Saham bisa menjadi instrumen investasi yang memberikan return atau imbal hasil tinggi. Itu sebabnya, banyak investor yang mengalokasikan asetnya di saham terlepas dari risikonya yang juga tinggi.
Bagi investor pemula, berinvestasi di saham mungkin terasa sedikit menyeramkan. Masih banyak pihak yang menganggap bahwa investasi di saham membutuhkan modal besar.
Baca juga: 1 Lot Berapa Lembar Saham? Berikut Penjelasan dan Cara Menghitungnya
Saat ini, kamu yang memiliki modal kecil pun bisa berinvestasi di saham. Tak perlu memiliki uang jutaan rupiah, hanya dengan Rp100.000 pun kamu bisa membeli saham. Penasaran bagaimana caranya? Berikut ini adalah cara bermain saham dengan modal 100 ribu yang bisa kamu coba lakukan.
Cara bermain saham dengan modal 100 ribu
Sebenarnya, bermain saham dengan modal kecil adalah cara yang tepat untuk investor pemula. Belajarlah terlebih dahulu dengan modal kecil. Jadi, ketika terjadi kerugian, kondisi keuanganmu tidak akan terlalu terdampak. Nah, ini dia cara yang perlu kamu lakukan ketika ingin membeli saham dengan modal 100 ribu saja.
Baca juga: Begini Cara Dapat Keuntungan Investasi Emas Antam Secara Maksimal!
1. Pilih sekuritas yang cocok dengan kondisimu
Saat akan berinvestasi di saham, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuka RDN atau rekening dana nasabah di perusahaan sekuritas. Di perusahaan sekuritas inilah kamu nantinya dapat membeli dan menjual saham.
Ketika memilih perusahaan sekuritas, kamu harus memeriksa latar belakang dan kebijakan yang diterapkan perusahaan tersebut terlebih dahulu. Pastikan perusahaan tersebut legal dan memiliki track record yang baik.
Setelah itu, kamu harus mengecek jumlah setoran awal dan biaya transaksi yang dikenakan ke investor. Setiap perusahaan sekuritas umumnya memiliki kebijakan setoran awal yang berbeda. Ada yang minimal Rp1 juta atau Rp5 juta.
Namun, untuk kamu yang memiliki modal kecil atau merupakan investor pemula, kamu tak perlu khawatir. Saat ini, ada sejumlah aplikasi saham online yang memungkinkanmu membeli saham dengan modal sangat kecil. Di aplikasi saham tersebut, kamu bahkan bisa membeli saham di bawah 100 ribu, sesuai harga saham yang ingin dibeli.
2. Pilih saham dengan harga rendah dan potensial
Jika sudah memiliki rekening dana nasabah, langkah selanjutnya adalah membeli saham. Nah, ada banyak sekali emiten saham yang terdapat di BEI atau Bursa Efek Indonesia. Setiap emiten saham tentu memiliki harga yang berbeda.
Bagaimana cara memilih emiten saham yang sesuai dengan modalmu? Kamu harus mengetahui terlebih dahulu bahwa pembelian saham minimum adalah 1 lot atau 100 lembar. Jadi, jika modal investasimu adalah Rp100.000, berarti kamu harus mencari saham dengan harga di bawah Rp1.000 per lembar.
Meski begitu, jangan asal memilih saham yang harganya murah. Kamu juga perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Misalnya saja, kondisi keuangan dan tingkat likuiditas perusahaan tersebut.
Baca juga: Apakah Saham Haram? Simak Penjelasannya di Sini
Jangan sampai kamu membeli saham murah, tetapi kondisi keuangan perusahaan tidak bagus. Hal tersebut akan membuat perusahaan kurang menarik di mata investor lain. Akibatnya, tingkat likuiditasnya menjadi rendah dan harga saham tersebut pun dapat merosot.
3. Beli dan jual saham di saat yang tepat
Ketika bermain saham, waktu adalah hal yang memainkan peranan penting. Harga saham cenderung fluktuatif atau berubah dengan sangat cepat.
Biasanya saham dengan harga rendah adalah saham lapis kedua (medium cap) dan saham lapis ketiga (small cap). Jenis saham ini umumnya memiliki pergerakan harga yang lebih bergejolak dibanding saham blue chip.
Kamu pun harus rajin memantau pergerakan harga saham. Jangan lupa juga perhatikan grafik harga saham. Dengan begitu, kamu bisa memperkirakan kapan harus membeli dan menjual saham untuk mendapatkan keuntungan. Jika tidak, kamu bisa saja melakukan transaksi di waktu yang kurang tepat. Akibatnya bisa saja kamu mengalami kerugian.
Baca juga: Aplikasi Investasi Saham dan Reksadana yang Cocok untuk Pemula
4. Perhatikan biaya transaksi
Ketika kamu membeli dan menjual saham, perusahaan sekuritas akan mengenakan biaya transaksi. Jumlah biaya transaksi di setiap perusahaan sekuritas berbeda-beda, mulai dari 0,15% hingga 0,35%.
Biaya transaksi ini juga merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan. Dengan mengetahui biaya transaksi, kamu jadi bisa memperkirakan berapa jumlah keuntungan yang didapat.
Selain itu, biaya transaksi ini juga bisa dijadikan landasan untuk memutuskan seberapa sering kamu melakukan transaksi saham. Semakin sering kamu bertransaksi, tentu saja akan semakin besar potongan transaksi yang dikenakan.
Tips berinvestasi saham dengan modal kecil
Jika sudah mengetahui langkah-langkah bermain saham dengan modal 100 ribu, berikut ini adalah tips berinvestasi saham dengan modal kecil yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Saham Gorengan, Ini Ciri-Ciri dan Tips Membelinya
1. Rajin membaca berita
Saat berinvestasi di saham, akan lebih baik jika kamu rajin membaca berita. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan saham dengan harga rendah yang berpotensi mengalami kenaikan harga. Pasalnya, ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi harga saham. Mulai dari faktor internal seperti adanya akuisisi, hingga faktor eksternal seperti naik turunnya suku bunga dan situasi politik.
2. Jangan malas menganalisis
Sebelum membeli saham, jangan pernah malas menganalisis saham tersebut. Cobalah mempelajari laporan keuangan perusahaan selama lima tahun ke belakang. Kamu juga bisa memperkirakan kondisi industri perusahaan tersebut di masa depan. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa memutuskan apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak.
3. Tentukan target
Ketika berinvestasi, kamu harus mengetahui tujuan investasimu terlebih dahulu. Jadi, kamu bisa memperhitungkan langkah dan instrumen investasi yang sesuai.
Baca juga: 4 Cara Mendapatkan Uang 300 Ribu Per Hari untuk Menambah Pemasukan
Nah, untuk mencapai tujuan investasi tersebut, kamu sebaiknya memasang target saat bermain saham. Target ini bisa berupa jangka waktu investasi hingga persentase profit dan kerugian yang akan kamu ambil. Contohnya saja, kamu bisa menargetkan profit sebesar 10%. Jika sudah mencapai keuntungan tersebut, kamu bisa menjual saham.
Ketika sudah memasang target, cobalah untuk disiplin. Investor pemula seringkali terjebak rasa serakah ketika harga saham mengalami kenaikan dan berusaha menahan saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak. Ingatlah bahwa harga saham fluktuatif. Bisa saja harga saham tersebut justru menurun.
Selain itu, kamu juga sebaiknya menentukan besaran kerugian yang bisa kamu terima. Ketika harga saham merosot hingga batas kerugian tersebut, sebaiknya kamu menjual saham untuk mencegah kerugian lebih besar.
4. Hindari saham IPO
Meski harganya cenderung rendah, tetapi sebaiknya kamu menghindari saham IPO (initial public offering) dan saham gorengan. Ketika baru IPO, biasanya harga saham akan lebih rendah dibanding saat sudah melantai di bursa. Sepintas, saham ini memang terlihat menarik, terutama jika kamu memiliki modal kecil.
Namun, tidak ada yang bisa memastikan apakah harga tersebut akan meningkat setelah melantai di bursa. Jika memang kamu tertarik membeli saham perusahaan tersebut, sebaiknya amati dulu beberapa saat.
Perhatikan pergerakan harga sahamnya selama beberapa waktu. Cek juga kinerja perusahaan tersebut. Barulah setelah itu kamu memutuskan akan lanjut membeli saham tersebut atau tidak.
Baca juga: Cara Beli Saham bagi Para Pemula untuk Mulai Investasi
Itulah cara dan tips bermain saham dengan modal 100 ribu yang bisa kamu ikuti. Sebagai investor pemula, sebaiknya kamu terus belajar mengenai seluk beluk saham. Dengan begitu, kamu bisa mengambil keputusan investasi yang tepat.
Jika memang membeli saham masih terlalu berat, coba saja mulai dengan reksadana saham. Instrumen investasi ini terbilang lebih mudah karena dana kamu akan dikelola oleh manajer investasi. Yuk, mulai investasi reksadana saham di BMoney sekarang.