Saat mendengar istilah faucet crypto, apa yang ada di pikiranmu? Bagi sebagian orang, istilah tersebut mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun, bagi orang yang sudah lama terjun di dunia mata uang virtual alias kripto, hal tersebut justru menjadi incaran sekaligus keraguan tersendiri. 

Pasalnya, faucet crypto memungkinkan investor untuk meningkatkan aset kripto secara gratis. Namun, tingkat keamanannya masih sering diragukan. Untuk mengetahui apa itu faucet crypto, simak penjelasan berikut.

Pengertian Faucet Crypto

Faucet berasal dari bahasa Inggris yang artinya 'keran', sedangkan faucet crypto berarti keran aset kripto. Namun, berbeda dengan makna keran yang sebenarnya mengalirkan air dalam jumlah yang banyak, keran pada aset kripto justru menghasilkan jumlah aset yang sangat kecil.

Faucet crypto sendiri sebenarnya mengacu pada situs atau aplikasi yang menawarkan hadiah berupa aset kripto dengan jumlah kecil. Hadiah dalam bentuk aset tersebut akan diperoleh pengguna situs atau aplikasi setelah ia menyelesaikan tugasnya.

Situs faucet crypto tersebut biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti perusahaan yang sedang melakukan promosi atau pengenalan produk baru. Rata-rata pengguna hanya perlu menyelesaikan misi seperti mengunduh, menonton, melihat iklan, atau mengisi survei untuk mendapatkan aset kripto.

Baca juga: Airdrop Crypto: Pengertian dan Cara Mendapatkannya

Selain memberikan hadiah bagi pengguna aplikasi, faucet crypto juga bertujuan untuk mengenalkan aset kripto kepada masyarakat umum. Hal ini dilakukan karena pada awal munculnya aset kripto, pembelian 1 keping Bitcoin sangat sulit dilakukan. 

Meski aset kripto sudah semakin berkembang dan dikenal banyak orang, penggunaan dan pengetahuan tentang kripto belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi. Masih banyak juga orang yang belum mengetahui seluk-beluk aset kripto. Dengan adanya faucet crypto, diharapkan akan semakin banyak orang yang tertarik untuk melakukan perdagangan aset digital tersebut.

Cara Kerja dan Cara Mendapatkan Faucet Crypto

Cara kerja faucet pada crypto mirip dengan cara kerja aplikasi pada umumnya. Pengguna harus melakukan registrasi pada situs atau aplikasi faucet untuk dapat memperoleh aset kripto secara gratis.

Ketika melakukan registrasi, kamu harus memasukkan data berupa email dan alamat dompet digital untuk melakukan pembayaran. Setelah bergabung menjadi member, barulah kamu bisa menyelesaikan misi yang terdapat di dalam aplikasi tersebut.

Beberapa misi yang kamu perlu lakukan di antaranya adalah menyelesaikan captcha, menonton iklan, mengklik tautan, dan lain sebagainya. Makin mudah misi yang harus diselesaikan, makin sedikit juga imbalan yang nantinya kamu dapatkan. Sebaliknya, makin sulit misi yang harus diselesaikan, makin tinggi juga imbalan yang akan diperoleh.

Baca juga: Crypto Bubble, Risiko Investasi yang Wajib Diwaspadai

Setelah kamu berhasil menyelesaikan misi yang diminta, maka kamu akan memperoleh hadiah berupa aset kripto yang akan ditransfer ke micro digital wallet. Situs atau aplikasi penyedia faucet bisa mengubah nominal hadiah dan membuat timelock agar pengguna dapat mengklaim hadiah.

Sementara itu, micro digital wallet adalah dompet digital yang tersedia di situs-situs tertentu. Berbeda dengan dompet digital pada umumnya, micro digital wallet hanya bisa digunakan untuk menampung aset kripto dalam jumlah kecil.

Selain mengirimkan hadiah ke micro digital wallet, ada juga imbalan yang dikirimkan ke dalam wallet internal. Jika aset kripto yang kamu simpan sudah terkumpul, kamu bisa 'memanen' aset tersebut. Untuk melakukan pencairan aset kripto, kamu membutuhkan waktu antara 1 hari sampai seminggu.

Perbedaan Faucet Crypto dengan Airdrop

Sekilas, faucet pada crypto memiliki kesamaan dalam hal tujuan dengan airdrop, yaitu memberikan aset kripto secara gratis bagi penggunanya. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang menyamakan kedua istilah tersebut. Padahal, keduanya merupakan aktivitas yang berbeda. Perbedaan faucet crypto dan airdrop terletak pada aset yang dibagikan, cara kerja, dan tujuan pembagiannya. 

Dalam faucet crypto, pengguna dianjurkan untuk mengunjungi laman yang ditentukan secara berkala dan menyelesaikan captcha untuk memastikan bahwa pengguna bukan robot. Dalam hal cara kerja, misi yang diberikan kepada pengguna pun sering kali bersifat repetitif sehingga kamu perlu menghabiskan waktu yang cukup lama.

Sementara itu, pemberian reward dilakukan sepanjang hari dan sedikit demi sedikit. Tujuan pembagian hadiah pada faucet adalah untuk menarik peserta agar mau mengunjungi laman tersebut sesering mungkin. Dalam hal pembagian reward, aset kripto yang dibagikan sering kali belum banyak diketahui. 

Baca juga: Cara Main Crypto untuk Pemula yang Aman

Dalam airdrop, hadiah aset kripto yang dibagikan umumnya dilakukan sebagai media promosi. Perusahaan rintisan (startup) biasanya akan mendistribusikan koin atau token miliknya secara cepat dan dalam jumlah yang banyak sebagai hadiah bagi audiens dengan tujuan untuk meningkatkan awareness. 

Singkatnya, airdrop dilakukan bukan dengan tujuan untuk menarik pengguna, melainkan komunitas. Koin atau token yang dibagikan diharapkan mampu menarik perhatian komunitas sehingga aset kripto di perusahaan tersebut berpeluang untuk diterima dan berkembang di masyarakat.

Dalam jangka waktunya sendiri, pembagian aset kripto melalui airdrop tidak berlangsung lama dan tidak terjadi secara berkali-kali seperti halnya pada faucet crypto.

Benarkah Faucet Crypto Rentan Penipuan?

Meski banyak faucet pada crypto yang muncul sebagai kedok penipuan di aset digital, ada juga kok situs faucet crypto yang kredibel dan bisa dipercaya. Namun, siapa pun memang harus berhati-hati dalam mengakses situs atau aplikasi tersebut karena ada banyak penipuan bermodus faucet yang menargetkan pemula. 

Salah satu bentuk penipuan yang sering terjadi adalah faucet wallet. Skema ini dilakukan dengan mengajak pengguna untuk membuat digital wallet dan menyetor sejumlah koin di dalamnya. Setelah itu, pengguna akan diminta untuk melakukan beberapa misi dan melakukan withdraw.

Secara sepintas, mungkin tidak ada yang aneh dengan cara kerja faucet crypto seperti itu. Hal mencurigakan baru akan muncul ketika pengguna tidak berhasil melakukan penarikan meski sudah menekan tombol withdraw berkali-kali. Jika hal ini terjadi, maka itu artinya koin yang sudah disetorkan telah diambil oleh penyedia situs tersebut.

Baca juga: Crypto Crash & Bitcoin Crash: Penyebab Anjloknya Harga Kripto dan Bitcoin

Selain melakukan penipuan dalam skema tersebut, ada juga modus penipuan yang dilakukan dengan mencuri identitas ketika pengguna melakukan registrasi. Jika informasi yang biasa diminta saat registrasi bersifat umum, maka pada modus penipuan, informasi yang diminta sangatlah pribadi. Mulai dari alamat lengkap, CVV kartu kredit, alamat, dan lain sebagainya. 

Awalnya, mungkin hal ini terlihat biasa saja. Namun, setelah selang berapa lama, pengguna baru sadar bahwa pihak situs penyedia faucet telah melakukan pencurian data pribadi pengguna.

Bentuk penipuan lain yang juga berbahaya dalam faucet pada crypto adalah klaim jumlah penarikan aset minimum. Pada modus ini, pengguna akan diminta untuk menyelesaikan misi dan mengumpulkan aset sebanyak mungkin. 

Hal tersebut memungkinkan para pengguna untuk menghabiskan lebih banyak waktu di situs faucet demi mengumpulkan koin sampai batas minimum. Padahal, sistem penyedia telah melakukan penarikan koin sedikit demi sedikit sehingga koin yang kamu kumpulkan tidak akan pernah sampai pada batas minimum penarikan.

Jika kamu belum memahami skema faucet crypto sepenuhnya, maka kamu lebih baik menggunakan aplikasi lain untuk dapat menumbuhkan aset. Misalnya, menggunakan aplikasi investasi BMoney yang bisa di-download di Play Store atau App Store.