Pentingnya investasi kini sudah semakin dipahami oleh kalangan muda. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah single investor identification (SID) di pasar modal domestik hingga akhir tahun 2020 telah mencapai 3,87 juta investor. Hampir setengahnya berasal dari kalangan usia di bawah 30 tahun.
Meski demikian, masih banyak pihak yang belum memahami cara kerja investasi. Apabila Kamu tertarik untuk melakukan investasi, sebaiknya jangan terburu-buru mengambil keputusan dan pahami terlebih dahulu pengertian investasi, jenis-jenisnya, dan bagaimana langkah-langkahnya. Kamu dapat mengetahuinya melalui penjelasan di bawah ini.
Baca juga: 1 Lot Berapa Lembar Saham? Berikut Penjelasan dan Cara Menghitungnya
Pengertian Investasi
Investasi memiliki pengertian sebuah penanaman modal atau uang di suatu perusahaan untuk memperoleh tujuan. Dengan kata lain, investasi merupakan sebuah cara untuk menyimpan atau menanam modal di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu. Nantinya, aktivitas ini akan membuahkan keuntungan atau peningkatan nilai investasi.
Baca juga: 15 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya
Dengan berinvestasi, kamu dapat mengembangkan jumlah uang atau harta yang dimiliki. Misalnya kamu memiliki tujuan menikah, membeli kendaraan, membangun rumah, atau membuka usaha di masa depan. Kamu bisa mulai melakukan investasi untuk mencapai tujuan tersebut melalui keuntungan di masa depan tersebut.
Investasi adalah aset jangka panjang dan memiliki risiko dengan kadar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan kemampuan finansialmu. Sesuaikan tujuan investasi yang akan dicapai nantinya. Pasalnya, investasi jangka pendek akan berbeda dengan tujuan investasi jangka panjang.
Selain itu, kamu juga harus mengetahui profil risiko yang dimiliki oleh masing-masing instrumen investasi. Dengan begitu, kamu tidak akan mengalami kerugian besar apabila investasi yang Kamu pilih mengalami kerugian.
Baca juga: Pengertian Manajer Investasi dan Tips Memilih yang Terbaik
Jenis-jenis Investasi
Investasi dapat menjadi jalan untuk mencapai tujuan keuangan kamu. Sebelum berinvestasi, kamu perlu memahami jenis-jenis investasi yang dibedakan berdasarkan jangka waktunya. Perbedaan jangka waktu ini tentunya berdampak pada perbedaan strategi dan instrumen investasi.
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi ini berlangsung antara waktu kurang dari satu tahun hingga tiga tahun.
2. Investasi Jangka Menengah
Investasi ini tepat untuk Kamu yang memiliki tujuan finansial antara tiga hingga 10 tahun.
3. Investasi Jangka Panjang
Investasi ini berlangsung dalam jangka waktu lebih dari 10 tahun.
Baca juga: Mengenal Investasi Leher ke Atas dan Manfaatnya
Produk Investasi Paling Populer di Indonesia
Berikut produk investasi yang bisa kamu manfaatkan untuk memutar dan mengembangkan uang kamu.
1. Reksadana
Saat ini, jenis investasi reksadana paling banyak diminati. Untuk berinvestasi reksadana, kamu tidak membutuhkan modal yang terlampau besar dan caranya pun terbilang mudah. Bahkan, Kamu bisa berinvestasi cukup dengan modal senilai Rp100.000 dengan pengelolaan di bawah manajer investasi.
2. Saham
Saham merupakan salah satu bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Instrumen ini juga tidak memerlukan modal yang besar dan memiliki risiko yang cukup rendah. Namun, kamu sebagai investor tetap perlu memahami bagaimana pengelolaan saham untuk menyusun strategi demi meningkatkan keuntungan dan menghindari kerugian.
Baca juga: Reksadana Saham: Apa Itu, Tips dan Cara Investasinya
3. Emas
Produk investasi yang satu ini begitu diminati karena memiliki nilai peningkatan stabil setiap tahunnya. Investasi emas juga cocok untuk kamu yang menginginkan jenis investasi aman dan nilai intrinsik yang jelas. Sebagai catatan, investasi aman dilakukan dalam bentuk batangan sebab kemurnian emas menjadi poin penting dalam menentukan nilainya.
Cara Kerja Investasi yang Harus Diketahui Pemula
Cara kerja investasi ini sebenarnya mencari keuntungan dengan menggunakan sejumlah instrumen. Keuntungan investasi didapat dari kenaikan nilai investasi dibandingkan dengan nilai modal yang dikeluarkan. Namun, kamu juga perlu tahu apa yang harus kamu persiapkan lebih dulu:
Baca juga: 10 Fungsi Investasi dan Tips Berinvestasi yang Menguntungkan
1. Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, investasi dapat menjadi metode Kamu meningkatkan aset keuangan untuk tujuan tertentu. Setiap orang bisa saja mempunyai tujuan keuangan yang berbeda-beda, bergantung pada kemampuan finansial dan kebutuhan masing-masing.
Dengan menentukan tujuan keuangan terlebih dulu, kamu dapat lebih fokus. Selain itu, aktivitas investasi yang kamu lakukan bisa lebih terarah karena adanya target dan strategi yang jelas serta dapat diukur.
Ada banyak tujuan finansial yang dapat Kamu pilih. Target waktunya pun bisa berbeda-beda. Misalnya saja, dana liburan untuk tujuan jangka pendek, dana menikah sebagai tujuan jangka menengah, atau dana pendidikan anak di kategori tujuan jangka panjang.
2. Menentukan Instrumen Investasi
Sudahkah kamu memiliki tujuan keuangan beserta jangka waktu pencapaiannya? Selanjutnya, kamu dapat memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu. Faktor waktu juga penting untuk diperhatikan karena akan berdampak pada kemampuan kamu ketika menghadapi risiko sebuah instrumen investasi.
Baca juga: Manfaat Emas dan Perak untuk Investasi dan Kehidupan Manusia
Pada dasarnya, ada tiga jenis profil risiko yang harus kamu pahami. Ini penjelasannya.
Profil Konservatif
Profil risiko konservatif memiliki risiko rendah, tetapi return-nya juga kecil. Apabila masuk profil risiko ini, kamu bisa memilih investasi reksadana pasar uang, emas, atau deposito karena nilainya cukup stabil.
Profil Moderat
Biasanya, investor yang sudah memiliki pengalaman berada di profil risiko ini. Faktor risikonya tidak terlalu besar, tetapi return yang akan didapatkan terbilang cukup tinggi. Contoh investasi yang bisa dipilih adalah obligasi.
Profil Agresif
Profil risiko ini memiliki risiko yang tinggi sebab sasarannya adalah keuntungan atau bagi hasil. Namun, Kamu akan dapat menguasainya apabila telah menguasai cara kerjanya. Bagi kamu yang berada di profil risiko ini, investasi saham atau P2P lending dapat menjadi pilihan.
3. Membuka Rekening Investasi
Untuk mulai berinvestasi di pasar modal, kamu perlu memiliki rekening investasi. Cara membuka rekening investasi sangat mudah. Misalnya, kamu bisa melakukannya melalui perusahaan sekuritas bila ingin berinvestasi saham atau perusahaan manajer investasi untuk memulai investasi reksadana.
Untuk membuka rekening investasi, kamu perlu melengkapi kebutuhan dokumen terlebih dulu. Dokumen-dokumen tersebut adalah kartu identitas pribadi (KTP), Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP), nomor rekening bank, hingga pengisian formulir initial investment.
Baca juga: 13 Cara Menabung 10 Juta dalam 3 Bulan, Dijamin Efektif!
Kamu bisa memulai investasi awal kamu dengan modal yang kecil. Untuk investasi reksadana, kamu bisa melakukannya dengan modal Rp100.000 dan cukup membeli satu lot sebagai awalan.
4. Menjalankan Investasi Secara Konsisten
Investasi dilakukan sebaiknya dalam keadaan kamu telah memiliki kesiapan finansial. Kesiapan finansial ini bisa dilihat melalui kondisi arus kas yang tidak defisit, beban cicilan utang tidak melebihi 30% pendapatan rutin bulanan, dan menyiapkan dana darurat minimal setidaknya 30% dari angka ideal.
5. Lakukan Evaluasi Berkala
Tidak lupa, kamu perlu melakukan evaluasi kinerja investasi secara rutin. Setidaknya, evaluasi ini kamu lakukan sekali dalam satu semester. Kamu bisa mengeceknya melalui laporan hasil investasi yang dikirimkan oleh pihak sekuritas atau manajer investasi terkait dari instrumen yang telah dipilih.
Investasi dapat menjadi cara untuk kamu mencapai tujuan keuangan di masa depan. Caranya mudah dilakukan dan bisa dilakukan dengan modal kecil, tetapi Kamu tetap perlu menjalankannya secara disiplin supaya terhindar dari kerugian besar dan meraih untung yang maksimal.
Baca juga: Reksadana Pendapatan Tetap: Cara Kerja, Risiko, dan Keuntungan Investasinya
Nah, sudah ingin mulai berinvestasi sekarang? Segera download aplikasi BMoney di Play Store atau App Store. Kamu bisa mulai investasi reksadana dengan mudah langsung dari aplikasi.