IHSG Menguat, Tembus Rp 7.000!

Rafika Primadesti

28 November 2023

IHSG Menguat, Tembus Rp 7.000!
IHSG Menguat, Tembus Rp 7.000!

Pekan ini, IHSG melesat melewati batas Rp 7.000, membawa angin segar di pasar saham Indonesia. Kabar positif ini memicu antusiasme di kalangan investor, mendorong pertanyaan mengenai pemicu kenaikan dan dampaknya.

Di tengah ketidakpastian global, pemahaman yang sederhana tetapi jelas tentang kenaikan IHSG menjadi kunci bagi para pelaku pasar. Simat analisa pergerakan positif IHSG dalam seminggu terakhir dan intip apa yang mungkin terjadi selanjutnya!

Kilas Balik Pekan Lalu

IHSG Menguat 0,46%

IHSG akhirnya ditutup di atas 7.000 alias menguat 0,46% menjadi 7.009,63. Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp1,24 triliun di seluruh pasar.

Penguatan yang terjadi utamanya didorong oleh apresiasi sektor teknologi (+15,59%), dengan saham DCII menguat 54,91% dan GOTO menguat 11,90%. Sepuluh saham terata s yang dibeli bersih oleh investor asing: BBRI, BBNI, AMRT, GOTO, BMRI, TLKM, CUAN, ARTO, UNVR, dan BRIS.

Imbal Hasil Obligasi Treasury AS dan Obligasi Pemerintah Indonesia Menguat

Imbal hasil obligasi Treasury AS dan obligasi pemerintah Indonesia menguat masing-masing sebesar 3,30 bps dan 0,5 bps ke 4,47% dan 6,74%. Emas ANTAM naik 0,91% menjadi Rp1.105.000/gr dan IDR melemah 0,75% terhadap USD menjadi Rp15.540. Harga minyak mentah melanjutkan koreksinya, dengan WTI turun 0,95% menjadi US$75,2/barel.

Ekonomi AS, Eropa, Tiongkok

Pekan lalu, AS merilis klaim pengangguran awal yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya, yang tetap berada di bawah rata-rata 1 tahun. Di Eropa, baik PMI Manufaktur maupun Jasa terus menunjukkan kontraksi meskipun lebih moderat dari perkiraan.

Sementara itu, Loan Prime Rate 1 tahun Tiongkok tetap di level terendah sepanjang sejarah, yaitu 3,45%, seperti yang diekspektasikan. Di Indonesia, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 6% sesuai perkiraan.

Rilis Minutes Of Meeting FOMC Terbaru

Semua pejabat The Fed setuju untuk "bertindak dengan hati-hati" terkait suku bunga, menurut minutes of meeting terbaru FOMC yang dirilis Rabu (22/11). Pejabat The Fed menghendaki suku bunga tetap restriktif "untuk sementara waktu" karena inflasi yang masih berada di atas target 2%. Pejabat The Fed juga melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023 akan melambat "secara signifikan" dari lonjakan 4,9% pada kuartal III-2023.

Outlook Pekan Ini

Sektor Energi

Sektor energi menanti pertemuan OPEC+ yang tertunda setelah terjadi perdebatan mengenai seberapa banyak produksi yang harus dipangkas. Harga minyak mentah melaju stabil selama seminggu terakhir menjelang pertemuan OPEC, meskipun telah turun lebih dari 10% selama enam minggu terakhir.

Rilis Data Ekonomi

Rilis data ekonomi kunci pekan ini termasuk penjualan rumah baru AS, keyakinan konsumen, belanja konstruksi, dan PCE inti (konsensus turun dari 3,7% YoY pada September menjadi 3,5% YoY pada Oktober), serta inflasi November Indonesia (konsensus naik dari 2,56% YoY pada Oktober menjadi 2,71% YoY pada November).

Sektor Teknologi: Amazon & Tesla

Konferensi re:Invent Amazon dapat menjadi katalis bagi saham-saham yang berhubungan dengan AI pekan ini. Tesla akan mengadakan acara di Gigafactory di Austin untuk menandai pengiriman Cybertruck resmi pertama. Rilis laporan keuangan di AS akan didominasi oleh sektor teknologi.

Berita Emiten Terkini

JARR

PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mendapat persetujuan pemegang saham untuk melakukan merger dengan perusahaan terafiliasi yakni PT Jhonlin Agro Lestari (JAL).

UNTR

Penjualan alat berat Komatsu PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang Januari-Oktober 2023 terkoreksi 7,76% dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun lalu.

ARKO

PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) berencana untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia.

WIKA

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merancang skema penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HEMTD) atau rights issue untuk penyertaan modal negara (PMN) Rp6 triliun.

Kinerja Aset Pekan Lalu

Kinerja Aset Pekan Lalu 1
Kinerja Aset Pekan Lalu 1
Kinerja Aset Pekan Lalu 2
Kinerja Aset Pekan Lalu 2

Kalender Ekonomi Pekan Ini 

Senin
20.00: Building Permits AS
22.00: New Home Sales AS

Selasa
12.00: Core CPI Bank of Japan
22.00: CB Consumer Confidence AS
22.45: Pidato Anggota FOMC

Rabu
20.00: CPI Jerman
20.30: PDB Q3 AS

Kamis
01.45: Pidato Anggota FOMC
08.30: PMI Manufaktur Tiongkok
17.00: CPI Zona Euro
20.30: PCE & Initial Jobless Claims AS
21.05: Pidato Anggota FOMC
22.00: Pending Home Sales AS

Jumat
11.00: Inflasi Indonesia
22.00: PMI Manufaktur ISM AS
23.00: Pidato Jerome Powell

Ide Pilihan Produk Pekan Ini

Bulan November ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya saham dan obligasi. Sobat Cuan BMoney dapat melanjutkan strategi barbel dengan alokasi 50% di produk berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang, dan 50% lainnya di produk reksa dana saham baik yang dikelola secara aktif maupun indeks di sektor Keuangan, Infrastruktur, Energi, Barang Baku, Barang Konsumsi, dan Kesehatan.

Baca juga: Inflasi AS Melambat, Aset Berisiko Melompat

Rekomendasi Produk BMoney

(Performa Year to Date per 24 November 2023)

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Ashmore Dana Obligasi Nusantara +4,64%

Reksa Dana Campuran

Sucorinvest Premium Fund +4,41%

Reksa Dana Saham

TRIM Kapital Plus +9,14%
BNP Paribas Sri Kehati +5,13%
Syailendra MSCI Indonesia Fund +7,42%

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!