Kontroversial, Inilah Tips Investasi dari George Soros

Imanuel Kristianto

29 September 2022

Tips investasi dari George Soros (Foto: 123rf)
Tips investasi dari George Soros (Foto: 123rf)

Dalam dunia investasi, nama Warren Buffet mungkin lebih dikenal ketimbang George Soros. Namun, bukan berarti tidak ada investor lain yang ilmunya bisa kamu ambil dari mereka.

Soros termasuk ke dalam daftar investor paling sukses dalam sejarah investasi dunia. Saat ini, kekayaan George Soros bahkan sudah mencapai US$8,6 miliar. Namanya mulai dikenal setelah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad menyebutnya sebagai biang atas krisis finansial yang terjadi pada 1997/1998.

Ia juga disebut-sebut sebagai biang keladi atas terjadinya “Black Wednesday” pada 16 September 1992, yaitu peristiwa saat Pemerintah Inggris mengabaikan tingkat mekanisme bursa Eropa (ERM) dan Pound yang mengalami devaluasi sampai 20 persen.

Menariknya, ia tidak hanya menggunakan hartanya untuk bersenang-senang, tapi juga digunakan untuk mendanai kegiatan Open Society Foundations. Tidak heran jika hartawan asal Hungaria-Amerika Serikat ini juga dikenal sebagai filantropis.

Sentimen negatif di bidang investasi dan sentimen positif di bidang filantropi membuat George Soros dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Meski begitu, ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dari pengalaman hidupnya. Salah satunya adalah bekal cara investasi yang berhasil membuatnya menjadi miliarder.

Lalu, apa saja tips yang mungkin bisa kamu aplikasikan dalam berinvestasi dan telah terbukti mampu memberikan keuntungan berlimpah dari George Soros? Simak ulasan berikut.

Baca juga: Tips Investasi Lo Kheng Hong dan 5 Saham Andalannya

Tips Investasi dari George Soros

Hampir setiap orang sukses mempunyai beberapa cara unik yang berhasil dilakukan untuk mencapai tujuannya. Dalam hal investasi, inilah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan keuntungan.

1. Pilih investasi yang sesuai preferensi

Dikenal sebagai spekulan dalam dunia investasi, Soros sering kali tidak mengindahkan aturan dalam berinvestasi. Salah satu hal penting yang mungkin tidak dilakukan oleh investor lainnya adalah melakukan tindakan "gegabah" yang sesuai dengan preferensi saat akan berinvestasi. 

Dari sinilah Soros kemudian menemukan jenis investasi yang benar-benar cocok untuk dirinya. Jadi, jika kamu tidak bisa berinvestasi jangka pendek, maka kemungkinan kamu akan berhasil di investasi jangka panjang.

2. Jangan pilih yang aman

Suatu hari, Soros pernah berkata, “Jika investasi itu menghibur, jika kamu merasa senang, maka kamu kemungkinan tidak menghasilkan uang. Investasi yang baik itu membosankan.”

Tidak sedikit orang yang belum memahami maksud perkataan Soros ini. Namun, banyak orang menilai bahwa kalimat tersebut menekankan pentingnya pengendalian emosional bagi para trader ataupun investor.

Ketika seseorang berinvestasi dengan rasa takut, serakah, senang, atau sedih yang berlebihan, maka kemungkinan besar emosi-emosi tersebutlah yang akan menjadi biang masalah dalam berinvestasi.

Oleh karena itu, penting bagi trader atau investor untuk mengendalikan emosi yang dirasakan sehingga investasi akan menjadi aktivitas yang membosankan. Namun, tentu saja kamu perlu mengambil keputusan dalam berinvestasi dengan pemikiran yang logis, rasional, dan matang.

Baca juga: Apa Itu Angel Investor dan Tips Efektif Untuk Mendapatkannya

3. Belajar dari kesalahan

Kebanyakan investor atau trader pemula merasa malu atau takut untuk mengakui kesalahan mereka. Hal ini kemudian berakibat pada pengambilan keputusan yang salah, termasuk dalam mempertahankan posisi trading yang sudah floating negatif.

Sebaliknya, George Soros justru mampu menghindari kekalahan dengan belajar dari kesalahan tersebut. Saat ia berada di posisi trading yang salah dan merugi, Soros akan langsung melakukan cut loss. Hal ini dia lakukan karena menganggap bahwa kerugian atau keuntungan adalah hal yang wajar di kalangan trader atau investor.

Salah satu langkah pembelajaran yang pernah dilakukan Soros terkait spekulasi mata uang adalah ketika ia disebut sebagai orang yang hampir membuat Inggris mengalami kebangkrutan.

Saat itu, Soros menurunkan nilai poundsterling dengan meminjam mata uang Inggris dan mengubahnya menjadi mata uang Jerman dengan berspekulasi bahwa poundsterling Inggris akan mengalami devaluasi nilai. Saat itulah ia diuntungkan dengan kondisi negara yang terpuruk dengan keuntungan sebesar hampir US$2 miliar.

4. Siap-siap merugi

Meskipun jarang terjadi, Soros juga pernah mengalami kerugian besar. Salah satunya ketika ia harus kehilangan US$300 juta pada tahun 1987 akibat salah menilai bahwa pasar akan terus naik.

Berspekulasi di dunia saham memang memberikan kemungkinan tingkat pendapatan yang tinggi. Namun, tingkat risikonya pun sama besarnya sehingga siapa pun yang melakukan spekulasi di dunia investasi harus bersiap-siap untuk merugi. Namun, jika kamu tidak mau mengambil risiko dan tidak siap untuk menghadapi kerugian, maka hindari berspekulasi terlalu tinggi.

Baca juga: Trik Jitu Cari Investor untuk Bantu Pendanaan Perusahaan

5. Pilih sistem yang sederhana

Banyak trader berpikir bahwa sistem yang rumit adalah sistem yang lebih unggul ketimbang sistem trading yang sederhana. Namun, George Soros justru menilai bahwa sistem trading sederhana akan lebih mudah dipahami oleh banyak orang sehingga pengambilan keputusan pun tidak akan terlalu sulit untuk dilakukan.

Dalam suatu momen, Soros pernah berkata, “Kita mencoba untuk menangkap tren di awal saat baru dimulai dan kemudian mencoba menangkap pembalikan tren (reversal). Dengan demikian, kita cenderung mengejar stabilitas, bukan menciptakan instabilitas di market.”

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa Soros cenderung akan melakukan pembelian saat harga saham sedang menurun atau rendah. Sebaliknya, ia akan melakukan penjualan ketika harganya melambung tinggi. Tips ini dapat kamu praktikkan untuk mencegah pembelian ketika harga saham sedang naik.

6. Berpikir optimistis

Ketika situasi memburuk, trader atau investor lain mungkin akan langsung pesimistis. Namun, Soros justru mengatakan bahwa situasi yang buruk justru memungkinkan kondisi tersebut terus membaik. Inilah yang membuatnya tidak takut untuk melakukan pembelian ketika harga sudah ada di titik terendah.

Setelah harga turun, Soros meyakini bahwa siklus yang akan terjadi selanjutnya adalah pembalikan harga yang kemudian diikuti oleh kenaikan (bullish). Namun, diperlukan kemampuan untuk dapat mendeteksi adanya momen perbaikan harga secara tepat untuk bisa sampai ke tahap perolehan keuntungan yang besar.

Baca juga: Sleeping Investor adalah Orang Paling Santai dengan Cuan Paling Mantap

7. Hidup adalah dinamis

Bagi George Soros, tiap orang punya kemampuan untuk mengubah jalan hidupnya. Hal ini bisa dilihat dari kisah hidupnya yang ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Laki-laki yang lahir di Hungaria pada 1930 ini memiliki ayah yang memiliki identitas palsu agar Soros bisa hidup dengan aman di Eropa.

Kondisi inilah yang membuatnya memutuskan untuk pergi ke London pada saat usianya menginjak 17 tahun dan mengambil langkah untuk menjadi spekulan dalam dunia investasi.

Baca juga: Mengenal ARB Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!

Itulah beberapa tips investasi dari George Soros yang bisa kita terapkan. Selain Soros, tentu ada banyak investor lain yang bisa menjadi inspirasi bagi kamu untuk dapat melakukan investasi atau trading secara tepat. Namun, jangan hanya terpaku pada satu role model! Simak kisah investor andal lainnya dengan mengunjungi laman BMoney atau download aplikasinya di Play Store atau App Store

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!