Hot crypto atau disebut juga hot coin merupakan token asli yang biasa dipergunakan dalam transaksi pada teknologi Holochain. Teknologi kripto yang satu ini cukup ramai diperbincangkan para pemain kripto sehingga menjadi istilah yang sedang naik daun di tahun 2022.
Pada dasarnya, Holochain ini mirip seperti Blockchain. Namun, banyak pihak menyatakan bahwa sistem aset mata uang virtual tersebut lebih aman dan efisien. Selain itu, nilai Holochain yang lebih stabil juga menjadi salah satu faktor yang membuat para investor memilih instrumen tersebut untuk melakukan investasi jangka panjang.
Holochain merupakan platform yang menjadi kerangka kerja (framework) dalam pengembangan aplikasi yang terdesentralisasi. Teknologi ini digerakkan oleh HoloFuel yang berguna untuk membuat Internet terdistribusi dan tidak terikat dengan model hosting web saat ini.
Sekilas, hot crypto ini memang mirip dengan Ethereum yang berfungsi untuk membangun jaringan Internet terdesentralisasi berbasis ETH. Namun, teknologi yang dimilikinya dikenal lebih kencang ketimbang teknologi Blockchain lain.
Baca juga: Hati-Hati, Faucet Crypto Berkedok Penipuan Mengintai!
Apa Itu Hot Crypto dan Teknologi Holochain?
Tahukah kamu kalau saat kemunculan hot crypto atau hot chain, ada sebanyak 177,6 miliar hot coin yang dicetak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 133,2 miliar koin dibagikan atau dijual di pasar dan sisanya disimpan untuk beberapa proyek.
Pada Maret 2018, harga koin tersebut masih berada di angka 0,00015 USD. Setelah melewati masa Initial Coin Offering (ICO), harganya naik menjadi 0,001 USD dan sempat berada di angka 0,0003 USD pada Juli 2018.
Sepanjang 2018, harga hot coin masih fluktuatif dan baru mulai meningkat pada pertengahan 2019 dengan harga baru sebesar 0,002 USD. Fluktuasi di tahun tersebut masih terus terjadi sampai akhirnya performanya meningkat lagi pada Februari 2021 dengan harga 0,03 USD dan terus naik sampai di angka 0,15 USD. Sayangnya, tren positif ini tidak bertahan lama karena harga hot crypto kembali menurun pada Maret 2022.
Baca juga: Airdrop Crypto: Pengertian dan Cara Mendapatkannya
Lantas, apa yang dimaksud dengan teknologi Holochain?
Holochain merupakan kerangka kerja untuk aplikasi terdistribusi atau Dapps. Kumpulan aplikasi tersebut berjalan di perangkat pribadi, bukan berbasis cloud. Pendekatan agen sentris inilah yang membuatnya berbeda dengan Blockchain, yang secara general menggunakan data sentris.
Pada teknologi Holochain, semua agen (node) di jaringan memperoleh salinan buku besar atau ledger sehingga mereka punya Blockchain sendiri yang dalam hal ini disebut Holochain. Buku besar tersebut berfungsi secara independen sehingga aman digunakan saat berinteraksi dengan perangkat lain di jaringan yang sama.
Karena tiap agen di jaringan tidak menyimpan dan memvalidasi seluruh Blockchain, maka hanya ada sebagian kecil bandwidth yang digunakan. Selain itu, Holochain juga tidak memiliki aktivitas penambangan seperti halnya pada teknologi Blockchain. Inilah yang membuat Holochain lebih hemat listrik dan ramah lingkungan.
Baca juga: Crypto Bubble, Risiko Investasi yang Wajib Diwaspadai
Perbedaan Holochain dan Blockchain
Berbeda dengan teknologi pada Blockchain, Holochain tidak membutuhkan validasi secara global. Oleh karena itu, skala transaksinya tidak terbatas dan bisa dilakukan secara lebih cepat karena adanya teknologi Distributed Hash Table (DHT).
Sementara itu, aktivitas yang dilakukan pada kedua teknologi tersebut juga berbeda. Jika Blockchain dikenal dengan aktivitas mining, maka Holochain justru tidak memiliki aktivitas penambangan. Itulah sebabnya, teknologi ini juga lebih banyak dipilih karena sifatnya yang ramah lingkungan.
Kedua teknologi tersebut pada dasarnya merupakan jaringan peer-to-peer. Jika Blockchain disebut-sebut cocok digunakan untuk sistem dengan konsensus global, seperti pada jaringan tanpa salinan ledger, maka Holochain lebih cocok digunakan untuk sistem yang bekerja tanpa membutuhkan kesepakatan global.
Baca juga: Apa Itu Altcoin dan Kinerjanya di Pasar Kripto
Keunggulan Holochain
Dengan teknologi Holochain, kamu dapat melakukan pengembangan untuk menciptakan aplikasi terdistribusi di berbagai fungsi. Misalnya, kerja sama platform, kolaborasi, alat organisasi, jaringan sosial, sumber daya komunitas, dan lain sebagainya. Selain itu, teknologi yang satu ini juga punya keunggulan dalam mendukung berbagai sistem konsensus antar pengguna.
Dalam beberapa literatur, disebutkan bahwa teknologi Holochain dapat mengaktifkan sistem konsensus Proof of Service. Artinya, pengguna Holochain akan memperoleh keuntungan berupa imbalan dalam bentuk mata uang kripto. Keuntungan tersebut dapat diperoleh saat layanan selesai untuk pengguna lainnya.
Keberadaan Holochain ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan interaksi antara satu orang pengguna dengan pengguna lainnya. Hal ini memungkinkan tiap pengguna untuk mendiskusikan kesepakatan atau persetujuan terhadap suatu aturan tanpa bergantung pada pihak lain yang lebih memiliki otoritas. Dengan kata lain, tidak ada satu pihak pun yang dapat mengubah aturan secara sepihak.
Baca juga: 10 Cara Mendapatkan Bitcoin dengan Gratis, Cepat, dan Mudah
Cara Jual Beli Hot Crypto
Untuk dapat melakukan transaksi hot crypto, kamu perlu menggunakan platform jual beli aset kripto, seperti halnya Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, dan aset kripto lainnya. Melalui platform tersebut, kamu dapat melakukan pembelian atau penjualan hot crypto dengan dua cara, yaitu melalui situs trading atau aplikasi.
Sebelum melakukan transaksi di platform yang kamu pilih, pastikan kamu sudah melakukan registrasi dan akun yang kamu miliki sudah terverifikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjual atau membeli hot crypto di platform jual beli aset kripto.
- Lakukan registrasi sesuai petunjuk.
- Jika akun yang kamu miliki sudah terdaftar, lakukan deposit sejumlah dana ke dalam digital wallet yang digunakan.
- Kalau kamu sudah bisa mengecek saldo digital wallet-mu, artinya kamu sudah bisa melakukan proses jual beli hot crypto melalui platform tersebut.
- Untuk melakukan transaksi, beberapa platform akan menyediakan menu Trade untuk dipilih.
- Setelah itu, pilih menu “Buy” untuk membeli atau “Sell” untuk menjual aset hot crypto yang kamu miliki.
- Pilih trading pair untuk transaksi yang kamu lakukan, lalu pilih metode transaksi yang akan digunakan.
- Masukkan nominal atau jumlah transaksi yang diinginkan, lalu konfirmasi pembayaran.
- Transaksi akan segera diproses.
Itulah penjelasan mengenai apa itu hot crypto alias hot coin yang sedang naik daun pada tahun ini. Untuk memahaminya lebih detail, kamu tentu harus mencari tahu lebih banyak informasi terkait Holochain sehingga bisa mengaplikasikannya dalam praktik investasi.
Namun, jika kamu masih ragu untuk bermain di dunia mata uang virtual, tidak ada salahnya kalau kamu mencoba peruntungan dengan berinvestasi di instrumen lainnya. Misalnya, instrumen reksa dana yang bisa kamu lakukan secara praktis dan aman melalui aplikasi BMoney.
Melalui aplikasi ini, kamu dapat berinvestasi cuma dengan modal Rp10 ribu! Tertarik untuk mencoba? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.