa itu BI Checking (123rf.com)
Mengenal apa itu BI Checking (123rf.com)

Kamu pernah mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), atau pengajuan kartu kredit? Dalam proses pengajuan kredit-kredit tersebut, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah lolos BI Checking. Jika syarat BI Checking terpenuhi, maka pengajuan kreditmu besar kemungkinan akan diterima. 

 

Belakangan, BI Checking yang kini bernama Sistem Layanan Informasi Keuangan atau SLIK ternyata juga menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan untuk menerima karyawan. Lantas, apa itu BI Checking? Sepenting apa hal tersebut untuk kelancaran urusanmu?

Apa Itu BI Checking?

BI Checking mengacu pada historis atau Informasi Debitur Individual (IDI) yang mencatat kelancaran pembayaran kredit secara kolektibilitas; apakah seorang individu tersebut lancar membayar kreditnya atau mengalami kemacetan pembayaran. BI Checking adalah satu dari beberapa layanan informasi riwayat kredit dalam SID atau Sistem Informasi Debitur. 

Pada sistem tersebut informasi nasabah saling dipertukarkan oleh bank-bank serta lembaga keuangan. Informasi yang dimaksud antara lain identitas debitur agunan, pengurus dan pemilik badan usaha debitur, jumlah pembiayaan atau pinjaman yang diterima, riwayat pembayaran cicilan hingga historis kredit macet.

Informasi nasabah tersebut bisa diakses oleh bank-bank dan lembaga keuangan yang sudah terdaftar dalam BIK atau Biro Informasi Kredit. Data-data nasabah yang terekam dalam sistem lantas diberikan oleh anggota BIK pada BI. Setiap bulannya data-data nasabah ini diberikan oleh anggota BIK pada BI untuk kemudian dikumpulkan oleh BI secara berkala lalu diintegrasikan dalam SID. 

Baca juga: Keuntungan Menjadi Nasabah Prioritas dan Cara Daftarnya

Berdasarkan info yang dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sistem Informasi Debitur sudah berubah nama menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Pergantian ini disebabkan oleh fungsi pengawasan perbankan yang sudah berpindah dari BI ke OJK. 

Di SLIK, layanan informasi riwayat kredit nasabah bank dan lembaga keuangan dinamakan layanan informasi debitur atau iDEB. Layanan berisi data debitur ini bisa diakses oleh bank serta lembaga pembiayaan dan keuangan. Selain dapat akses, bank dan lembaga keuangan juga punya kewajiban untuk melaporkan data debitur ke SID. 

Skor Kredit Berdasarkan BI Checking

Data nasabah yang pernah mengajukan kredit kemudian disetorkan pada sistem akan diberikan skor berdasarkan dari catatan kreditnya. Skor yang dihasilkan berasal dari catatan kolektibilitas calon debitur. Ketika pengajuan kreditmu ditolak, bisa jadi karena catatan kolektibilitas yang terekam dalam sistem informasi bernilai buruk. 

Nilai atau skor kredit yang diberikan pada calon debitur berskala dari 1-5. Lalu, berapa nilai skor paling baik dan berapa yang paling buruk? Berikut adalah rinciannya! 

  • Skor 1: Kredit Lancar, artinya calon debitur selalu membayar cicilan setiap bulannya, lengkap dengan bunga sampai cicilan lunas tanpa pernah menunggak. 
  • Skor 2: Kredit DPK atau Kredit dalam Perhatian Khusus, artinya calon debitur tercatat menunggak cicilan kredit dalam jangka waktu 1-90 hari.
  • Skor 3: Kredit Tidak Lancar, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit dalam jangka waktu 91-120 hari.
  • Skor 4: Kredit Diragukan, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit dalam jangka waktu 121-180 hari.
  • Skor 5: Kredit Macet, artinya debitur tercatat menunggak cicilan kredit dalam jangka waktu lebih dari 180 hari.

Dari informasi di atas, calon debitur dengan skor 3-5, punya reputasi buruk sehingga bank dan lembaga pembiayaan akan menolak pengajuan kredit dari yang bersangkutan. Calon debitur pemilik skor 3-5 masuk dalam Blacklist BI Checking. Alasannya tentu saja karena bank dan lembaga pembiayaan tidak akan mau mengambil risiko sebab kredit macet atau non performing loan (NPL).

Non Performing Loan (NPL) merupakan indikator penting yang dipakai untuk mengukur kondisi kesehatan suatu bank. Keberadaan NPL bisa membuat modal bank berkurang, yang berimbas pada pemberian kredit selanjutnya. 

Berdasarkan data di atas pula terlihat bahwa calon debitur dengan nilai skor 1 merupakan favorit atau yang diutamakan oleh bank dan lembaga pembiayaan. Sementara calon debitur dengan skor 2, masih belum aman alias perlu diawasi karena bisa menunggak sewaktu-waktu.

Cara Melihat BI Checking

Cara Melihat BI Checking
Cara Melihat BI Checking

Setelah mengetahui definisi apa itu BI Checking dan mengetahui skor yang baik untuk urusan perkreditan, saatnya mencari tahu tentang caranya melihat BI Checking. Ketahuilah bahwa selain anggota BIK atau Biro Informasi Kredit, informasi dalam SID juga dapat diakses oleh publik. 

Bagi siapa pun yang ingin mengetahui atau mengecek kondisi atau catatan riwayat kreditnya, bisa mengajukan informasi SID ke kantor OJK secara gratis. Seperti apa langkah-langkahnya? 

Baca juga: Mengenal Fungsi OJK untuk Investor dan Lembaga Keuangan

  • Untuk debitur perorangan atau individu, siapkan kartu identitas asli berupa KTP untuk WNI dan paspor bagi WNA. Untuk debitur berupa badan usaha harus membawa fotokopi identitas badan usaha serta identitas pengurus. Jangan lupa bawa identitas asli badan usahamu untuk ditunjukkan pada petugas. 
  • Kunjungi kantor OJK di Jakarta atau kantor-kantor perwakilan di daerah, lalu isi formulir permohonan SID. 
  • Setelah dokumen dirasa lengkap, petugas OJK akan mencetak hasil iDEB. 

Namun, jika tak sempat mendatangi kantor OJK untuk mengurusnya, kamu bisa melakukan pengecekan status BI Checking melalui online. Caranya:

  • Buka laman permohonan SLIK di alamat https://konsumen.ojk.go.id/minisitedplk/registrasi.
  • Isi formulir dan nomor antrean.
  • Unggah hasil scan dokumen yang dibutuhkan seperti KTP untuk WNI dan paspor untuk warga asing. untuk badan usaha, unggah hasil scan dari identitas pengurus, akta pendirian perusahaan dan NPWP.  
  • Jika semua dokumen telah berhasil diunggah, selesaikan dengan menekan tombol ‘Kirim’ setelah sebelumnya lebih dulu mengisi kolom captcha. 
  • Kamu hanya perlu menunggu email berisi konfirmasi dari OJK berupa bukti registrasi antrean SLIK online. 

Selanjutnya, OJK akan melakukan verifikasi data, dan pemohon akan menerima pemberitahuan paling lambat H-2 dari tanggal antrean. Bila data-data yang diunggah terbukti valid, nasabah bisa mencetak formulir pada email dan menandatanganinya sebanyak tiga kali. 

Foto atau scan formulir yang telah ditandatangani tersebut dikirim ke nomor WhatsApp yang tertera pada email beserta selfie sambil memperlihatkan KTP. OJK lantas akan melakukan verifikasi lanjutan melalui WhatsApp dan video call (bila diperlukan). Jika dinyatakan lolos verifikasi, maka OJK akan mengirimkan hasil iDeb SLIK melalui emailmu. 

Cara Membersihkan BI Checking

Cara Membersihkan BI Checking
Cara Membersihkan BI Checking

Skor buruk BI Checking tentu meresahkanmu, terutama jika sedang membutuhkan pinjaman lain yang mendesak. Namun, BI Checking dengan skor buruk ternyata bisa diubah menjadi bagus dengan cara-cara tertentu, yaitu: 

1. Melunasi Cicilan yang Menunggak

Cara pertama untuk membersihkan BI Checking-mu adalah dengan mulai melunasi cicilan yang tertunggak. Pasalnya, memang tak ada jalan lain untuk mengubah nilai skor yang buruk kecuali melunasi cicilan. Bank mana pun tidak akan meloloskan pengajuan pinjaman dari calon debitur dengan skor buruk.

2. Segera Pantau BI Checking

Segera setelah melunasi cicilan yang tertunggak, pantai BI Checking-mu lalu perhatikan apakah skormu berubah atau tidak. Jika masih sama, ajukan komplain ke bank tempat kamu akan mengajukan kredit.

3. Konfirmasikan ke OJK

Cara selanjutnya yaitu melakukan konfirmasi ke OJK setelah melakukan pelunasan. Bawa surat klarifikasi dari bank tempat kamu mengajukan kredit kemudian lakukan konfirmasi ke pihak OJK bahwa kamu sudah melunasi cicilan. Setelahnya tunggu hingga BI Checking dinyatakan bersih.

Mengajukan pinjaman pada bank atau lembaga pembiayaan sebenarnya tidak terlalu sulit jika kamu memenuhi syarat yang telah mereka tetapkan, seperti BI Checking ini. Bagi pihak kreditur riwayat pembayaranmu sebagai calon debitur tentu saja penting karena siapa pun tak ingin memberikan pinjaman pada pihak yang kerap menunggak.

Dengan alasan tersebut, apa itu BI Checking dan cara mengeceknya tentu menjadi info penting untuk diketahui, apalagi jika kamu memang berniat mengajukan pinjaman untuk berbagai keperluan, salah satunya mungkin untuk berinvestasi. 

Baca juga: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Kredit Investasi

Saat ini, investasi adalah upaya yang cukup lumrah untuk mendapatkan pundi-pundi penghasilan tambahan. Siapa pun bisa mulai investasi, termasuk investor baru karena berbagai kemudahan sudah tersedia, salah satunya aplikasi investasi BMoney. Aplikasi ini sudah tersedia di App Store dan Play Store secara gratis, paling penting BMoney sudah terdaftar di OJK! Tunggu apa lagi? Unduh sekarang juga!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!