Arti Hold dalam Investasi Saham yang Perlu Kamu Ketahui

Uji Agung Santosa

04 Maret 2023

Arti hold dalam investasi saham yang perlu kamu ketahui (123rf.com)
Arti hold dalam investasi saham yang perlu kamu ketahui (123rf.com)

Dalam dunia saham, terdapat banyak istilah yang perlu dipahami terutama oleh investor pemula agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan yang ada. Beberapa istilah tersebut di antaranya adalah fraksi harga, bandar, saham gorengan, hold, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan kali ini, istilah yang akan dibahas adalah hold. Istilah tersebut merupakan bahasa Inggris yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, hold artinya “menahan” atau “memegang”.

Tidak berbeda jauh dengan makna yang sebenarnya, arti hold dalam saham juga berarti kegiatan menahan suatu saham yang sudah dibeli agar tidak dijual kembali, baik dalam kondisi harganya sedang naik atau turun.

Misalnya, pada Januari 2022, seorang investor membeli 100 lot saham DCBA dengan harga Rp1.500 per lembarnya. Artinya, ia membeli seluruh sahamnya dengan harga Rp15 juta. Beberapa bulan kemudian, saham tersebut mengalami penurunan harga menjadi Rp1.200 per lembar dan mengakibatkan nilai aset yang dimiliki investor tersebut turun menjadi Rp12 juta.

Dalam kondisi tersebut, ada dua hal yang mungkin dilakukan oleh sang investor. Menjualnya kembali karena takut harganya semakin turun atau justru menahannya karena yakin kalau saham tersebut akan mengalami kenaikan di masa mendatang.

Alih-alih menjual sahamnya untuk menjual kerugian, ia justru menahannya. Inilah yang berarti hold dalam saham. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hold artinya menahan saham yang telah dibeli untuk dijual kembali setelah harganya menyentuh target yang telah ditetapkan oleh investor. Hal ini diperlukan agar investor dapat mengambil keuntungan dari selisih harga tersebut.

Baca juga: Pengertian Stock Split, Reverse Stock Split, dan Untung Ruginya

Kapan Hold Saham Sebaiknya Dilakukan?

Kapan hold saham dilakukan?
Kapan hold saham dilakukan?

Strategi hold atau menahan saham ini biasanya akan dilakukan oleh para investor ketika mereka menghadapi beberapa kondisi berikut ini.

1. Harga saham belum mencapai target take profit atau cut loss

Kondisi ini biasa ditemukan dalam trading. Sebelum melakukan trading, seorang trader biasanya akan membuat rencana trading yang di dalamnya terdapat target take profit atau cut loss. Seorang trader akan memilih untuk menahan saham yang dimilikinya jika kondisi harga saham yang dimiliki masih belum mencapai titik level yang sudah ditentukan sebelumnya dalam rencana trading (trading plan).

Sebagai contoh, kamu membeli saham dengan harga Rp1.250 per lembar. Setelah itu, kamu berencana untuk menjual saham tertentu ketika harganya sudah mencapai Rp2.000 per lembar (take profit) atau ketika harganya sudah berada di angka terendah Rp1.000 per lembar (cut loss). 

Kalau sampai saat ini harga saham yang kamu miliki masih berada di angka Rp1.750 per lembar, maka kamu harus melakukan strategi hold sesuai rencana di atas sampai harganya menyentuh level take profit dan siap dilepas.  

2. Yakin bahwa penurunan harga terjadi sementara

Turunnya harga saham di pasar biasa terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah adanya rumor atau isu negatif terkait emiten penerbit saham yang beredar di media. 

Jika penurunan harga saham terjadi karena faktor tersebut, maka para investor biasanya meyakini bahwa tren ini hanya akan terjadi sementara. Oleh karena itu, mereka akan melakukan hold dalam saham karena meyakini bahwa harganya akan naik kembali di masa mendatang.

3. Percaya dengan fundamental emiten jangka panjang

Strategi hold artinya menahan saham karena berbagai kondisi, salah satunya adalah ketika investor percaya dengan fundamental suatu saham. Dalam kondisi seperti ini, apa pun yang terjadi di pasar, berapa banyak pun penurunan harga saham yang sedang terjadi, tidak akan membuat investor menjual saham yang mereka miliki.

Para investor yang melakukan hold karena alasan ini biasanya akan menahan saham mereka sampai harga saham tersebut mencapai estimasi nilai intrinsik mereka, walaupun dibutuhkan waktu lama untuk mencapainya.

Jika harga saham mengalami penurunan, investor seperti ini biasanya akan lebih memilih melakukan strategi average down ketimbang menjual asetnya. Sedikit dibahas, average down adalah strategi yang biasa dilakukan investor ketika harga saham turun dengan cara membeli saham pada harga yang lebih rendah daripada harga pembelian awal. Strategi ini dilakukan untuk mendapatkan rata-rata harga pembelian saham yang lebih murah.

Baca juga: Ekonomi Makro: Pengertian dan Pengaruhnya Terhadap Investasi

Keunggulan dan Risiko Melakukan Hold Saham

Setiap strategi berinvestasi tentu memiliki keunggulan tertentu yang diandalkan oleh investor. Namun, bukan berarti strategi tersebut tidak punya kekurangan atau risiko. Begitu juga dengan strategi hold dalam saham yang juga memiliki sejumlah keunggulan dan risiko berikut ini.

1. Keunggulan hold saham

Keunggulan dari strategi investasi saham yang satu ini akan terlihat jika investor melakukan hold dalam jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang dimaksud.

  • Berpotensi mendapatkan keuntungan atau capital gain yang lebih tinggi. Semakin lama investor menahan sahamnya, maka makin tinggi juga potensi keuntungan yang mungkin didapatkannya. 
  • Biaya yang harus dikeluarkan relatif sedikit. Saat melakukan transaksi jual beli saham, investor tentu harus mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya transaksi dan pajak. Makin sering investor melakukan transaksi, artinya makin banyak biaya yang harus dikeluarkan. Berbeda jika kamu melakukan penjualan sekali-sekali saja.
  • Dapat menerapkan sistem keuntungan compound. Investor yang ingin melakukan investasi jangka panjang bisa juga menggunakan dividen yang diperoleh secara rutin untuk diinvestasikan kembali ke saham tersebut supaya jumlah keuntungan yang didapatnya lebih banyak.

Itulah beberapa keunggulan yang layak dipertimbangkan ketika kamu akan melakukan strategi hold dalam berinvestasi saham.

Baca juga: Mengenal Fenomena Sell in May and Go Away dan Efeknya ke Investasi

2. Risiko hold saham

Meskipun terdapat beberapa keuntungan yang menjanjikan, hold saham juga memiliki beberapa risiko yang harus diperhitungkan sebelum mulai melakukan strategi ini. Beberapa kekurangan atau risiko tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

  • Risiko kerugian. Risiko ini terjadi ketika kenyataan yang terjadi di pasar tidak sesuai dengan prediksi investor. Misalnya, seorang investor memutuskan untuk menahan sahamnya ketika nilainya turun 50%. Hal ini disebabkan oleh prediksi akan adanya pembalikan tren di masa mendatang. Namun, pada kenyataannya, saham tersebut terus turun sehingga investor tersebut mau tidak mau harus mengalami kerugian yang lebih besar.
  • Opportunity cost. Risiko ini terjadi ketika kamu menyimpan aset yang kamu miliki untuk tersimpan dalam bentuk portofolio saham selama periode waktu tertentu. Padahal, kamu bisa mendapatkan keuntungan lain yang lebih besar kalau menjual saham tersebut dan menggunakan uang hasil penjualan untuk berinvestasi di instrumen lainnya. Inilah biaya yang oleh para investor disebut sebagai biaya peluang (opportunity cost), yaitu biaya yang harus ditanggung investor saat memilih strategi hold saham jangka panjang.

Baca juga: Memahami Apa Itu Order Book Saham dan Cara Membacanya

Demikianlah penjelasan arti hold dalam saham yang perlu kamu ketahui. Keputusan untuk melakukan strategi ini sebaiknya dilakukan setelah kamu menganalisis saham secara fundamental dan teknikal agar tidak salah dalam memprediksi pergerakan harga saham. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hold artinya menahan saham untuk tujuan keuntungan dengan tetap mempertimbangkan potensi keuntungan dan kerugiannya.

Kamu yang ingin berinvestasi, namun belum siap terjun langsung ke pasar modal bisa mencoba cara investasi mudah lainnya. Misalnya, dengan cara berinvestasi saham dalam bentuk reksa dana yang bisa diakses melalui aplikasi investasi BMoney. Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store. 

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!