Current Artinya dalam Investasi Saham, Wajib Tahu!

Uji Agung Santosa

02 Agustus 2023

Arti current dalam investasi saham (123rf.com)
Arti current dalam investasi saham (123rf.com)

Saat pertama kali terjun ke dunia saham, akan ada banyak istilah yang mungkin belum dipahami oleh para investor pemula. Salah satu istilah yang wajib diketahui dalam saham adalah arti current.

Kata tersebut sering muncul sebelum istilah dalam saham lainnya, seperti current ratio, current share outstanding, current price, dan lain sebagainya. Lalu, apa arti current dalam istilah-istilah tersebut? 

Menurut kamus bahasa Inggris, current artinya adalah arus aliran, pengaliran, atau jalan peristiwa. Namun, ada juga arti current sebagai kata sifat yang mengacu pada karakter yang mutakhir, masih berlaku, aktual, berhubungan dengan zaman sekarang, atau sedang beredar. 

Untuk lebih memahami apa itu current dalam dunia saham, simak penjelasan berikut.

Istilah Current dalam Dunia Saham

Current Ratio
Current Ratio

Dengan banyaknya arti current yang biasa digunakan, diperlukan pemahaman makna kata tersebut sesuai dengan konteks yang digunakan. Oleh karena itu, arti current tidak bisa didefinisikan secara tunggal dan harus melihat dulu istilah lain yang melekat dengannya.

Berikut ini adalah istilah-istilah dalam dunia saham yang mengandung kata current beserta penjelasannya.

1. Current Ratio

Dalam istilah current ratio, terdapat kata current yang mengacu pada ‘kelancaran’. Oleh karena itu, istilah tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai rasio lancar. Rasio ini mengacu pada sejauh mana aktiva lancar dapat menutupi atau memenuhi kewajiban lancar.

Jika perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar bernilai tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pun dapat dikatakan tinggi.

Berikut ini adalah rumus yang biasa digunakan untuk menghitung rasio lancar atau current ratio perusahaan:

Rasio Lancar = Aktiva Lancar : Utang Lancar

Dengan mengetahui rasio lancar perusahaan, investor dapat menilai bagaimana kemampuan perusahaan tersebut dalam mengelola asetnya dan memenuhi kewajiban utangnya. Dengan demikian, investor bisa mengetahui fundamental dan kinerja perusahaan tersebut sebagai bahan pertimbangan saat akan berinvestasi.

Baca juga: Mau Sukses Trading Saham? Jalankan Tips Trading for Living Ini!

2. Current Yield

Current yield merupakan istilah digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan saat ini berdasarkan tingkat bunga kupon yang diterima sesuai harga pasar. Istilah tersebut biasa dipakai dalam transaksi obligasi. Perubahan harga obligasi berbanding terbalik dengan nilai yield-nya sehingga makin rendah nilai yield, makin tinggi harga obligasi karena permintaan yang meningkat.

Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap nilai yield obligasi. Mulai dari harga obligasi, nilai suku bunga acuan, nilai tukar rupiah, dan imbal hasil acuan obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun. 

Untuk mengetahui nilainya, digunakan rumus current yield berikut ini.

Current Yield = Tingkat Bunga Kupon : Harga Pasar

Tingkat bunga kupon yang terdapat dalam rumus tersebut mengacu pada bunga tahunan obligasi, sedangkan harga pasar yang tertera mengacu pada harga obligasi sesuai pasar. 

Sebagai contoh, PT ABC membagikan kupon kepada para pemegang obligasi sebesar 10 persen tiap tahunnya. Sementara itu, harga obligasi perusahaan tersebut adalah 95 persen untuk nominal Rp1 miliar. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dihitung current yield dengan rumus:

(10% x 1.000.000.000) : (95% x 1.000.000.000) x 100% = 10,52%

3. Current Share Outstanding

Istilah dalam saham lainnya yang mengandung arti current adalah current share outstanding atau sering juga disebut sebagai saham beredar. Berdasarkan terjemahannya, dapat diketahui bahwa dalam istilah tersebut, current artinya “sedang beredar”. 

Saham beredar adalah bagian saham yang diterbitkan perusahaan yang statusnya dimiliki oleh perorangan ataupun perusahaan dan lembaga. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa current share outstanding merupakan saham perusahaan yang sudah go public dan beredar di masyarakat.

Jumlah saham beredar ini biasanya digunakan untuk menghitung kapitalisasi pasar perusahaan, termasuk Earnings Per Share (EPS) dan Cash Flow Per Share (CFPS). Penting untuk diingat bahwa jumlah saham beredar tidak bersifat absolut, tapi bisa berubah-ubah bergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya. 

Jika perusahaan menerbitkan beberapa saham tambahan, maka jumlah saham beredar akan bertambah. Sebaliknya, jika perusahaan membeli kembali saham lewat share repurchase program, maka saham yang beredar pun akan berkurang.

Baca juga: Ini Alasan Trading Saham di BMoney Lebih Praktis dan Menguntungkan

4. Current Price

Arti Current Price
Arti Current Price

Istilah yang satu ini mungkin lebih mudah dipahami karena sering digunakan dalam sektor lain di luar saham. Current price merupakan istilah yang mengacu pada harga saham saat ini. 

Dalam dunia saham, harga saham tentu tidak selalu sama. Nilainya akan terus bergerak mengalami perubahan, baik itu kenaikan maupun penurunan. Dengan adanya informasi terkait current price atau harga saham saat ini, maka investor dapat menjadikannya sebagai faktor pertimbangan dalam mengambil keputusan atau menjalankan strategi investasi.

Investor dapat mengetahui current price melalui media pemberitaan, khususnya rubrik atau segmen khusus ekonomi, bisnis, dan pasar modal. Selain itu, ada juga cara lain yang bisa digunakan untuk mengetahui harga saham saat ini, seperti melihatnya di situs web khusus informasi saham, situs bank sekuritas, aplikasi investasi, atau laman pencarian Google.

Salah satu aplikasi investasi yang bisa digunakan untuk bertransaksi saham adalah BMoney. Melalui aplikasi ini, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal hanya Rp10 ribu. Tertarik untuk mencobanya? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.

5. Net Current Asset Value (NCAV)

Mahal atau murahnya harga saham yang beredar di pasar bergantung pada perhitungan net current asset value (NCAV). Metode yang dicetuskan oleh pakar ekonomi sekaligus investor asal Amerika Serikat Benjamin Graham ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:

NCAV = (Current Asset – Total Liabilities) : Outstanding Shares

Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa NCAV merupakan nilai likuiditas perusahaan. Artinya, semua aset lancar perusahaan akan mampu menutupi semua utangnya jika perusahaan mengalami kebangkrutan. Tapi, investor perorangan tentu tidak bisa begitu saja melikuidasi perusahaan yang mengalami hal tersebut. Jadi, NCAV hanya bisa digunakan untuk membantu investor dalam memperkirakan harga saham suatu perusahaan, apakah murah atau mahal.

Baca juga: Gampang, Begini Cara Membuat Trading Plan Saham!

Itulah beberapa istilah dalam dunia saham yang mengandung arti current. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa current artinya beragam sehingga diperlukan pemahaman mengenai konteks dan kata atau kalimat yang melekat dengannya agar bisa mengetahui artinya.

Terlepas dari berbagai istilah tersebut, ada hal lain yang juga perlu dilakukan oleh kamu yang sedang terjun di dunia saham. Salah satunya adalah mengetahui berbagai analisis teknikal saham yang dapat digunakan untuk menentukan keputusan atau strategi investasi saham yang tepat.

Kalau kamu masih ragu untuk menjajal dunia saham, kamu bisa kok berinvestasi di instrumen yang lebih praktis dan aman. Misalnya, berinvestasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu saja di aplikasi investasi BMoney. Yuk, coba sekarang!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!