Cara mengelola keuangan kini beragam. Salah satunya adalah investasi yang menjadi alternatif metode menyimpan uang sekaligus bisa meraih keuntungan untuk kebutuhan berjangka. Mengetahui cara investasi yang tepat akan membuat uang kamu lebih berkembang.
Berbicara jumlah uang, investasi tidak selalu mengharuskan uang yang banyak di awal kamu berinvestasi. Ada beberapa jenis investasi yang bisa dimulai dengan uang Rp10.000, loh. Keamanannya pun terjamin sehingga kamu tidak perlu takut kehilangan uangmu selama investasi yang kamu pilih resmi dan tersertifikasi.
Manfaat Mengetahui Cara Investasi Uang
Tingginya harga rumah dan banyaknya kebutuhan di masa depan menuntut kamu untuk pintar mengatur keuangan. Selain menabung, investasi juga patut dilirik. Keuntungan yang besar bisa kamu dapat dari berinvestasi. Asal dengan cara investasi uang yang benar.
Perlu kamu ingat, investasi adalah cara mengelola keuangan yang bisa memberikan kamu untung yang banyak dalam jangka waktu yang tidak singkat. Investasi bukan cara untuk kaya secara instan. Kamu butuh proses untuk menjalaninya supaya bisa mendapatkan hasilnya.
Baca juga: Apa Itu Investasi Bodong? Kenali Ciri dan Jenisnya di Sini
5 Cara Investasi Uang
Nah, agar uangmu terkelola dengan baik dan tidak salah pilih investasi, ikuti cara investasi uang yang tepat dan aman demi masa depanmu:
1. Tentukan tujuan investasi uang
Sebelum memilih jenis investasi, kamu harus tentukan dulu tujuanmu dalam mengelola keuangan. Untuk menentukan tujuan ini, kamu bisa memisahkannya berdasarkan jangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Jangka pendek ini memiliki target dalam waktu kurang dari 3 tahun dapat tercapai. Jangka menengah berada sekitar 3—5 tahun. Jangka panjang berada di atas 5 tahun.
Sejumlah contoh tujuan keuangan jangka pendek adalah dana untuk liburan akhir tahun, dana untuk mudik, biaya membeli kendaraan, hingga dana untuk uang muka rumah pertama. Tujuan keuangan jangka menengah bisa berbentuk, biaya untuk meneruskan pendidikan, dana memulai wirausaha. Tujuan keuangan jangka panjang ini termasuk dana pensiun, dana kesehatan, hingga biaya pendidikan anak. Namun, contoh di atas dapat disesuaikan juga dengan kebutuhan kamu masing-masing.
Dari tujuan keuangan tersebut, kamu mulai tentukan jumlah uang yang ingin kamu kumpulkan. Misalkan, dana untuk uang muka rumah sebesar Rp150 juta dengan target waktu tercapai selama 3 tahun. Setidaknya, kamu harus menyisihkan minimal Rp4 juta per bulan untuk diinvestasikan.
Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya
2. Pelajari risiko cara investasi uang
Setelah menentukan tujuanmu, jangan ragu untuk menggali informasi dari berbagai sumber terpercaya. Dari banyaknya informasi ini, kamu akan memperoleh pengetahuan tentang risiko dan manfaat berinvestasi. Dengan mengetahui risiko dan manfaat ini, kamu bisa mengoptimalkan keuntungan yang ingin diperoleh dan menghindari kerugian.
Tiap jenis investasi memiliki risiko dan manfaatnya masing-masing. Investasi saham mempunyai manfaat keuntungan yang besar dari dividen. Namun, risiko dari investasi saham juga cukup besar apabila perusahaan yang kamu pilih ternyata bermasalah.
Risiko lainnya adalah jangka waktu lama untuk mendapatkan keuntungan. Untuk itu, jika ingin memilih investasi saham, maka ini ditujukan untuk tujuan jangka panjangmu.
Menabung secara konvensional di bank juga merupakan bentuk investasi. Risiko dari menabung di bank ini cukup kecil. Namun, keuntungan yang diperoleh juga kecil, hanya mengacu pada penambahan bunga.
Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya
3. Tentukan jenis investasi
Dari tujuan dan manfaat yang sudah kamu tentukan, kini saatnya kamu pilih jenis investasi yang sesuai. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing. Sekali lagi, pilihan jenis investasi ini disesuaikan dengan tujuanmu berinvestasi dan kemampuan dana yang bisa kamu investasikan
Apabila tujuan keuanganmu adalah menyiapkan dana menikah 3 tahun lagi sebesar Rp100 juta, pilihan investasi yang tepat adalah instrumen dengan tingkat risiko rendah-menengah. Kamu bisa memilih reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, menabung secara konvensional, deposito berjangka, atau emas. Saham tidak disarankan untuk tujuan keuangan 3 tahun karena risiko fluktuasi harganya terlalu tinggi dalam jangka pendek.
Setidaknya ini urutan investasi dari risiko terendah dan dapat dimulai dengan dana terjangkau yakni tabungan, deposito, reksadana, emas, saham, hingga properti. Bagi investor konservatif, umumnya suka dengan investasi yang stabil dan uang yang diinvestasikan tidak berkurang. Ada pula investor moderat yaitu investor yang masih bisa menerima fluktuasi harga, berharap modal awalnya tidak habis sama sekali, dan sudah cukup puas bila investasinya tumbuh melampaui tingkat inflasi dan deposito bank.
Para investor agresif akan nyaman dengan fluktuasi harga yang tajam karena menginginkan investasinya berkembang berkali lipat di atas bunga deposito (risk free rate). Nah, kamu investor yang mana nih? Ini berguna juga untuk menemukan jenis investasi yang cocok, lho.
4. Buka dan mulai investasi
Jika kamu sudah menentukan tujuan, memahami risiko dan manfaat, serta menemukan jenis investasi yang cocok, saatnya kamu membuka rekening dan memulai investasimu. Baik investasi menabung di bank atau di pasar modal, kamu harus membuka rekening terlebih dahulu sebagai tempat menempatkan danamu.
Bagi kamu yang ingin berinvestasi di pasar modal, pembukaan rekening bisa dilakukan melalui lembaga keuangan yang tepat seperti di perusahaan sekuritas. Sementara, untuk investasi reksa dana bisa mendatangi perusahaan manajer investasi. Kini pembukaan rekening, baik untuk menabung di bank atau bermain di pasar modal, lebih mudah karena bisa dilakukan secara online. Kamu tinggal menyiapkan kartu identitas pribadi, NPWP, dan syarat dokumen lain yang diperlukan.
Selanjutnya, cukup kamu keluarkan dana awalmu. Untuk tabungan biasa, bisa dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu untuk pembukaan rekening awal. Begitu pula dengan reksadana yang modal awalnya juga bisa di bawah Rp 500 ribu. Pilihan investasi emas dan saham juga dapat dimulai kurang dari Rp500 ribu. Kamu juga bisa memilih sejumlah investasi sekaligus. Misalkan, saham dan reksa dana atau emas dan tabungan. Ini bermanfaat juga untuk mengurangi risiko.
Baca juga: 15 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya
5. Lakukan cara investasi uang dengan rutin
Ini bagian yang tidak kalah penting dari kamu yang sudah memutuskan untuk berinvestasi. Lakukan secara rutin dan disiplin dalam melakukan investasi. Kamu bisa tentukan sendiri rutinitas yang ingin kamu bangun dan kamu yakini dapat secara disiplin memenuhinya.
Misalkan, tiap bulan menginvestasikan Rp500 ribu untuk membeli saham atau reksadana. Bisa juga tiap bulan sebesar Rp2 juta dimasukkan ke tabungan yang khusus untuk investasi. Apabila kamu berinvestasi emas, waktunya bisa lebih fleksibel yakni per tiga bulan sekali atau enam bulan sekali untuk membeli emas.
Perlu diingat, jumlah uang yang diinvestasikan tidak perlu terlalu berlebihan. Cukup sesuaikan saja dengan kemampuanmu. Perhitungan pada umumnya adalah dana yang dikeluarkan untuk investasi sebesar 30 persen dari penghasilan bulananmu. Misalkan, kamu berpenghasilan Rp5 juta per bulan, maka alokasi dana untuk investasimu sebesar Rp1,5 juta per bulan. Alokasi itu dapat kamu tempatkan di beberapa jenis investasi sesuai dengan pilihanmu.
Baca juga: Pengertian Manajer Investasi dan Tips Memilih yang Terbaik
Itu dia cara investasi uang yang tepat dan aman. Ada jangka waktu yang harus dipenuhi karena investasi bukan alat untuk kaya mendadak. Sudah siap untuk mulai berinvestasi? Coba download aplikasi BMoney di Play Store dan App Store. Aplikasi ini membuat kamu bisa berinvestasi dengan lebih mudah, loh.