Kenali Apa Itu Market Cap Beserta Jenis-Jenis dan Cara Menghitungnya

Imanuel Kristianto

28 September 2022

Definisi market cap (Foto: 123rf)
Definisi market cap (Foto: 123rf)

Dalam dunia investasi, ada satu istilah yang penting untuk dipahami, yaitu market capitalization atau biasa disebut market cap. Istilah yang berarti kapitalisasi pasar tersebut adalah salah satu indikator yang bisa menunjukkan performa saham dan berkaitan dengan fundamental sebuah perusahaan.

Besar kecilnya nilai market cap sebuah perusahaan menjadi salah satu faktor penting yang biasa dipertimbangkan para investor sebelum membeli sebuah saham. Untuk itu, pahami terlebih dulu apa itu market cap, jenis-jenis, dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa Itu Market Cap?

apa itu market cap
Definisi market cap (123rf)

Market cap atau kapitalisasi pasar adalah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat suatu perusahaan untuk menilai fundamental dan kinerja saham di perusahaan tersebut. Nilai tersebut diperoleh dari total jumlah outstanding shares (saham) perusahaan yang beredar dikalikan dengan harga satu lembar saham di pasaran.

Para investor biasanya akan menggunakan market cap sebagai standar untuk menilai kualitas emiten yang akan dipilih. Dengan mengetahui nilai market cap suatu perusahaan, investor bisa menentukan berapa jumlah modal yang perlu dikeluarkan untuk membeli saham dari perusahaan tersebut.

Sederhananya, jika seorang investor ingin memiliki 100 persen kepemilikan suatu perusahaan, maka ia perlu mengeluarkan dana sebesar nilai market cap dari perusahaan tersebut. 

Dalam menghitung nilai market cap, ada dua faktor utama yang memengaruhinya, yaitu sentimen masyarakat dan jumlah saham yang beredar di pasaran. Sentimen masyarakat adalah anggapan yang muncul terhadap suatu kondisi terkait isu yang sedang marak di tengah masyarakat. 

Misalnya, ketika isu vaksinasi ramai diperbincangkan, nilai market cap beberapa perusahaan farmasi meningkat pesat. Sementara itu, jumlah saham yang beredar di pasaran atau harga jual per lembarnya turut mendukung nilai market cap suatu perusahaan. 

Baca juga: Keuntungan Investasi Saham yang Harus Kamu Pahami

Jenis-Jenis Market Cap

jenis market cap
Jenis market cap (123rf)

Setelah memahami apa itu market cap, saatnya kamu mengetahui apa saja jenis-jenis market cap yang perlu kamu ketahui sebelum menilai kinerja dan fundamental suatu perusahaan.

1. Large cap

Jenis saham yang satu ini adalah kategori market cap yang paling besar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp10 triliun atau lebih. Saham lapis pertama ini biasanya dimiliki perusahaan besar dengan kondisi keuangan yang stabil dan bisnis yang sudah tidak perlu diragukan. Beberapa perusahaan besar yang memiliki saham large cap atau disebut juga blue chip antara lain adalah Microsoft Corp., Johnson & Johnson, Exxon Mobil, dan lain-lain.

Karena fundamental dan kinerja yang sangat terpercaya, perusahaan dengan saham jenis ini tidak mudah terpengaruh oleh kondisi ekonomi sehingga tingkat risikonya pun sangat rendah. Bahkan, kinerja saham jenis ini mampu memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Baca juga: Cara Kerja Saham sebagai Instrumen Investasi dan Trading

2. Middle cap

Jenis market cap selanjutnya adalah middle cap, yaitu saham bernilai sedang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan kapitalisasi pasar antara Rp1 triliun sampai Rp10 triliun. Emiten dengan nilai market cap ini biasanya merupakan perusahaan yang sudah berkembang pesat, namun masih berpotensi untuk tumbuh lebih besar lagi.

Meski tidak sebesar large cap, saham dengan jenis market cap ini biasanya mempunyai fundamental yang baik dengan kinerja yang cukup stabil dan masuk ke dalam kategori saham perusahaan berkembang. Namun, risiko kerugian bisnis juga masih mungkin terjadi sehingga kamu perlu berhati-hati saat memilih saham jenis ini.

Kabar baiknya, jenis perusahaan middle cap cenderung mempunyai pergerakan yang lebih agresif dibandingkan dengan perusahaan lapis ketiga dan memiliki potensi yang bisa jadi lebih besar ketimbang perusahaan ternama dengan market cap yang lebih besar.

Baca juga: KSEI adalah Lembaga Penting di Dunia Investasi, Apa Fungsinya?

3. Small cap

Saham small cap atau biasa disebut saham lapis ketiga ini adalah saham yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil, yaitu di bawah Rp1 triliun. Perusahaan yang masuk ke dalam jenis market cap ini biasanya merupakan perusahaan-perusahaan baru yang berpotensi untuk berkembang.

Meski pada umumnya para investor bisa memperoleh keuntungan yang menjanjikan dari perusahaan-perusahaan ini, kamu tetap perlu mempertimbangkan kemungkinan risiko yang terjadi di kemudian hari. Saham jenis ini biasanya dimainkan oleh spekulan dan sering juga disebut saham gorengan. 

Pergerakan saham small cap cenderung fluktuatif karena rentan terdampak kenaikan dan penurunan ekonomi. Oleh karena itu, harga saham perusahaannya cenderung murah dan mempunyai tingkat likuiditas lebih rendah ketimbang perusahaan besar yang sudah stabil.

Dengan mengetahui ketiga jenis market cap tersebut, kamu bisa meminimalisasi tingkat risiko dan melakukan diversifikasi portofolio saham di beberapa perusahaan dengan jenis market cap yang berbeda-beda. Tapi, sebelum itu, pastikan kamu sudah menentukan tujuan finansial, toleransi risiko, dan jangka waktu investasi yang kamu inginkan.

Baca juga: Saham Gorengan, Ini Ciri-Ciri dan Tips Membelinya

Cara Menghitung Market Cap

cara hitung market cap
Cara hitung market cap (123rf)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kamu bisa menghitung nilai market cap sebuah perusahaan secara mandiri berdasarkan hasil kali jumlah saham yang dimiliki perusahaan dengan harga saham per lembarnya. Untuk lebih jelasnya, berikut cara menghitung market cap dengan rumus matematis.

Market cap = jumlah saham yang beredar di pasaran x harga saham per lembar

Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki 100 juta saham yang beredar dengan harga Rp1.500 per lembar, maka nilai market cap yang diperoleh adalah 100 juta x 1.500, yaitu Rp150.000.000.000.

Perlu diingat bahwa nilai market cap sebuah perusahaan bersifat dinamis sehingga bisa berubah dari waktu ke waktu, meskipun tidak begitu sering terjadi. Oleh karena itu, pastikan kamu menghitung market cap secara real-time sebelum membeli saham di perusahaan yang kamu pilih.

Strategi Investasi Sesuai Market Cap

market cap
Strategi market cap (123rf)

Setiap perusahaan yang memiliki jenis market cap berbeda tentu mempunyai karakter yang berbeda juga. Oleh karena itu, kamu perlu menggunakan strategi investasi yang tepat jika ingin melakukan diversifikasi berdasarkan jenis market cap-nya.

Mendapatkan keuntungan secara maksimal dari emiten tentu jadi impian semua investor. Namun, bagaimana cara mendapat keuntungan besar dari perusahaan dengan jenis small cap yang memiliki potensi berkembang dengan pesat?

Untuk menghindari kerugian saat memulai investasi small cap atau saham gorengan, pastikan kamu melakukan diversifikasi dengan membeli saham maksimal 10 persen dari total aset saham yang dimiliki sebuah perusahaan. Sementara itu, kamu bisa mengalokasikan 60-70 persen total aset untuk saham jenis large cap.

Selain itu, terapkan cut loss jika saham yang kamu beli sudah mengalami penurunan dan patok berapa jumlah keuntungan yang ingin diperoleh dari saham yang kamu miliki. Misalnya, saat kamu membeli saham dan menargetkan 50 persen keuntungan dari total jumlah investasi, maka kamu perlu melakukan pengambilan profit.

Baca juga: Mengenal Pembagian Dividen Saham Beserta Prosedurnya

Itulah beberapa informasi terkait apa itu market cap, jenis-jenis market cap dan cara menghitung, serta strategi yang bisa kamu lakukan untuk memperoleh keuntungan maksimal dan meminimalisasi kerugian.

Jika kamu tidak ingin langsung terjun ke dunia pasar modal, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal Rp10 ribu saja di di BMoney

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!