Breakout Saham: Arti dan Strateginya

Uji Agung Santosa

29 November 2023

Arti breakout saham dan strateginya (123rf.com)
Arti breakout saham dan strateginya (123rf.com)

Menjadi seorang pelaku pasar, terutama dalam aktivitas trading saham, bukan hal yang mudah. Diperlukan pengetahuan luas dan pengalaman yang cukup banyak untuk dapat menganalisis suatu pergerakan saham, sehingga bisa mendulang keuntungan.

 

Breakout saham adalah salah satu istilah yang wajib dipahami para trader mengenai kondisi terkait pergerakan harga saham. Untuk mengenal lebih lanjut apa itu breakout saham dan bagaimana cara menghadapinya, tentu kamu harus memahami terlebih dulu arti breakout saham berikut ini.

Pengertian Breakout Saham 

Breakout saham adalah istilah yang merujuk pada kondisi ketika harga saham bergerak melebihi batas atas (area resistance) atau melampaui batas bawah (are support). Kondisi tersebut mengindikasikan adanya potensi harga untuk mulai trending di arah breakout tersebut. 

Arti breakout saham ini sangat berarti bagi para trader karena mereka bisa mengikuti strategi trend following alias mengikuti tren harga terkini pada kondisi tersebut. 

Meski begitu, breakout saham memiliki karakteristik yang terbilang subjektif. Hal ini disebabkan oleh tidak semua trader menggunakan atau menetapkan batas atas (resistance) atau batas bawah (support) yang sama. Jadi, bisa saja seorang trader menganggap kalau breakout sedang terjadi, tapi di sisi lain ada juga trader yang tidak merasakan hal yang sama. 

Saat terjadi breakout, banyak trader yang menjadikannya sebagai peluang untuk melakukan trading. Breakout dengan kondisi volume perdagangan yang tinggi menunjukkan keyakinan dan ketertarikan atas saham tersebut sehingga harganya akan terus bergerak ke arah breakout tersebut. 

Sebaliknya, jika breakout terjadi pada kondisi volume perdagangan yang rendah, maka itu artinya kondisi tersebut rentan mengalami kegagalan.    

Baca juga: Corporate Action: Pengertian, Alasan, dan Efeknya bagi Pemegang Saham

Ciri-Ciri Breakout Saham 

Ciri-ciri breakout saham.
Ciri-ciri breakout saham.

Breakout saham adalah kondisi yang sebenarnya ditunggu-tunggu oleh para breakout trader, yaitu trader yang mengikuti strategi breakout. Bagi para breakout trader, mengenal ciri-ciri terjadinya breakout tentu menjadi sangat penting.

Berikut ini adalah ciri-ciri terjadinya breakout saham yang bisa dikenali oleh para trader.

1. Volume yang Tinggi 

Arti breakout saham adalah sesuatu yang dapat dilihat sebagai sinyal atau tanda bahwa akan ada perubahan pada permintaan dan penawaran. Volume tinggi pada sinyal breakout merupakan indikator bahwa trader berada di balik perubahan tersebut. Posisi trader sekaligus institusi dalam hal ini akan berusaha dipertahankan dengan cara melakukan pembelian dan penjualan secara terus-menerus. 

Transaksi berkelanjutan ini disebabkan oleh adanya kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkan kembali outperformance saham atau kenaikannya melebihi rata-rata pasar dan masuknya aliran dana baru. Perubahan volume ini bisa dilihat dengan memantau rata-rata pergerakan volume perdagangan.

2. Perubahan Permintaan dan Penawaran yang Signifikan 

Breakout saham ditandai juga dengan indikator lain, seperti perubahan yang signifikan pada permintaan dan penawaran (supply and demand). Pembeli akan menjadi lebih agresif dengan membeli semua yang ditawarkan pada batas bawah atau support level. Sebaliknya, mereka akan cenderung melakukan penjualan secara agresif ketika menyentuh batas atas atau resistance level.

Baca juga: Top Down Analysis: Pengertian, Tahapan, dan Kelebihannya

3. Volatilitas Tinggi 

Peningkatan volatilitas yang tinggi merupakan salah satu indikator terjadinya breakout saham. Volatilitas ini merujuk pada besarnya jarak antara kenaikan dan penurunan harga saham. Jika terjadi bad fills atau pembelian dan penjualan saham yang buruk, itu artinya para trader sedang berlomba-lomba mendapatkan saham tersebut.

Jenis-Jenis Breakout Saham

Setelah mengenali ciri-ciri breakout saham, saatnya kamu mengenali jenis-jenis breakout saham berikut ini.

1. Consolidation Breakout

Consolidation breakout adalah jenis breakout yang terjadi setelah periode konsolidasi yang sering kali ditandai dengan adanya flat trading, yakni situasi ketika pasar atau sekuritas tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan pada harga atau valuasinya. Breakout ini biasanya terjadi secara tak terduga dengan salah satu indikatornya adalah kondisi volume yang meningkat secara tiba-tiba. 

2. Reversal Breakout

Reversal breakout saham adalah kondisi yang merujuk pada saat pergerakan harga saham mengalami penurunan tiba-tiba dan berubah arah mengalami peningkatan yang melonjak tajam. Pada umumnya, reversal breakout terjadi karena adanya informasi penting dengan sentimen positif terkait saham tersebut. 

3. Triangle Breakout 

Triangle breakout adalah jenis breakout yang terjadi ketika batas atas (resistance level) sedang datar dan batas bawah atau (support level) sedang mengalami peningkatan berkelanjutan. Situasi ini menandakan bahwa pembeli semakin tidak sabar dan sedikit demi sedikit mulai meningkatkan angka penawarannya. 

Baca juga: Mau Sukses Trading Saham? Jalankan Tips Trading for Living Ini!

Tips Menghadapi Breakout Saham

Tips Menghadapi Breakout Saham (Foto: optionalpha.com)
Tips Menghadapi Breakout Saham (Foto: optionalpha.com)

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat breakout saham terjadi, berikut ini tips yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya.

1. Cari Tahu Tren Besar di Pasar Saham 

Untuk dapat menghadapi breakout saham, para trader disarankan agar mencari tahu tren besar yang sedang berlangsung di pasar saham. Hal ini penting untuk dilakukan karena tren besar tersebut dinilai mampu menembus batas harga. Tren inilah yang nantinya berpotensi menembus batas bawah (support level) dan batas atas (resistance level) harga saham. 

2. Validasi Breakout dengan Candle

Candle atau grafik harga saham yang banyak digunakan disebut juga dengan istilah candlestick pattern. Dengan membaca pola candle, kamu juga bisa menentukan apakah indikator breakout yang terjadi itu valid atau tidak. Kalau yang menyentuh batas atas dan bawah harga hanya ujung atas atau ujung bawah bayangan (shadow), maka itu artinya breakout belum benar-benar terjadi.  

3. Pasang Stop Loss 

Memasang stop loss bisa dilakukan untuk menghadapi breakout. Stop loss sendiri merupakan batasan kerugian yang bisa diterima oleh trader untuk menanggulangi risiko trading dengan acuan breakout. Dengan memanfaatkan strategi ini, maka kamu bisa menghindari terjadinya kerugian yang teralu besar karena breakout tersebut gagal terjadi. 

4. Pantau Saham dengan Aplikasi Investasi 

Saat ini, ada banyak aplikasi trading saham yang bisa digunakan para trader untuk memantau potensi breakout. Aplikasi trading ini biasanya menghadirkan analisis terkait pergerakan saham dan pasar saham sehingga investor dapat lebih mudah dalam memprediksi pergerakan yang akan terjadi di masa depan.

Baca juga: Strategi Barbel: Strategi Menyeimbangkan Portofolio Investasi

Nah, salah satu aplikasi investasi yang bisa kamu gunakan untuk melakukan trading saham adalah BMoney. Selain bisa bertransaksi saham secara praktis, kamu juga bisa berinvestasi di instrumen lain semisal reksa dana. Dengan modal minimum mulai dari Rp10 ribu saja, kamu sudah bisa melakukan transaksi.Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store atau Play Store!

Itulah penjelasan mengenai arti breakout saham, ciri-ciri, jenis-jenis, dan cara menghadapinya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa breakout saham adalah kondisi yang menunjukkan harga saham melebihi batas atasnya atau batas bawahnya. Kondisi ini dapat menguntungkan bagi para breakout trader kalau mereka dapat memastikan bahwa breakout tersebut benar-benar terjadi (valid).

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!