10+ Cara Mengelola Keuangan Usaha Secara Tepat

Imanuel Kristianto

29 September 2022

Cara mengatur keuangan usaha (Foto: 123rf)
Cara mengatur keuangan usaha (Foto: 123rf)

Kamu baru mulai membuka bisnis, tapi masih bingung bagaimana cara mengelola keuangan usaha? Atau mungkin sudah lama menjalankan usaha, tapi merasa keuntungan dan pendapatanmu naik turun bahkan cenderung stagnan?

Jika demikian, boleh jadi bukan pendapatanmu yang belum sesuai target, melainkan cara mengatur keuangan usahamu yang perlu diperbaiki. Dengan pengelolaan yang baik, bukan tak mungkin jika kamu dapat mencapai masa depan finansial yang lebih baik. Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan berikut.

Apa Pentingnya Mengelola Keuangan Usaha?

Pentingnya Mengelola Keuangan Usaha
Pentingnya Mengelola Keuangan Usaha

Mengelola keuangan usaha sangat diperlukan dalam menciptakan sistem keuangan yang sehat. Ini akan membantu suatu perusahaan mampu bertahan, berkembang, dan bahkan bersaing dengan perusahaan lain. 

Sebaliknya, bagi yang tak bisa mengatur keuangan usaha, maka bersiaplah menghadapi sejumlah risiko mulai dari pendapatan berkurang, kalah saing dengan perusahaan lain, hingga mengalami kebangkrutan.

Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan usaha?

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan dengan Bijak

11 Cara Mengelola Keuangan Usaha

cara mengelola keuangan usaha
Cara mengelola keuangan usaha (123rf)

Kabar baiknya, ada cara agar usaha yang kamu jalankan bisa terus berkembang, yakni dengan menerapkan 11 hal berikut:

1. Buat target keuangan

Cobalah membuat target keuntungan yang kira-kira bisa kamu capai dalam sebulan, tiga bulan, 6 bulan, setahun, dan seterusnya. Buatlah target serealistis mungkin agar lebih mudah bagimu dalam mewujudkannya dan bukan malah berhenti di tengah jalan.

2. Tetapkan anggaran perusahaan

Kamu sebaiknya menetapkan anggaran pengeluaran perusahaan atau dikenal dengan istilah budgeting sesuai kebutuhan usahamu. Bisa secara harian, bulanan, atau bahkan tahunan. Catat setiap jenis pengeluaran yang diperlukan, lalu tetapkan batas nominal pengeluaran untuk tiap jenis kebutuhan. Selalu konsisten pada anggaran yang telah kamu buat, terutama saat melakukan transaksi.

3. Siapkan dana darurat

Setiap bisnis pasti akan merasakan untung rugi meskipun perencanaan yang dipersiapkan sudah sedemikian matang. Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya segala hal yang tidak terduga, ada baiknya kamu mempersiapkan dana darurat setidaknya 10% dari setiap pemasukan.

4. Teliti soal arus kas keuangan

Selalu awasi dan telitilah soal arus kas keuangan usaha yang kamu jalankan. Catat seluruh transaksi yang berkaitan dengan perusahaan dan pastikan siapa orang yang berwenang sekaligus bertanggung jawab untuk bertransaksi menggunakan finansial perusahaan. Hal ini perlu dilakukan guna menghindari kehilangan atau pun potensi lainnya semisal korupsi.

Baca juga: Cara Menghitung Cash Flow Investasi Secara Tepat

5. Pisahkan dana perusahaan dan pribadi

Jangan campur adukkan antara dana perusahaan dengan dana pribadi milikmu sendiri. Kamu bisa mengakali hal ini dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat rekening atau penyimpanan kas secara terpisah. 

Memisahkan dana seperti ini bukan hanya menghindarkan usaha dari risiko duit terpakai hingga kebangkrutan, tapi juga mempermudahmu dalam membuat pembukuan arus kas yang terstruktur dan lebih jelas sehingga kondisi finansial perusahaan lebih terpantau.

6. Kelola aset dan utang piutang usaha

Dengan mengetahui aset dan utang piutang usaha, kamu akan lebih mampu mengelola keberlangsungan usaha agar lebih lancar. Berikut sejumlah hal yang dapat kamu terapkan:

  • Kontrol utang usaha dengan selalu membayar perutangan tepat waktu dan menjadikannya prioritas pembayaran.
  • Hindari tutup tambal utang alias menggunakan utang baru untuk menutup utang lama.
  • Buat catatan yang memisahkan antara aset, utang, dan piutang untuk memantau secara detail dan jelas. Ketahui dan bedakan dengan teliti antara ketiganya.
  • Pada masing-masing catatan, buat daftar lengkap inventarisasi aset hingga utang piutang mulai dari yang terkecil hingga terbesar.
  • Jangan lupa selalu cantumkan penanggalan pada setiap jenis transaksi.
  • Perhatikan dan catat pula bagaimana nilai jual beli aset milikmu di pasaran. Misalnya, apakah asetmu mempunyai biaya penyusutan dan perawatan, atau apakah menjamin kembali aset demi mengembangkan usaha diperlukan?
  • Jika terpaksa mengajukan pinjaman atau utang baru, perhatikan dengan saksama bagaimana rasionya terhadap pemasukan.
  • Rasio utang atau pinjaman yang ideal adalah tidak melebihi dari 30% total pemasukan agar keuangan tetap sehat dan terhindar dari risiko sulit bayar.

 

Baca juga: Aset adalah: Pahami Pengertian, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya!

7. Bayar tagihan tepat waktu

Pastikan kamu selalu membayar seluruh tagihan terkait usaha dengan tepat waktu. Mulai dari tagihan rutin seperti pembayaran listrik dan biaya lainnya hingga pinjaman modal usaha berjalan. Pembayaran tepat waktu akan memberi sejumlah keuntungan,  mulai dari menjaga hubungan yang baik dengan supplier hingga mempertahankan arus kas finansial usaha yang tetap stabil dan sehat.

8. Manfaatkan laba untuk mengembangkan usaha

Alih-alih mendahulukan kepentingan pribadi, manfaatkan lebih dulu seluruh laba yang kamu dapatkan untuk mengembangkan usahamu. Terutama pada 6 bulan awal sejak usaha didirikan. Kamu bisa mencoba menambah produk atau layanan yang diperlukan sesuai kebutuhan pasar, mempertimbangkan penambahan karyawan, atau bahkan memperluas usahamu.

Dengan demikian, bukan hanya jangka waktu kembali modalmu yang berlangsung lebih cepat, kondisi finansial usaha yang bertambah stabil juga secara nyata akan memberi profit yang lebih maksimal bagi finansial pribadimu.

9. Teliti tiap perjanjian dengan pihak ketiga

Sudah bukan hal baru bahwa dalam suatu usaha seringkali ada saja kerja sama dengan rekan bisnis atau perusahaan lain. Untuk melangsungkan sekaligus memperlancar prosesnya, biasanya kedua belah pihak akan menandatangani perjanjian atau kontrak persetujuan.

Agar tak menghadapi kendala berarti terkait teknis dan sistematis usaha, ada baiknya kamu membaca dan meneliti lebih dulu isi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga yang akan kamu tanda tangani. Hal ini tak hanya membantumu lebih fleksibel dalam menjalankan usaha, tapi juga membantumu terhindar dari penipuan dan kerugian.

10. Buat laporan keuangan

Laporan keuangan atau sering disebut juga pembukuan merupakan salah satu proses penting dalam usaha. Pencatatan keuangan ini diperlukan untuk merekap keseluruhan data pengeluaran dan pemasukan yang didapat mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar. 

Memiliki laporan keuangan artinya memiliki informasi keuangan usaha secara terperinci. Ini akan menjadi acuan penting dalam pengambilan keputusan selanjutnya. Oleh sebab itu, selalu rutin buat pencatatan keuangan setiap harinya dan laporkan secara berkala per bulan atau per tahunnya.

Baca juga: Manfaat Laporan Keuangan bagi Investor agar Investasi Sukses

11. Manfaatkan Teknologi

Cash flow perlu diatur agar tidak berantakan. Untuk melakukannya, tentu diperlukan konsistensi dan ketelitian. Untuk mempermudah pekerjaanmu, kini ada banyak aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mencatat laporan keuangan.

Berikut sejumlah bentuk aplikasi yang bisa kamu manfaatkan dan sudah bisa dicari maupun diunduh langsung secara gratis melalui Google Play Store atau Apple Store:

  • Aplikasi untuk mencatat transaksi keuangan

Aplikasi pencatat transaksi keuangan diperlukan untuk melihat dan memastikan rekam jejak keuangan usaha. Kamu hanya perlu memasukkan seluruh data transaksi perusahaan yang telah dicatat dalam pembukuan ke dalam aplikasi tersebut. Selanjutnya, aplikasi tersebut akan memunculkan statistik keuangan per bulan yang sudah diakumulasikan secara otomatis.

  • M-Banking atau aplikasi perbankan

Aplikasi perbankan atau M-Banking hadir untuk mempermudah kamu dalam melakukan transaksi secara online di mana pun dan kapan pun. Kamu bisa mengecek saldo, memantau mutasi  atau keluar masuk kas, hingga bertransaksi dengan rekan usaha. Umumnya, aplikasi ini telah tersedia di setiap bank di Indonesia.

  • Aplikasi dompet digital

Selain M-banking, ada pula aplikasi dompet digital. Di era digital seperti sekarang, aplikasi seperti ini memungkinkanmu tidak selalu harus menyimpan uang di bank. Sama halnya fungsi m-banking, kamu juga bisa menikmati berbagai fitur aplikasi perbankan seperti mengecek saldo, melakukan pembayaran digital, hingga mengecek riwayat transaksi dengan mudah melalui dompet digital.

  • Aplikasi untuk investasi

Saat ini, banyak tersedia aplikasi untuk melakukan investasi yang tersedia secara online. Aplikasi ini tentu saja bertujuan mempermudah kamu dalam berinvestasi, lengkap dengan panduan dan berbagai fitur menarik di dalamnya. Kamu bukan hanya bisa menjajal investasi dalam bentuk saham, tapi juga emas, reksa dana, dan sebagainya.

Kendati demikian, kamu juga perlu teliti dalam memilih aplikasi investasi agar tak terjerumus dalam penipuan atau investasi bodong. Pastikan kamu hanya mengunduh aplikasi resmi di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya terjamin keamanannya. Misalnya, aplikasi BMoney yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store.

Baca juga: Mengenal Fungsi OJK untuk Konsumen dan Lembaga Keuangan

Demikian pembahasan cara mengelola keuangan usaha, pentingnya memahami cara mengatur  keuangan usaha, serta berbagai bentuk aplikasi yang dapat kamu manfaatkan untuk meningkatkan sistem finansial usahamu. Selamat mencoba!

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!