Ada banyak jenis investasi yang bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan uangmu. Salah satu pilihan yang cukup menguntungkan adalah index fund atau reksadana indeks. Sudah banyak investor besar yang menaruh uangnya dalam instrumen investasi ini.
Alasannya, index fund memiliki banyak kelebihan di dalamnya. Kamu bisa berpeluang mendapatkan return yang cukup besar dengan biaya yang terbilang lebih murah. Tertarik dengan jenis investasi ini? Simak penjelasannya di bawah ini!
Sejarah Index Fund
Index fund ini muncul saat orang kebingungan memilih saham. Pendiri perusahaan Vanguard, John Bogle, pernah berujar, “Jangan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Beli saja semua jeraminya!”
Bogle mengibaratkan pasar saham layaknya sebuah tumpukan jerami. Lalu, jarum diibaratkan sebagai saham terbaik yang nilainya akan terus berkembang. Masalahnya, menemukan saham yang seperti itu sudah makin sulit sekarang.
Bogle pun membangun reksadana indeks pertama pada 1976. Hal ini membuat orang bisa memiliki lebih banyak aset dalam satu paket. Selain itu, biaya yang dibebankan juga lebih rendah daripada reksadana biasa.
Baca juga: Tips Memulai Investasi Aman untuk Bantu Kelola Keuanganmu
Apa Itu Index Fund?
Dalam pengertiannya, index fund adalah instrumen reksadana yang pengelolaannya bertujuan untuk mendapatkan imbal balik (return) yang mendekati angka yang dihasilkan oleh indeks acuan. Indeks yang dipakai bisa berbentuk obligasi maupun indeks saham. Dengan kata lain, manajer investasi akan membuat komposisi reksadana yang benar-benar sama dengan indeks acuannya.
Manajer investasi tidak perlu melakukan analisis perusahaan dalam mengelola reksadana indeks. Hal ini membuat biaya operasional index fund jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis reksadana yang lain. Selain itu, pasar reksadana indeks pun lebih luas sehingga bisa dibeli dan dijual kapan saja.
Index fund juga merupakan instrumen favorit dari Warren Buffett. Salah satu orang terkaya di dunia ini menganggap bahwa menaruh dana dalam index fund merupakan langkah yang tepat untuk membuat uang lebih bertumbuh. Menurutnya, instrumen yang satu ini punya nilai risiko yang lebih kecil dibandingkan saham.
Saham memang dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang menjanjikan imbal balik yang cukup besar. Sayangnya, instrumen yang satu ini bukan untuk semua orang. Pasalnya, saham punya risiko yang terbilang sangat besar sehingga banyak investor bisa saja terjatuh ke jurang yang dalam.
Untuk alasan ini juga, reksadana dan Exchade Traded Funds (ETF) dibuat. Instrumen investasi ini akan mengumpulkan dana dari masyarakat dan memasukkannya dalam sebuah pot besar. Lalu, manajer investasi akan menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan dan mengelolanya dalam berbagai bidang.
Dalam buku yang ditulisnya, Buffett menjelaskan bahwa strategi terbaik dalam investasi adalah menghindari risiko semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya. Selain itu, Buffett mengingatkan untuk selalu sabar dan disiplin dalam berinvestasi. Secara tidak langsung, Buffett menunjuk index fund sebagai tujuannya.
Salah satu contoh index fund yang cukup populer adalah S&P 500. Produk ini adalah indeks kapitalisasi yang mencangkup 500 perusahaan Amerika terkemuka. Sekitar 80% dana di dalamnya mencangkup nilai kapitalisasi pasar yang tersedia.
Baca juga: Perbedaan Reksadana dan Saham yang Harus Kamu Ketahui
Cara Kerja Index Fund
Dana indeks dibuat oleh manajer portofolio. Mereka bertugas untuk membuat portofolio saham dengan nilai sesempurna mungkin. Saat pengelolaannya baik, harga saham akan bergerak selaras dengan indeks pasar saham secara teori.
Sebut saja seseorang yang mencoba membeli index fund S&P 500. Manajer investasi akan membeli saham dengan proporsi yang persis sama dengan 500 saham yang ada dalam S&P 500. Hal ini membuat reksadana tersebut akan mirip dengan saham S&P 500.
Setidaknya, kinerja reksadana indeks tidak akan lebih baik atau lebih buruk daripada indeks yang terjadi di pasar saham yang dilacaknya. Berikut gambarannya.
- Jika saham S&P 500 naik 1%, index fund yang dimiliki pun akan naik dengan nilai yang hampir sama
- Saat nilainya tetap atau flat, dana pun akan bergerak tetap
- Begitu juga saat turun 1%, dana yang dibangun pun akan mengalami penurunan dengan jumlah yang hampir sama.
Baca juga: Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap dan Keuntungannya
Kelebihan Index Fund
Warren Buffett menyukai instrumen investasi yang satu ini berkat berbagai kelebihannya. Berikut kelebihan yang dibawa oleh index fund:
1. Modal minim
Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang tidak memerlukan modal yang besar. Namun, kamu tetap butuh modal tambahan jika ingin membeli produk reksadana yang beragam. Nah, reksadana indeks ini memberikan peluang kamu memiliki beragam aset reksadana dengan modal yang minim.
2. Profil risiko rendah
Seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, index fund akan bergerak sesuai dengan index yang dilacaknya. Dengan kata lain, risiko yang dibuat pun akan lebih rendah. Risiko rendah ini pun didapat berbagai diferensiasi saham yang ada di dalamnya.
3. Biaya rendah
Index fund bukanlah instrumen yang tepat untuk trading atau jual beli. Artinya, jenis reksadana ini lebih cocok sebagai dana yang terus dikembangkan untuk tujuan jangka panjang nanti. Dengan begitu, manajer investasi pun tidak perlu analisis pasar serta melakukan trading lebih sering. Hal ini tentunya akan menurunkan biaya penjualan juga sehingga beban biayanya tidak dikenakan ke para investor.
Rata-rata manajer investasi hanya memberlakukan biaya sekitar 0,5% dari total saldo per tahunnya. Malahan, ada juga sejumlah broker yang hanya membebankan biaya kurang dari 0,1 persen per tahunnya.
Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya
Kelemahan Index Fund
Jika ada kelebihan, tentunya ada kelemahan. Index fund pun memiliki beberapa kelemahan yang perlu diketahui oleh para investornya. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Sangat dipengaruhi pasar
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh manajer investasi dalam mengelola reksadana indeks. Keadaan naik dan turun sangat dipengaruhi oleh pasar serta kondisi perekonomian. Saat tren sedang naik, nilai reksadana pun akan naik. Namun, begitu pun sebaliknya.
2. Tidak memberikan keleluasaan kepada manajer investasi
Kerja manajer investasi hanya akan terlihat pada awalnya saja. Mereka akan membangun index fund yang dirancang sesempurna mungkin. Setelah itu, semuanya diserahkan kepada kondisi pasar.
Manajer investasi tidak bisa mengubah komposisi portofolio reksadana saat kondisi pasar berubah. Hal ini yang membuat risiko investasi jadi relatif besar.
3. Keuntungan index fund terbatas
Masih berhubungan dengan kondisi pasar, index fund akan benar-benar disesuaikan dengan indeks acuannya. Reksadana yang dibangun ini mungkin sulit memiliki kinerja yang lebih baik dari indeks acuannya. Hal ini yang membuat nilai imbal baliknya sangat terbatas. Jika pun mau besar, kamu perlu menunggunya lebih lama lagi.
Contoh Index Fund yang Populer
Berikut sejumlah index fund yang paling banyak dipilih oleh para investor:
1. S&P 500 yang berisi 500 saham perusahaan publik terbesar di Amerika
2. Russell 2000 yang berisi 2.000 perusahaan kecil dan menengah di Amerika
3. Dow Jones Industrial Average yang berisi 30 saham blue chip di Amerika
4. FTSE 100 yang berisi 100 saham perusahaan terbesar yang berbasis di Inggris
5. DAX yang berisi 30 saham dengan kapitalisasi besar di Jerman
Baca juga: Mengenal Reksadana Syariah Sebelum Mulai Berinvestasi
Itulah seluk-beluk index fund atau reksadana indeks yang perlu kamu ketahui. Tertarik juga untuk mulai berinvestasi reksadana? Kamu bisa mulai dari sekarang dengan memanfaatkan aplikasi Bmoney. Mulai investasi reksadana dengan modal mulai dari Rp10 ribu!