Mengambil keputusan untuk melakukan pembelian saham di waktu yang tepat bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, ada beberapa metode analisis teknikal saham dan indikator saham yang bisa membantu para investor atau trader untuk mengambil suatu keputusan.
Salah satu alat yang biasa dijadikan indikator oleh para pelaku saham dalam melakukan analisis teknikal adalah grafik saham atau chart saham. Grafik tersebut merupakan gambaran pergerakan harga saham di pasar dalam rentang waktu tertentu.
Dinamika pasar saham yang nyaris tidak bisa diprediksi membuat keberadaan grafik saham menjadi sangat penting bagi para pelaku pasar. Grafik atau chart saham tersebut biasanya berisi nilai harga saham harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan.
Dengan data-data tersebut, para pelaku pasar akan lebih mudah dalam menganalisis data dari nilai harga saham. Data tersebut mencakup pergerakan harga saham serta pola penurunan dan kenaikan harga saham untuk mencocokkannya dengan kondisi pasar yang terjadi pada waktu tersebut.
Jika analisis teknikal saham telah dilakukan berdasarkan data-data yang ada, maka investor bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya. Itu artinya, investor harus bersiap-siap melakukan pembelian saham atau justru menjual saham untuk memperoleh return dari capital gain.
Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Saham dengan Dividen Terbesar Berikut Ini!
Jenis-Jenis Grafik Saham dan Cara Membacanya
Ada beberapa jenis grafik saham yang biasa digunakan oleh para investor dalam menentukan langkah yang tepat. Setiap jenis chart tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kamu sebagai investor tentu berhak memilih grafik mana yang paling cocok untuk digunakan dalam menganalisis saham.
1. Line chart
Line chart merupakan grafik saham paling diminati yang biasa digunakan oleh investor pemula. Hal ini disebabkan oleh karakteristiknya yang mudah dibaca sehingga para pemula bisa dengan mudah memahami kondisi pergerakan harga yang sedang ada saat ini.
Sebelum beralih ke jenis grafik saham yang lebih rumit, pastikan kamu sudah memahami bagaimana cara membaca chart saham yang satu ini. Pada line chart, akan terlihat garis naik dan turun dalam suatu periode yang menandakan nilai harga saham sampai penutupan setiap harinya.
Sayangnya, grafik saham ini tidak memberikan informasi kondisi pasar secara terperinci, seperti halnya informasi harga pembukaan, harga terendah, atau harga tertinggi. Inilah yang membuat para investor atau trader harus menggunakan grafik jenis lainnya untuk mengetahui informasi detail terkait kondisi pasar saat ini.
2. Bar chart
Sesuai dengan namanya, grafik ini menampilkan data dalam bentuk bar. Informasi yang disediakan oleh grafik saham ini juga cukup lengkap, mulai dari harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high), harga terendah (low), sampai harga penutupan (closing price).
Lalu, bagaimana cara membaca chart saham ini? Pada grafik jenis ini, kamu akan melihat dua warna bar, yaitu hijau dan merah.
Batang berwarna hijau menjadi penanda bahwa harga saham penutupan pada interval tertentu lebih tinggi daripada harga pembukaannya. Sementara itu, bar berwarna merah menjadi penanda bahwa harga saham penutupan lebih kecil ketimbang harga pembukaan. Artinya, terjadi penurunan harga saham pada interval waktu tertentu.
Baca juga: 3 Jenis Teknik dan Analisis Chart Pattern yang Perlu Diketahui
Selain kedua bar berwarna hijau dan merah, kamu juga akan melihat coretan kecil di bagian sisi kiri dan kanan grafik. Coretan di sisi kiri menandakan info harga saham saat pembukaan, sedangkan coretan di sebelah kanan menandakan info harga saham penutupan.
Pada grafik saham jenis ini, kamu juga bisa memperoleh info harga saham terendah dan tertinggi dengan melihat ujung grafik batang tersebut. Bagian atas batang menunjukkan harga saham tertinggi, sedangkan bagian ujung bawahnya menunjukkan harga saham terendah.
Sederhananya, kamu bisa membaca grafik jenis ini dengan cara melihat jarak antara pembukaan dan penutupan. Jika harga penutupan berada jauh di atas harga pembukaan, artinya sedang terjadi tren pembelian aktif dalam interval tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya kemungkinan tren pembelian naik di periode selanjutnya.
Ketika batang berwarna hijau atau hitam lebih banyak, artinya kondisi pasar sedang berada dalam tren kenaikan. Sebaliknya, jika batang merah lebih banyak, maka itu artinya tren sedang mengalami penurunan.
3. Candlestick chart
Jenis chart saham ini biasanya digunakan oleh para investor dan trader saham untuk membaca pergerakan pasar. Sesuai dengan namanya, grafik ini berbentuk lilin panjang yang berderet dan saling berhimpitan.
Sama seperti bar chart, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi terkait pergerakan harga saham di pasaran dengan sangat lengkap. Mulai dari harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, sampai harga penutupan dalam rentang waktu tertentu.
Ada empat warna dalam candlestick chart yang wajib diketahui, yaitu warna merah untuk penanda penurunan harga saham (bearish) yang berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan; warna hijau sebagai penanda adanya kenaikan harga saham (bullish); dan ada juga warna hitam untuk bearish dan warna putih untuk bullish.
Baca juga: Cara Menggunakan Harmonic Pattern dalam Trading Forex
Jenis grafik saham yang satu ini memiliki tiga bagian penting yang harus diperhatikan. Bagian pertama adalah body candle, yaitu bagian yang menunjukkan harga pembukaan dan penutupan dalam satu rentang waktu. Dengan melihat bagian ini, kamu bisa mengetahui pergerakan saham. Body candle memiliki bentuk persegi panjang dengan warna yang berbeda. Panjang bagian ini menunjukkan tinggi rendahnya aktivitas jual beli saham.
Bagian kedua adalah upper shadow, yaitu bagian yang menunjukkan harga tertinggi dari emiten pada rentang waktu tertentu. Panjang ekor shadow menunjukkan bahwa harga penutupan melampaui harga pembukaannya. Jika ekor atas lebih panjang daripada ekor bawah, itu artinya para penjual lebih mendominasi untuk menekan penurunan harga.
Bagian ketiga adalah lower shadow, yaitu sumbu bawah yang menunjukkan informasi harga terendah dari suatu saham. Makin pendek ekornya, maka harganya tidak terlalu banyak berubah. Ekor bawah yang lebih pendek menunjukkan bahwa pembeli lebih mendominasi dalam sesi trading.
Kegunaan Grafik Saham
Setelah mengetahui apa saja jenis-jenis grafik atau chart saham yang biasa digunakan para investor dan trader, saatnya kamu memahami apa kegunaan dari fitur tersebut.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, banyak investor menggunakan grafik saham sebagai media atau alat untuk menunjukkan kondisi pasar atau pergerakan harga saham dalam satu rentang waktu tertentu.
Data-data yang diperoleh dari pembacaan grafik saham tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi para investor untuk melakukan langkah selanjutnya. Dengan data inilah investor atau trader dapat memprediksi tren yang akan terjadi sehingga bisa mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh dan meminimalisasi potensi kerugian yang muncul.
Baca juga: Cara Kerja Cup and Handle Pattern dalam Grafik Harga Trading
Selain berinvestasi saham di pasar modal atau melakukan trading dengan tingkat risiko yang tinggi, ada baiknya kamu yang masih berstatus sebagai pemula memperhatikan instrumen investasi apa saja yang tingkat risikonya sesuai dengan kondisimu saat ini.
Kamu bisa melakukan analisis profil risiko melalui aplikasi BMoney yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store. Selain bisa berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi terkait dunia bisnis dan investasi.