Banyak investor bergembira seiring dengan tembusnya harga emas melebihi angka psikologis US$2.000 per troy ons. Hal ini menjadi penting dalam dunia investasi, dan memberikan daya tarik pada emas sebagai aset safe haven yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Sementara para analis berspekulasi mengenai faktor di balik lonjakan harga ini, investor pun bertanya-tanya apakah tren ini akan berlanjut atau tidak. Dengan emas menjadi sorotan, penting untuk memahami implikasi dari kenaikan ini dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi rencana investasi ke depan.
Kilas Balik Pekan Lalu
IHSG Turun 1,32% ke 6.758,793
IHSG turun 1,32% menjadi 6.758,793 pekan lalu. Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp3,11 triliun di semua pasar. Penurunan utamanya disebabkan oleh sektor teknologi yang anjlok 3,53%, salah satunya karena GOTO merosot 6,67% sepanjang pekan.
BBCA Menjadi Top Market Laggard
BBCA (-3,06%) menjadi top market laggard, diikuti oleh BYAN (-3,80%) dan TLKM (-5,41%). Tiga bank besar, yaitu BBRI (-Rp1,1 triliun), BBCA (Rp591,9 miliar), dan BMRI (-Rp303,6 miliar), merupakan tiga saham terbesar yang dijual bersih oleh investor asing.
Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS dan Indonesia Turun
Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Indonesia tenor 10 tahun turun masing-masing 6,9 bps dan 0,1 bps menjadi 4,85% dan 7,27%. Harga emas spot akhirnya menembus US$2.000 per troy ons, mendorong harga emas ANTAM naik 0,99% menjadi Rp1.123.000 per gram. Nilai tukar IDR melemah terhadap USD sebesar 0,23% menjadi Rp15.911, sementara harga minyak WTI anjlok 4,05% menjadi US$85,2 per barel.
Capres-cawapres Pemilu 2024
Ketiga pasangan capres-cawapres Pemilu 2024 telah diumumkan, sehingga kampanye politik kemungkinan akan semakin hidup menjelang Februari 2024. Hal ini dapat mempengaruhi pasar investasi di Indonesia.
Ekonomi AS Tumbuh 4,9% pada Kuartal III-2023
Ekonomi AS masih kuat, tumbuh 4,9% pada kuartal III-2023. Angka ini merupakan pertumbuhan tercepat dalam dua tahun dan jauh melampaui konsensus pasar sebesar 4,3%. Di tengah lingkungan suku bunga yang tinggi, tingkat gaji yang tinggi di pasar tenaga kerja yang ketat terus mendorong pengeluaran konsumen dan penyediaan kembali persediaan bisnis.
Musim Laporan Keuangan Perusahaan Teknologi AS
Musim laporan keuangan perusahaan teknologi di AS membawa hasil yang beragam, namun secara keseluruhan saham teknologi megacap AS terkoreksi pekan lalu.
Outlook Pekan Ini
Menunggu Keputusan The Fed
Pekan ini adalah pekan yang sibuk bagi investor, mengingat keputusan The Fed akan dirilis pada Rabu (1/11), waktu setempat. The Fed diprediksi akan mempertahankan target suku bunga acuannya pada kisaran 5,25%-5,50%.
Namun, Analis Seeking Alpha, Damir Tokic, mengatakan bahwa data ekonomi saat ini tidak mendukung suku bunga untuk dipertahankan, sehingga indeks S&P 500 dapat merespons negatif terhadap penundaan kenaikan suku bunga jika imbal hasil 10 tahun kembali menyentuh angka 5%.
Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Investor juga akan memantau rilis data ketenagakerjaan AS minggu depan, antara lain ADP nonfarm employment, initial jobless claims, nonfarm productivity, unit labor costs, average hourly earnings, nonfarm payrolls, participation rate, dan unemployment rate.
Berita Emiten Terkini
PWON
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan penjualan kuartal III-2023 sebesar Rp1,021 T. Kontribusi penjualan pada Juli-September tumbuh 39%.
CLEO
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) meyakini target pertumbuhan yang diincar perseroan dapat tercapai pada akhir tahun 2023 ini.
PGEO
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatat kinerja moncer hingga kuartal III-2023. Laba bersih yang berjalan setara Rp2,06 T alias naik 19,81% dibanding tahun lalu.
CNMA
PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan seiring peningkatan jumlah penonton sebesar 15,9% menjadi 59,1 juta penonton per September 2023.
Kinerja Aset Pekan Lalu
Kalender Ekonomi Pekan Ini
Senin
16.00: PDB Q3 Jerman
20.00: CPI Oktober Jerman
Selasa
08.30: PMI Manufaktur Tiongkok
09.30: Suku Bunga Jepang
17.00: CPI & PDB Zona Euro
Rabu
11.00: Inflasi Indonesia
19.15: ADP Nonfarm Employment AS
Kamis
01.00: Suku Bunga AS
19.00: Suku Bunga Inggris
19.30: Initial Jobless Claims AS
19.30: Nonfarm Productivity Q3 AS
19.30: Unit Labor Costs Q3 AS
Jumat
08.45: PMI Jasa Caixin Tiongkok
19.30: Average Hourly Earnings, Nonfarm Payrolls, Participation Rate, dan Unemp. Rate AS
Ide Pilihan Produk Pekan Ini
Sobat Cuan BMoney masih dapat menggunakan strategi barbel untuk menyeimbangkan tingkat risiko portofolio.
Untuk aset dengan risiko yang lebih rendah, pilih reksa dana pendapatan tetap berdurasi pendek. Sebagai penyeimbang, pilih aset yang lebih berisiko seperti reksa dana campuran dan reksa dana saham yang dikelola aktif di sektor Keuangan, Barang Baku, Energi, Infrastruktur, dan Barang Konsumen.
Rekomendasi Produk BMoney
(Performa Year to Date per 27 Oktober 2023)
Reksa Dana Pasar Uang
TRIM Kas 2 Kelas A | +3,49% |
Syailendra Dana Kas | +3,35% |
Reksa Dana Campuran
Sucorinvest Premium Fund | +3,80% |
Reksa Dana Saham
Ashmore Saham Dinamis Nusantara | +4,82% |
Trim Kapital Plus | +8,32% |
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.