FDI adalah Investasi Asing yang Menguntungkan, Yuk Kenali Manfaatnya!

Imanuel Kristianto

24 Oktober 2022

Pengertian FDI (Foto: 123rf)
Pengertian FDI (Foto: 123rf)

Pernah dengar FDI? Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar familiar. Tapi, bagi sebagian lagi mungkin masih terdengar asing. Nah, jika kamu termasuk kelompok yang kedua, saatnya mempelajari apa itu FDI melalui penjelasan berikut.

Foreign Direct Investment atau disingkat FDI adalah investasi yang berasal dari luar negeri atau investasi asing yang bermanfaat sekaligus menguntungkan. FDI tidak hanya membawa banyak manfaat bagi negara yang melakukan ataupun menerima suatu investasi, tapi juga bagi pihak yang berperan sebagai investor.

Di Indonesia sendiri jumlah investasi asing masih tergolong cukup tinggi dan masih mendominasi sektor investasi dalam negeri. Dari seluruh total investasi yang masuk ke Indonesia, FDI tercatat menguasai sekitar 63,42 persen pasar investasi. 

Agar lebih jelas, yuk kenali lebih jauh apa itu FDI, serta bagaimana manfaat dan cara melakukannya.

Baca juga: Swing Trading: Kelebihan, Kelemahan, dan Indikator

Pengertian FDI

Pengertian FDI
Pengertian FDI

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, FDI adalah singkatan dari Foreign Direct Investment. FDI pada dasarnya merupakan jenis investasi asing atau yang berasal dari luar negeri sehingga tak berbeda jauh dengan penanaman modal asing  (PMA). FDI umumnya dilakukan oleh investor asing atau berasal dari luar Indonesia yang berminat melakukan pemberian modal demi dapat mengembangkan usaha atau bisnisnya di Tanah Air.

Pemberian modal ini bisa berasal dari perusahaan maupun perorangan yang berada di luar negeri ke suatu perusahaan dalam negeri. Secara teknis, investasi asing antarnegara yang dilakukan FDI berlaku dalam kurun waktu lama dan bakal melibatkan antara dua hingga beberapa negara sekaligus.

FDI adalah jenis investasi yang bisa bergerak di sejumlah bidang atau ditanamkan secara langsung. Meski begitu, pada investasi asing yang ditanamkan secara langsung di dalamnya tidak mencakup jenis investasi yang berasal dari portofolio global mengenai bursa saham semisal obligasi, hingga surat berharga lainnya. Dengan kata lain, FDI tidak mencakup investasi bursa saham.

FDI juga dinilai lebih aman dan menguntungkan untuk dapat membiayai pembangunan ketimbang membayar utang luar negeri. Alasannya, risiko kegagalan bisnis pada saatnya nanti akan dapat ditangani oleh pihak investor, pun negara mempunyai peran untuk membayar utang beserta bunganya.

Di luar itu, FDI kerap dianggap layaknya suatu media atau alat di dalam sistem perekonomian global. Investasi asing ini biasanya dilakukan di negara lain yang sudah sangat terkenal dalam bidang investasi pembelian tanah, pembangunan gedung, konstruksi pabrik, dan sebagainya. 

Dalam hal kepemilikan, FDI yang diperoleh dari negara asing bisa dimiliki sepenuhnya atau hampir penuh. Bentuk FDI sangat banyak dan beragam. Salah satu contoh yang populer, yaitu joint venture yang mencakup Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Baca juga: Right Issue adalah: Pengertian, Nilai dan Periode, serta Keuntungannya

Cara Melakukan FDI

Sebagai bentuk investasi asing antarnegara, FDI tentu memiliki cara tersendiri untuk melakukannya. Berikut cara yang bisa dilakukan.

1. Joint venture

Joint venture bisa jadi pilihan untuk berinvestasi di luar negeri. Bentuk kerja sama asing antarnegara ini biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan multinasional dengan perusahaan lokal. Perusahaan tersebut umumnya telah berbadan hukum dan menggabungkan sejumlah sumber daya dari tiap perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Terkait kurang lebihnya, joint venture memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah perusahaan lokal sebagai partner akan lebih tahu dan paham soal kebiasaan ataupun adat yang ada di lingkungan setempat. Lalu, akses menuju pasar lokal juga lebih mudah terbuka, mengingat hubungan dan reputasi yang telah dibangun, serta teknologi juga bisa lebih disesuaikan.

Sementara itu, kekurangan joint venture terletak pada risiko yang lebih besar jika gagal atau keliru dalam memilih rekanan. Belum lagi jika ada pemikiran atau pandangan yang berbeda dari rekanan atau perusahaan. Selain itu, dalam berinvestasi, sering kali ada komponen atau harga yang dapat mengakibatkan konflik di antara kedua belah pihak.

Baca juga: Value Investing adalah: Pengertian, Nilai Intrinsik, dan Langkah-langkahnya

2. Membeli saham atau perusahaannya

Cara kedua melakukan FDI adalah dengan membeli perusahaan yang sudah ada untuk membuat perusahaan baru melalui pemberian modal. Selain itu, kamu bisa membeli saham suatu perusahaan setidaknya sebesar 10 persen agar tidak digolongkan sebagai portofolio saham jika persentasenya di bawah itu.

3. Pembelian dengan kepemilikan

Dengan FDI, kamu bisa membeli barang hingga melakukan konstruksi bangunan dari investor asing. Namun, kepemilikan untuk pembelian tersebut bisa bersifat sepenuhnya atau sesuai dengan kesepakatan.

4. Akuisisi

Akuisisi atau merger merujuk pada suatu perusahaan yang menanamkan sahamnya di perusahaan lain dalam jangka waktu lama. Ditilik dari kelebihannya, akuisisi cenderung memiliki proses operasional lebih cepat, risiko bisnis yang dihadapi lebih kecil, dan tak perlu repot mengatur manajemen baru.

Kendati demikian, akuisisi biasanya membutuhkan dana sangat besar dan berpotensi menimbulkan reaksi politik, terutama di negara tuan rumah. Apalagi jika ada kekeliruan dalam menilai kinerja perusahaan yang akan diakuisisi. Hal ini sangat potensial dalam menghambat kemajuan bisnis sehingga bisnismu kesulitan berkembang dan akhirnya padam di tengah jalan.

Manfaat FDI

Manfaat FDI
Manfaat FDI

Sebagai poin penting dalam kemajuan perekonomian nasional, adanya FDI memberi sejumlah manfaat sebagai berikut:

  1. Menciptakan iklim perekonomian yang lebih stabil dan tahan lama di lingkup perekonomian global.
  2. Menjadi saluran utama pertukaran atau transfer teknologi antarnegara.
  3. Membantu membuka jalan bagi bisnis atau perusahaan lokal untuk melakukan promosi tidak hanya di dalam negeri, tapi juga ke pasar global karena akses internasional yang semakin terbuka luas.
  4. Membantu memperluas jangkauan perdagangan. Hal ini pada akhirnya sangat diperlukan sebagai alat pembangunan perekonomian negara. Perluasan jangkauan perdagangan seperti ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya melalui aliran modal, nilai keluar masuk saham, pun pendapatan yang berasal dari negara mitra ataupun industri yang telah memercayakan penanaman modalnya.

 

Baca juga: Memahami Apa Itu Order Book Saham dan Cara Membacanya

Demikian penjelasan lengkap mengenai Foreign Direct Investment atau disingkat FDI. Jika disimpulkan dari pemaparan di atas, sederhananya FDI adalah investasi asing yang lazimnya berasal dari luar negeri dan dilakukan antarnegara, tapi lebih merujuk pada penanaman modal dari pihak asing.

Untuk dapat memiliki pemodal asing, kamu bisa melakukan cara-cara yang telah diulas di atas sekaligus mempersiapkan laporan keuangan yang rapi, tepat, dan akurat. Tak hanya dalam bentuk investasi asing, kamu yang tertarik berinvestasi di dalam negeri dengan modal terjangkau kini juga bisa melakukannya secara online.

Selain memudahkan berinvestasi di mana pun dan kapan pun, investasi online juga menyediakan berbagai jenis instrumen dan fitur yang kamu perlukan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Salah satu aplikasi investasi online yang direkomendasikan adalah BMoney. Dengan aplikasi ini, kamu sudah bisa melakukan investasi reksa dana dengan modal terjangkau mulai dari Rp10 ribu. Aplikasinya pun bisa kamu unduh secara gratis di  Play Store atau App Store

Jadi, tunggu apa lagi? Segeralah berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik. Selamat mencoba!

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!