Jika kamu berkecimpung di dunia investasi, khususnya trading saham, ada salah satu pola yang harus dipahami. Pola tersebut dikenal dengan nama chart pattern, yaitu pola grafik yang menunjukkan fluktuasi harga saham di pasar saham. Pola tersebut menggambarkan bagaimana pergerakan harga saham pada periode tertentu.
Lihat inspirasi keuangan lain di sini.
Dalam investasi saham, pola grafik ini menjadi objek yang dianalisis secara teknikal dan terbentuk karena variasi atau fluktuasi harga yang divisualisasikan dalam bentuk garis yang menghubungkan antara titik yang satu dengan titik lainnya. Beberapa titik harga yang muncul pada pola tersebut di antaranya adalah harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah.
Baca juga: Cara Menggunakan Harmonic Pattern dalam Trading Forex
Jenis-Jenis Teknik dan Analisis Chart Pattern
Untuk dapat mengambil keputusan dalam trading saham, terdapat tiga jenis teknik dan analisis chart pattern yang harus diketahui dan dikuasai oleh seorang trader. Hal ini diperlukan agar trader lebih mudah dalam melakukan pemantauan pergerakan saham sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat saat masuk posisi.
Setiap chart yang muncul tentu saja mempunyai masing-masing fungsi yang berbeda. Apa saja ketiga chart pattern yang dimaksud? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.
1. Reversal chart pattern (pola pembalikan)
Jenis pola grafik yang satu ini menggambarkan adanya pembalikan arah tren. Itulah sebabnya, chart pattern ini disebut juga pola pembalikan. Pola ini terbentuk jika pergerakan saham menunjukkan harga tinggi atau mengalami kenaikan sebelum terbentuknya pola reversal.
Setelah pola ini muncul, maka kamu dapat memperkirakan harga saham akan berbalik arah atau mengalami penurunan. Sebaliknya, kalau harga saham mengalami penurunan sebelum terbentuknya pola reversal, maka harga saham akan cenderung naik atau mengalami uptrend.
Beberapa chart pattern yang termasuk pola pembalikan adalah:
- Head and Shoulders. Pola yang satu ini menandakan adanya pergerakan harga yang lebih kecil di sekitar pergerakan harga yang lebih besar.
- Double Top. Pola ini merupakan garis yang terhubung dan berbentuk seperti huruf "M" dengan dorongan awal ke level resistance dan diikuti oleh upaya selanjutnya yang gagal sehingga tren harga menjadi berbalik.
- Double Bottom. Berbanding terbalik dengan double top, chart pattern ini terlihat seperti huruf "W" dan terjadi saat harga gagal menembus level support sehingga mengalami pembalikan tren.
- Triple Tops and Bottom. Chart yang satu ini menunjukkan pola pembalikan yang tidak lazim karena terbentuk saat harga gagal menembus level support atau resistance sebanyak tiga kali.
- Gaps. Pola pembalikan ini terjadi ketika ada ruang kosong antara dua periode perdagangan akibat kenaikan atau penurunan harga yang jauh.
- The Bottom Line. Pola pembalikan ini terjadi ketika tidak ada kenaikan atau penurunan harga sehingga tren terus berlanjut atau berbalik.
Baca juga: Cara Kerja Cup and Handle Pattern dalam Grafik Harga Trading
2. Continuation chart pattern (pola lanjutan)
Pola grafik yang satu ini biasanya muncul sebagai tanda untuk melanjutkan tren yang sudah ada sebelumnya. Dengan mengenali pola ini, seorang trader akan dapat mengidentifikasi adanya penyimpangan harga dari tren utama.
Berikut ini adalah beberapa pola yang termasuk pola lanjutan:
- Pennants. Pola grafik ini digambar dengan menghubungkan dua garis tren yang bersifat konvergen atau searah. Garisnya bergerak dalam dua arah, yaitu satu garis tren naik dan satu garis tren turun.
- Flags. Pola grafik lanjutan yang satu ini dibangun dengan menghubungkan dua garis tren yang bersifat paralel dan bisa miring ke atas, bawah, atau ke samping. Masing-masing bentuk garis tersebut menunjukkan hal yang berbeda-beda. Misalnya, garis yang miring ke atas menunjukkan adanya jeda di pasar tren yang sedang menurun. Sebaliknya, garis miring ke bawah menunjukkan adanya penembusan selama tren harga sedang meningkat.
- Wedges. Pola grafik lanjutan selanjutnya terdiri atas dua garis tren konvergen miring ke atas atau bawah yang terhubung. Bedanya dengan Flags terdapat pada irisan yang ditandai kedua garis tren bergerak ke arah yang sama.
- Triangles. Pola grafik ini termasuk jenis chart pattern paling populer yang sering digunakan dalam analisis teknikal saham. Pola ini bisa bertahan selama beberapa minggu, bahkan sampai beberapa bulan, sehingga lebih mudah dikenali.
- Cup and Handles. Pola lanjutan sebelumnya merupakan pola lanjutan bullish yang muncul ketika tren naik sudah berhenti. Pola ini ditunjukkan dengan garis terhubung berbentuk “U” yang memiliki dua sisi dengan tinggi yang sama.
Baca juga: Tips Investasi Lo Kheng Hong dan 5 Saham Andalannya
3. Bilateral chart pattern (pola bilateral)
Bilateral chart pattern merupakan jenis pola yang lebih rumit dibandingkan dengan dua pola sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh fungsinya sebagai tanda yang menunjukkan adanya dua kemungkinan, yaitu pergerakan yang mengikuti pola sebelumnya atau pergerakan melawan tren. Pola ini biasanya digunakan oleh seorang trader untuk dapat melakukan transaksi jual beli saham secara dua arah.
Baca juga: Mengenal Bearish Divergence Dalam Trading dan Cara Membacanya
Manfaat Chart Pattern
Umumnya, chart pattern dijadikan sebagai objek di dalam analisis teknikal saham yang bermanfaat untuk menggambarkan situasi, terutama kondisi fluktuasi harga saham di pasar saham. Dengan menganalisis pola ini, maka investor dan trader bisa membuat prediksi harga saham ke depannya sehingga mampu mengambil keputusan terkait pembelian atau penjualan saham.
Pada tahap selanjutnya, pola grafik tersebut dijadikan sebagai tolok ukur untuk memperkirakan keuntungan ataupun risiko yang mungkin diperoleh seorang trader atau investor. Jika didukung dengan strategi dan manajemen risiko yang baik, maka seorang trader akan mampu mencapai target secara lebih cepat.
Nah, agar lebih jelasnya lagi, berikut beberapa manfaat chart pattern dalam trading saham:
- Menunjukkan pergerakan harga saham
- Memberikan gambaran pergerakan atau fluktuasi harga secara visual
- Memberikan data untuk mempermudah estimasi keuntungan dan risiko
- Memberikan sinyal kepada trader mengenai kapan waktu terbaik untuk melakukan pembelian, penjualan, atau hold saham
- Membantu mempercepat pencapaian target
Baca juga: Cara Kerja Saham sebagai Instrumen Investasi dan Trading
Demikian penjelasan mengenai apa itu chart pattern dan bagaimana cara menganalisisnya sehingga bisa memberikan manfaat bagi para trader. Mengenal dan memahami chart pattern secara mendalam akan mendatangkan manfaat yang banyak bagi investor atau trader, terutama jika dibarengi dengan pengalaman dalam menganalisis dan membuat keputusan.
Hal ini dapat membuat seorang trader dapat terhindar dari keputusan-keputusan yang kurang tepat dan berpotensi merugikan. Jadi, bisa dibilang bahwa pemahaman seorang trader mengenai chart pattern merupakan satu kunci sukses dalam berinvestasi atau melakukan trading saham.
Sayangnya, dibutuhkan banyak upaya dan waktu untuk dapat melakukannya secara cermat sehingga tidak semua orang bisa menggunakan chart pattern untuk menganalisis pergerakan saham.
Nah, kalau kamu termasuk kategori investor yang tidak punya banyak waktu untuk melakukan analisis teknikal saham, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi investasi seperti BMoney yang bisa di-download melalui Play Store atau App Store. Selamat berinvestasi!