Minggu ini, sorotan investasi tertuju pada prestasi luar biasa Prajogo Pangestu yang kini menjadi orang terkaya di Indonesia berkat reli saham emitennya. Kenaikan signifikan ini memicu diskusi seputar faktor-faktor di balik kesuksesan tersebut dan potensi dampaknya terhadap peta bisnis dan ekonomi nasional.
Bagaimana langkah strategisnya memainkan peran penting dalam pencapaian ini? Mari kita selami lebih lanjut untuk memahami dinamika perubahan pasar yang bisa memberikan wawasan berharga bagi para investor minggu ini.
Kilas Balik Pekan Lalu
IHSG Naik 0,30% ke 6.809,263
IHSG naik 0,30% menjadi 6.809,263, dengan investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp2,05 triliun di seluruh pasar.
Kenaikan tersebut utamanya disebabkan oleh menguatnya sektor infrastruktur (+9,00%), dengan saham BREN kembali mencatat lonjakan sebesar 26,2% dan memimpin penguatan pasar. Sepuluh saham teratas yang dijual bersih oleh investor asing: TLKM, BBNI, ASII, CUAN, PGAS, ICBP, MDKA, BRPT, ADRO, dan MAPI.
Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Indonesia Turun 10,4 bps
Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia berhasil turun sebesar 10,4 bps menjadi 6,87%, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS naik 7,0 bps menjadi 4,65%. Emas ANTAM merosot 3,02% menjadi Rp1.092.000/gr dan IDR melemah 0,44% terhadap USD menjadi 15.689. Harga minyak mentah pun melanjutkan koreksinya, dengan WTI turun 3,92% menjadi US$77,4/barel.
Ekonomi AS Dalam Periode Wait and See
Ekonomi AS sedang berada dalam periode "wait and see," dimana upaya agresif The Fed untuk mengendalikan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya. Namun, masih ada risiko lain yang dapat menimpa perekonomian, termasuk dampak dari perang Israel dengan Palestina.
Pertumbuhan Ekonomi Pada Kuartal III-2023 Sebesar 4,94%
Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia pada kuartal III-2023 tercatat 4,94%, dimana pertumbuhan di bawah 5% terakhir kali terlihat dua tahun lalu pada kuartal III-2021 sebesar 3,53%. Meskipun demikian, tingkat kepercayaan konsumen meningkat dengan optimisme yang bertambah terhadap prospek ekonomi.
Saham BREN Menguat Hingga 570% Sejak IPO
Menguatnya saham BREN hingga 570% sejak IPO membuat konglomerat Prajogo Pangestu kini menjadi orang terkaya di Indonesia, menyalip Low Tuck Kwong dan Hartono bersaudara, dengan kekayaan bersih mencapai US$38,7 miliar atau Rp607 triliun (kurs Rp15.689).
Outlook Pekan Ini
Laporan CPI Oktober AS Menurun
Laporan CPI Oktober AS (konsensus menurun menjadi 3,3% dari 3,7% pada September) menjadi rilis yang paling ditunggu investor pekan ini karena akan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait arah pergerakan suku bunga, terutama setelah Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan pada pekan lalu bahwa The Fed tidak akan ragu untuk mengencangkan kebijakan moneter jika rilis data ekonomi mendukung.
Laporan CPI tersebut beserta data penjualan ritel diharapkan dapat menjadi katalis aset berisiko pekan ini, terutama mengingat berdasarkan CME Fedwatch, saat ini probabilitas kenaikan suku bunga lanjutan pada Desember sudah di bawah 10%.
Pertemuan Presiden AS dengan Presiden Tiongkok
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 15 November juga akan dipantau investor, terutama investor di sektor teknologi.
Berita Emiten Terkini
BUKA
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah menyusun strategi bisnis untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$82 miliar pada 2023.
BREN dan CUAN
BEI mensuspensi perdagangan dua saham emiten Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) guna memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasinya.
PTBA dan KAEF
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjajaki kerja sama di bidang farmasi dan layanan kesehatan.
BRMS
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan produksi emas sebesar 511 kg hingga kuartal III-2023 alias naik 328% dari periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Aset Pekan Lalu
Kalender Ekonomi Pekan Ini
Selasa
15.00: Pidato Anggota FOMC
20.30: CPI Oktober AS
Rabu
06.50: PDB Q3 Jepang
09.00: Produksi Industri dan Tingkat Pengangguran Tiongkok
11.00: Neraca Dagang Indonesia
14.00: CPI Oktober Inggris
20.30: PPI & Penjualan Ritel AS
Kamis
18.30: Pidato Presiden ECB
20.30: Initial Jobless Claims AS
21.15: Produksi Industri AS
21.25: Pidato Anggota FOMC
Jumat
00.00: Pidato Anggota FOMC
17.00: CPI Oktober Zona Euro
20.30: Building Permits & Housing Starts Oktober AS
22.00: Pidato Anggota FOMC
Ide Pilihan Produk Pekan Ini
Bulan November ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya saham dan obligasi. Sobat cuan BMoney dapat melanjutkan strategi barbel dengan alokasi 50% di produk berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang, dan 50% lainnya di produk reksa dana saham baik yang dikelola secara aktif maupun indeks di sektor Keuangan, Infrastruktur, Energi, Barang Baku, Barang Konsumsi, dan Kesehatan.
Baca juga: Narasi Higher-for-Longer Warnai Bulan Oktober
Rekomendasi Produk BMoney
(Performa Year to Date per 10 November 2023)
Reksa Dana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 | +3,76% |
Ashmore Dana Obligasi Nusantara | +3,39% |
Reksa Dana Campuran
Sucorinvest Premium Fund | +4,11% |
Reksa Dana Saham
Batavia Disruptive Equity | +4,18% |
Syailendra MSCI Indonesia Fund | +4,78% |
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.