Candlestick adalah salah satu jenis grafik yang biasa digunakan oleh para trader dalam melakukan analisis teknikal saham. Ada banyak pola candlestick yang bisa dipelajari sebagai indikator adanya peluang untuk memperoleh keuntungan atau potensi berisiko.
Salah satu pola penting yang wajib dipelajari oleh para trader adalah harami. Pola ini cukup sering muncul dalam candle chart market, baik dalam kondisi bearish maupun bullish. Namun, kali ini kita akan membahas secara khusus terkait pola harami dalam kondisi bullish.
Saat mendengar istilah bullish harami, apa yang ada di benakmu? Bagi sebagian orang yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi dan trading, istilah tersebut mungkin tidak terasa aneh didengar. Namun, kamu yang baru mulai terjun ke dunia tersebut tentu merasa asing mendengarnya.
Bullish harami merupakan salah satu pola dalam grafik candlestick yang menunjukkan adanya kemungkinan tren harga saham bearish yang segera berakhir dan berubah menjadi bullish reversal. Kata harami dalam istilah tersebut berasal dari bahasa Jepang yang artinya “hamil”.
Pola tersebut dinamakan demikian karena bentuk dua candle yang menyerupai perempuan hamil. Lantas, apa itu bullish harami pattern, apa saja ciri-cirinya, dan bagaimana cara membacanya? Pelajari selengkapnya dengan membaca artikel ini sampai tuntas.
Baca juga: Mengenal Pola Bearish Flag dalam Trading dan Cara Menggunakannya
Apa Itu Bullish Harami?
Bullish harami adalah pola candlestick dengan bentuk menyerupai perempuan hamil, yakni candle pertama berbentuk panjang dengan bearish atau bullish yang besar dan candle kedua yang berbentuk menyerupai perut pot kecil dengan posisi berada di samping candle pertama.
Bullish harami pattern adalah pola yang muncul setelah terjadi tren penurunan, tren jangka panjang, atau reli teknis. Pola yang berkebalikan dan menandakan adanya bullish reversal adalah pola ini. Ia akan muncul di puncak tren naik disertai bar bagian dalam dengan kisaran kecil.
Jika seorang investor melihat harami candlestick, maka artinya akan ada ekspansi volatilitas ke arah tren. Dilihat dari bentuknya, bullish harami adalah pola candlestick dengan bentuk tubuh black candle di baris pertama yang menelan tubuh candle putih di baris kedua .
Baris pertama dapat berupa candle dasar yang muncul sebagai long line, seperti black candle, black marubozu, opening atau closing black marubozu, dan spinning candle. Sementara itu, baris kedua bisa berupa candle dasar putih yang muncul sebagai garis panjang atau pendek.
Baca juga: 3 Jenis Teknik dan Analisis Chart Pattern yang Perlu Diketahui
Ciri-Ciri Bullish Harami
Pernahkah kamu mendengar atau membaca rekomendasi saham yang mengatakan bahwa jika suatu saham secara teknikal membentuk bullish harami, maka ia berpotensi mengalami tren kenaikan jangka pendek. Ada banyak investor atau trader yang tergesa-gesa melakukan pembelian saham setelah mendengar rekomendasi tersebut.
Padahal, langkah tersebut tidak sepenuhnya bijak dan efektif. Sebagai trader yang baik, kamu harus terlebih dulu melakukan pemeriksaan terhadap grafik saham yang disebutkan dan memastikan apakah bullish harami pattern benar-benar muncul dan terkonfirmasi dalam grafik tersebut atau tidak. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui apa saja ciri-ciri bullish harami.
Pola candlestick yang satu ini biasanya akan muncul pada akhir tren penurunan dengan formasi yang terdiri atas dua candle, yaitu satu candle bersifat bearish yang berukuran besar dan satu candle bersifat bullish yang berukuran lebih kecil (maksimal sekitar 25% dari candle pertama dan bisa berupa Doji).
Jika candle kedua dalam pola tersebut berupa Doji, maka pola tersebut akan disebut sebagai Bullish Harami Cross. Namun, ciri paling khas dari pola ini adalah body pada candle kedua yang tertutup secara penuh oleh candle pertama. Dalam pola ini, ukuran ekor candle tidak terlalu penting karena sinyal bullish selanjutnya akan terkonfirmasi saat candle ketiga muncul.
Cara Membaca Bullish Harami
Pola candlestick yang satu ini akan terbentuk saat momentum transaksi jual beli saham mulai menurun. Para seller yang sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya tidak punya kekuatan lagi untuk menekan harga terus menerus. Hal ini terlihat dari candle pertama yang bersifat bearish dan memiliki body berukuran besar, tapi tidak disertai dengan penurunan harga selanjutnya.
Sementara itu, candle kedua pada bullish harami pattern menandakan bahwa para buyer mulai bersiap-siap untuk melakukan pembelian. Indikator ini terlihat dari ukuran candle yang lebih kecil ketimbang candle pertama. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar buyer masih merasa ragu akan keputusannya untuk melakukan pembelian.
Seperti pola candlestick pada umumnya, bullish harami merupakan pola yang berasal dari teknik pencatatan harga yang dikembangkan oleh para pedagang beras di pada masa silam. Pakar candlestick Steve Nison mengatakan bahwa orang-orang Jepang menganggap kemunculan Harami sebagai tanda bahwa pasar mulai kehabisan energi, sedangkan candle kedua yang muncul dengan ukuran lebih kecil menunjukkan adanya ketidakpastian atau keragu-raguan.
Dengan membaca pola ini, kamu bisa mengetahui bahwa ada banyak trader yang siap melakukan pembelian aset ketika candle kedua sudah terbentuk. Namun, para trader yang tidak memiliki profil risiko tinggi lebih memilih menunggu candle ketiga yang bersifat bullish untuk mengonfirmasi kondisi tersebut.
Baca juga: Cara Menggunakan Harmonic Pattern dalam Trading Forex
Cara Menggunakan Bullish Harami
Setiap investor atau trader tentu menginginkan keuntungan yang besar dari setiap langkah yang dilakukannya. Tidak terkecuali saat menemukan bullish harami pattern yang cukup tricky. Meski begitu, kamu bisa menggunakan pola tersebut untuk memperoleh keuntungan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
- Cari pola bullish harami pada grafik yang menunjukkan tren penurunan (downtrend);
- Temukan sinyal perubahan tren (reversals) dari indikator teknikal, seperti Stochastic Oscillator atau MACD yang bullish;
- Pastikan jika body dari candle kedua memiliki ukuran yang tidak lebih besar dari 25% candle pertama;
- Pastikan jika body dari candle kedua benar-benar tertutup secara penuh oleh candle pertama.
- Jika candle kedua sudah terbentuk dengan lengkap, barulah kamu bisa mulai bersiap-siap memasang order pada tingkat harga yang setara dengan level high pada candle kedua;
- Tentukan stop loss atau cut loss pada tingkat harga yang setara dengan level low pada candle pertama.
Baca juga: Mengenal Bearish Divergence dalam Trading dan Cara Membacanya
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu bullish harami, apa saja ciri-cirinya, bagaimana cara membacanya, dan bagaimana cara menggunakannya agar trader bisa memperoleh keuntungan secara maksimal.
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi saham, namun tidak ingin langsung terjun ke dunia trading, tak perlu khawatir! Saat ini, kamu bisa mulai berinvestasi secara praktis dan aman melalui aplikasi investasi BMoney. Kamu hanya perlu mengeluarkan modal Rp10 ribu untuk mulai berinvestasi. Tertarik untuk menggunakan aplikasi yang satu ini? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store!