Cara Kerja Day Trading dan Risiko yang Perlu Dipertimbangkan

Uji Agung Santosa

17 Juli 2023

Pengertian Day Trading Dan Risikonya (123rf.com)
Pengertian Day Trading Dan Risikonya (123rf.com)

Dalam dunia investasi, khususnya trading, terdapat banyak istilah terkait strategi dan metode berinvestasi atau trading di dalamnya. Setiap strategi atau metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dalam berinvestasi.

Salah satu metode trading yang umum digunakan dalam dunia saham dan valuta asing adalah day trading. Meski populer digunakan, metode atau strategi tersebut nyatanya memiliki pro dan kontra di kalangan para investor ataupun trader. Pasalnya, ada pihak-pihak yang menganggap metode tersebut terlalu berisiko dan tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.

Namun, tidak sedikit investor atau trader yang menggunakan metode tersebut untuk meraup keuntungan yang besar. Nah, kalau kamu masih bingung menentukan apakah akan menggunakan strategi tersebut atau tidak, pahami dulu penjelasan day trading berikut ini.

Pengertian Day Trading

Day trading adalah salah satu metode atau strategi trading yang cukup populer di kalangan para trader saham dan valuta asing. Secara umum, day trading dapat dimaknai sebagai kegiatan atau aktivitas perdagangan, baik penjualan maupun pembelian, dalam satu hari.

Dalam menerapkan strategi ini, posisi buka di hari berjalan tidak akan dialihkan pada hari berikutnya ataupun sesi trading selanjutnya. Metode ini dapat digunakan di pasar jenis apa pun, namun umumnya tidak diterapkan di pasar valuta asing atau foreign exchange.

Meski demikian, ada juga pihak yang tidak cocok karena merasa kesulitan menggunakan strategi tersebut. Bahkan, tidak sedikit orang yang pada akhirnya mengalami kerugian akibat menggunakan strategi day trading.

Oleh karena itu, penting bagi day trader atau pihak yang menjalankan metode day trading untuk memahami terlebih dahulu apa saja keunggulan dan kekurangan metode tersebut. Selain itu, penting bagi day trader untuk memastikan kalau dana yang dimiliki cukup untuk bisa mengaplikasikan metode perdagangan tersebut secara optimal. 

Secara umum, para day trader biasanya menggunakan sebagian besar leverage serta strategi trading jangka pendek dengan cara memanfaatkan pergerakan harga yang kecil pada mata uang maupun saham yang memiliki tingkat likuiditas tinggi. 

Mayoritas trader yang menggunakan strategi day trading adalah mereka yang percaya bahwa metode tersebut dapat memberikan kepastian mengenai tingkat keuntungan atau profit lebih cepat. Selain itu, mereka juga cenderung memilih day trading karena tidak suka menahan posisi trading.

Baca juga: Swing Trading: Kelebihan, Kelemahan, dan Indikator

Risiko dan Kontroversi Day Trading

Risiko Strategi Day Trading
Risiko Strategi Day Trading

Terlepas dari berbagai sudut pandang para investor atau trader, ada beberapa hal yang perlu dicermati terkait metode day trading ini. Salah satunya adalah tidak sedikit manajer atau penasihat finansial yang menghindari strategi ini dalam melakukan trading.

Hal tersebut disebabkan oleh hasil atau keuntungan yang mungkin diperoleh dengan penggunaan day trading dianggap tidak sebanding dengan tingkat risiko yang harus ditanggung. 

Meski demikian, banyak juga trader profesional yang sudah lama menggunakan metode transaksi saham tersebut dan memperoleh imbal hasil yang menjanjikan sehingga merekomendasikannya pada investor atau trader lainnya.

Rata-rata pihak yang kontra terhadap day trading adalah mereka yang menganggap bahwa tingkat keberhasilan dari penggunaan strategi ini lebih rendah secara inheren akibat berbagai faktor, di antaranya adalah kompleksitas tinggi, risiko strategi itu sendiri, dan modus penipuan.

Penting untuk diketahui bahwa tidak sedikit trader yang gagal menggunakan strategi ini karena tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni sehingga tingkat risiko yang dihadapi jauh lebih tinggi dan berakhir dengan kondisi merugi.

Banyak pihak mengakui bahwa day trading adalah metode perdagangan yang berisiko tinggi sehingga diperlukan pemahaman mendalam terkait bagaimana kondisi pasar dan cara kerjanya, serta strategi pendukung lainnya agar dapat memperoleh keuntungan jangka pendek yang menjanjikan. Oleh karena itu, day trading sebaiknya tidak dijadikan sebagai strategi utama oleh trader.

Baca juga: Pengertian Margin Trading Saham, Keuntungan dan Risikonya

Pengaruh Day Trader terhadap Bursa

Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, pihak yang melakukan strategi day trading disebut sebagai day trader. Ada dua fungsi utama day trader yang secara umum dikenal di kalangan investor atau trader.

Fungsi pertama berkaitan dengan efisiensi pasar yang dilakukan para day trader melalui arbitrase. Fungsi kedua adalah membantu penyediaan likuiditas pasar, khususnya pasar saham. 

Seorang day trader profesional biasanya mempunyai karakteristik atau ciri khas, di antaranya:

  • Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik terkait pasar, khususnya pemahaman mengenai fundamental pasar.
  • Mempunyai modal yang bisa dikatakan besar dan bahkan dapat mempertaruhkan dana tersebut dalam jumlah yang tinggi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari pergerakan pasar intraday secara efektif. 
  • Memiliki strategi trading khusus yang disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhannya. Misalnya, menggunakan swing trading, trading news, dan arbitrase.
  • Mempunyai tingkat kedisiplinan dan konsistensi yang tinggi agar dapat memperoleh tingkat keuntungan yang maksimal.

Ada dua jenis day trader yang berpengaruh terhadap pasar, yaitu orang yang bekerja secara individu dan orang yang bekerja di bawah naungan institusi finansial. Kebanyakan day trader adalah mereka yang bekerja untuk lembaga keuangan karena mempunyai sumber dana atau modal yang besar agar dapat menjalankan metode perdagangan day trading.

Baca juga: Pengertian Cut Loss Saham dan Waktu yang Tepat Melakukannya

Perbedaan Day Trading dan Scalping

Perbedaan Day Trading dan Scalping
Perbedaan Day Trading dan Scalping

Sama-sama strategi trading jangka pendek dengan modal besar, kedua metode perdagangan tersebut masih sering sulit dibedakan oleh para pelaku trading. Meskipun terlihat mirip, terdapat beberapa perbedaan antara metode day trading dengan scalping, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Durasi

Day trading biasa dilakukan dalam hitungan jam tiap harinya. Misalnya, day trader akan membuka posisi dengan jangka waktu 2 jam sampai belasan jam ke depan tiap harinya. Sementara itu, scalping biasa dilakukan dalam durasi yang lebih pendek, yaitu 1 sampai 5 menit setiap sesi.

2. Cara kerja

Dalam penerapan day trading, dana yang dialokasikan biasanya digunakan untuk mendapatkan keuntungan secara konsisten dari setiap aktivitas perdagangan harian. Sementara itu, para scalper biasanya harus membuka banyak posisi di satu sesi perdagangan untuk bisa melipatgandakan keuntungan. Inilah yang membuat risiko scalping jauh lebih tinggi ketimbang day trading.

3. Manajemen risiko

Metode day trading lebih dianjurkan bagi pemula ketimbang scalping. Hal ini disebabkan oleh tingkat risiko scalping yang jauh lebih tinggi sehingga untuk melakukannya diperlukan pemahaman yang andal dalam memprediksi arah gerak harga supaya bisa membuka posisi di waktu yang tepat.

Baca juga: Mengenal Arti Scalping dalam Transaksi Saham

Itulah sejumlah informasi terkait day trading yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan metode perdagangan tersebut. Untuk memperoleh informasi lainnya tentang investasi dan trading, gunakan aplikasi investasi  BMoney yang bisa di-download melalui Play Store atau App Store

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!