9 Cara Main Saham untuk Pemula yang Aman dan Mudah

Imanuel Kristianto

19 September 2024

Cara Main Saham Pemula yang Aman untuk Mulai Investasi
Cara Main Saham Pemula yang Aman untuk Mulai Investasi

Makin mudahnya berinvestasi saham membuat banyak orang yang memilih untuk memutar uang mereka.

Baca juga: 1 Lot Berapa Lembar Saham? Berikut Penjelasan dan Cara Menghitungnya

Cara main saham untuk pemula tentu perlu banyak dipelajari agar tidak terlalu gegabah membeli saham hanya untuk mencari keuntungan semata.

Jangan lupa menetapkan tujuan yang jelas untuk investasi yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya, simak cara main saham selengkapnya di bawah ini!

Cara Main Saham Pemula untuk Minimalkan Risk

Kehati-hatian adalah kunci kamu bisa sukses main saham dan dapat untung berlipat. Ikut cara-cara di bawah ini untuk main saham bagi para pemula.

1. Menetapkan Jumlah Dana Investasi

Banyak orang yang masuk dalam dunia investasi saha bertanya, "Berapa modal awal untuk bermain saham?".

Pada dasarnya, kamu harus menentukan jumlah investasi yang mau dikeluarkan di awal. Tentukan juga target investasi yang ingin dicapai dengan instrumen saham.

Pembelian saham pun harus dilakukan secara rutin supaya jumlahnya berkembang. Dengan kata lain, kamu harus siap dengan dana yang disisihkan untuk membeli saham.

Dana investasi harus milik sendiri dan diambil dari dana lebih yang didapat dari penghasilan bulanan.

Baca juga: Harga Cincin Emas 1 Gram 24 Karat Hari Ini, Wajib Tahu Sebelum Beli!

Hindari menggunakan dana utang atau pinjaman jangka pendek. Pasalnya, saham merupakan investasi jangka panjang yang harus dipupuk terus-menerus.

2. Memilih Perusahaan Sekuritas yang Tepercaya

Sekarang ini sudah banyak perusahaan sekuritas atau broker yang bisa bantu kamu untuk mulai main saham.

Setiap broker pun punya kebijakannya masing-masing dalam hal biaya transaksi.

Beberapa perusahaan sekuritas menetapkan biaya 0,15-0,19 persen untuk pembelian dan 0,20-0,29 persen untuk penjualan.

Makin rendah biaya, tentunya bisa membuat keuntungan kamu lebih besar. Namun, bukan berarti lebih rendah lebih baik. Bisa jadi perusahaan yang lebih tinggi punya layanan yang lebih baik.

Setelah menetapkan perusahaan sekuritas, kamu harus buat Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk mulai transaksi saham.

Kamu butuh KTP, NPWP, serta tanda tangan digital untuk melakukan verifikasinya. Selanjutnya tinggak mentransfer uang ke RDN.

Tidak perlu modal yang besar, kok. Beberapa perusahaan sekuritas malah memberikan kemudahan dana awal mulai dari Rp100 ribu.

Baca juga: Jenis Mata Uang Kripto yang Bisa Kamu Beli di Indonesia

3. Mulai Melirik Saham yang Potensial

Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menentukan saham mana yang mau dibeli.

Kamu bisa memilih saham besar yang menjanjikan banyak dividen atau saham potensial yang harganya bisa saja tinggi.

Saham besar (bluechip) pasti punya harga yang mahal. Tentu kamu butuh modal yang besar juga untuk memilikinya.

Di satu sisi, ada saham-saham potensial dengan harga yang lebih terjangkau untuk kamu yang baru ingin memulai main saham.

Nah, pembelian saham juga harus dilakukan dalam 1 lot atau 100 lembar. Harga yang tercantum dalam bursa adalah harga per lembar. Artinya, kamu harus mengalikan 100 dari harga yang ada.

Untuk membelinya, kamu bisa menggunakan konsep dalam main saham. Beli saat harga sedang rendah dan jual saat harga tinggi.

Untuk para pemula, kamu bisa memilih saham yang tergabung dalam indeks ID30 dan LQ45.

Saham-saham ini punya likuiditas yang tinggi dan kondisi fundamental perusahaan yang baik. Saham ini pun pasti akan jadi rekomendasi dalam setiap perusahaan sekuritas.

Baca juga: Aplikasi Investasi Saham dan Reksadana yang Cocok untuk Pemula

4. Selalu Bijak dalam Menggunakan Modal

Banyak pemula gagal dalam pengalaman pertamanya bermain saham karena terlalu ceroboh dalam menggunakan modal.

Mereka kadang terkecoh dengan saham gorengan atau fear of missing out (FOMO) dalam berinvestasi.

Alih-alih menganalisis dan melihat terlebih, para pemula akan langsung membeli dalam jumlah besar.

Tidak semuanya salah. Namun, jangan juga kamu mengambil keputusan hanya karena ikut-ikutan semata. Tetap perhitungkan modal yang dimiliki.

Lalu, sediakan juga rencana cadangan saat saham yang kamu beli tidak menguntungkan.

Memang sebenarnya keuntungan akan berbanding lurus dengan modal yang dikeluarkan. Namun, tahan diri kalau sudah di luar batas kemampuan kamu.

5. Siap Melakukan Stop Loss

Pasti ada kalanya, nilai kamu saham yang kamu miliki turun. Bisa jadi muncul rasa panik dalam diri dan tidak ingin kerugian kamu makin besar. Ada dua hal yang bisa kamu lakukan, pertahankan atau jual.

Baca juga: Mengenal Obligasi dan Saham sebagai Instrumen Investasi

Langkah jual saham yang turun merupakan stop-loss yang bisa kamu lakukan. Jika dibiarkan, bisa jadi nilai saham yang kamu miliki akan makin turun. Karena kerugiannya sudah pasti, kamu hanya bisa meminimalkan kerugian yang ada.

Tetapkan batasan loss untuk setiap sahamnya pada awalnya. Lalu, liat terus perkembangan saham yang kamu miliki.

6. Diversifikasi Kepemilikan Saham

Membeli satu saham sebagai permulaan sebenarnya baik. Lebih baik lagi jika kamu bisa memiliki lebih dari tiga jenis saham. Pasalnya, setiap perusahaan pasti ada pasang-surutnya.

Karena itu, cobalah untuk memiliki saham pada sektor yang berbeda-beda. Sebut saja perbankan, consumer goods, transportasi, hingga keuangan. Setiap sektor pun punya masa naik dan turunnya sendiri-sendiri, loh.

Jumlah lembar saham yang kamu beli pun harus berbeda-beda juga. Perbanyak saham besar ketimbang saham-saham kecil dengan harga murah. Hal ini pastinya akan membuka potensi keuntungan juga.

7. Rajin Membaca Berita dan Laporan Keuangan Perusahaan

Mencari investor saham tentu tidak boleh lepas dari berita. Pasalnya, kabar yang terjadi bisa mempengaruhi nilai saham yang kamu miliki. Membaca berita yang terjadi juga membuat kamu tahu kapan harus beli dan jual saham.

Baca juga: Mengenal Pembagian Dividen Saham Beserta Prosedurnya

Di samping itu, kamu juga harus lihai membaca laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang sudah menjual saham (listing di pasar bursa) tentu harus melaporkan kondisi keuangannya ke publik.

Laporan keuangan pun akan berpengaruh pada besaran dividen yang akan kamu dapatkan.

9. Selalu Ingin Belajar Investasi Saham

Mungkin kamu langsung dalam cuan hanya dalam beberapa bulan. Jangan langsung besar kepala dan jadi lengah.

Kamu tetap harus belajar hal-hal terkait dengan saham sampai kapan pun. Tidak ada salahnya juga untuk mengikuti kelas-kelas saham yang diadakan, baik secara berbayar maupun gratis.

Bukan hanya itu, coba juga untuk melirik saham-saham baru yang punya potensi. Sisihkan sebagian modal investasi kamu mulai belajar hal baru, ya.

Nah, itu dia cara main saham pemula yang bisa kamu lakukan. Mau mulai main saham juga sekarang? Coba saja langkah-langkah di atas.

Baca juga: Manfaat Emas dan Perak untuk Investasi dan Kehidupan Manusia

Selain saham, kamu bisa berinvestasi pada reksadana saham, loh. Investasi ini akan membuat dana milikmu dikelola pada beberapa jenis saham.

Selain risikonya lebih kecil, modal yang dibutuhkan juga lebih sedikit. Yuk, mulai investasi reksadana atau saham di BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia sekarang.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!