Saat akan terjun dalam dunia investasi, ada banyak hal yang harus dipahami. Mulai dari ragam istilah yang sering digunakan sampai mekanisme atau prosedur berinvestasi dan pengambilan keuntungan atau imbal hasil.
Salah satu istilah penting yang mesti dipahami adalah indeks harga saham gabungan atau biasa disingkat IHSG. Secara general, IHSG adalah indikator yang sering dijadikan sebagai acuan oleh para investor dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Dengan indeks tersebut, investor akan memperoleh petunjuk dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset yang dimilikinya. Namun, apa itu IHSG dan fungsinya bagi investor ataupun negara? Simak penjelasan berikut untuk info lebih lanjut.
Baca juga: Pengertian Index Fund, Cara Kerja, dan Keuntungannya
Pengertian IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan
Pergerakan indeks harga saham gabungan atau IHSG biasanya diberitakan oleh media massa setiap pagi dan sore. Angka yang tertera pada indeks akan berubah sejak pagi sampai sore. Lantas, apa itu IHSG dan kenapa media massa memberitakannya secara rutin?
Mengutip situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikatakan bahwa index IHSG adalah indikator yang digunakan mengukur kinerja semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan BEI. Dalam bahasa Inggris, istilah tersebut dinamakan Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.
Dalam pasar modal atau bursa efek, ada banyak emiten penerbit saham yang mencatatkan sahamnya. Setiap saham tersebut tentu memiliki pergerakan yang berubah-ubah setiap harinya, kadang mengalami kenaikan, penurunan, atau bahkan stagnan.
Jika seluruh saham tersebut digabungkan, maka indeksnya bisa tergambar di IHSG. Saat IHSG naik, artinya sebagian besar saham yang tercatat di BEI juga sedang mengalami kenaikan. Begitu pun sebaliknya, saat IHSG turun, berarti saham-saham yang tercatat di dalamnya juga tengah mengalami penurunan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG adalah gambaran pergerakan harga saham secara menyeluruh atas saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Indeks tersebut menjadi penting dalam berinvestasi karena merupakan indikator pergerakan harga saham-saham yang ada di BEI.
Baca juga: Tips Investasi Saham untuk Pemula
Fungsi IHSG
Setelah memahami apa itu IHSG dan bagaimana sejarahnya, kamu juga perlu mengetahui fungsi IHSG bagi para investor, pasar modal, dan negara. Berikut ulasannya.
1. Penanda pergerakan pasar
Fungsi utama IHSG adalah sebagai penanda pergerakan pasar. Artinya, posisi IHSG menentukan kondisi harga saham-saham yang ada di pasar modal. Itulah sebabnya, IHSG menjadi indeks populer yang digunakan sebagai acuan bagi para investor dan manajer investasi dalam melihat kondisi bursa saham terkini.
Jika tren IHSG sedang naik, maka harga-harga saham di BEI juga cenderung mengalami tren peningkatan. Sebaliknya, jika posisi IHSG sedang melemah, berarti harga-harga saham di BEI secara umum sedang mengalami penurunan. Namun, bisa saja ada saham yang kondisinya bertolak belakang dengan pergerakan IHSG.
Baca juga: Penting, Begini Taktik Saat Menghadapi Golden Cross Saham!
2. Tolok ukur kinerja portofolio
Portofolio merupakan elemen penting yang harus diperhatikan ketika seseorang memutuskan untuk berinvestasi, baik dalam bentuk saham maupun reksa dana. Portofolio sendiri merupakan kumpulan aset investasi yang dimiliki oleh investor, baik perorangan maupun korporasi.
Dengan mengacu pada index IHSG, maka kamu bisa mengukur seberapa baik portofolio yang kamu miliki. Misalnya, kamu sudah menanamkan aset dalam bentuk investasi saham selama 10 tahun. Lalu, IHSG mengalami penguatan sebesar 198% dalam waktu 10 tahun. Jika kinerja portofolio yang kamu miliki berada di bawah angka tersebut, itu artinya kamu harus mengubah strategi dalam berinvestasi.
3. Mengukur tingkat keuntungan
Fungsi lain dari IHSG adalah untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan yang bisa diperoleh investor. Misalnya, IHSG berada pada level 1.400. Lalu, dalam kurun waktu lima tahun, IHSG terus mengalami peningkatkan sampai berada di level 4.400. Artinya, pertumbuhan indeks harga saham dalam kurun waktu lima tahun adalah 3.000 atau 214%.
Dengan demikian, kamu dapat mengetahui bahwa rata-rata tingkat keuntungan yang kamu peroleh dalam jangka waktu lima tahun seharusnya berada di kisaran angka tersebut.
4. Melihat pertumbuhan ekonomi
Fungsi terakhir dari IHSG adalah sesuatu yang tidak kalah penting dari fungsi lainnya. Menariknya, fungsi ini tidak berfokus pada investor ataupun pasar modal, tetapi pada pertumbuhan ekonomi negara.
Meskipun ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap tingkat perekonomian atau pertumbuhan ekonomi suatu negara, IHSG juga memiliki peran penting dalam menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham!
Cara Baca IHSG
Ada banyak faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG, salah satunya adalah berita ekonomi. Berita yang mengabarkan adanya penurunan ekonomi suatu negara akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG yang juga dipastikan akan mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan oleh investor yang akan mengambil keputusan seketika saat mendengar kabar tersebut. Tentu saja, mereka tidak ingin menanamkan aset saat kondisi ekonomi negara sedang melemah.
Inilah cara kerja yang berakibat pada fluktuasi IHSG. Saat kondisi ekonomi sedang menguat, maka investor akan menanamkan aset yang mereka miliki di perusahaan yang terdaftar di BEI. Begitu juga sebaliknya, mereka akan menarik atau menjual aset saat ekonomi sedang melemah.
Dengan melihat pergerakan IHSG, kamu bisa membacanya sebagai nilai rata-rata yang menggambarkan kondisi saham-saham di pasar modal saat itu. Dengan kata lain, kamu dapat menjadikan IHSG sebagai acuan tepercaya untuk melihat kondisi pasar saham di Indonesia.
Sejarah IHSG
Sejarah IHSG bermula ketika ia diperkenalkan pertama kali oleh BEI pada tanggal 1 April 1983. Indeks tersebut merupakan gambaran keseluruhan pergerakan harga saham biasa dan saham preferen yang ada di BEI. Saat itu, BEI masih bernama Bursa Efek jakarta (BEJ) dan index IHSG ini dijadikan sebagai indikator pergerakan saham di BEJ.
Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada saat itulah indeks ditetapkan dengan nilai dasar 100 dan jumlah saham yang tercatat ada 13 saham. Dengan adanya indikator ini, para investor bisa mengambil kesimpulan bahwa jika IHSG menguat, maka artinya rata-rata saham yang tercatat di BEI juga ikut menguat. Begitu juga sebaliknya.
Perhitungan IHSG dilakukan dengan menggunakan jumlah nilai pasar (harga pasar) dan jumlah nilai dasar (harga IPO) seluruh saham yang tercatat di BEI. Harga saham yang dimaksud dalam perhitungan IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada sistem lelang. Mekanisme tersebut dilakukan setelah penutupan perdagangan setiap harinya.
Baca juga: Cara Main Saham Pemula yang Mudah dan Pasti Untung
Itulah beberapa penjelasan mengenai apa itu IHSG, bagaimana sejarahnya, apa saja fungsinya, serta bagaimana cara membacanya. Jika kamu tertarik untuk berinvestasi saham, namun tidak ingin langsung terjun ke pasar modal, jangan khawatir! Saat ini, kamu bisa berinvestasi saham dengan praktis dan aman secara online melalui aplikasi investasi BMoney.
Melalui aplikasi ini, kamu bisa mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp10 ribu. Soal keamanan, kamu tidak perlu khawatir karena aplikasi ini sudah diawasi dan terdaftar secara resmi di OJK. Yuk, download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store!