Apa Itu NAB atau Nilai Aktiva Bersih Reksadana?

Imanuel Kristianto

01 September 2022

Apa itu NAB? (Foto: 123rf)
Apa itu NAB? (Foto: 123rf)

Salah satu istilah penting yang sering disebutkan dalam investasi reksadana adalah NAB, yaitu singkatan dari nilai aktiva bersih. Kamu yang sudah terjun ke dunia investasi, terutama reksa dana, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini.

Meski begitu, banyak juga orang yang baru mulai berinvestasi dan belum memahami betul apa itu NAB. Nah, jika kamu salah satunya, penting untuk mengetahui apa itu NAB dan kenapa hal itu penting untuk diketahui. Untuk memahami lebih lanjut pengertian NAB, simak ulasan lengkap berikut ini.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang, Pilihan Investasi Menguntungkan untuk Pemula

Mengenal Apa Itu NAB

apa itu NAB?
Apa itu NAB? (123rf)

Seperti yang sudah disinggung di atas, NAB adalah singkatan dari nilai aktiva bersih. Nilai tersebut merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menilai kinerja manajer investasi. Ketika kamu ingin menanamkan modal di instrumen reksa dana, maka kamu perlu tahu berapa NAB dari produk reksa dana yang kamu pilih.

Banyak orang mengira jika NAB adalah harga dari produk reksa dana yang akan dibeli. Padahal, NAB merupakan nilai yang menunjukkan aset yang dikelola dalam reksa dana.

Secara etimologis, NAB berasal dari istilah dalam bahasa Inggris net asset value (NAV) yang berarti nilai aset bersih. Pengertian NAB merujuk pada jumlah dana yang dikelola oleh suatu reksa dana, yang mencakup kas, deposito, saham, ataupun obligasi.

NAB sendiri sering disertai dengan unit penyertaannya yang disebut NAB/UP atau harga suatu reksa dana yang menjadi tolok ukur atas perhitungan harga suatu reksa dana. Jika ingin bertransaksi reksa dana, maka kamu perlu mengetahui berapa NAB suatu reksa dana sehingga kamu bisa memperkirakan jumlah unit yang akan dibeli dan besaran keuntungan yang mungkin diperoleh ketika menjualnya.

Singkatnya, NAB adalah harga pasar saham reksa dana dikurangi dengan biaya administrasi (rasio pengeluaran). Sesuai dengan pergerakan harga saham yang fluktuatif, NAB reksa dana juga akan ikut berubah. Perubahan inilah yang mesti dipantau secara berkala sehingga investor bisa mengukur tingkat keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dengan cara membandingkan NAB reksa dana saat ini dengan NAB ketika pertama kali membeli unit reksa dana tersebut.

Misalnya, kamu berinvestasi dengan membeli unit reksa dana sebesar Rp100 ribu (NAB). Dalam jangka waktu tiga bulan ke depan, unit reksa dana kamu mengalami kenaikan hingga Rp150 ribu. Artinya, reksa dana mengalami peningkatan sebesar 50 persen pada periode tersebut.

Sementara itu, jumlah unit penyertaan reksa dana bersifat tetap jika kamu tidak melakukan pembelian reksa dana dalam jangka waktu tertentu (top up). Namun, jumlah tersebut bisa mengalami penurunan jika kamu melakukan penjualan aset reksa dana yang kamu miliki (redemption).

Potensi keuntungan yang diperoleh dari reksa dana bisa dilihat dengan memantau pergerakan NAB yang setiap hari berubah. Perubahan ini akan dihitung oleh bank kustodian setiap hari ketika perdagangan selesai. Hasilnya akan diterbitkan oleh manajer investasi selaku pengelola portofolio reksa dana dalam bentuk laporan ataupun berita di media massa.

Baca juga: Investasi Reksadana, Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Pentingnya NAB dalam Reksa Dana

Pentingnya NAB di reksadana
Pentingnya NAB di reksa dana (123rf)

Meski NAB reksa dana adalah salah satu hal yang penting dalam menentukan jumlah unit penyertaan, tidak sedikit investor yang menggunakannya sebagai alat untuk melihat kinerja reksa dana.

Padahal, NAB/UP dalam reksa dana tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kualitas produk reksa dana. Kinerja reksa dana sebenarnya dapat dilihat dari riwayat keuntungan yang dihasilkan sebelumnya.

NAB per unit penyertaan hanya akan memberikan informasi terkait berapa banyak aset dasar yang bisa dihitung sehingga hal tersebut tidak berpengaruh terhadap pilihan investasi. Jadi, kamu tidak bisa menentukan apakah suatu produk reksa dana memiliki performa unggul hanya dengan melihat NAB/UP.

Intinya, NAB reksa dana adalah nilai yang perlu diketahui untuk menghitung jumlah aset yang nantinya akan dimiliki berdasarkan dana yang akan kamu tanamkan di reksa dana. 

Sementara itu, untuk mencegah kerugian dalam berinvestasi reksa dana, pastikan kamu mengenali masing-masing jenis reksa dana, seberapa besar potensi imbal hasil yang mungkin diperoleh, dan berapa besar kemungkinan risiko yang harus kamu tanggung nantinya.

Baca juga: Pengertian Reksadana yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Faktor yang Berpengaruh terhadap NAB

faktor yang memengaruhi NAB
Faktor yang memengaruhi NAB (123rf)

Besar kecilnya NAB/UP dalam reksa dana dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Dana kelolaan

Banyaknya dana yang ditanamkan oleh investor dan dikelola oleh manajer investasi akan berpengaruh terhadap nilai NAB/UP. Dana kelolaan ini berasal dari banyaknya uang yang ditanamkan oleh para investor. Makin banyak dana kelolaannya, makin tinggi juga nilai NAB/UP suatu produk reksa dana.

2. Nilai pasar wajar (NPW)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perubahan dana kelolaan adalah nilai pasar wajar (NPW). Nilai tersebut diperoleh dari transaksi efek yang dilakukan secara bebas dan tanpa paksaan atau disebut juga likuiditas.

Secara umum, NPW ini diatur oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE), yaitu perusahaan yang sudah mengantongi izin usaha dari Bapepam-LK untuk melakukan penilaian terhadap harga efek. Sementara itu, harga pasar wajar diperoleh dari perhitungan nilai transaksi atas suatu produk investasi. Oleh karena itu, NPW juga akan mengalami perubahan tiap harinya.

Baca juga: Pengertian Otoritas Jasa Keuangan, Tujuan, Tugas, dan Fungsinya 

3. Suku bunga Bank Indonesia

Faktor lain yang berpengaruh terhadap NAB reksa dana adalah suku bunga Bank Indonesia (BI rate), yaitu suku bunga yang diumumkan kepada publik berdasarkan kebijakan moneter yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Kenaikan suku bunga Bank Indonesia ini akan mendorong para investor untuk menarik dananya dan mengalihkan dana tersebut ke dalam instrumen investasi lain yang lebih menguntungkan. Inilah yang kemudian membuat harga NAB dan keuntungan reksa dana mengalami fluktuasi.

Cara Menghitung NAB

cara hitung NAB
Cara hitung NAB (123rf)

Harga NAB per unit penyertaan yang berlaku menurut OJK adalah sebesar Rp1.000 atau sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. Harga inilah yang biasa disebut nilai dasar NAB/UP. Nilai tersebut akan berubah sesuai dengan harga pasar sehingga kamu perlu memantaunya secara berkala.

Lalu, bagaimana cara menghitung NAB/UP dalam reksa dana?

Umumnya, NAB dihitung dengan cara menjumlahkan total aktiva bersih keseluruhan dana (asset under management) yang ada pada reksa dana, lalu dibagi dengan jumlah total unit yang ada di pasar.

Jumlah total aktiva bersih yang dimaksud ini berasal dari nilai pasar untuk jenis instrumen investasi di reksa dana, seperti surat berharga pasar uang, deposito, obligasi, dan saham. Hasil pembagian total aktiva bersih dengan total unit ini kemudian dikurangi biaya operasional seperti biaya manajer investasi, bank kustodian, dan lain-lain.

Baca juga: Ini Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap dan Keuntungannya

Demikianlah penjelasan tentang apa itu NAB, pentingnya NAB dalam reksa dana, apa saja faktor yang berpengaruh terhadap NAB, dan bagaimana cara menghitungnya. Perlu diingat bahwa NAB adalah nilai yang diperlukan untuk menjadi acuan dalam membeli atau menjual reksa dana. Besar kecilnya NAB reksa dana tidak menunjukkan murah atau mahalnya suatu produk reksa dana. 

Download aplikasi BMoney sekarang dan nikmati kemudahan berinvestasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu saja melalui smartphone kamu!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!