Pengertian Fixed Asset Beserta Jenis, Karakteristik, dan Manfaatnya

Uji Agung Santosa

09 Januari 2024

Pengertian dan Jenis Fixed Asset
Pengertian dan Jenis Fixed Asset

Aset tetap atau disebut juga fixed asset adalah salah satu bagian penting dari seluruh aset atau harta yang dimiliki perusahaan. Aset ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dan digunakan untuk kegiatan operasional termasuk disewakan, tapi bukan untuk dijual.

Aset tetap berbeda dengan current asset. Current asset atau aset lancar melibatkan aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat, seperti kas, piutang, dan persediaan.

 

Meskipun sama-sama aset, tetapi current asset bukan termasuk fixed asset karena sifatnya yang lebih likuid. Current asset juga tidak digunakan secara berkelanjutan untuk produksi atau operasional.

Agar semakin paham mengenai subkategori aset satu ini, yuk simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.

Apa Itu Fixed Asset?

Fixed asset adalah elemen yang merujuk kepada jenis aset atau harta dalam laporan keuangan suatu perusahaan yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat jangka panjang. 

Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual atau dikonsumsi dalam operasi harian, melainkan untuk digunakan oleh operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama. Misalnya tanah, properti,kendaraan, dan bangunan yang dimiliki oleh perusahaan.

Fixed asset dicatat di neraca perusahaan dan umumnya memiliki umur manfaat yang lebih lama dari satu tahun. Nilai aset ini dapat mengalami penyusutan seiring berjalannya waktu, yang mencerminkan pengurangan nilai aset tersebut seiring pemakaian atau masa usangnya. 

Oleh karena itu, pencatatan dan manajemen fixed asset penting untuk melacak nilai, penyusutan, dan penggunaan aset dalam kegiatan bisnis.

Baca juga: Aset adalah: Pahami Pengertian, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya! 

Karakteristik Fixed Asset

Karakteristik Fixed Asset
Karakteristik Fixed Asset

Aset tetap memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari aset-aset lain dalam struktur neraca perusahaan. Berikut di antaranya.

1. Masa Penggunaan Jangka Panjang

Karakteristik utama fixed asset adalah digunakannya untuk jangka waktu yang lama, biasanya lebih dari satu tahun. Ini berbeda dengan current asset yang cenderung digunakan atau diubah menjadi uang dalam waktu singkat.

2. Nilai Tahan Lama dan Menghasilkan Pendapatan atau Manfaat

Fixed asset memiliki nilai tahan lama dan diharapkan memberikan manfaat ekonomi dalam beberapa periode pembukuan. Fixed asset juga digunakan untuk mendukung produksi barang atau layanan, atau memberikan manfaat ekonomi berupa pendapatan sewa jika disewakan kepada pihak lain.

3. Tidak Dapat Dikonversi dengan Mudah

Berbeda dengan current asset yang dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai, fixed asset biasanya sulit untuk dikonversi menjadi uang tunai tanpa mengalami penurunan nilai atau kerugian.

4. Adanya Nilai Penyusutan

Nilai penyusutan terkait dengan penggunaan berkelanjutan dan terus-menerus yang merupakan karakteristik fixed asset. Penyusutan mencerminkan penurunan nilai ekonomis aset tersebut seiring waktu.

5. Bentuk Investasi yang Memerlukan Pengelolaan dan Perawatan

Fixed asset dianggap sebagai investasi jangka panjang perusahaan dan dicatat dalam neraca sebagai bagian dari total aset perusahaan. Oleh karena itu, untuk memastikan keberlanjutan operasional dan nilai ekonomi, diperlukan pengelolaan, pemeliharaan, dan peningkatan pada beberapa kasus.

Baca juga: Sama-Sama Penurunan Nilai Aset, Ini Beda Impairment dan Depresiasi  

Jenis-Jenis dan Contoh Fixed Asset

Fixed asset dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu fixed asset berwujud dan fixed asset tak berwujud. Berikut penjelasannya.

1. Fixed Asset Berwujud

Fixed asset berwujud adalah jenis aset yang memiliki bentuk fisik, dapat dilihat secara nyata, dan dapat disentuh. Aset ini sering kali digunakan untuk keperluan produksi, penyimpanan, atau penggunaan dalam operasional bisnis. Ada 3 kategori fixed asset berwujud, yaitu sebagai berikut.

a. Aset dengan nilai yang bisa menyusut. Contohnya adalah bangunan, mesin, kendaraan, laptop, dan lain-lain. 

b. Aset dengan nilai yang bisa mengalami kondisi deplesi. Kondisi deplesi merujuk pada sumber daya alam yang akan habis karena dieksploitasi secara terus menerus oleh perusahaan. Contohnya adalah sumber daya alam minyak, batu bara, emas, dan lain sebagainya.

c. Aset yang tidak mengalami kondisi deflasi maupun penyusutan. Contohnya adalah tanah. Tanah merupakan investasi jangka panjang dengan keuntungan yang dapat mendukung keberlangsungan perusahaan.

2. Fixed Asset Tak Berwujud

Fixed asset tak berwujud adalah kategori aset yang tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak dapat dilihat secara langsung. Meski begitu, aset ini mencakup hak-hak atau kepentingan yang memberikan nilai ekonomis kepada perusahaan, seperti  keuntungan, perlindungan, atau hak istimewa selama jangka waktu tertentu. Contoh dari fixed asset tak berwujud adalah sebagai berikut.

a.    Hak Cipta: Memberikan hak atas karya intelektual tertentu.

b.    Hak Paten: Memberikan hak eksklusif atas suatu penemuan atau inovasi.

c.     Hak Waralaba: Memberikan izin penggunaan merek dagang atau konsep bisnis kepada pihak lain.

d.    Merek Dagang: Mewakili identitas dan reputasi perusahaan.

e.    Logo: Mewakili citra perusahaan.

Baca juga: Current Artinya dalam Investasi Saham, Wajib Tahu! 

Manfaat Fixed Asset

Jenis-jenis Kliring.
Manfaat Fixed Asset.

Fixed asset memiliki manfaat yang penting bagi suatu perusahaan. Berikut di antaranya.

1. Pendukung Produksi dan Operasional

Aset tetap seperti mesin dan peralatan akan mendukung kegiatan produksi dan operasional perusahaan. Mereka memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau layanan secara efisien.

2. Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi

Investasi dalam fixed asset, seperti pabrik atau mesin modern, dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional sehingga membantu perusahaan memenuhi permintaan pasar yang meningkat.

3. Peningkatan Kualitas Produk atau Layanan

Penggunaan fixed asset yang canggih dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini berikutnya akan  memberikan keunggulan kompetitif di pasar.

4. Penyusutan dan Penghematan Pajak

Meskipun fixed asset mengalami penyusutan seiring waktu, penyusutan ini dapat diakui sebagai pengeluaran dan memberikan keuntungan pajak kepada perusahaan.

5. Penjaminan Kredit

Kepemilikan fixed asset yang bernilai dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman atau mendapatkan dukungan keuangan dari pihak lain.

6. Investasi Jangka Panjang

Fixed Asset sering kali merupakan investasi jangka panjang. Properti, pabrik, dan peralatan memiliki umur manfaat yang panjang dan memberikan nilai ekonomi bagi perusahaan selama bertahun-tahun.

7. Stabilitas dan Kestabilan

Fixed Asset memberikan stabilitas dan kestabilan pada perusahaan. Misalnya, memiliki properti sendiri menghindarkan perusahaan dari fluktuasi biaya sewa, yang dapat memberikan kepastian finansial dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, memahami peran dan nilai Fixed Asset adalah solusi bagi perusahaan untuk merencanakan dan mengelola asetnya dengan lebih baik,demi mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Baca juga: Apa Itu Aset Safe Haven? Berikut Penjelasan dan Jenis-Jenisnya 

Nah, bagi kamu yang ingin memiliki masa depan cerah dan memiliki aset keuangan pribadi, tidak ada salahnya mulai mempertimbangkan berinvestasi. Jangan lupa, gunakan aplikasi investasi yang andal dan terpercaya seperti BMoney untuk investasi yang mudah, terjangkau, dan aman.  

BMoney sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Fitur-fitur yang tersedia pun ramah pengguna dan memungkinkanmu mendapat return optimal.  Selain itu, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal terjangkau mulai dari Rp10 ribu. Jangan tunggu lama, segera download aplikasinya di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!