Daftar Bahasa Gaul dalam Investasi Saham yang Wajib Diketahui

Uji Agung Santosa

21 November 2023

Bahasa gaul dalam investasi saham (123rf.com)
Bahasa gaul dalam investasi saham (123rf.com)

Istilah-istilah bahasa gaul dalam investasi saham akan kerap kamu temui, seperti 'cuan', ‘saham nyangkut', 'serok saham', 'saham gocap', hingga 'saham gorengan'. Frasa-frasa ini umumnya sering muncul dalam platform diskusi saham seperti grup WhatsApp dan lain sebagainya. 

 

Namun, sebagai masyarakat awam ataupun bagi para investor pemula, yang dalam bahasa gaul disebut sebagai investor 'Newbie', tahukah kamu apa artinya? Boleh jadi kamu belum terlalu familiar dengan kosakata seperti 'boncos' yang merujuk pada kerugian yang dialami investor, serta istilah-istilah lainnya yang sering terdengar.

Agar tak ketinggalan informasi, yuk cari tahu apa saja istilah bahasa gaul dalam saham beserta artinya! Sebelum itu, simak dulu apa sebenarnya investasi saham.

Pengertian Investasi Saham

Investasi saham adalah bentuk penanaman modal di mana seseorang atau badan usaha menyertakan sejumlah dana untuk membeli saham suatu perusahaan. Sebagai pemegang atau pemilik saham, investor memperoleh klaim atas aset dan penghasilan perusahaan, serta memiliki hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dengan demikian, investor tidak hanya berpotensi mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga saham dan dividen, tetapi juga memiliki kepemilikan atau andil dalam perusahaan tersebut. 

Hal ini membuat investasi saham menarik bagi banyak orang, termasuk kaum millennial yang melihatnya sebagai cara untuk memiliki bagian dari perusahaan dan terlibat dalam dunia investasi.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya 

16 Bahasa Gaul dalam Investasi Saham yang Umum Digunakan

Daftar 16 bahasa gaul dalam investasi saham (123rf.com)
Daftar 16 bahasa gaul dalam investasi saham (123rf.com)

Berikut ini adalah beberapa istilah atau bahasa gaul dalam investasi saham yang umum digunakan oleh para investor dalam perbincangan sehari-hari.

1. Bandar

Bandar adalah pihak yang memiliki modal besar dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan harga saham di pasar keuangan. Istilah ini tidak terbatas pada lembaga atau institusi tertentu dan dapat mencakup berbagai pihak seperti perusahaan sekuritas, manajer investasi, emiten, dan lainnya.

2. Boncos 

Boncos merupakan tindakan penjualan saham oleh seorang investor di bawah harga beli yang mengakibatkan terjadinya kerugian. Praktik ini umumnya dikenal sebagai cut loss di kalangan investor saham internasional. Istilah boncos juga kerap digunakan oleh investor ketika nilai portofolio mereka mengalami penurunan atau menjadi minus.

3. Cuan 

Meskipun secara umum dikenal sebagai istilah untuk menyatakan keuntungan, pada bahasa gaul dalam investasi saham, cuan juga merujuk pada tindakan menjual saham di atas harga beli, atau biasa disebut juga sebagai mengambil keuntungan alias profit-taking. Istilah cuan memiliki makna yang berkebalikan dengan boncos.

4. Blue Chip/Saham Lapis Satu

Blue chip adalah sebutan untuk saham-saham unggulan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar dengan pendapatan stabil dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. 

Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut saham blue chip adalah "saham lapis satu”. Saham blue chip ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mencakup perusahaan terkemuka. Misalnya, Unilever Indonesia (UNVR), Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan HM Sampoerna (HMSP). 

Baca juga: Ciri-Ciri dan Daftar Saham Blue Chip yang Perlu Diketahui 

5. Saham Gorengan 

Saham gorengan mengacu pada saham yang dianggap sebagai hasil manipulasi oleh pihak-pihak tertentu, semacam hasil permainan bandar. Ciri-ciri saham gorengan umumnya melibatkan peningkatan volume perdagangan harian yang tidak wajar atau kenaikan harga saham tanpa dasar fundamental yang kuat dari perusahaan yang bersangkutan.

6. Market Rebahan 

Market rebahan merujuk pada pergerakan indeks atau harga saham yang berada dalam kondisi sideways atau ranging, yang berarti cenderung naik-turun dalam kisaran terbatas. 

Keadaan ini sering terjadi karena volume perdagangan di pasar cenderung rendah. Investor mungkin enggan untuk melakukan transaksi jual atau beli saham karena kondisi pasar tertentu, seperti menjelang pengumuman penting terkait bursa oleh pemerintah.

7. Nabung Saham

Nabung saham adalah strategi investasi di mana investor secara rutin melakukan pembelian saham pada periode tertentu tanpa memperhatikan harga saham saat itu. Contohnya, setiap hari Senin, sejumlah uang, misalnya Rp100.000, dialokasikan untuk membeli saham PWON. 

Tindakan ini dilakukan tanpa memedulikan apakah harga saham PWON sedang naik atau turun. Nabung saham tidak memerlukan analisis teknikal atau fundamental sehingga cocok untuk pemula. Kunci kesuksesan terletak pada kemampuan memilih emiten unggulan, dan investor disarankan untuk fokus pada saham blue chip.

Baca juga: Pengertian Saham, Jenis, dan Alasan Mengapa jadi Investasi Paling

8. Saham Nyangkut

Situasi saham "nyangkut" terjadi ketika seorang investor memiliki suatu saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pasar saat ini. Misalnya, jika harga saham PWON saat ini adalah 380, sedangkan investor memiliki saham PWON dalam portofolio dengan harga rata-rata 420. 

Dalam menghadapi situasi "nyangkut," investor memiliki opsi untuk menahan (hold), melakukan average down, atau memutuskan untuk cut loss.

9. Saham Gocap 

Saham gocap adalah saham-saham yang harganya telah turun hingga mencapai nilai perdagangan terendah yang ditetapkan oleh pasar modal Indonesia, yaitu Rp50 per lembar. Meskipun sebagian saham lapis tiga termasuk saham gocap, tetapi tidak semuanya masuk dalam kategori saham gocap. Contoh saham gocap seperti Bakrie Group (BNBR) dan PP Properti (PPRO).

10. Serok Bawah

Serok bawah merujuk pada kegiatan investor yang membeli saham pada tingkat harga yang dianggap sudah mencapai dasar atau tingkat terendah.

11. Wait and see

"Wait and see" adalah sikap seorang investor yang memilih untuk menunggu perkembangan pasar tertentu sebelum mengambil tindakan terkait saham-saham yang dimilikinya atau yang belum dimilikinya.

12. Pom-Pom

Pom-pom merupakan metode mengajak atau membujuk orang untuk membeli atau menjual saham pada waktu tertentu. Dengan kata lain, kegiatan ini bertujuan untuk menggoreng atau meningkatkan harga saham tertentu. Biasanya, pom-pom saham dilakukan oleh oknum, bandar, atau influencer saham.

Baca juga: Daftar Saham Gocap Terbaru, Risiko dan Keuntungannya 

13. FoMO

Fomo adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yaitu perasaan takut ketinggalan karena harga saham terus meningkat. Hal ini dapat mendorong seseorang untuk membeli saham pada harga yang sangat tinggi, bahkan dengan cara yang tergesa-gesa.

14. Saham Lapis Dua 

Saham lapis dua merujuk pada saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi, tetapi kinerja dan kapitalisasi pasarnya tidak sebaik saham blue chip. Terkadang juga disebut sebagai saham mid-cap atau second-liner. Beberapa contoh saham lapis dua misalnya Pakuwon (PWON), Antam (ANTM), dan Bumi Serpong Damai (BSDE).

15. Saham Lapis Tiga 

Saham lapis tiga mengacu pada saham-saham dengan performa buruk dan kurang likuid. Meskipun harganya sangat murah, jarang ada investor yang tertarik untuk membelinya. Beberapa contoh saham lapis tiga misalnya PP Properti (PPRO) dan Smartfren (FREN).

16. Resistance

Resistance merujuk pada tingkat harga tertinggi yang berhasil dicapai oleh indeks atau harga saham dalam suatu periode tertentu. Setelah mencapai tingkat resistance, seringkali terjadi aksi jual yang menyebabkan harga saham berbalik turun, atau disebut juga dengan istilah bounce. Jika harga terus naik dan melewati tingkat resistance, itu disebut sebagai breakout.

Baca juga: Apa itu Support & Resistance? Berikut Ini Cara Mengenalinya! 

Itulah beberapa istilah atau bahasa gaul dalam investasi saham yang perlu dipahami, terutama bagi kamu yang baru terjun ke dunia saham. Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi saham, jangan lupa menggunakan aplikasi BMoney

BMoney merupakan aplikasi investasi andal dan terpercaya yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi dengan modal terjangkau mulai dari Rp10 ribu. Selain bisa memantau pergerakan saham secara real-time, aplikasi yang satu ini juga dilengkapi banyak fitur menarik yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun. 

Yuk, mulai investasi pertamamu di BMoney dengan mengunduh aplikasinya di Play Store atau App Store!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!