Apa Itu Investor? Inilah Pengertian, Jenis, dan Tips Suksesnya

Imanuel Kristianto

31 Agustus 2022

Apa Itu Investor? (Foto: 123rf)
Apa Itu Investor? (Foto: 123rf)

Belakangan ini, investasi menjadi salah satu tren di dunia finansial sehingga membuat siapa saja tertarik untuk terjun di dalamnya. Bukan cuma orang dewasa, anak muda sekalipun kini sudah mulai melek investasi sehingga berminat menjadi investor sejak dini.

Lantas, apa itu investor? Jika kamu termasuk salah satu orang yang tertarik menjadi investor, pastikan kamu memahami terlebih dulu pengertian investor, risiko yang mungkin dihadapi, dan apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan agar dapat menjadi investor sukses.

Baca juga: Manfaat Pasar Modal Bagi Investor dan Masyarakat

Apa Itu Investor?

Apa Itu Investor?
Pengertian investor (123rf)

Investor adalah setiap orang atau perusahaan yang menanamkan asetnya sebagai modal untuk menerima pengembalian berupa return atau keuntungan. Tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh oleh tiap investor berbeda-beda, bergantung pada instrumen keuangan yang dipilih. 

Dengan menanamkan modal dalam bentuk investasi, investor tidak hanya bisa mengelola keuangan dengan baik, tapi juga mampu mewujudkan tujuan keuangannya. Tujuan keuangan yang dimaksud mencakup tabungan pensiun, dana pendidikan, atau penambahan aset dari waktu ke waktu.

Berdasarkan instrumennya, ada beberapa jenis investasi yang biasa dipilih oleh para investor. Beberapa instrumen tersebut di antaranya adalah saham, obligasi, komoditas, reksa dana, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), valuta asing, emas, perak, dana pensiun, properti, dan banyak lagi.

Untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal, investor perlu menentukan strategi yang tepat dalam berinvestasi. Strategi tersebut bisa ditetapkan dengan cara menganalisis peluang investasi dari berbagai perspektif, seperti profil risiko dan tingkat pengembalian keuangan.

Baca juga: Mengenal Jenis Angel Investor dan Perannya untuk Startup

Perlu diingat, investor berbeda dengan trader meski keduanya sama-sama bermain di dunia saham. Perbedaannya terletak pada jangka waktu penyimpanan aset yang dilakukan. Seorang investor akan bermain saham dalam jangka waktu lama, antara 5-10 tahun. Sementara itu, trader biasanya akan menjual kembali aset yang dimiliki dalam waktu singkat alias jangka pendek.

Pengembalian keuangan yang biasa didapatkan investor biasanya diperoleh dari penggunaan modal sebagai investasi ekuitas atau utang. Investasi ekuitas mengacu pada kepemilikan saham dalam bentuk saham perusahaan dengan keuntungan berupa dividen, sedangkan investasi utang berupa pinjaman yang diberikan kepada individu atau perusahaan lain, atau dalam bentuk obligasi, yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari investasi berupa utang adalah bunga yang dibayarkan pihak peminjam modal dalam bentuk kupon.

Jenis-Jenis Risiko Investasi

risiko investasi
Jenis risiko investasi (123rf)

Setelah memahami apa itu investor, saat mengenal apa itu risiko investasi. Risiko investasi merupakan kondisi ketika investor berpotensi mengalami kerugian atas kegiatan investasi yang dilakukan. Hal tersebut dapat terjadi jika keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan atau melenceng dari perencanaan investasi.

Tingkat risiko dalam berinvestasi berbanding lurus dengan tingkat keuntungannya. Makin tinggi keuntungan yang mungkin diperoleh, makin tinggi pula tingkat risiko yang mungkin terjadi. Begitu juga sebaliknya, makin rendah tingkat keuntungannya, makin rendah pula tingkat risikonya.

Oleh karena itu, seorang investor harus memahami profil risikonya agar dapat menentukan instrumen apa yang tepat untuk dijadikan aset dalam berinvestasi. Sebagai contoh, risiko investasi berupa kerugian modal pada saham dapat terjadi karena nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli sahamnya.

Untuk lebih memahami profil risiko dan meminimalisasi terjadinya risiko tersebut, ketahui tujuh jenis risiko investasi berikut ini.

Baca juga: Jenis Investasi yang Harus Diketahui Investor Pemula

1. Risiko pasar

Risiko pasar merupakan fluktuasi atau naik turunnya nilai aset di pasar yang disebabkan oleh perubahan sentimen pasar keuangan, seperti saham dan obligasi. Perubahan tersebut biasanya terjadi karena faktor tertentu, seperti perubahan politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain.

2. Risiko likuiditas

Jenis risiko selanjutnya adalah risiko likuiditas, yaitu potensi kerugian yang muncul akibat kesulitan tersedianya uang tunai dalam satu waktu tertentu. Risiko ini biasanya terjadi karena tidak ada pihak yang berniat membeli aset pihak pemberi utang di pasar.

3. Risiko negara

Risiko negara biasa disebut juga risiko politik. Sesuai dengan namanya, potensi kerugian ini disebabkan oleh adanya kondisi politik yang berpengaruh terhadap perekonomian negara, termasuk investasi. Dengan adanya perubahan kebijakan investasi, secara otomatis terjadi perubahan potensi keuntungan dan risiko dalam berinvestasi.

4. Risiko suku bunga

Kenaikan suku bunga merupakan penyebab dari adanya penurunan nilai relatif aset investasi, seperti halnya obligasi atau pinjaman. Meski suku bunga meningkat, keuntungan investasi dan nilai obligasi berbunga akan mengalami penurunan sehingga investasi yang menanamkan modalnya di instrumen ini berpotensi mengalami kerugian.

5. Risiko inflasi

Risiko yang satu ini sering disebut juga risiko daya beli karena berpengaruh terhadap daya beli investor terhadap suatu aset investasi. Penyebabnya adalah inflasi yang mengakibatkan nilai kas atas investasi yang dilakukan saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan nilai yang tinggi di masa depan.

6. Risiko valuta asing

Jenis risiko ini termasuk ke dalam risiko investasi jangka pendek yang sangat berkaitan dengan fluktuasi nilai mata uang suatu negara terhadap negara lainnya. Risiko ini sering juga disebut currency risk karena perubahan nilai mata uang asing di pasar tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan.

7. Risiko reinvestasi

Risiko yang satu ini terjadi ketika pendapatan dari suatu aset mengharuskan investor untuk menanamkan kembali modalnya sehingga arus kas investasi akan menghasilkan keuntungan yang lebih kecil setelah direinvestasi ke produk atau instrumen baru.

Baca juga: Trik Jitu Cari Investor untuk Bantu Pendanaan Perusahaan

Tips Sukses Investasi

Tips sukses investasi
Tips investasi

Selain memahami apa itu investor dan risiko yang mungkin dihadapi, kamu juga perlu mengetahui apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi kerugian dan mengoptimalkan tingkat keuntungan. Berikut ini adalah beberapa tips sukses berinvestasi yang bisa kamu terapkan.

1. Edukasi

Edukasi diri sendiri dengan mempelajari pengertian, cara kerja, jenis-jenis instrumen investasi, dan profil risiko yang kamu miliki. Dengan memahami seluruh seluk-beluk investasi, maka kamu dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli aset atau menanamkan modal dan kapan waktu terbaik untuk mengambil keuntungan atau menarik kembali modal tersebut.

2. Tentukan sistem pengelolaan dana

Dengan menentukan sistem kelolaan dana investasi yang tepat, kamu dapat memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh. Dalam hal ini, ada dua sistem pengelolaan dana investasi yang bisa dipilih, yaitu menggunakan kemampuanmu sendiri atau menyewa jasa profesional dengan ketentuan harus membayar sejumlah biaya atas pengelolaan dana tersebut.

3. Mulai dari sekarang

Jangan tunggu sampai aset yang kamu miliki berkurang secara perlahan-lahan! Lakukan investasi sedini mungkin meskipun modal yang kamu miliki masih sangat kecil. Sebagai langkah awal, kamu bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu saja di aplikasi investasi BMoney

Selain bisa mulai investasi dengan modal kecil, kamu juga bisa mengaksesnya secara mudah lewat smartphone. Oleh karena itu, jangan lupa download aplikasinya di Play Store atau App Store.

4. Siapkan rencana cadangan

Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi saat berinvestasi, kamu tentu harus memiliki rencana cadangan. Hal ini diperlukan karena kegiatan investasi tidak lepas dari risiko sehingga kamu perlu bersikap realistis dalam menentukan target keuntungan berdasarkan tingkat kerugian yang mungkin terjadi.

5. Konsisten dan sabar

Mendapat keuntungan dari kegiatan investasi tidak bisa dilakukan secara instan. Oleh karena itu, seorang investor harus melakukannya secara konsisten dan bersabar dalam menuai hasilnya. Jadi, pastikan kamu berhati-hati saat hendak memutuskan untuk membeli atau menjual aset yang kamu miliki.

Baca juga: Sleeping Investor adalah Orang Paling Santai dengan Cuan Paling Mantap, Minat?

Itulah penjelasan mengenai apa itu investor, apa saja jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh seorang investor, dan bagaimana strategi yang tepat dalam mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi. Selamat berinvestasi!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!