Dalam trading saham, terdapat istilah flag pattern, yaitu jenis pola yang digunakan oleh para trader untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan lanjutan dari tren atau grafik pergerakan harga.
Sesuai dengan namanya, pola ini menyerupai bentuk sebuah bendera atau tiang bendera. Bagian tiangnya menunjukkan tren pergerakan harga pasar dalam jangka waktu singkat, sedangkan bagian benderanya menunjukkan adanya pembalikan harga yang signifikan. Dengan menggunakan pola ini, trader bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk masuk pasar saat tren sedang berlangsung.
Terdapat dua pola yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi pergerakan pasar, yaitu bullish flag dan bearish flag. Apa itu bearish flag dan bagaimana cara mengenalinya? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 3 Jenis Teknik dan Analisis Chart Pattern yang Perlu Diketahui
Flag pattern merupakan salah satu pola dalam trading yang mudah dikenali. Hal ini terlihat dari adanya lima sampai dua puluh candlestick yang muncul sebagai gambaran dari tren pasar. Pola bendera dalam tren naik disebut dengan bullish flag, sedangkan pola bendera dalam tren turun disebut bearish atau bear flag.
Bagian bawah bendera pada pola ini tidak boleh melebihi titik tengah tiang bendera yang mendahuluinya. Untuk mengenali pola ini, kamu dapat mengidentifikasinya lewat karakteristik berikut.
- Tren yang berlangsung sebelumnya
- Periode konsolidasi
- Titik pembalikan harga
- Terjadi breakout pada grafik harga
-
Konfirmasi harga bergerak ke arah yang sama dengan breakout
Pengertian Bearish Flag Pattern
Bearish flag atau biasa juga disebut bear flag merupakan pola yang menunjukkan adanya penurunan harga di pasar. Saat harganya sedang dalam tren turun, maka pola bearish inilah yang akan menunjukkan konsolidasi lambat yang lebih tinggi setelah tren turun agresif.
Pola tersebut mengidentifikasi adanya banyak tekanan jual yang membuat pergerakan harga mengarah ke bawah daripada ke atas. Pola ini juga menunjukkan bahwa momentum akan terus berlanjut dalam tren penurunan.
Ada beberapa faktor yang membentuk pola bearish flag, yaitu:
- Mendahului tren penurunan (tiang bendera)
- Identifikasi konsolidasi miring ke atas (bearish flag)
- Jika retracement lebih tinggi dari 50%, maka kemungkinan itu bukan pola bendera
- Masuk di atas bendera atau saat terjadi penembusan di bawah kanal bagian bawah
- Pencarian harga yang menembus ke bawah memiliki panjang yang sama dengan ukuran tiang bendera
Baca juga: Cara Menggunakan Harmonic Pattern dalam Trading Forex
Cara Mengidentifikasi Bearish Flag pada Grafik Forex
Lalu, apakah setiap trader bisa mengidentifikasi bearish flag pattern ini? Hampir setiap orang yang sudah lama terjun ke dunia trading mampu mengidentifikasi pola bendera dengan mudah. Namun, tentu saja kamu harus memahami komponennya terlebih dulu.
Pola bearish flag ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Trader perlu menemukan tiang bendera yang akan diidentifikasi sebagai penurunan awal. Tingkat penurunan ini bisa memiliki karakteristik curam atau miring perlahan dan akan menjadi dasar tren.
- Pola bear flag diidentifikasi sebagai periode konsolidasi setelah penurunan harga awal selesai. Selama periode ini, harga kemungkinan akan bergerak ke atas secara perlahan dan menelusuri kembali sebagian dari pergerakan awal. Pada titik ini, trader perlu menunggu pergerakan harga sampai tembus ke posisi terendah yang lebih rendah pada arah tren.
-
Setelah harga mulai bergerak lebih rendah lagi, trader bisa menemukan komponen terakhir yang dibutuhkan untuk trading. Target keuntungan adalah nilai potensial yang bisa digunakan untuk mengambil keuntungan setelah penurunan harga pasangan mata uang berikutnya. Tingkat harga ini bisa diidentifikasi dengan cara mengukur jarak dalam pip dari penurunan awal. Nilai ini kemudian dikurangi dari garis resistance puncak yang terbentuk dari bendera konsolidasi.
Cara Menggunakan Flag Pattern saat Trading
Saat harga aset berada di atas atau di bawah garis tren flag pattern, maka itulah waktu yang tepat untuk trader bisa masuk ke dalam perdagangan. Hal ini disebabkan oleh flag pattern yang terbentuk saat ada peningkatan permintaan atau penawaran yang mengakibatkan adanya kenaikan atau penurunan harga.
Dalam kasus pola bullish flag, pasokan yang mengalami kenaikan sehingga membuat kenaikan harga terhenti. Oleh karena itu, harga dapat swing dan bergerak membentuk flag pattern. Ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran, harga akan bergerak menembus bagian luar bendera dan berada di atas resistensi, serta terus bergerak ke atas.
Sebaliknya, dalam kasus bearish flag pattern, permintaan yang tengah mengalami kenaikan justru mengakibatkan penurunan harga terhenti. Hal ini disebabkan oleh pergerakan harga yang bisa swing ke atas dan membentuk flag pattern. Saat penawaran lebih tinggi dari permintaan, harga akan bergerak menembus bagian luar bendera dan harga akan terus mengalami penurunan.
Penggunaan dinamika pola ini biasanya dilakukan oleh seorang trader untuk menerapkan strategi trading dengan cara mengidentifikasi tiga poin utama, yaitu entry, stop loss, dan target profit.
Baca juga: Cara Kerja Cup and Handle Pattern dalam Grafik Harga Trading
1. Entry
Seorang trader bisa mengambil langkah untuk membuka posisi setelah melihat adanya titik breakdown atau breakout. Langkah ini perlu diambil agar trader bisa menghindari kemungkinan adanya pola palsu atau sinyal sementara dari grafik pergerakan harga di pasar.
2. Target profit
Untuk dapat memperkirakan besaran keuntungan saat trading, maka inilah salah satu cara terbaik yang bisa digunakan. Para trader biasanya akan memprediksi tingkat keuntungan dengan cara menghitung jarak antara titik dasar dan puncak dari flag pole.
Misalnya, suatu pola terdiri atas nilai berikut.
- Titik breakout berada di nilai Rp80 ribu
- Dasar flag pole berada di nilai Rp60 ribu
- Puncak bendera berada di nilai Rp150 ribu
Untuk menentukan target profit, maka trader bisa menggunakan rumus sebagai berikut.
Nilai Breakout + (nilai puncak flag pole – nilai dasar)
= Rp80.000 + (Rp150.000 – Rp60.000)
= Rp170.000
Dengan demikian, dapat diketahui kalau tingkat keuntungannya adalah sekitar Rp170 ribu.
3. Stop loss
Para trader umumnya akan menggunakan garis tren bawah sebagai patokan yang di dalamnya titik stop loss akan ditetapkan beberapa tingkat berada di bawah harga terendah dari garis tren pergerakan harga pasar.
Demikianlah informasi yang bisa kamu pelajari terkait bearish flag pattern. Jika kamu memang ingin berkecimpung di dunia trading, jangan ragu pelajari berbagai jenis istilahnya agar bisa bermain dengan lihai.
Namun, jika kamu masih ragu untuk terjun ke dunia yang satu ini, tidak ada salahnya kalau kamu mencari peruntungan lain lewat berinvestasi. Misalnya, berinvestasi reksa dana di BMoney dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja. Caranya, cukup download aplikasinya di Play Store atau App Store.
Selain aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kamu juga bisa menentukan instrumen investasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan profil risikomu. Tunggu apa lagi? Download aplikasinya sekarang dan lakukan registrasi tanpa perlu waktu lama!