Capital Expenditure: Arti, Jenis, dan Bedanya dengan Operating Expenditure

Uji Agung Santosa

23 November 2023

Pengertian Capital Expenditure, Jenis, dan Bedanya dengan Opex (123rf.com)
Pengertian Capital Expenditure, Jenis, dan Bedanya dengan Opex (123rf.com)

Capital expenditure adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis. Istilah ini mengacu pada berbagai hal yang berhubungan dengan pembelanjaan. Sebelum memahami apa itu capital expenditure, kamu perlu terlebih dahulu memahami apa pengertian expenditure.

 

Expenditure merujuk pada pembayaran yang dilakukan pada saat ini untuk digunakan kewajiban pada masa yang akan datang guna mendapatkan keuntungan dari kegiatan perusahaan, terutama dalam meningkatkan aktiva tetap. Biaya yang dikeluarkan ini disebut dengan pengeluaran modal. 

Sementara itu, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan disebut juga dengan pengeluaran operasional. Biaya ini dikeluarkan untuk mendapat barang, baik jasa maupun hasil usaha. Setelah memahami pengertian expenditure, barulah kamu bisa mengetahui pengertian capital expenditure melalui penjelasan di bawah ini.

Pengertian Capital Expenditure

Capital expenditure menjadi salah satu indikator yang sering digunakan untuk menilai sejauh apa perusahaan tertentu berkembang. Istilah ini biasa disingkat menjadi capex.

Selain dalam dunia bisnis, capex juga biasanya digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk membeli saham suatu perusahaan. Besaran capex sebuah perusahaan akan menjadi faktor penentu yang membuat seorang investor memutuskan apakah akan membeli saham dari perusahaan tersebut atau tidak.

Pada dasarnya, capital expenditure adalah pengeluaran skala besar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memperbanyak, membeli, merawat, atau memperbaiki aset jangka panjang. Beberapa contoh pengeluaran tersebut di antaranya adalah biaya untuk pembelian dan perawatan mesin, peralatan pabrik, dan bangunan yang nantinya digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional bisnis.

Baca juga: Mengenal Indeks Hang Seng, Indeks Pasar Saham Paling Kesohor di Hongkong

Jenis-Jenis Capital Expenditure

Jenis Jenis Capital Expenditure.
Jenis Jenis Capital Expenditure.

Pengeluaran yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa jenis capital expenditure yang biasa digunakan perusahaan berikut ini.

1. Expansion Generated by New Products

Dalam rangka meningkatkan pendapatan, perusahaan akan melakukan upaya untuk menciptakan produk baru agar dapat menarik minat konsumen. Untuk mendukung upaya tersebut, akan muncul berbagai jenis capex agar perusahaan dapat membeli beberapa bahan serta alat produksi terbaru untuk digunakan perusahaan saat kegiatan operasional berlangsung.

2. Projected Mandated by Law

Jenis capex yang kedua ini biasanya digunakan untuk melakukan pemenuhan hukum yang berlaku, bukan dengan tujuan mencari atau meningkatkan keuntungan. Misalnya, pengeluaran biaya untuk pembelian alat pengolahan limbah. 

Alat tersebut tidak digunakan untuk memproses produksi menjadi barang jadi, tetapi digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengolah limbah pabrik agar tidak mencemari lingkungan dan tidak melanggar aturan hukum yang berlaku.

Baca juga: Dividen Yield adalah: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya

3. Equipment Replacement

Jenis capex selanjutnya adalah capex yang berhubungan dengan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Jenis capex ini menuntut perusahaan untuk melakukan pembelian alat baru. 

Karena capital expenditure adalah pembiayaan yang berhubungan dengan aset, maka jenis pembiayaan ini pun dilakukan karena berhubungan dengan beberapa kerusakan mesin yang mungkin tidak bisa diperbaiki dan berpotensi membuat perusahaan harus membeli mesin baru agar kegiatan produksi bisa berjalan lancar.

4. Expansion to Meet Growth in Existing Products

Terakhir, ada jenis capex yang biasa dikeluarkan perusahaan untuk memperluas pangsa pasar sekaligus jejaring pasarnya. Misalnya, sebuah perusahaan yang akan membuka cabang di daerah lain perlu mengeluarkan sejumlah biaya untuk mempersiapkan beberapa kebutuhan cabang baru tersebut. 

Beberapa kebutuhan yang dimaksud di antaranya adalah bangunan baru, mesin atau alat produksi baru, karyawan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, capex ini dilakukan untuk tujuan ekspansi bisnis.

Cara Menghitung Capital Expenditure

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui besaran capital expenditure adalah dengan melihat arus kas investasi pada laporan keuangan perusahaan. Jika kamu tidak bisa mengaksesnya, maka kamu perlu menghitungnya secara manual.

Cara menghitung capex secara manual bisa dilakukan dengan memanfaatkan neraca perusahaan dan juga pembuatan laporan laba rugi. Berikut ini adalah rumus atau cara menghitungnya:

Capex = PP&E saat ini – PP&E lama + Biaya depresiasi saat ini

Keterangan rumus:

PP&E (Property, Plant, and Equipment) adalah aset tetap dan berwujud milik perusahaan.

PP&E untuk periode saat ini dan sebelumnya ditunjukkan oleh neraca dan laporan laba-rugi. Kedua jumlah ini akan menunjukkan selisih bersih PP&E.

Baca juga: Corporate Action: Pengertian, Alasan, dan Efeknya bagi Pemegang Saham

Sementara itu, ada juga cara menghitung capital expenditure berdasarkan laporan keuangan melalui langkah-langkah berikut.

  • Temukan besaran biaya penyusutan pada periode berjalan dengan memahami laporan laba rugi.
  • Temukan saldo untuk aset tetap pada periode sebelumnya dan hitunglah selisih saldo tersebut dengan saldo aset tetap saat ini.
  • Tambahkan selisih saldo aset tetap ke biaya penyusutan pada periode berjalan. Nantinya, dari sinilah capex periode berjalan akan diketahui.

Perbedaan Capital Expenditure (Capex) dengan Operating Expenditure (Opex)

Perbedaan Capex dan Opex
Perbedaan Capex dan Opex

Dalam kegiatan pembiayaan perusahaan, ada juga istilah lain yang disebut operating expenditure atau biasa disingkat opex. Keduanya tentu memiliki perbedaan yang bisa dijelaskan berdasarkan proses dan tujuannya. 

Jika capital expenditure adalah pembelian aset yang tidak akan berulang dan dianggap sebagai pengeluaran awal (modal) jangka panjang, maka opex adalah pengeluaran non-investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional bisnis.

Beberapa contoh opex adalah gaji karyawan, transportasi, perlengkapan kantor, biaya pemasaran, dan biaya lain yang berhubungan dengan operasional bisnis.

Berikut ini adalah beberapa contoh biaya yang termasuk ke dalam kategori capex:

  • Biaya pembelian aset dan alat-alat berat atau mesin yang nantinya akan dijadikan sebagai alat produksi jangka panjang. 
  • Biaya produksi yang mencakup alat produksi baru atau uji coba produk yang akan dilakukan perusahaan.
  • Biaya lisensi untuk mengeluarkan perizinan dan hal lain yang berhubungan dengan legalitas perusahaan.
  • Biaya perbaikan yang digunakan untuk memperbaiki alat-alat produksi agar dapat bekerja lebih optimal.
  • Biaya promosi untuk membantu meningkatkan penjualan hasil produksi perusahaan.
  • Bangunan dan properti yang digunakan sebagai sarana perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis jangka panjang.
  • Perangkat lunak yang digunakan sebagai sarana pendukung dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan.

Baca juga: Mengenal Indeks Keyakinan Konsumen, Pengertian dan Kondisi Terbarunya

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu capital expenditure, jenis-jenisnya, cara menghitungnya, dan perbedaannya dengan opex. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa capital expenditure adalah pembelian aset jangka panjang yang diperlukan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi.

Dalam dunia investasi, banyak investor yang menggunakan capex sebagai indikator apakah suatu perusahaan memiliki prospek bisnis yang bagus atau tidak. Jika iya, maka saham dari perusahaan tersebut layak dipertimbangkan.

Jika kamu termasuk investor pemula yang belum memiliki pengetahuan tentang capex dan opex, tidak perlu khawatir karena kamu bisa mengandalkan aplikasi investasi BMoney untuk merekomendasikan saham terbaik yang bisa dikoleksi dalam portofolio kamu. 

Selain itu, kamu juga bisa melakukan investasi di instrumen saham ataupun reksa dana secara praktis dengan modal minim, yakni mulai dari Rp10 ribu saja. Tertarik untuk menggunakannya? Download aplikasinya sekarang melalui App Store atau Play Store!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!