Berapa besar harta yang kamu miliki sudah selayaknya dikelola secara bijak dan tepat sehingga mampu memberikan manfaat di masa depan. Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, kamu juga bisa mengelola harta yang kamu miliki dengan cara menabung dan berinvestasi.
Salah satu cara yang banyak dilakukan oleh masyarakat yang sudah melek keuangan adalah berinvestasi, termasuk investasi deposito. Banyak orang mencari tahu cara menghitung bunga deposito untuk kemudian membandingkannya dengan tingkat keuntungan yang diberikan instrumen investasi lainnya.
Berbagai pilihan investasi tentu bisa kamu pilih sesuai preferensi dan kebutuhan. Jika kamu menyimpan harta yang kamu punya dalam bentuk deposito, tentu ada beberapa keuntungan yang bisa ditawarkan. Misalnya, suku bunga yang lebih tinggi ketimbang suku bunga tabungan atau tingkat risiko yang lebih rendah ketimbang instrumen investasi lain seperti saham dan obligasi.
Kedua manfaat yang diperoleh dari deposito tersebut merupakan faktor yang sering kali dipertimbangkan ketika nasabah memutuskan untuk menanamkan asetnya dalam bentuk deposito.
Lantas, jika deposito menawarkan suku bunga yang tinggi, berapa besar keuntungan yang bisa kamu peroleh dari instrumen perbankan tersebut? Simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Cara Terbaik Menghitung Bunga Deposito dan Rumusnya
Pengertian Deposito
Sebelum mengetahui cara menghitung bunga deposito, pastikan kamu sudah memahami apa itu deposito. Mirip dengan tabungan, deposito juga merupakan produk simpanan yang biasa dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Namun, deposito menawarkan bunga yang lebih tinggi dengan mekanisme penyimpanan yang berbeda dari tabungan biasa.
Dengan menabung deposito, nasabah tidak hanya dapat menyimpan uang dengan aman, tapi juga memperoleh keuntungan berupa bunga deposito yang nilainya lebih besar dari bunga tabungan. Itulah sebabnya, deposito menjadi salah satu produk investasi yang aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Meski begitu, kamu yang ingin menyimpan uang dalam bentuk deposito harus menyimpan uang tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Nasabah tidak dapat mengambil dana yang sudah disimpan sebelum jatuh temponya. Misalnya, jangka waktu penyimpanan atau tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
Makin lama jatuh tempo yang dipilih, makin besar juga keuntungan atau bunga deposito yang bisa diperoleh. Oleh karena itu, ada baiknya jika kamu menghitung terlebih dulu bunga yang akan diperoleh sebelum menggunakan produk investasi yang satu ini.
Baca Juga: 9 Cara Menabung Unik dan Bikin Semangat
Rumus dan Cara Menghitung Bunga Deposito
Untuk mengetahui besaran bunga yang diperoleh dari produk investasi ini, kamu dapat menggunakan dua cara menghitung bunga deposito. Pertama, kamu bisa menghitungnya berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo dan kedua keuntungan yang bisa diperoleh setiap bulan.
Namun, sebelum menghitungnya, pastikan terlebih dulu berapa suku bunga yang ditetapkan oleh bank penyedia produk perbankan tersebut beserta besaran pajak yang harus dibayarkan (jika ada).
1. Rumus berdasarkan total pendapatan per jatuh tempo
Cara menghitung bunga deposito ini memungkinkan kamu untuk mengetahui berapa keuntungan yang akan diperoleh secara keseluruhan dengan rumus sebagai berikut.
Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Dengan menggunakan rumus ini, kamu perlu terlebih dulu menghitung profit dari bunga deposito dan pajak yang harus dibayarkan. Caranya adalah sebagai berikut.
Profit dari Bunga Deposito: (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor dalam satuan hari) / 365 (hari)
Jumlah Pajak Deposito:
Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito
Misalnya, kamu ingin menyimpan dana sebesar Rp10 juta dalam bentuk deposito dengan tenor enam bulan. Sementara itu, suku bunga deposito yang ditetapkan bank adalah sebesar 7% dengan potongan pajak yang harus dibayarkan sebesar 20%. Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung tingkat keuntungan atau profit dari bunga deposito tersebut.
(Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor) / 365
(Rp 10.000.000 x 7% x 180 hari) / 365
Rp 108.000.000 / 365
= Rp345.205
Baca juga: 13 Cara Menabung 10 Juta dalam 3 Bulan, Dijamin Efektif!
Setelah menghitung profit, barulah kamu perlu menghitung jumlah potongan pajak yang harus ditanggung dengan rumus berikut.
Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito
20% x Rp345.205
= Rp69.041
Jika kamu sudah mendapatkan nilai profit dan bunga deposito serta jumlah potongan pajak yang harus dibayarkan, maka kamu bisa mulai menghitung bunga deposito dengan rumus berikut.
Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)
Rp10.000.000 + (Rp345.205 – Rp69.041)
Rp10.000.000 + Rp276.164
= Rp 10.276.164
Jadi, total pendapatan Anda setelah enam bulan adalah sebesar Rp 10.236.712.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan dengan Bijak
2. Rumus berdasarkan keuntungan bunga per bulan
Dengan cara menghitung bunga deposito ini, kamu bisa mengetahui berapa besar keuntungan yang dapat diperoleh setiap bulannya. Berikut rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitungnya.
(Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari
Persentase 80% dalam rumus di atas merupakan persentase keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi dengan persentase pajak yang harus dibayarkan, yaitu 20% dengan rumus 100% - 20%.
Dalam kasus yang sama, kamu ingin menyimpan dana sebesar Rp10 juta dalam bentuk deposito dengan tenor atau jangka waktu selama enam bulan. Sementara itu, bunga deposito yang ditetapkan bank adalah 7% dengan potongan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%. Untuk menghitung besaran keuntungan bunga per bulannya, kamu bisa menggunakan rumus sebagai berikut.
(Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari
(7% x Rp10.000.000 x 30 x 80%) / 365
16.800.000 / 365
= Rp46.027
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah profit bersih per bulan yang bisa kamu peroleh dari simpanan dalam bentuk deposito tersebut adalah sebesar Rp46.027.
Baca Juga: Tips Menabung Harian yang Mudah Dilakukan Siapa Saja
Jika kamu sudah mengetahui cara menghitung bunga deposito dengan kedua cara di atas, maka kamu sudah bisa menentukan berapa banyak keuntungan yang diperoleh per bulan ataupun secara keseluruhan. Dengan begitu, kamu dapat lebih mudah menghitung dan mencari tahu sendiri potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari dana yang kamu investasikan.
Sebelum melakukan perhitungan dengan kedua rumus yang sudah dijelaskan di atas, pastikan kamu sudah mengetahui ketentuan dan prosedur simpanan deposito yang ditentukan oleh bank terpilih. Hal ini disebabkan oleh syarat, ketentuan, dan prosedur perhitungan keuntungan atau tingkat bunga deposito yang ditawarkan bank satu dan bank lainnya tidak selalu sama.
Saat ini, sudah banyak aplikasi tabungan dan investasi yang bisa memudahkan kamu dalam mengelola keuangan. Nah, kamu dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk menyimpan harta yang kamu miliki dan memperoleh keuntungan dari program atau fasilitas yang ditawarkan di aplikasi tersebut.
Misalnya, aplikasi investasi BMoney yang memungkinkan kamu untuk berinvestasi secara mudah dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja. Tertarik untuk menggunakannya? Download aplikasinya di Play Store atau App Store sekarang!