Pengertian Beta Saham, Kegunaan, dan Rumus Perhitungannya

Uji Agung Santosa

17 Juli 2023

Pengertian istilah beta saham dan kegunaannya (123rf.com)
Pengertian istilah beta saham dan kegunaannya (123rf.com)

Dalam dunia investasi, terdapat satu istilah yang mengacu pada cara mengukur besaran risiko saham di portofolio. Istilah tersebut dikenal dengan nama beta saham.

Beta saham adalah cara yang digunakan oleh para investor untuk mengukur harga dan tingkat risiko saham di pasar. Dengan memahami beta saham, maka investor dapat mengetahui tolok ukur rasio harga sehingga bisa meminimalisasi tingkat risiko dalam portofolio investasi.

Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung beta saham, pahami terlebih dulu apa itu beta saham beserta jenis-jenisnya melalui penjelasan berikut.

Apa Itu Beta Saham? 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, beta saham adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui pergerakan sensitivitas suatu saham, termasuk besaran imbal hasil (return) dan tingkat risiko saham di pasar secara menyeluruh.

Semakin besar nilai beta saham yang dimiliki, maka semakin tinggi tingkat risiko yang dimiliki oleh suatu instrumen investasinya sehingga fluktuasi harganya pun cukup signifikan.

Secara umum, pergerakan pasar akan diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, untuk mengenali hubungan antara imbal hasil dengan risiko instrumen dalam berinvestasi, kamu perlu beta saham.

Baca juga: Apa itu Indeks S&P 500? Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Jenis Beta Saham 

Jenis Beta Saham
Jenis Beta Saham

Sama halnya dengan lambang beta pada umumnya, beta dalam dunia investasi juga dilambangkan dengan simbol β dan dikategorikan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Saham beta kurang dari satu 

Pergerakan saham di pasar yang menunjukkan nilai beta kurang dari satu (β < 1) mengindikasikan sensitivitas harga saham yang lebih kecil dibandingkan dengan IHSG. 

Sebagai contoh, jika suatu perusahaan memiliki nilai beta saham sebesar 0,5 dengan IHSG naik 1%, maka harga saham di pasar indeks diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 0,5% saja. Sebaliknya, jika IHSG turun 2%, maka harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanyak 1%.

2. Saham beta lebih dari satu 

Beta saham dengan nilai lebih dari satu (β > 1) mempunyai volatilitas harga yang lebih tinggi atau berada di atas pasar. Misalnya, suatu perusahaan yang memiliki nilai beta saham 1,5 dengan IHSG yang naik 4%, maka harga instrumen tersebut akan mengalami kenaikan sebanyak 6%.

Dengan demikian, nilai beta saham adalah indikator yang menandakan tingkat risiko sensitivitas saham dibandingkan dengan keuntungan pasar (return IHSG).

3. Beta saham negatif  

Selain dua jenis beta saham yang sudah disebutkan di atas, ada juga beta saham dengan nilai negatif (β = -). Perusahaan yang memiliki beta saham negatif menunjukkan bahwa tingkat keuntungan saham di perusahaan tersebut akan bergerak secara berlawanan dari return pasar atau IHSG.

Artinya, jika keuntungan IHSG mengalami penurunan, maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan. Begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini Bedanya Investor Institusional dengan Investor Retail

Rumus dan Cara Menghitung Beta Saham

Setelah mengetahui jenis-jenis beta saham yang biasa dijadikan sebagai indikator fluktuasi harga, saatnya kamu mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Secara umum, beta saham biasa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Beta saham = Kovarian (return aset atau market) / Varian (return market)

Untuk dapat menghitung beta saham dengan cermat, pastikan kamu menggunakan tiga variabel berikut.

1. Tingkat risk free rate

Risk free rate dalam beta saham adalah suku bunga bebas risiko yang sudah dijamin oleh pemerintah melalui undang-undang atau regulasi yang berlaku. Sederhananya, risk free rate adalah tingkat imbal hasil minimum yang diperoleh investor saat berinvestasi.

Risk free rate merupakan salah satu variabel yang dijadikan acuan bagi investor untuk tidak menerima risiko tambahan jika instrumen investasi tidak memberikan imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang aset risk free rate.

2. Imbal hasil pasar 

Variabel selanjutnya yang perlu dipertimbangkan saat akan menghitung beta saham adalah imbal hasil pasar. Berikut ini adalah rumus yang biasa digunakan dalam menentukan imbal hasil pasar melalui tingkat persentase return dari periode tahunan.

Imbal hasil atau return pasar periode X = ([Harga IHSG periode X + 1] - [Harga saham periode n]) / Harga IHSG periode X * 100

3. Imbal hasil saham

Sementara itu, imbal hasil saham juga diperlukan agar investor dapat menghitung beta saham. Imbal hasil beta saham dapat dilihat melalui tingkat persentase return aset pada periode tahunan dengan rumus sebagai berikut.

Imbal hasil atau return pasar periode X = ([Harga IHSG periode X + 1] - [Harga saham periode X]) / Harga saham periode X

Perhitungan beta saham adalah salah satu indikator yang diperlukan untuk membantu investor dalam memahami pergerakan aset, apakah melaju ke arah yang sama dengan pasar atau tidak.

Baca juga: Arti Debt to Equity Ratio, Cara Hitung, dan Bedanya dengan Debt to Asset Ratio

Kegunaan Beta Saham

Manfaat dan kegunaan beta saham.
Manfaat dan kegunaan beta saham.

Adanya beta saham sebagai indikator pergerakan harga tentu memiliki kegunaan dan kelebihannya sendiri. Adapun kegunaan beta saham di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menjadi alternatif ukuran rasio saham

Keberadaan beta saham dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengukur rasio saham. Hal ini lantaran faktor tersebut mampu memperbaiki ukuran risiko total di dalam portofolio investor. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan diversifikasi investasi dengan cara menanamkan modalnya di berbagai macam jenis saham.

2. Memperoleh informasi tambahan tentang arah pergerakan harga

Beta saham juga ternyata sangat bermanfaat dalam memberikan informasi tambahan terkait arah pergerakan harga saham secara histori dibandingkan pergerakan pasar yang terjadi secara umum. Penggunaan beta saham dalam kurun waktu yang lama juga ternyata berpotensi meningkatkan keahlian seorang investor.

3. Meminimalisasi risiko

Setelah mengetahui arah pergerakan saham, investor dapat mulai menentukan strategi yang tepat dalam berinvestasi sehingga berpotensi mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi.

Baca juga: Pengertian Diversifikasi Investasi, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu beta saham, apa saja jenis-jenisnya, bagaimana cara menghitungnya, serta apa saja kegunaannya. Singkatnya, beta saham adalah indikator yang dapat digunakan oleh investor untuk mengetahui arah pergerakan harga dan rasio keuntungan beserta risiko dari suatu instrumen investasi.

Penting untuk diingat bahwa beta saham bukan satu-satunya indikator yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan berinvestasi. Kamu juga perlu menganalisis fundamental dan teknikal saham untuk memperoleh prediksi pergerakan harga secara akurat.

Jika kamu ingin mendapatkan informasi lain terkait cara berinvestasi yang baik, maka kamu bisa menggunakan layanan investasi tepercaya yang mendukung investor untuk memperoleh keuntungan secara maksimal. Salah satu layanan yang bisa kamu gunakan adalah aplikasi investasi  BMoney yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!