Saat ini, banyak orang mulai menyadari pentingnya berinvestasi, baik dalam bentuk saham, obligasi, properti, maupun jenis instrumen investasi lainnya. Salah satu istilah yang sering disebutkan dalam dunia investasi adalah bursa. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang kemudian mencari tahu apa itu bursa dan fungsinya.
Jika kamu juga termasuk orang yang baru akan memulai berinvestasi, pelajari sejarah bursa, pengertian, beserta fungsinya di sini.
Baca juga: 8 Pilihan Investasi untuk Anak Muda
Apa Itu Bursa?
Bursa adalah tempat jual beli yang telah diatur secara resmi oleh Undang-Undang Dasar (UUD) di Indonesia. Bursa atau sering juga disebut pasar sama-sama merupakan tempat yang mempertemukan penjual dengan pembeli. Bedanya, pasar biasa digunakan dalam perdagangan tradisional dengan melibatkan produk yang dijual secara langsung dalam bentuk fisik, sedangkan bursa mengacu pada perdagangan kontemporer tanpa melibatkan produk secara fisik.
Secara historis, “bursa” berasal dari bahasa Prancis, yaitu bourse yang diambil dari sebuah tempat bernama Ter Beurze yang ada di Bruges (Belgia modern). Tempat tersebut biasa dijadikan sebagai tempat para pedagang untuk bertransaksi sehingga dikenal sebagai bursa. Sementara itu, ada juga sejarah lain yang menyebutkan bahwa “bursa” diambil dari bahasa Latin bursa yang artinya dompet atau kantong.
Bagaimanapun sejarahnya, saat ini bursa identik dengan pasar terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi, terutama dalam perdagangan efek, komoditas, mata uang, hingga surat kontrak. Uniknya, bursa juga sering kali mempertemukan penjual dan pembeli tanpa tahu siapa lawan transaksi mereka.
Baca juga: Mengenal Pembagian Dividen Saham Beserta Prosedurnya
Jenis-Jenis Bursa
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bursa adalah tempat orang biasa bertransaksi tanpa bersinggungan langsung dengan produk yang diperjualbelikan. Berikut ini adalah jenis-jenis bursa yang perlu kamu ketahui.
1. Bursa efek
Bursa efek berasal dari kata ‘bursa’ yang berarti tempat perdagangan dan ‘efek’ yang artinya surat berharga. Gabungan kedua kata tersebut kemudian digunakan untuk menggambarkan ruang atau wadah transaksi jual-beli surat berharga dari berbagai perusahaan.
Secara umum, bursa efek biasanya memperjualbelikan obligasi atau saham sebagai bukti kepemilikan perusahaan atas modal yang disetorkan. Para pemegang saham berhak mendapat dividen atau keuntungan perusahaan yang sesuai dengan jumlah modal yang disetorkan atau saham yang dimiliki di perusahaan tersebut.
Singkatnya, bursa efek adalah bursa tempat jual beli efek dari berbagai macam perusahaan. Di sinilah para investor sebagai pemilik dana berkumpul untuk kemudian bertemu dengan para perusahaan emiten sebagai pencari modal.
Setiap negara mempunyai bursa efek resmi masing-masing. Misalnya, Amerika memiliki bursa efek resmi terbesar bernama New York Exchange, sedangkan Indonesia memiliki bursa efek resmi yang memfasilitasi kegiatan jual beli efek kepada publik dengan jumlah perusahaan yang tercatat di dalamnya sebanyak 108 badan usaha yang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca juga: 6 Daftar Negatif Investasi di Indonesia untuk Investor Asing
2. Bursa valas
Bursa valuta asing (valas) disebut juga pasar valas, yaitu tempat jual beli valas atau mata uang asing yang melibatkan kurs atau perbedaan nilai antara mata uang satu negara dengan mata uang negara lainnya. Selisih nilai mata uang inilah yang diperjualbelikan di bursa valas.
Ada dua istilah yang biasa digunakan di bursa valas, yaitu lot dan pip. Satu lot bernilai setara dengan 100.000 dolar dan satu pip nilainya setara dengan 10 dolar. Namun, nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang biasa kita lihat di dunia perbankan. Nilai dolar di bursa valas bisa sangat bervariasi, mulai dari Rp6–10 ribu.
Transaksi di bursa balas bisa dilakukan secara dua arah. Misalnya, membeli mata uang asing terlebih dulu (open buy), lalu menjualnya (sell) atau menjual mata uang terlebih dulu, baru membeli mata uang lainnya.
3. Bursa komoditas
Bursa komoditas merupakan tempat jual beli komoditas beserta turunannya. Selain penjual dan pembeli, bursa ini juga biasanya dihadiri oleh para pedagang perantara yang lebih dikenal dengan sebutan makelar atau komisioner. Dalam bursa komoditas, ada beberapa produk yang biasa dijual, di antaranya:
- Logam. Produk ini terdiri atas logam berharga, seperti emas, perak, tembaga, platinum, dan paladium.
- Energi. Produk ini mencakup energi mentah ataupun hasil olahannya, seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan bensin.
- Ternak. Produk ini mencakup ternak hidup dan pakannya. Misalnya, daging tanpa lemak, sapi hidup, daging sapi, dan lain sebagainya.
- Pertanian. Produk ini mencakup hasil pertanian dan hutan. Misalnya, kelapa sawit, jagung, beras, kopi, karet, kacang kedelai, dan lain-lain.
Baca juga: Inilah Sejumlah Faktor yang Mempengaruhi Investasi
Fungsi Bursa
Setelah mengetahui apa itu bursa beserta jenis-jenisnya, mungkin kamu juga bertanya-tanya apa fungsinya? Fungsi bursa adalah sebagai berikut.
- Menyediakan sarana perdagangan sesuai jenisnya
- Membuat peraturan terkait kegiatan jual beli sesuai jenisnya
- Mencegah praktik jual beli yang dilarang, seperti perdagangan ilegal atau kolusi
- Menyebarluaskan informasi terkait bursa sesuai jenisnya
- Menciptakan instrumen jual beli baru yang dibutuhkan dalam kegiatan ekonomi
Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Bursa
Dalam dunia bursa, ada berbagai macam istilah yang mungkin perlu kamu ketahui dan pahami, di antaranya:
1. Anggota bursa
Badan usaha atau perusahaan sekuritas yang sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk menggunakan sistem yang ada di bursa.
2. Blue chip
Saham dari perusahaan besar yang mempunyai pendapatan stabil dengan tingkat utang yang harus dilunasi (liabilitas) rendah.
3. Closing price
Sering juga disebut harga penutupan, yaitu harga terakhir yang muncul pada suatu saham sebelum bursa tutup.
4. Diversifikasi
Strategi investasi yang biasa dilakukan dengan cara menyimpan dana di berbagai jenis instrumen investasi untuk meminimalisasi risiko kerugian kalau hanya menanamkan dana di satu jenis instrumen saja.
5. Emiten
Perusahaan yang memiliki saham dan kode saham yang tercatat di bursa efek.
6. Go public
Penjualan saham perusahaan yang dilakukan kepada publik atau masyarakat umum dari yang sebelumnya dipegang oleh pemegang saham secara pribadi.
7. Go private
Proses mengubah perusahaan publik atau perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI menjadi perusahaan pribadi sehingga sahamnya tidak bisa lagi ditransaksikan di bursa efek.
8. Hari bursa
Hari diselenggarakannya perdagangan efek di bursa, yaitu pada hari Senin sampai Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari libur bursa.
9. Transaksi bursa
Transaksi perusahaan efek yang dilakukan sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh Bursa Efek, mulai dari ketentuan jual beli, harga, sampai kontrak lain.
10. Undervalued
Harga saham di bursa yang lebih rendah ketimbang nilai intrinsiknya.
Baca juga: 3 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Cocok Bagi Pemula
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika bursa adalah tempat jual beli produk yang memiliki sistem tersendiri sesuai dengan tujuan kegiatan atau jenis-jenis instrumen yang diperjualbelikan. Selain mempelajari jenis-jenis bursa, fungsi bursa, dan istilah-istilah yang berkaitan dengan bursa, pastikan kamu juga mempelajari informasi lain yang berkaitan dengan investasi dan transaksi bursa di sini.