Saat ini, sudah banyak perusahaan atau perorangan yang menawarkan jasa financial planner untuk membantu banyak orang dalam mengelola keuangan secara tepat. Hal ini diperlukan agar orang tersebut mampu mengalokasikan penghasilan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik di masa sekarang maupun di masa depan.
Sejatinya setiap orang memang membutuhkan literasi keuangan yang memadai. Sayangnya, ada kalanya seseorang juga membutuhkan jasa financial planner untuk membantu merencanakan dan mencapai tujuan keuangan yang diharapkan.
Namun, tidak semua orang mengetahui bahwa di dunia keuangan ada profesi yang disebut perencana keuangan alias financial planner. Penting untuk diketahui bahwa financial planner adalah profesi yang berbeda dengan financial advisor. Untuk memahami profesi tersebut lebih dalam, yuk baca artikel ini sampai tuntas!
Baca juga: Pentingnya Financial Planning untuk Masa Depan
Pengertian Financial Planner
Financial planner adalah profesi yang bisa dijalankan oleh instansi ataupun individu untuk membantu klien mencapai tujuan keuangan mereka. Profesi ini tidak bisa dijalankan oleh semua orang karena untuk menjadi financial planner, dibutuhkan keahlian khusus di bidang keuangan sehingga mampu melakukan perencanaan keuangan klien dengan baik sampai tujuan finansialnya tercapai.
Pada dasarnya, financial planner bertanggung jawab untuk membantu klien dalam merencanakan, menganalisis, dan melakukan langkah-langkah keuangan yang tepat untuk mencapai tujuan finansial. Seluruh tanggung jawab financial planner tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai elemen, mulai dari penghasilan sampai jumlah aset yang dimiliki klien.
Meski begitu, ada juga financial planner yang ditugaskan untuk membantu klien dalam bidang tertentu saja. Misalnya, fokus pada perencanaan investasi dan pensiun.
Rata-rata financial planner di Indonesia memiliki sertifikat yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk dapat menjalankan profesinya. Sertifikat ini dapat diperoleh melalui penyelesaian program Gelar Profesi CFP atau Certified Financial Planner.
Baca juga: Cara Menabung yang Benar untuk Mencapai Tujuan Finansial
Tipe Financial Planner
Nerd Wallet membagi financial planner ke dalam tiga tipe yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan klien. Berikut adalah tiga tipe financial planner yang perlu kamu ketahui.
1. Robo-advisors
Tipe perencana keuangan yang satu ini dibutuhkan oleh klien yang membutuhkan perencanaan keuangan dalam format yang sederhana. Sesuai dengan namanya, perencanaan keuangan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan algoritma komputer.
Oleh karena itu, perencanaan akan dilakukan sesuai dengan tujuan keuangan yang kamu input ke dalam sistem. Karena tipe ini bersifat robotik, maka biaya yang diperlukan untuk menggunakan jasa robo-advisor biasanya lebih rendah daripada tipe financial planner lainnya.
2. In-person financial planners
Tipe perencana keuangan selanjutnya adalah in-person financial planners, yaitu tipe yang dibutuhkan oleh klien dengan kebutuhan rencana keuangan yang lebih rumit atau jangka waktunya lebih lama. Tipe ini biasanya akan memberikan perencanaan yang sesuai dengan kondisi klien.
3. Online financial planning services
Kamu yang membutuhkan perencanaan otomatis, namun juga ingin menyesuaikan rencana keuangan dengan kondisi yang sebenarnya bisa menggunakan tipe financial planner yang satu ini. Online financial planning services merupakan gabungan antara perencana keuangan robot dan manusia.
Di satu sisi, kamu bisa memperoleh rencana keuangan yang dihasilkan algoritma komputer. Namun, di sisi lain, kamu juga bisa berkonsultasi dengan financial planner secara online, baik melalui telepon, email, maupun video call.
Baca juga: Tips Menabung yang Baik untuk Bisa Capai Kebebasan Finansial
Tanggung Jawab Financial Planner
Berikut ini adalah tanggung jawab yang diemban oleh seorang financial planner.
1. Menganalisis tujuan dan kondisi keuangan klien
Tiap orang pasti memiliki tujuan keuangan tersendiri dan juga kondisi keuangan yang berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi financial planner untuk terlebih dulu menganalisis apa tujuan keuangan yang diinginkan oleh klien dan bagaimana kondisi keuangan klien saat ini.
Kedua hal tersebut perlu dianalisis agar perencanaan keuangan yang dibuat bisa sesuai dengan karakteristik klien sehingga tujuan keuangan yang diharapkan pun bisa tercapai.
Beberapa hal terkait kondisi keuangan klien yang perlu dianalisis adalah berapa banyak aset yang dimiliki, berapa besar penghasilan dan pengeluaran klien tiap bulannya, berapa banyak tabungan dan cicilan yang dimiliki, serta kebutuhan lainnya.
2. Melakukan evaluasi keuangan klien
Setelah melakukan langkah pertama, tanggung jawab lain dari financial planner adalah melakukan evaluasi keuangan klien. Evaluasi di sini penting untuk dilakukan untuk melihat potensi keuangan klien, apa saja kekurangan yang mesti direduksi, apa saja kesempatan yang bisa diambil, dan apa saja tantangan yang harus dicarikan solusinya.
Dengan begitu, klien akan lebih mudah dalam mengatasi kekurangan dan kendala keuangan yang dihadapi untuk bisa mencapai kondisi finansial sesuai dengan yang diharapkan atau yang dituju.
3. Membuat rencana keuangan
Inti dari tanggung jawab seorang financial planner adalah membuat rencana keuangan yang sesuai dengan tujuan, karakteristik, dan kondisi klien saat ini. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, maka tujuan finansial klien pun dapat lebih mudah dicapai.
Oleh karena itu, dibutuhkan keahlian dalam menentukan strategi keuangan yang tepat dari financial planner agar semua potensi bisa digunakan, semua kekurangan bisa teratasi, semua tantangan bisa dicarikan solusinya, dan semua kesempatan bisa diambil.
Baca juga: 7 Cara Mencapai Financial Freedom di Usia Muda
4. Menyampaikan rencana keuangan kepada klien
Setelah selesai membuat rencana keuangan sesuai dengan hal-hal di atas, financial planner bertanggung jawab untuk menyampaikan rencana tersebut kepada klien. Hal ini penting untuk dilakukan agar terbuka ruang untuk berdiskusi antara klien dengan perencana keuangan.
Jika klien bersedia mengikuti rencana yang sudah dibuat, maka financial planner berhak menentukan langkah selanjutnya agar klien bisa mencapai tujuan keuangan sesuai rencana tersebut. Namun, jika klien tidak setuju dengan rencana keuangan yang sudah dibuat, maka financial planner perlu mengubah rencana keuangan berdasarkan feedback dari klien tersebut.
5. Membantu menjalankan rencana keuangan
Kalau rencana keuangan yang sudah dibuat oleh financial planner disepakati oleh klien, maka tanggung jawab financial planner selanjutnya adalah membantu klien dalam menjalankan rencana tersebut.
Pada tahap ini, financial planner berhak memberi tahu klien tentang langkah apa saja yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan oleh klien. Beberapa langkah yang dimaksud antara lain adalah membuka rekening tabungan, mengelola aset, melakukan investasi, dan lain sebagainya.
6. Mengawasi jalannya rencana keuangan
Tanggung jawab financial planner tidak berhenti begitu saja ketika rencana keuangan sudah selesai dibuat. Ia juga perlu mengawasi jalannya rencana keuangan yang diterapkan oleh klien melalui langkah-langkah yang sudah dilakukan tadi. Jika ada hambatan saat melakukannya, maka financial planner bertanggung jawab untuk membantu klien dalam mengatasi kendala tersebut.
Demikianlah informasi terkait pengertian, tipe, dan tanggung jawab dari financial planner. Pada dasarnya, jasa financial planner adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh siapa saja yang ingin mengelola keuangan dengan tepat dan benar.
Selain mengandalkan jasa financial planner, kamu juga bisa mulai mengelola aset secara mandiri dengan berinvestasi reksa dana melalui aplikasi BMoney yang bisa di-download di Play Store atau App Store. Cukup dengan modal Rp10 ribu saja kamu sudah bisa menjadi investor. Tertarik untuk mencobanya?