Apa yang paling diharapkan oleh investor saat berinvestasi? Tentu saja return alias imbal hasil dari setiap dana atau aset yang ditanamkan. Salah satu bentuk keuntungan yang bisa diperoleh investor dalam hal ini adalah bunga majemuk.
Nah, untuk memperkirakan pergerakan nilai investasi, seorang investor perlu memahami terlebih dulu apa yang dimaksud dengan bunga majemuk dan bagaimana cara menghitungnya. Berikut ulasannya!
Pengertian Bunga Majemuk dalam Investasi
Dalam dunia keuangan, ada dua jenis bunga yang dikenal dapat memberikan keuntungan bagi nasabah atau investor. Kedua jenis bunga tersebut adalah bunga tunggal dan bunga majemuk.
Bunga tunggal merupakan jenis bunga yang diperoleh dari hasil investasi awal yang dilakukan oleh investor. Sementara itu, bunga majemuk adalah keuntungan yang nilainya diperoleh dari modal awal beserta pertumbuhan bunganya. Dengan kata lain, kamu mendapatkan bunga dari bunga yang kamu hasilkan sebelumnya.
Bunga majemuk merupakan bunga yang paling sering ditemui dalam berbagai jenis investasi. Meski begitu, tidak semua penyedia investasi menyediakan fitur tersebut di dalam produk-produknya. Oleh karena itu, kamu harus memastikan terlebih dulu kalau penyedia instrumen investasi yang kamu pilih memang menghadirkan fitur bunga majemuk bagi penggunanya.
Jika ada dua pilihan yang disediakan, maka jangan ragu untuk memilih bunga majemuk karena inilah jenis bunga yang bisa menawarkan keuntungan berlipat ganda.
Baca juga: Deposito adalah: Pengertian, Tingkat Bunga, dan Keuntungannya
Keuntungan dan Kerugian Bunga Majemuk untuk Investor
Pengembalian bunga majemuk bisa berdampak secara positif terhadap investor, tapi juga bisa sebaliknya. Sebagai investor, kamu tentu akan memilih bunga majemuk karena kemungkinan pendapatan bunga yang tumbuh secara eksponensial dari waktu ke waktu.
Akan tetapi, bunga majemuk juga bisa memberikan dampak negatif terhadap investor jika kamu menggunakan mekanisme ini dalam hal peminjaman uang. Misalnya, ketika kamu mendapatkan pinjaman dalam bentuk kartu kredit dengan membebankan bunga atas pinjaman dan jumlah bunga yang mesti dibayar.
Hal ini menjadikan utang kamu kepada perusahaan kartu kredit menjadi lebih tinggi daripada pinjaman awal yang kamu dapatkan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mengetahui fungsi pengembalian bunga majemuk tersebut.
Selain itu, berinvestasi dengan bunga majemuk juga bukan tanpa risiko. Jika kamu berinvestasi dalam jumlah besar, bukan tidak mungkin kalau kamu juga akan menghadapi risiko kehilangan sebagian aset yang kamu investasikan.
Oleh karena itu, pertimbangkan berapa besar faktor risiko yang mungkin kamu hadapi dan apakah risiko tersebut sebanding dengan keuntungan yang bisa kamu dapatkan sebelum mulai berinvestasi.
Selain itu, hindari berinvestasi dengan menanamkan modal yang kamu punya dalam jangka pendek sehingga menyebabkan kamu mengalami kesulitan keuangan di masa depan.
Hal ini bisa diantisipasi dengan mengetahui tipe investasi yang cocok denganmu. Misalnya, tipe konservatif adalah tipe investor yang memiliki profil risiko rendah. Artinya, kamu hanya bisa melakukan investasi pada instrumen yang risikonya sangat rendah.
Kedua adalah tipe moderat, yaitu investor dengan tingkat risiko menengah. Investor kategori ini biasanya memiliki target keuangan jangka menengah dan kesiapan untuk menghadapi fakta imbal hasil yang fluktuatif, namun tidak terlalu ekstrem.
Terakhir, tipe agresif, yaitu kategori investor yang mempunyai profil risiko tinggi. Artinya, investor jenis ini benar-benar siap dengan apa pun risiko yang terjadi ketika berinvestasi selama keuntungan yang mungkin diperoleh sangat layak untuk diperjuangkan. Umumnya, investor tipe ini memang investor senior yang sudah banyak makan asam garam.
Baca juga: Mengenal ORI, Investasi Rendah Risiko dengan Return Signifikan
Faktor yang Memengaruhi Bunga Majemuk dalam Investasi
Besar kecilnya besaran bunga majemuk yang dapat diperoleh investor bergantung pada beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor yang dapat berpengaruh terhadap nilai bunga majemuk yang diperoleh saat kamu berinvestasi.
1. Frekuensi
Jika kamu sering menerima bunga tahunan secara rutin, maka kemungkinan besar kamu akan memperoleh bunga yang semakin banyak. Hal ini menjadikan frekuensi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap besar kecilnya bunga majemuk yang kamu peroleh.
Setiap bank biasanya menawarkan frekuensi pengembalian yang bervariasi. Ada yang memberikan bunga investasi per tahun, per kuartal, dan ada juga yang bahkan memberikan bunga mingguan. Untuk itu, kamu perlu memastikan kepada pihak bank atau penyedia layanan keuangan lainnya terkait berapa banyak frekuensi pengembalian bunga yang bisa kamu terima.
2. Persentase bunga
Faktor selanjutnya yang berpengaruh terhadap besar kecilnya bunga majemuk adalah besaran persentase bunga itu sendiri. Makin tinggi persentasenya, tentu saja makin besar juga bunga yang kamu dapatkan. Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi lebih banyak untuk memperoleh bunga yang lebih besar.
Dalam mekanisme bunga majemuk, kamu tidak hanya akan mendapatkan bunga dari modal awal. Kamu juga akan memperoleh bunga dari bunga yang diperoleh sebelumnya. Dengan begitu, akan makin banyak juga bunga yang kamu peroleh nantinya.
3. Rentang waktu
Seperti yang kita ketahui, ada beberapa jenis investasi jika dilihat berdasarkan rentang waktunya. Nah, produk investasi biasanya akan memberikan bunga dengan nilai yang besar jika kamu berinvestasi dalam rentang waktu yang lama. Makin lama waktu yang kamu pilih, makin besar juga bunga yang mungkin kamu peroleh. Oleh karena itu, kamu perlu memilih instrumen yang tepat untuk berinvestasi jangka panjang.
Baca juga: Cara Menghitung Bunga Deposito
Cara Menghitung Bunga Majemuk untuk Investasi
Setelah mengetahui apa saja faktor yang berpengaruh terhadap besar kecilnya bunga majemuk, saatnya kamu mengetahui cara menghitung rumus bunga majemuk untuk investasi berikut ini.
A = P ((1 + r)/n)nt
Keterangan:
A = nilai aset yang kamu miliki
P = modal awal yang disetorkan
r = besaran bunga yang diperoleh dari investasi
n = periode bunga yang kamu miliki
t = waktu yang diperlukan untuk berinvestasi
Sebagai contoh, kamu berinvestasi selama 10 tahun dengan modal awal yang disetorkan sebesar Rp1 juta. Sementara itu, pengembalian bunga majemuk yang akan kamu peroleh sebesar 5% per tahun. Dari kondisi tersebut, dapat diketahui data sebagai berikut.
P = Rp1.000.000
r = 5%
n = 1
t = 10
Untuk mengetahui bunga majemuk yang nantinya kamu dapatkan, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
A = 1.000.000 ((1 + 5%)/1)1.10. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dana yang kamu peroleh setelah 10 tahun berinvestasi adalah sebesar Rp1.628.895 atau total bunga majemuk yang kamu dapatkan setelah berinvestasi selama 10 tahun adalah sebesar Rp628.895.
Baca juga: Pengertian dan Rumus Margin of Safety dalam Investasi
Demikian informasi tentang pengertian bunga majemuk, faktor yang memengaruhi besar kecilnya jumlah bunga majemuk, serta cara menghitung rumus bunga majemuk untuk investasi yang bisa kamu lakukan.
Untuk memperoleh keuntungan dari berinvestasi, kamu tidak hanya bisa mengandalkan bunga majemuk. Kamu juga bisa memperoleh keuntungan dengan berinvestasi reksa dana melalui aplikasi BMoney yang bisa diakses di Play Store atau App Store.