Investasi saham memang tengah naik daun beberapa tahun belakangan ini. Tidak heran jika akhirnya banyak investor yang mulai mengalokasikan asetnya di saham. Terlebih lagi, investasi ini juga berpeluang hasilkan return yang tinggi.
Ketika berinvestasi saham, akan lebih baik jika kamu mengetahui cara menghitung return atau imbal hasil yang didapat. Dengan begitu, kamu bisa memperkirakan berapa jumlah keuntungan atau kerugian yang didapat.
Lalu, bagaimanakah cara menghitung return yang kamu dapat saat berinvestasi saham? Berikut penjelasan mengenai return saham beserta cara untuk menghitungnya.
Apa itu return saham?
Return atau disebut juga imbal hasil merupakan perubahan nilai atau harga aset investasi selama beberapa waktu. Jika disederhanakan, return adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian dalam periode waktu tertentu. Perubahan nilai ini bisa dinyatakan dalam harga maupun persentase.
Dalam saham, return atau imbal hasil terdiri dari dua komponen, yaitu selisih antara harga jual dengan harga beli saham dan pembagian dividen. Jika harga jual lebih tinggi dari harga beli, itu tandanya kamu mendapat keuntungan atau capital gain. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dari harga beli, berarti kamu mengalami kerugian atau capital loss.
Dividen sendiri merupakan keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Umumnya, dividen dibagikan tiap tahun kepada para pemegang saham.
Baca juga: Cara Kerja Saham sebagai Instrumen Investasi dan Trading
Berbagai jenis return saham
Sebelum menghitung pengembalian saham, kamu perlu mengetahui bahwa ada dua jenis return saham, antara lain:
1. Return saham realisasi
Return saham realisasi atau actual return merupakan imbal hasil yang sudah terjadi. Cara menghitung jenis return saham ini adalah dengan menggunakan data di masa lampau.
Umumnya, jenis return ini digunakan untuk mengevaluasi performa suatu perusahaan. Investor pun bisa menggunakan data return guna memperkirakan risiko di masa depan serta jumlah return ekspektasi.
2. Return saham ekspektasi
Berbeda dari return realisasi, return ekspektasi adalah perkiraan jumlah imbal hasil yang akan diterima investor nantinya. Mengetahui return ekspektasi akan membantumu memperkirakan keuntungan dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Baca juga: Cara Beli Saham IPO dengan Mudah untuk Investor Pemula
Faktor yang memengaruhi return saham
Return atau imbal hasil saham dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi pengembalian saham:
1. Faktor makro
Faktor makro terdiri dari makro ekonomi dan makro non-ekonomi. Contoh faktor makro ekonomi antara lain suku bunga, tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs valuta asing, atau harga bahan bakar minyak dunia. Sementara, contoh faktor makro non-ekonomi adalah kondisi politik yang terjadi di dalam dan luar negeri serta peristiwa sosial.
2. Faktor mikro
Selain faktor makro, faktor mikro pun dapat mempengaruhi jumlah return yang didapat investor. Contoh faktor mikro adalah hal-hal yang terjadi perusahaan itu sendiri, seperti tingkat penjualan dan kondisi keuangan.
Baca juga: Mengenal Pembagian Dividen Saham Beserta Prosedurnya
Cara menghitung return atau imbal hasil saham
Menghitung jumlah atau tingkat return yang didapat dari investasi saham tidaklah sulit. Ada sejumlah rumus sederhana untuk mengetahui jumlah imbal hasil yang didapat saat berinvestasi saham. Ini dia rumus yang bisa kamu gunakan.
1. Rumus menghitung return realisasi
Return realisasi didapat dari selisih antara harga saham periode berjalan dengan harga saham periode sebelumnya. Jenis return ini umumnya dihitung tanpa menyertakan dividen yang didapat investor.
Rumus untuk menghitung actual return yaitu:
Ri,t = Pi,t–Pi,t-1
Keterangan:
Ri,t adalah return saham i pada waktu t
Pi,t adalah harga saham i pada periode t
Pi,t-1 adalah harga saham i pada periode t-1
2. Rumus menghitung return ekspektasi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perhitungan jenis imbal hasil ini ditujukan untuk memperkirakan jumlah keuntungan yang didapat di masa depan. Rumus menghitung return ekspektasi adalah:
E(Rit) = Rmt
Keterangan:
E(Rit) adalah tingkat keuntungan saham yang diinginkan pada hari ke-t
Rmt adalah tingkat keuntungan pasar saat periode t
3. Rumus menghitung capital gain dan capital loss
Selain cara menghitung saham di atas, kamu juga bisa menghitung capital gain dan capital loss yang didapat. Berikut ini adalah rumus yang bisa kamu gunakan:
Return saham = (harga jual-harga beli) + jumlah dividen
Jika jumlahnya positif, kamu mendapat keuntungan alias capital gain. Sebaliknya, jika jumlahnya negatif, berarti kamu mengalami kerugian alias capital loss.
Baca juga: Apakah Saham Haram? Simak Penjelasannya di Sini
Keuntungan Tahu Cara Menghitung Return Saham
Seorang investor sebaiknya mengetahui cara menghitung return atau imbal hasil dari investasi yang dilakukannya. Pasalnya, mengetahui cara menghitung imbal hasil dapat memberikan sejumlah manfaat berikut:
1. Mengetahui profit yang akan didapat
Manfaat atau fungsi utama menghitung jumlah return adalah kamu dapat mengetahui jumlah profit yang didapat dari investasi saham tersebut. Tidak hanya profit, kamu juga dapat mengukur kerugian yang timbul dari investasi tersebut. Data ini tentunya penting dimiliki seorang investor karena menyangkut kelangsungan kondisi finansialnya.
2. Menjadi landasan dalam mengambil keputusan
Adanya data jumlah return juga akan membantu kamu dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Data ini akan memudahkan kamu dalam memperkirakan keuntungan atau pergerakan aset ke depannya. Perhitungan return tersebut bisa kamu jadikan landangan untuk membeli atau menjual saham yang kamu miliki.
Baca juga: Aplikasi Investasi Saham dan Reksadana yang Cocok untuk Pemula
Tips investasi saham untuk pemula
Saat memutuskan berinvestasi, baik di saham maupun instrumen lain, tentu saja kamu menginginkan return seoptimal mungkin. Hanya saja, sebagai investor pemula, return yang kamu dapat mungkin belumlah memuaskan di awal-awal. Untuk itu, kamu perlu bersabar dan belajar lebih banyak mengenai investasi saham.
Berikut ini adalah sejumlah tips investasi saham yang bisa dilakukan investor pemula untuk mulai mendapatkan keuntungan:
1. Pilihlah saham yang tepat
Kunci untuk menemukan saham yang tepat adalah dengan rajin membaca dan menganalisis performa keuangan perusahaan tersebut. Jangan malas menganalisis karena saham yang kamu beli menentukan return yang kamu dapat.
2. Lakukan diversifikasi portofolio
Jangan menginvestasikan uangmu hanya dalam satu saham. Bagilah asetmu ke dalam beberapa saham. Hal ini ditujukan untuk meminimalisasi risiko kerugian yang terjadi.
3. Bersiaplah menghadapi penurunan
Harga saham cenderung naik dan turun dengan cepat. Itu sebabnya, siapkanlah dirimu jika harga saham yang dibeli mengalami penurunan dan harus melakukan cut loss.
4. Komitmen dengan target yang ditetapkan
Investor pemula sebaiknya menetapkan target berupa jangka waktu dan tingkat keuntungan atau kerugian yang akan diambil. Setelah menetapkan target, berusahalah untuk berkomitmen dengan target tersebut.
5. Mulai dari sekarang
Jangan mengulur waktu dengan mencari waktu sempurna untuk berinvestasi. Mulailah dari sekarang. Jadi, kamu bisa belajar seiring waktu dan tujuan investasimu pun lebih cepat tercapai.
Itulah beberapa cara menghitung return saham. Ingatlah bahwa seorang investor sebaiknya membaca dan mengumpulkan data ketika berinvestasi. Hal ini tentunya berguna untuk meminimalisasi kerugian yang mungkin terjadi di masa depan.
Sambil mengumpulkan modal untuk mulai main saham, kamu bisa mulai berinvestasi reksadana, loh. Investasi reksadana terbilang lebih mudah dan hanya butuh modal mulai dari Rp10 ribu. Untuk mulai investasi reksadana, segera cek aplikasi Bmoney, deh!