Dalam dunia trading, terdapat satu istilah yang mungkin cukup asing di telinga masyarakat biasa. Istilah yang dimaksud adalah bandarmology, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana orang-orang memanfaatkan pergerakan bandar saham untuk mengetahui harga saham dalam rentang waktu yang paling dekat.
Pelajari tips investasi keuangan lain agar makin cuan.
Para pelaku pasar modal biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok. Ada orang yang menganalisis saham dengan menggunakan pola atau chart, ada yang melakukan analisis dengan kinerja perusahaan di lapangan atau prospek masa depannya, dan ada juga bandar follower.
Jika kamu masih asing dengan istilah yang satu ini, yuk pahami apa itu bandarmology beserta kelebihan dan kekurangannya!
Baca juga: Mengenal Auto rejection Bawah (ARB) Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!
Apa Itu Bandarmology?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bandarmology merupakan suatu ilmu yang dipraktikkan oleh para trader untuk mengetahui pergerakan harga saham dalam waktu dekat dengan cara menggunakan pergerakan bandar saham.
Berbeda dengan ilmu atau teknis analisis saham lain yang bersifat pasti karena ada bukti penelitian dan tingkat akurasinya, bandarmology justru bersifat tidak pasti karena belum ada penelitian yang secara khusus dilakukan untuk mengetahui dengan akurat teknik yang satu ini.
Jika teknik analisis lainnya menggunakan rumus atau pola tertentu, maka bandarmology bisa dilakukan dengan menganalisis sistem, paham, dan tingkah laku bandar dalam mempermainkan harga saham. Bahkan, tidak jarang investor atau trader juga melihat emosi investor lain pada pasar modal untuk memperkirakan hal tersebut.
Lantas, apa itu “bandar” dalam dunia saham? Bandar saham adalah orang-orang yang mempunyai dana yang sangat besar dan memiliki pengaruh besar juga dalam memungkinkan terjadinya perubahan harga saham yang signifikan. Perubahan tersebut tentu bisa terjadi jika para bandar ini menggunakan uang yang mereka miliki dalam jumlah besar tersebut di pasar modal.
Sederhananya, bandarmology mengajarkan para investor atau trader agar dapat berada “di samping” para bandar sehingga tidak menjadi “mangsa” bandar tersebut. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena kekuatan yang dimiliki oleh bandar akan sangat berpengaruh terhadap harga aset. Contohnya, kamu melakukan pembelian saham pada saat harganya sudah naik dan berharap agar harganya terus naik agar bisa menjualnya dan meraih keuntungan yang besar.
Baca juga: Apa itu Saham Gorengan? Ini Definisi, Ciri-Ciri, dan Tips Membelinya
Sayangnya, harga saham tersebut tidak naik. Sebaliknya, harga saham mengalami penurunan dan berakibat pada keterlambatan entry. Ketika kamu melakukan entry, bandar justru menjual saham mereka sehingga terjadi penurunan harga saham. Dalam kondisi seperti ini, bandar akan bertindak sebagai penjual dan kamulah orang yang berperan sebagai pembelinya.
Sepintas, kamu mungkin terlihat kalah dan merugi. Namun, kamu sebenarnya bisa mengubah strategi investasi dengan cara mengikuti pergerakan bandar. Misalnya, saat bandar membeli saham, kamu juga bisa ikut membelinya. Hal ini perlu dilakukan karena entry bandar biasanya akan membuat harga saham menjadi lebih tinggi. Fase inilah yang disebut dengan fase akumulasi.
Setelah itu, jika kamu merasa keuntungan yang didapat sudah sesuai dengan target, maka kamu dapat segera menjual saham yang kamu punya sebelum bandar menjual semua sahamnya dan mengakibatkan adanya penurunan harga atau yang disebut fase distribusi.
Kelebihan dan Kekurangan Bandarmology
Setelah mengetahui apa itu bandarmology, kamu mungkin mulai bertanya-tanya tentang apa saja potensi keuntungan yang bisa diperoleh dan risiko apa saja yang mungkin terjadi ketika melakukan teknik investasi tersebut.
Kelebihan teknik analisis saham dengan bandarmology adalah memungkinkan investor untuk bisa mengetahui pergerakan bandar sehingga bisa menghindari posisi merugikan sebagai “mangsa” bandar. Namun, kalau investor tidak mau melakukan analisis tersebut, maka sebaiknya investor memilih saham dengan kapitalisasi besar agar harganya tidak mudah dimainkan oleh bandar.
Di balik kelebihan tentu ada kelemahan. Begitu juga dengan teknik analisis bandarmology yang juga memiliki kekurangan yang harus diperhitungkan. Salah satunya adalah berpotensi menggoyahkan investor yang akan berinvestasi jangka panjang karena fluktuasi harga yang disebabkan oleh bandar.
Untuk menghindarinya, investor sebaiknya tidak terlalu sering memantau pergerakan harga jika investasi yang dilakukan bertujuan untuk jangka panjang. Selain bandarmology, ada juga jenis teknik analisis fundamental lainnya yang bisa dipakai oleh para investor dalam memperkirakan pergerakan harga suatu aset.
Baca juga: Bursa Saham adalah Investasi Menguntungkan Jangka Panjang, Simak Penjelasannya!
Saat ini, dunia investasi sudah semakin berkembang. Selain saham, ada banyak instrumen investasi yang bisa dimainkan agar dapat memperoleh keuntungan. Misalnya saja, investasi reksa dana yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi BMoney yang bisa di-download di Play Store atau App Store.
Teknik Bandarmology
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa berdasarkan teknik analisisnya, ada beberapa kelompok para pelaku pasar modal, yaitu:
- Chartist, yaitu kelompok investor yang melakukan analisis saham dengan menggunakan grafik.
- Fundamentalist, yaitu kelompok investor yang melakukan analisis saham dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan.
- Futurist, yaitu kelompok investor yang melakukan analisis saham dengan menggunakan kinerja perusahaan di lapangan atau prospek masa depannya.
- Bandarist, yaitu kelompok investor yang melakukan analisis saham terhadap pergerakan bandar dan menjadi pengikutnya.
Baca juga: Apa itu Support & Resistance dalam Saham dan Cara Menggunakannya
Meskipun tidak ada tolok ukur yang pasti seperti halnya teknik analisis saham lainnya, analisis dengan menggunakan strategi bandarmology hanya berlaku jika saham yang dipilih memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan prinsip berikut.
1. Pasar modal tidak efisien
Prinsip ini mengacu pada adanya kesenjangan antara penerimaan informasi bandar atau pihak yang memiliki saham dalam jumlah besar dengan investor ritel atau pihak yang memiliki saham dalam jumlah kecil.
2. Terdapat kubu bandar dan ritel
Untuk dapat melakukan teknik bandarmology, kamu harus memastikan bahwa terdapat dua kubu antara bandar dan ritel yang ada di pasar modal. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan badar adalah investor dengan dana besar yang bisa memengaruhi pergerakan harga saham.
Sementara itu, yang dimaksud dengan ritel adalah investor kecil yang mencari keuntungan dengan cara memainkan pergerakan harga saham. Dengan kata lain, investor ritel adalah investor yang menunggangi pergerakan bandar.
3. Satu bandar melawan banyak ritel
Dalam dunia bandarmology, yang dimaksud dengan satu bandar bukan berarti satu broker atau satu orang, melainkan satu pihak yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Jadi, satu bandar bisa saja terdiri atas banyak pemain besar seperti halnya sekuritas atau institusi keuangan.
Setelah menilai adanya ketiga prinsip tersebut, barulah kamu bisa mulai menentukan strategi atau teknik yang tepat untuk dapat melihat pergerakan bandar. Hal ini perlu dilakukan agar kamu tidak terjebak pada teknik analisis saham yang tidak tepat.
Baca juga: Pengertian Analisis Fundamental Saham Beserta Indikator Acuannya
Itulah penjelasan mengenai apa itu bandarmology, apa saja kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menerapkan metode investasi tersebut.
Jika kamu masih belum memahami sepenuhnya apa itu bandarmology, pastikan kamu mendalaminya kembali, baik dengan cara mencari pengetahuan melalui media ataupun bertanya pada pihak yang lebih piawai dalam melakukan investasi dengan teknik tersebut. Selamat berinvestasi dan semoga beruntung!