Investasi merupakan hal yang lumrah belakangan ini. Tidak sedikit orang yang mencari informasi mendalam tentang apa itu investasi, manfaat, cara kerja, dan jenis-jenis instrumen yang biasa dijadikan sarana berinvestasi.
Dengan semakin banyaknya informasi tentang investasi yang beredar di masyarakat, makin banyak juga orang yang berusaha mencari tahu apa saja instrumen investasi yang cocok bagi mereka.
Salah satu instrumen investasi yang layak dipertimbangkan adalah saham. Namun, belum banyak orang yang mengetahui ada berbagai jenis saham, karakteristik, cara kerja, dan potensi keuntungan apa saja yang diperoleh dari tiap jenis saham tersebut.
Misalnya, saham biasa atau common stock yang sering dijadikan alternatif bagi para investor dalam berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh saham biasa adalah jenis instrumen investasi yang lazim ditemui dan dipelajari masyarakat serta menawarkan beberapa keuntungan yang cukup menjanjikan.
Baca juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula yang Praktis dan Aman
Pengertian Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa atau common stock adalah saham yang biasa dijadikan sebagai alternatif investasi utama ketimbang jenis saham lainnya. Saham biasa adalah jenis instrumen investasi yang cukup populer di kalangan masyarakat karena keuntungan berupa kepemilikan aset dan pembagian dividen yang nantinya diperoleh.
Dengan adanya bukti kepemilikan aset di suatu perusahaan tersebut, para pemegang saham biasa dapat memperoleh hak untuk mengeluarkan aspirasi dalam pengambilan kebijakan terkait perusahaan.
Meski begitu, tentu saja ada risiko yang harus siap diterima para pemegang saham biasa dibandingkan dengan instrumen investasi lain yang sejenis, seperti halnya kepemilikan obligasi atau surat utang.
Berbeda dengan saham preferen yang menempatkan investor pada posisi paling prioritas dalam pembagian dividen, saham biasa justru memberikan dividen dengan nominal yang bergantung pada jumlah kepemilikan saham preferennya.
Dengan demikian, dapat dikatakan jika investor yang menanamkan modalnya di saham biasa hanya akan menerima dividen atau keuntungan perusahaan setelah pemilik saham preferen dibayar.
Baca juga: Bursa Saham adalah Investasi Menguntungkan Jangka Panjang, Simak Penjelasannya!
Karakteristik Common Stock
Tiap jenis saham tentu memiliki karakteristiknya masing-masing, termasuk common stock. Beberapa karakteristik saham biasa adalah sebagai berikut.
1. Ketersediaan
Salah satu karakteristik yang paling diminati dari saham biasa adalah ketersediaannya. Saham biasa selalu tersedia dan siap dibeli kapan saja oleh investor sehingga para pemilik modal yang ingin memiliki aset suatu perusahaan bisa membeli saham jenis ini kapan pun. Berbeda dengan saham preferen yang tidak sembarang diperjualbelikan.
2. Hak pilih
Dalam sebuah perusahaan, tentu akan ada pengambilan keputusan yang dilakukan dengan melibatkan pemegang saham. Nah, pemilik saham biasa juga memiliki hak untuk bersuara dalam memilih anggota atau dewan direksi juga dalam menentukan apa saja aktivitas bisnis yang akan dilakukan perusahaan, seperti, akuisisi, merger, ataupun pemecahan saham.
3. Pembagian dividen
Meski memiliki hak atas pembagian dividen, ada juga sebagian perusahaan yang tidak memberikan dividen kepada pemegang saham biasa. Namun, kemungkinan pemegang saham biasa untuk memperoleh dividen tetap ada, terutama jika para pemilik saham preferen sudah menerimanya.
Baca juga: Tips Investasi Saham untuk Pemula
Perbedaan antara Common Stock dan Saham Preferen
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu perbedaan antara saham preferen dan common stock adalah pembagian dividen serta kemungkinan bagi pemegang saham untuk menjadi pemilik aset perusahaan. Berikut penjelasannya.
1. Total dividen
Keuntungan atau dividen yang diberikan kepada pemilik saham biasa adalah variabel yang dinamis dan bisa saja mengalami perubahan sesuai dengan keputusan pemegang kekuasaan tertinggi perusahaan.
Jika keuntungan atau dividen bagi pemilik saham preferen telah ditetapkan seperti pembayaran kupon dalam investasi obligasi, maka dividen bagi pemegang saham biasa baru bisa ditentukan setelah pembagian keuntungan bagi para pemegang saham preferen.
2. Lebih minim risiko
Jika suatu perusahaan mengalami kebangkrutan atau pailit, maka pemilik saham preferen berhak mendapatkan klaim atas kekayaan perusahaan yang tersisa. Berbeda dengan pemegang saham biasa yang baru bisa memperoleh sisa aset setelah perusahaan melunasi semua utangnya dan sisa dana yang ada sudah dibagikan sesuai persentase hak atas pemegang saham preferen.
3. Dibs terhadap dividen
Saat pembagian dividen, pemilik saham preferen adalah pihak yang akan menerima pembayaran terlebih dulu. Setelah itu, barulah para pemegang saham biasa akan mendapatkannya.
Jika perusahaan memutuskan untuk menunda pembagian dividen, maka keuntungan yang berhak diperoleh para pemegang saham preferen akan terakumulasi. Sementara itu, jika perusahaan melanjutkan pembagian dividen, maka para pemegang saham preferen akan mendapat bayaran terlebih dahulu sebelum pemilik saham biasa.
4. Konversi terhadap jenis saham
Investor yang memiliki saham preferen memiliki kesempatan untuk mengubah saham yang mereka miliki menjadi common stock. Perubahan ini biasa disebut sebagai saham preferen konversi.
Dengan demikian, dewan direksi dan pemilik saham preferen dapat mengubah jenis saham preferen menjadi saham biasa. Kondisi ini biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan nilai dividen yang diperoleh para pemilik saham ataupun nilai pasar.
Baca juga: Keuntungan Investasi Saham yang Harus Kamu Pahami
Contoh Common Stock
Salah satu contoh common stock atau saham biasa adalah saham waran. Saham yang biasanya memiliki seri ini memiliki kode yang tertulis sesuai dengan serinya. Saham waran Seri I adalah efek yang diberikan kepada pemegang saham untuk mengeksekusi tiap waran seri I miliknya menjadi 1 saham baru di perusahaan tersebut dengan nilai Rp50.
Berikut adalah beberapa jenis dan contoh common stock yang biasa diperjualbelikan di BEI.
- Saham unggulan, yaitu saham yang telah diakui secara nasional sebagai saham dengan sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen perusahaan yang berkualitas. Jenis saham ini biasanya diterbitkan oleh 5 saham teratas dalam Indeks LQ45.
- Saham pertumbuhan, yaitu saham-saham yang berpeluang untuk memberikan pertumbuhan laba yang lebih besar dibandingkan rata-rata saham pada umumnya.
- Saham defensif, yaitu saham yang memiliki stabilitas tinggi sehingga bisa bertahan di masa resesi atau kondisi ekonomi yang tidak tentu.
- Saham siklis, yaitu saham yang nilainya cenderung mengalami kenaikan sejalan dengan tren atau kegiatan ekonomi.
- Saham musiman, yaitu saham yang penjualannya bergantung pada kondisi tiap musim. Misalnya, saham di sektor produk keagamaan.
- Saham spekulatif, yaitu saham yang nilainya bergantung kepada spekulasi. Saham jenis ini biasanya memiliki tingkat pengembalian yang rendah dan cenderung bersifat negatif.
Baca juga: Mengenal Pembagian Dividen Saham Beserta Prosedurnya
Demikianlah penjelasan singkat mengenai apa itu saham biasa atau common stock, bagaimana karakteristiknya, perbedaannya dengan saham preferen, dan contoh yang biasa ditemui di bursa saham. Tiap jenis saham tentu memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itu, kamu perlu memahami bahwa pemegang saham biasa adalah investor yang berpeluang untuk mendapat keuntungan atau pembagian dividen, tapi bukan prioritas seperti halnya pemegang saham preferen.
Untuk lebih memahami jenis-jenis saham dan bagaimana cara tepat bermain saham agar dapat memperoleh keuntungan secara maksimal, kunjungi laman BMoney atau download aplikasinya di Play Store dan App Store.