Pengertian Current Ratio Perusahaan, Manfaat, dan Cara Membacanya

Uji Agung Santosa

21 Agustus 2023

Pengertian Current Ratio dan Cara Perhitungannya (123rf.com)
Pengertian Current Ratio dan Cara Perhitungannya (123rf.com)

Dalam menjalankan sebuah bisnis, suatu perusahaan tidak terlepas dari utang atau salah satu kewajiban jangka pendek yang harus dibayarkan. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajiban jangka pendeknya atau rasio likuiditas, mereka menggunakan alat ukur atau metrik keuangan. Hasil dari pengukuran itu dikenal juga dengan istilah current ratio atau rasio lancar. 

 

Indikator tersebut biasa juga dijadikan sebagai tolok ukur perencanaan bagi sebuah perusahaan. Selain itu, current ratio adalah metode yang bisa juga dipakai untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan setiap waktunya, dengan cara membandingkan kondisi keuangan untuk beberapa periode. Ingin tahu lebih lanjut tentang current ratio? Simak artikel berikut ini!

Definisi Current Ratio

Current ratio adalah hasil pengukuran atau indikator yang umum digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan. Dengan mengetahui current ratio dari satu perusahaan, kamu bisa mengukur apakah mereka sanggup atau tidak dalam memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendeknya. Current ratio umumnya berisi catatan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar.

Baca juga: Cash Ratio: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitung

Definisi lain mengatakan bahwa current ratio adalah satu dari beberapa rasio finansial yang kerap dipakai oleh perusahaan. Tingkat current ratio bisa ditentukan dengan cara membandingkan antara current assets dengan current liabilities. 

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa current ratio merupakan salah satu rasio paling umum yang dipakai untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya tanpa mengalami kesulitan. Jika angka current ratio semakin besar, artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya. 

Manfaat Current Ratio 

Dari definisi di atas kamu pasti bisa membayangkan betapa bermanfaatnya current ratio untuk keberlangsungan sebuah perusahaan. Agar lebih jelasnya, mari simak apa saja manfaat current ratio dalam keberlangsungan sebuah bisnis melalui point-point berikut ini!

  1. Current ratio bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang segera jatuh tempo saat ditagih, yaitu kemampuan membayar kewajiban yang tiba waktunya dibayar sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
  2. Current ratio bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang atau kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar, yaitu jumlah utang yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun yang dibandingkan dengan total aktiva lancar.
  3. Current ratio bermanfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan piutang atau persediaan. Untuk mengetahuinya kamu harus tahu lebih dulu hasil dari aktiva lancar yang dikurangi piutang dan utang yang likuiditasnya dianggap lebih rendah.
  4. Sebagai alat pemicu bagi perusahaan, khususnya tim manajemen, untuk meningkatkan kinerja mereka. 
  5. Manfaat atau fungsi current ratio yang terakhir adalah agar perusahaan mengetahui besaran uang kas yang tersedia untuk membayar kewajiban jangka pendek atau utang.

Membaca Current Ratio pada Perusahaan

Cara Membaca Current Ratio Keuangan
Cara Membaca Current Ratio Keuangan

Agar dapat menghitung current ratio dari sebuah perusahaan kamu bisa membandingkan current assets atau aset lancar perusahaan terhadap utang lancar yang dimilikinya. Aset lancar yang tercatat dalam neraca saldo atau balance sheet meliputi kas dan setara kas atau cash and cash equivalents, piutang dagang atau accounts receivable, persediaan dan aset lain.

Aset-aset perusahaan yang dimiliki perlu bisa dilikuidasi atau dicairkan dalam waktu singkat; maksudnya, aset dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun. Lalu utang lancar termasuk utang dagang, utang gaji, utang pajak, dan bagian dari utang jangka panjang yang telah masuk jatuh tempo tahun depan. Singkatnya, cara membaca current ratio adalah:

1. Rumus Current Ratio = Aset Lancar / Utang Lancar

Nilai current ratio sebuah perusahaan yang sejajar dengan nilai rasio rata-rata industri atau sedikit lebih tinggi, mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi yang masih baik. Bila nilai rasio lebih rendah dari rata-rata, berarti risikonya lebih tinggi. Penyebabnya bisa jadi karena perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau berada dalam ancaman kebangkrutan. 

Baca juga: Pengertian Quick Ratio, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Akan tetapi, jika nilai current ratio terlalu tinggi juga tidak baik. Pasalnya hal tersebut memperlihatkan bahwa manajemen tidak menggunakan aset perusahaan secara lebih efisien karena untuk rasio yang ini, penghitungan dilakukan dengan memasukkan seluruh aset utang lancar. Oleh karena itu current ratio sering juga disebut working capital ratio.

2. Current Ratio dan Utang

Sebuah perusahaan yang memiliki current ratio kurang dari satu, berarti perusahaan tersebut tidak mempunyai modal yang cukup untuk melunasi seluruh utang jangka pendek, terutama jika semuanya punya tanggal jatuh tempo yang sama. Namun, jika nilai rasio yang dimiliki lebih dari satu, artinya perusahaan mempunyai keuangan yang solid, liquid dan lancar dalam membayar utang jangka pendek.

Kesimpulannya, jika nilai current ratio yang dimiliki satu perusahaan berada di bawah 1, artinya utang lancar perusahaan lebih besar daripada aset lancar pada satu periode keuangan. Semakin tinggi angka current ratio yang dihasilkan, semakin tinggi juga kemampuan perusahaan untuk membayar utang. Alasannya karena perusahaan tersebut punya aset jangka pendek yang besar dibanding dengan utang jangka pendeknya.

Bila, nilai current ratio terlalu tinggi, misalnya 3 atau 4, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan gagal memanfaatkan aset lancar perusahaan secara lebih efisien. Selain itu hal ini menandakan bahwa perusahaan jarang menggunakan pembiayaan dari pihak bank atau tidak terlalu piawai dalam mengelola modal kerja. 

Menghitung Current Ratio pada Perusahaan

Lalu, bagaimana cara menghitung current ratio? Kamu harus mengetahui lebih dulu jumlah total aset lancar dan total kewajiban lancar dari sebuah perusahaan. Hasil pembagian dari dua hal itu memperlihatkan angka current ratio yang dimiliki perusahaan tersebut. Misalnya:

Total aset lancar perusahaan A = 200.000.000

Total kewajiban lancar perusahaan A =  100.000.000

Maka, current ratio-nya adalah:

Total aset lancar : Total kewajiban lancar = current ratio

200.000.000 : 100.000.000 = 2

Dari hasil penghitungan di atas, diketahui bahwa current ratio perusahaan A adalah 2. Maknanya perusahaan tersebut mempunyai dua kali lipat aset lancar yang cukup untuk membayar kewajiban lancarnya. Namun, perlu diketahui bahwa jumlah rasio dapat bervariasi, bergantung pada sektor industri dan kondisi keuangan milik perusahaan masing-masing. 

Batasan Menggunakan Current Ratio

Batasan Current Ratio
Batasan Current Ratio

Walau terlihat memberikan banyak manfaat untuk mengetahui kondisi keuangan satu perusahaan, ketahuilah bahwa penggunaan rasio ini juga punya batasan atau kekurangan. Apa saja kan batasan yang dimaksud?

 1. Terbatas dalam Mengevaluasi Likuiditas Jangka Panjang

Keterbatasan pertama yang dimiliki current ratio adalah ia hanya dapat mengukur likuiditas jangka pendek perusahaan. Current ratio hanya memperhitungkan aset dan kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, sehingga rasio ini tidak memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.

2. Tidak Memperhitungkan Kualitas Aset

Current ratio tidak memperhitungkan kualitas aset sebuah perusahaan. Misalnya, bila perusahaan memiliki banyak piutang kurang lancar, aset lancar yang dimiliki sebenarnya tidak cukup cair untuk membayar kewajiban lancar tersebut.

3. Tidak Memperhitungkan Perbedaan Sektor Industri dan Faktor Eksternal

Current ratio tidak memperhitungkan perbedaan pada sektor industri. Alhasil sulit untuk membandingkan rasio antara perusahaan di sektor industri yang berbeda menggunakan rumus current ratio. Selain itu, current ratio juga tidak memperhitungkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan satu perusahaan, seperti kondisi ekonomi atau kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pajak dan regulasi.

4. Tidak Memberikan Gambaran tentang Profitabilitas

Current ratio tidak memberikan gambaran tentang profitabilitas perusahaan. Walau perusahaan memiliki likuiditas yang baik, tetapi jika tidak bisa menghasilkan keuntungan, kondisi keuangan perusahaan tetap tergolong tidak sehat.

Baca juga: Apa Itu Expense Ratio? Kenali Arti dan Cara Menghitungnya di Sini

Dari pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa rasio lancar atau current ratio adalah indikator yang hanya memberikan gambaran singkat mengenai keuangan perusahaan dan tidak menyuguhkan informasi yang lebih lengkap. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, kamu harus melihat, mencari tahu, lalu menimbang kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. 

Bila membutuhkan bantuan untuk memulai investasi, segera unduh aplikasi BMoney yang sudah tersedia di App Store dan Play Store. Aplikasi tersebut siap membantumu yang ingin mulai berinvestasi, mulai dari saham hingga reksa dana. BMoney juga menjanjikan investasi yang aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Tunggu apa lagi?

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!