Crypto Crash & Bitcoin Crash: Penyebab Anjloknya Harga Kripto dan Bitcoin

Uji Agung Santosa

14 November 2022

Pengertian crypto crash dan penyebabnya (123rf.com)
Pengertian crypto crash dan penyebabnya (123rf.com)

Crypto crash sering kali disamakan dengan crypto correction. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Crypto crash mengacu pada kondisi penurunan harga lebih dari 10 persen selama satu hari akibat perubahan mendadak yang berpengaruh terhadap pasar kripto.

Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kejadian di makro ekonomi, pengumuman perusahan besar, dan perubahan kebijakan internasional yang berpengaruh terhadap perdagangan aset kripto.

Sementara itu, crypto correction mengacu pada kondisi penurunan harga lebih dari 10 persen selama beberapa hari setelah aset tersebut mencapai harga tertinggi. Biasanya, crypto correction akan diikuti oleh pemulihan. 

Namun, bisa juga menyebabkan penurunan harga yang lebih lama daripada jangka waktu yang sudah diprediksi sebelumnya. Hal ini biasa terjadi jika aset kripto mengalami penurunan harga sampai 20 persen atau lebih.

 

Baca juga: Cara Main Crypto untuk Pemula yang Aman

Sejarah Crypto Crash

Sejarah Crypto Crash
Sejarah Crypto Crash

Crypto crash pernah terjadi pada tahun 2020 dan 2021. Pada 2020, banyak aset kripto yang harganya turun drastis di pasar. Salah satu aset digital yang juga turut mengalami penurunan pada saat itu adalah Bitcoin. Kejadian tersebut menyebabkan nilai Bitcoin turun setengahnya hanya dalam dua hari.

Lalu, pada 2021, mata uang kripto mengalami kenaikan sehingga harga Bitcoin mencapai ATH baru sebesar US$64 ribu. Namun, kenaikan tersebut tidak berlangsung lama. Akibat cuitan Elon Musk yang menyatakan bahwa perusahaan yang dinaunginya tidak akan menerima pembayaran Bitcoin, banyak pihak yang urung membeli aset tersebut sehingga harganya anjlok dalam sekejap.

Selain cuitan Mask, tindakan keras dari Pemerintah China pada saat itu juga turut memengaruhi anjloknya harga kripto. Saat itu, Pemerintah China melarang semua bank dan lembaga keuangan di sana untuk menggunakan layanan apa pun yang berhubungan dengan mata uang kripto.

Baca juga: Apa Itu Altcoin dan Kinerjanya di Pasar Kripto

Jika Terjadi Crypto Crash, Apa yang Harus Dilakukan?

Yang Harus Dilakukan Saat Crypto Crash
Yang Harus Dilakukan Saat Crypto Crash

Jika kamu sudah terlanjur masuk ke dunia mata uang kripto, lalu menghadapi crypto crash, apa yang harus dilakukan? Simak tips berikut.

1. Jangan langsung panik

Jika seorang investor atau trader menghadapi penurunan harga secara drastis, hal pertama yang tentu dirasakan adalah panik. Namun, ingatlah bahwa panik hanya akan membuat keputusan yang kamu ambil menjadi tidak tepat.

Rata-rata investor atau trader cenderung melakukan panic selling atau panic buying ketika terjadi crypto crash di pasar. Hal ini biasanya dilakukan untuk melindungi nilai aset yang diinvestasikan agar tidak berkurang secara cuma-cuma. Dengan begitu, para trader bisa meminimalisasi kerugian akibat anjloknya harga kripto.

Alih-alih menjual aset karena panik, sebaiknya kamu menahan aset tersebut selama periode tertentu sampai harganya naik kembali. Setelah momen crypto crash berakhir, aset kripto yang kamu miliki biasanya akan mengalami kenaikan sehingga kamu bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan harus menjualnya saat sedang anjlok.

Di lain pihak, panic buying biasanya dilakukan oleh para trader yang berpikir bahwa anjloknya harga kripto merupakan saat yang tepat untuk buy the dip. Sayangnya, banyak juga orang yang justru mengalami kerugian akibat melakukan pembelian dalam kondisi panik. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah melakukan riset secara mendalam tentang aset kripto yang ingin kamu beli atau jual sebelum mengambil keputusan.

Baca juga: Jenis Mata Uang Kripto yang Bisa Kamu Beli di Indonesia

2. Volatitilas adalah sesuatu yang wajar

Penurunan harga di pasar aset adalah sesuatu yang wajar. Kita ambil contoh aset Bitcoin yang separuh nilainya berkurang beberapa kali setelah diluncurkan. Namun, penurunan tersebut tidak berlangsung selamanya karena ada momen ketika nilai aset tersebut kembali mengalami kenaikan.

Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki mindset yang matang tentang pergerakan harga aset kripto yang fluktuatif. Hindari berpikir bahwa suatu aset akan terus mengalami kenaikan atau sebaliknya.

3. Buat rencana matang

Jika kamu sudah melakukan riset mendalam tentang aset yang akan kamu jual atau beli, maka ingatlah bahwa strategi buy & hold bisa menjadi cara terbaik untuk memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang lama. Bisa saja kamu tidak mendapatkan keuntungan apa pun di masa kini, namun mendapat keuntungan besar di masa depan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kunci keberhasilan dalam berkecimpung di dunia aset kripto adalah tidak mengambil keputusan dalam kondisi panik atau terburu-buru. Pastikan kamu sudah mengevaluasi apa yang terjadi di pasar secara cermat sehingga bisa menentukan keputusan yang paling menguntungkan, baik di masa kini maupun masa mendatang.

Baca juga: Cara Tukar Aset Bitcoin ke Rupiah yang Perlu Kamu Ketahui 

Apa Itu Bitcoin Crash?

Apa itu bitcoin crash
Apa itu bitcoin crash

Selain crypto crash, ada juga istilah Bitcoin crash yang mengacu pada fenomena paling berpengaruh dalam pasar perdagangan aset kripto. Bitcoin crash adalah kondisi ketika harga BTC mengalami penurunan secara cepat dan drastis tanpa diduga sebelumnya. Penurunan harga aset kripto yang satu ini biasanya terjadi dengan nilai penurunan lebih dari 10 persen.

Biasanya, fenomena tersebut terjadi karena adanya perubahan mendadak yang berpengaruh terhadap pasar kripto, seperti krisis ekonomi, bencana, atau runtuhnya bubble spekulatif jangka panjang. Perubahan tersebut sering kali membuat banyak trader keluar dari pasar.

Jika Terjadi Bitcoin Crash, Apa yang Harus Dilakukan?

Yang Harus Dilakukan Jika Bitcoin Crash
Yang Harus Dilakukan Jika Bitcoin Crash

Bagi sebagian trader, membeli BTC saat terjadi crypto market crash menjadi solusi terbaik yang bisa dilakukan. Rata-rata investor dan trader akan menjual beberapa atau bahkan seluruh aset mereka saat fenomena Bitcoin crash terjadi. Namun, apakah ini merupakan solusi yang tepat?

Melihat kenaikan harga Bitcoin yang terus terjadi setiap tahunnya tentu membuat para trader yang menjual aset tersebut saat terjadi Bitcoin crash cukup menyesal. Sayangnya, kenaikan tersebut tidak berlangsung terus menerus. Pada 2018, aset Bitcoin justru mengalami penurunan secara drastis sampai lebih dari 70 persen.

Dari kejadian tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak ada jaminan yang bisa memastikan bahwa harga Bitcoin akan terus mengalami kenaikan atau penurunan. Kamu bisa saja menjual atau membeli aset kripto seperti Bitcoin saat terjadi crypto market crash. 

Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Bitcoin dengan Gratis, Cepat, dan Mudah

Meski begitu, kamu tentu harus memastikan terlebih dulu apa yang akan kamu lakukan ketika di masa depan terjadi penurunan atau kenaikan. Jika kamu merasa yakin bahwa harga aset yang kamu miliki akan mengalami kenaikan, maka kamu bisa melakukan strategi HODL untuk menahannya. 

Namun, jika kamu memprediksi bahwa aset kripto yang kamu miliki akan terus mengalami penurunan, maka kamu bisa mengambil strategi cut loss sebagai solusinya. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan, pastikan kamu sudah memiliki rencana yang matang terkait masa depan aset yang kamu miliki.

Jika kamu belum siap untuk mengambil risiko saat berinvestasi di aset kripto, sebaiknya gunakan dana yang kamu miliki untuk berinvestasi di aset yang aman dan minim risiko. Misalnya, berinvestasi reksa dana melalui aplikasi investasi BMoney yang bisa di-download aplikasinya di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!