Mulai menjadi investor saham tentunya ada banyak pekerjaan yang dilakukan. Kamu tidak bisa hanya memanfaatkan modal yang cukup untuk mendapatkan keuntungan, loh. Perlu skill dan pengetahuan khusus untuk bisa mengambil langkah dalam pasar saham.
Salah satu yang perlu kamu miliki adalah tahu cara membaca grafik saham. Kemampuan ini termasuk ke dalam analisis teknikal dalam investasi saham. Dari grafik saham, kamu bisa melihat fluktuasi nilai harga saham.
Setelah itu, kamu bisa tahu waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham untuk dapatkan keuntungan. Nah, penasaran dengan caranya? Simak penjelasannya di bawah ini!
Mengenal Grafik Saham
Grafik saham adalah gambaran naik dan turun dari pergerakan harga saham dalam rentang waktu tertentu. Penggambaran nilai harga saham ini bisa harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Grafik saham ini digunakan oleh para investor untuk menganalisis data dari nilai harga saham.
Dalam grafik saham, kamu akan melihat pergerakan harga saham dengan sangat jelas. Lalu, kamu bisa melihat polanya, kapan dia akan naik dan turun. Kamu bisa mencocokkannya dengan kondisi pasar yang terjadi pada waktu tersebut.
Dengan begitu, kamu bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya. Saat analisis yang dilakukan mengatakan tren akan turun, berarti saatnya menyiapkan modal tambahan untuk membeli saham. Jika tren naik, kamu bisa segera menjual saham untuk mendapatkan return dari capital gain.
Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Saham dengan Dividen Terbesar Berikut Ini!
Jenis Grafik Saham yang Perlu Diketahui
Ada beberapa jenis grafik saham yang biasa dipakai oleh para investor. Setiap jenis tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kamu bisa bebas memilih grafik mana yang lebih nyaman saat ingin menganalisis saham.
Berikut jenis-jenis grafik saham sekaligus penjelasannya.
1. Grafik saham line chart
Bisa dibilang, line chart merupakan grafik saham yang paling disukai oleh para pemula. Pasalnya, grafik ini terbilang mudah dibaca. Kamu bisa membiasakan diri dengan grafik saham ini sebelum beralih ke jenis yang lebih rumit
Line chart memiliki bentuk garis naik-turun dalam periode tertentu. Nantinya, garis akan menandakan nilai harga saham hingga penutupan per harinya.
Sayangnya, kamu tidak akan mendapatkan informasi yang lebih terperinci. Line chart tidak menyediakan informasi harga pembukaan, harga terendah, maupun harga tertinggi. Hal ini kadang membuat para investor atau trader perlu melengkapi informasi dengan membaca grafik saham lainnya.
Baca juga: Apakah Kripto Halal sebagai Jenis Instrumen Investasi?
2. Grafik saham bar chart
Bar chart adalah jenis grafik saham yang menampilkan info harga saham yang cukup lengkap. Kamu akan mendapatkan harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high), harga terendah (low), serta harga penutupan (closing price).
Cara membacanya pun tidak terlalu sulit. Bar chart digambarkan dalam dua warna, yaitu hijau dan merah. Batang berwarna hijau menandakan bahwa harga saham penutupan pada interval tertentu lebih tinggi daripada harga pembukaannya.
Di sisi lain, batang berwarna merah menunjukkan bahwa harga saham penutupannya lebih rendah dibandingkan harga pembukaannya. Artinya ada penurunan harga saham yang terjadi pada interval waktu tertentu.
Kamu juga akan melihat adanya coretan kecil di bagian sisi dan kanan grafik batangnya. Coretan tersebut menandakan info harga saham saat pembukaan. Coretan di sebelah kanan menandakan info harga saham penutupan.
Kamu pun bisa dapatkan info harga saham tertinggi maupun terendah dari ujung grafik batang tersebut. Bagian atas menunjukkan harga saham tertinggi, sedangkan ujung bawah menunjukkan harga saham terendah.
Cara membaca grafik saham batang adalah melihat jarak antara pembukaan dan penutupan. Jika harga penutupan berada jauh di atas harga pembukaan, pembeli saham tersebut sangat aktif dalam interval tersebut. Bisa jadi ada lebih banyak pembelian di periode mendatang.
Saat lebih banyak batang berwarna hijau atau hitam, berarti tren sedang mengalami kenaikan. Di sisi lain, batang merah mengindikasi tren sedang mengalami penurunan.
Baca juga: Saham Gorengan, Ini Ciri-Ciri dan Tips Membelinya
3. Grafik saham candlestick chart
Candlestick chart merupakan jenis grafik saham yang paling banyak digunakan oleh para investor dan trader saham dalam membaca pergerakan bursa. Seperti namanya, grafik saham ini berbentuk menyerupai lilin panjang yang dijejer berhimpitan.
Saham ini juga sangat lengkap dalam penyampaian informasi. Kamu bisa menemukan ada informasi harga tertinggi, harga terendah, harga pembukaan, hingga harga penutupan dalam periode tertentu.
Ada empat warna dalam candlestick chart yang perlu kamu pahami. Warna merah menunjukkan penurunan harga saham (bearish) yang artinya penutupan lebih rendah dari pembukaan. Warna hijau menandakan peningkatan harga saham (bullish). Hal yang sama juga terjadi pada warna hitam untuk bearish dan putih untuk bullish.
Candlestick chart memiliki tiga bagian yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan setiap bagian grafiknya:
- Body candle
Bagian ini akan menunjukkan harga pembukaan dan penutupan pada satu interval. Kamu bisa mengetahui sejauh mana pergerakan harga saham. Body candle berbentuk persegi panjang dengan warna berbeda.
Makin panjang candle, makin tinggi juga aktivitas jual-beli saham. Sebaliknya, tubuh candle yang pendek menunjukkan pergerakan harga yang minim dan sering terjadi konsolidasi dari harga saham.
- Upper shadow
Bagian ini menunjukkan harga tertinggi dari emiten saham pada interval waktu tertentu. Makin panjang ekor shadow, berarti harga penutupannya melampaui harga pembukaannya. Ekor atas yang lebih panjang dibanding ekor bawah juga menunjukkan para penjual lebih mendominasi untuk menekan harga turun. Namun, tetap bidding pada harga tertinggi.
- Lower shadow
Kebalikan dari sumbu atas, lower shadow menandakan informasi harga terendah dari suatu saham. Makin pendek ekornya, harganya tidak terlalu banyak berubah. Ekor bawah yang lebih pendek menunjukkan pembeli lebih mendominasi dalam sesi trading.
Kekurangan terbesar dari candlestick chart ini memiliki pola yang sangat banyak. Sebagai investor atau trader saham, kamu perlu menghapal ratusan pola untuk melakukan analisis.
Baca juga: Cara Kerja Saham sebagai Instrumen Investasi dan Trading
Tips Membaca Grafik Saham
Tentu bukan hal yang mudah dalam membaca grafik untuk pertama kali. Kamu bisa mengikuti tips di bawah ini untuk bisa membaca grafik saham dengan lebih baik:
1. Membiasakan diri dengan grafik saham
Saat memutuskan terjun ke dunia saham, tentu kamu harus banyak membiasakan diri dengan semua hal di dalamnya. Salah satunya dengan grafik saham. Artinya, kamu perlu melihat terus semua grafik saham setiap harinya. Dengan berteman dengan grafik setiap hari, kamu akan terbiasa dan makin mudah membacanya.
2. Lakukan analisis pribadi
Cobalah lakukan beberapa analisis hanya dengan pengetahuan yang kamu miliki. Lalu, samakan dengan apa yang terjadi pada pasar saham. Nilai sendiri tentang prediksi kamu berapa besar sesuai dengan kenyataan.
3. Bertanya pada ahlinya
Belajar dengan para ahli tentunya jadi cara yang paling tepat untuk mulai mengerti tentang dunia saham. Kamu bisa mengikuti pelatihan, webinar, atau kelas khusus untuk para investor saham. Tentu ada biaya yang harus kamu keluarkan. Namun, hal tersebut bisa jadi investasi ilmu yang akan kamu gunakan untuk mendapatkan keuntungan kembali suatu hari nanti.
Baca juga: Cara Beli Saham Luar Negeri yang Janjikan banyak Untung
Itu dia cara membaca grafik saham berdasarkan jenis-jenisnya. Mulai asah diri kamu untuk menganalisis pergerakan saham dengan menggunakan grafik yang tepat. Jangan lupa tetap diversifikasi portofolio investasi untuk menurunkan risikonya.
Kamu bisa mengalihkan sebagian dana untuk investasi reksadana, loh. Cek aplikasi Bmoney untuk dapatkan pilihan produk reksadana yang cukup beragam. Lalu, mulai investasi dengan mudah mulai dari Rp10 ribu.