Saat ini, semakin banyak milenial maupun masyarakat umum yang mulai merencanakan keuangan masa depannya lewat investasi. Apalagi sejak pandemi melanda dua tahun lalu.
Ini artinya, sudah banyak masyarakat yang menyadari betapa pentingnya investasi. Investasi memang memiliki banyak manfaat, seperti menyimpan dana cadangan saat kondisi keuangan terjepit atau sebagai simpanan untuk masa hari tua nanti.
Namun, dunia investasi masih terbilang asing dan cukup menantang bagi sebagian orang. Apalagi, di dalam dunia investasi ini, banyak sekali istilah-istilah baru yang mungkin baru didengar dan sulit dipahami.
Hal inilah yang terkadang diabaikan banyak orang. Padahal, jika mau belajar, hal tersebut bisa memperlancar kamu dalam mencapai target investasi yang ditetapkan. Bahkan jika digeluti dengan benar, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang besar, loh!
Tapi tenang. Tidak ada kata terlambat bagi kamu yang ingin belajar tentang dunia investasi. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengenal istilah-istilah umum yang kerap digunakan dalam pasar modal.
Sekilas tentang investasi
Investasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan di masa depan dari modal yang ditanamkan di lembaga investasi. Jika belajar dengan bersungguh-sungguh, kamu bisa melakukan investasi saham ala swing trader dunia atau investasi saham ala fundamentalis dunia.
Sedikit informasi, investasi saham ala swing trader dunia merupakan gaya investasi di mana seorang investor menyimpan asetnya hingga suatu waktu tertentu ketika target keuntungannya diperoleh.
Sedangkan investasi saham ala fundamentalis dunia adalah gaya investor yang melakukan investasi dengan melakukan analisis yang bertujuan untuk memilih saham mana yang patut diinvestasikan, dengan mempelajari hal- hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Apabila hal itu dilakukan dengan benar, kamu bisa meningkatkan kualitas hidup dan bahkan bisa memberikan kebebasan finansial.
Baca juga: Apa Itu Investasi Bodong? Kenali Ciri dan Jenisnya di Sini
Manfaat investasi
Kamu bisa menghindari inflasi yang selalu terjadi setiap tahun. Saat terjadi inflasi, nilai mata uang selalu melemah. Oleh karenanya, investasi bisa menjadi sarana agar terhindar dari dampak inflasi.
Investasi bisa menambah sumber penghasilanmu. Semakin kamu mengerti dan memanfaatkan peluang, semakin besar kamu dapat meningkatkan nilai uang melalui persentase keuntungan.
Kamu bisa mempersiapkan modal untuk masa depan seperti biaya pernikahan, biaya pendidikan anak, biaya membeli rumah, dan lain-lain.
Dengan berinvestasi, kamu bisa mempersiapkan dana untuk hari tua alias pensiun.
Kamu juga bisa mencapai kebebasan finansial, yang artinya pendapatanmu sudah bisa mencukupi kebutuhanmu sehari-hari.
Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya
Mengenal instrumen investasi
Kamu ingin melakukan investasi saham ala swing trader dunia atau investasi saham ala fundamentalis dunia? Jika ya, maka kamu harus mengenal terlebih dulu instrumen investasi.
Ada banyak ragam instrumen investasi. Kesemua instrumen memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Bagi investor pemula, sebaiknya memilih instrumen investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya dalam menanggung risiko. Pelajari dengan baik instrumen yang dipilih, sehingga bisa meminimalisir risiko yang muncul.
Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya
Sejumlah instrumen investasi yang wajib kamu ketahui antara lain:
1. Saham
Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.
Jika kamu membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka kamu berhak mendapatkan dividen sebesar persentase saham yang dimiliki pada perusahaan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga penjualan saham.
2. Reksadana
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Ilustrasi untuk berinvestasi di reksadana adalah seperti ini. Kamu sebagai investor hanya menyediakan modal saja. Nantinya modal tersebut akan dikelola oleh manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek.
3. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Pada umumnya, jenis investasi ini memiliki jangka waktu mulai dari 1 hingga 10 tahun.
Obligasi bisa dipindahtangankan dan pembeli akan mendapat keuntungan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu.
4. Deposito
Deposito merupakan produk perbankan yang daya tariknya menawarkan bunga lebih besar ketimbang tabungan biasa. Namun, jika memutuskan untuk berinvestasi di deposito, kamu tidak bisa melakukan penarikan sebelum waktu jatuh tempo. Pasalnya jika dana ditarik sebelum waktunya, maka kamu akan dikenakan denda penalti.
Baca juga: 15 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya
5. Emas
Ingin investasi yang mudah? Coba saja berinvestasi emas. Pada jenis investasi ini, kamu hanya menginvestasikan sejumlah dana pada logam mulia berupa emas. Harga emas yang cenderung stabil, membuat instrumen ini banyak diminati investor.
6. Properti
Melakukan investasi properti juga menguntungkan. Pasalnya, nilai properti terus meningkat dari tahun ke tahun dan persentase peningkatannya mencapai 15-20% per tahun. Ini terutama jika Anda mendapatkan lokasi properti yang strategis.
Investasi properti juga minim risiko. Mengapa? Sebab, properti adalah kebutuhan dasar yang digunakan sebagai tempat tinggal atau usaha.
7. Peer to peer lending
Investasi di financial technology (fintech) atau kerap disebut dengan peer to peer lending cukup menguntungkan. Investasi ini mempertemukan orang-orang yang membutuhkan pinjaman dana dengan orang yang mau meminjamkan dana.
8. Asuransi
Saat ini, banyak perusahaan asuransi yang menawarkan pilihan investasi. Biasanya, asuransi berbasis investasi ini menggabungkan dua produk, yakni asuransi dan dana kelolaan seperti reksadana.
Baca juga: Pengertian Manajer Investasi dan Tips Memilih yang Terbaik
Istilah-istilah penting investasi
Untuk menjadi investor yang mampu melakukan investasi saham ala swing trader dunia atau investasi saham ala fundamentalis dunia, kamu harus mengetahui sejumlah istilah penting dalam dunia investasi:
1. Emiten
Emitan adalah sebutan bagi pihak yang melakukan Penawaran Umum.
2. Manajer investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Right Issue (Penawaran Umum Terbatas)
Salah satu bentuk peningkatan modal disetor suatu perseroan. Dalam right issue, perseroan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk mendapatkan saham baru yang tentu saja berarti menyetor modal dengan rasio tertentu Jika pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya, maka ia dapat menjual hak-nya tersebut kepada investor lain. Dengan demikian di pasar modal juga dikenal perdagangan right. Jadi right adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk terlebih dahulu membeli saham yang baru dikeluarkan dengan tujuan agar para pemegang saham lama diberi kesempatan untuk mempertahankan persentase kepemilikannya dalam suatu perusahaan.
4. Return
Keuntungan atau kerugian yang diperoleh investor saat menanamkan modalnya dalam instrumen investasi.
5. Capital gain
Keuntungan yang diperoleh karena perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu Efek.
6. Laporan Keuangan
Laporan yang berisi informasi keuangan perusahaan yang terdiri dari komponen-komponen Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
7. LQ45
Indeks atas 45 emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan mengambil likuiditas dan nilai kapitalisasi pasar sebagai tolok ukur.
8. Likuiditas
kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat; sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (liquidity).
9. Kode saham
Setiap perusahaan menerima kode saham tersendiri saat mencatatkan diri untuk pertama kali di bursa saham. Hal ini dilakukan agar para investor, broker, dan trader mudah untuk mengidentifikasi pergerakan saham pada bursa.
10. Saham blue chip
Saham perusahaan yang stabil serta memiliki prediksi finansial yang baik.
11. Market cap
Nilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai ini juga mempengaruhi harga saham per unit. Biasanya. Harga ditentukan dengan kondisi perusahaan, termasuk dari segi manajemen dan kestabilan finansial.
12. Buy and sell
Istilah yang sering digunakan para pelaku dunia investasi pada saat proses beli dan jual saham.
13. Diversifikasi
Strategi investor untuk mengalokasikan dana ke beberapa jenis investasi
14. Take profit
Batasan harga atau keuntungan yang akan didapat. Take profit dapat terjadi apabila dimana investor mengambil order terkena batasan tersebut maka posisi akan tertutup otomatis dan mendapatkan profit.
15. Lot
Satuan resmi yang dipakai dalam kegiatan jual beli saham yang sudah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.
16. Initial Public Offering (IPO)
Perusahaan yang melepas sahamnya ke bursa saham untuk pertama kali
17. Suspend (suspensi)
Penghentian sementara perdagangan suatu saham di Bursa Efek.
18. Dividen
Bagian laba atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi (dan disahkan oleh rapat pemegang saham) untuk dibagikan kepada pemegang saham. Nantinya, Pembayaran dividen kepada investor akan diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jenis saham yang ada.
19. Cut loss
Ketika investor menjual saham pada harga yang lebih rendah daripada harga belinya, sehingga investor mengalami kerugian.
20. Auto Rejection
Merupakan penolakan secara otomatis oleh JATS terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli Efek yang dimasukkan ke JATS akibat melewati batasan harga yang ditetapkan oleh Bursa.
21. Stock split
Suatu pemecahan nilai nominal saham sehingga menjadi lebih kecil. Pemecahan saham berimplikasi ini merupakan pemecahan harga saham sesuai dengan rasio split. Jumlah saham beredar akan meningkat sesuai dengan rasio split.