Indikator MACD: Pengertian dan Cara Baca untuk Mengetahui Tren Harga Saham

Uji Agung Santosa

02 November 2023

Indikator MCAD: Pengertian dan Cara Bacanya (123rf.com)
Indikator MCAD: Pengertian dan Cara Bacanya (123rf.com)

Dalam perdagangan saham, banyak trader yang mendapatkan manfaat dari menggunakan beragam indikator. Indikator-indikator ini sangat penting karena membantu trader memahami kondisi pasar saat ini dan meramalkan kemungkinan pergerakan harga. Dengan bantuan indikator ini, trader dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih baik.

 

Ada berbagai macam indikator yang tersedia bagi trader, salah satunya adalah Moving Average Convergence Divergence atau indikator MACD. Indikator ini sering digunakan untuk memantau arah tren harga saham sehingga sangat populer di kalangan trader.

Namun, untuk dapat mengetahui cara membaca indikator MACD dengan baik, trader perlu memahami beberapa fitur kunci yang dimilikinya. Dalam artikel berikut, mari membahas apa itu indikator MACD, fungsi, kelebihan dan kekurangan, serta cara yang tepat untuk menganalisis indikator ini.

Baca juga: Mengenal Indikator Stochastic, Keuntungan, dan Cara Membacanya 

Pengertian Indikator MACD 

MACD adalah salah satu indikator teknis dalam analisis teknikal untuk memahami arah dan kekuatan tren harga suatu aset seperti saham, dan digunakan untuk mengidentifikasi perubahan momentum harga suatu aset. 

Indikator MACD menghasilkan tiga komponen utama, yaitu garis MACD, histogram MACD, dan signal line (garis sinyal). Ketiganya digunakan bersamaan untuk membantu trader memahami tren dan potensi pembalikan harga. 

Dengan analisis yang cermat, trader dapat mengandalkan indikator MACD sebagai alat yang berguna dalam pengambilan keputusan jual beli saham.

Kegunaan Indikator MACD

Indikator MACD memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan (123rf.com)
Indikator MACD memiliki sejumlah keunggulan dan kelemahan (123rf.com)

Indikator MACD memiliki beberapa kegunaan utama dalam analisis teknikal perdagangan saham dan pengambilan keputusan di pasar keuangan lainnya. Adapun fungsinya sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi Momentum Harga

MACD membantu trader dalam mengidentifikasi momentum harga suatu aset. Dengan membandingkan dua moving average eksponensial (EMA) dengan periode yang berbeda, trader dapat melihat apakah harga saham sedang menguat atau melemah. 

Ketika garis MACD naik di atas garis sinyal, ini menunjukkan momentum bullish (beli), sedangkan jika garis MACD turun di bawah garis sinyal, ini menunjukkan momentum bearish (jual).

2. Memberikan Sinyal Pembalikan Tren

MACD dapat digunakan untuk mendeteksi potensi perubahan tren. Ketika garis MACD dan garis sinyal saling melintas, ini dapat dianggap sebagai sinyal pembalikan tren. 

Sebagai contoh, jika garis MACD yang lebih cepat (dengan periode pendek) melintasi garis MACD yang lebih lambat (dengan periode panjang) dari bawah ke atas, ini bisa menjadi sinyal bullish atau pembalikan tren ke atas. Sebaliknya, jika garis MACD cepat melintasi garis MACD lambat dari atas ke bawah, ini bisa menjadi sinyal bearish atau pembalikan tren ke bawah.

3. Konfirmasi Sinyal

MACD juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi sinyal-sinyal lainnya dalam analisis teknikal. Misalnya, jika investor atau trader menerima sinyal pembalikan tren dari indikator lain, mereka dapat mengonfirmasinya dengan melihat apa yang sedang terjadi pada MACD. Ini membantu mengurangi kesalahan dan memberikan keyakinan lebih besar dalam pengambilan keputusan perdagangan.

4. Mengidentifikasi Divergensi

MACD membantu trader dalam mengidentifikasi divergensi antara harga aset dan indikator itu sendiri. Divergensi terjadi ketika harga mencapai bentuk puncak atau lembah baru, sedangkan MACD tidak mengikuti tren yang sama. Divergensi ini dapat memberikan petunjuk tentang potensi perubahan tren atau pembalikan harga.

5. Pengelolaan Risiko

MACD dapat membantu dalam pengelolaan risiko dengan memberikan indikasi tentang saat yang tepat untuk masuk atau keluar dari perdagangan. Sinyal yang dihasilkan oleh MACD bisa digunakan sebagai panduan untuk menentukan titik masuk dan keluar yang baik.

Baca juga: Swing Trading: Kelebihan, Kelemahan, dan Indikator 

Kelebihan dan Kekurangan Indikator MACD

Sebagaimana fungsinya, indikator MACD merupakan alat yang berguna dalam analisis teknikal. Namun , layaknya semua indikator saham, ada pula kelemahan yang dimiliki. Trader yang bijak akan menggunakan MACD sebagai bagian dari alat analisis dan tidak mengandalkannya sepenuhnya. Berikut kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Indikator MACD

Indikator MACD sangat baik dalam mendeteksi momentum harga, serta mengidentifikasi tren yang sedang berlangsung dan potensi pembalikan tren. Dengan memahami hal ini, trader bukan hanya menghindari kerugian besar saat tren berubah arah, tetapi juga menjadi lebih yakin dalam mengambil keputusan perdagangan yang lebih terinformasi. 

Selain itu, indikator MACD relatif sederhana dan mudah dipahami sehingga cocok untuk trader pemula. Ini adalah alat yang berguna bagi yang ingin memahami analisis teknikal tanpa terlalu rumit.

Kekurangan Indikator MACD

1. Sinyal Palsu

Seperti semua indikator, MACD juga dapat menghasilkan sinyal palsu, terutama saat pasar sedang dalam kondisi choppy atau sideways. Trader perlu berhati-hati dalam mengevaluasi sinyal MACD dan mengonfirmasinya dengan indikator atau analisis teknikal lainnya arena bisa mengakibatkan keputusan yang buruk.

2. Lagging Indicator

MACD sering disebut indikator lagging yang berarti mengikuti pergerakan harga yang telah terjadi. Ini dapat menyebabkan sinyal-sinyalnya muncul terlambat sehingga trader mungkin melewatkan sebagian dari pergerakan harga yang signifikan sebelum sinyal muncul.

3. Overtrading

Terlalu banyak mengandalkan MACD dan sinyalnya tanpa konfirmasi dapat menyebabkan overtrading, di mana trader masuk dan keluar dari perdagangan terlalu sering sehingga menghasilkan biaya transaksi yang tinggi.

4. Kesulitan dalam Pasar Rendah Volatilitas

MACD sering kurang efektif dalam pasar dengan volatilitas rendah, di mana pergerakan harga cenderung kecil. Halini ini karena indikator MACD lebih baik dalam mengidentifikasi perubahan harga yang signifikan.

5. Tidak Dapat Digunakan Sendiri

Untuk hasil lebih akurat, MACD lebih efektif saat digunakan bersama dengan indikator atau alat analisis teknikal lainnya. Ini berarti trader perlu menghabiskan waktu untuk menganalisis beberapa indikator sekaligus, yang bisa membingungkan, terutama bagi pemula.

Baca juga: Jadi Indikator Penting Investasi Reksadana, Ini Pengertian AUM dan Fungsinya 

Cara Membaca Indikator MACD

Cara Baca Indikator MACD
Cara Baca Indikator MACD

Membaca indikator MACD melibatkan pemahaman tentang komponen utama dari indikator ini, yaitu garis MACD, garis sinyal, dan histogram. Berikut penjelasannya.

1. Garis MACD (MACD Line)

Garis MACD adalah perbedaan atau selisih antara dua moving average eksponensial (EMA), biasanya EMA dengan periode 12 (EMA-12) dan EMA-26. Garis MACD menggambarkan perbedaan antara dua EMA dari harga aset, dan mencerminkan momentum harga. 

Ketika garis MACD naik, itu menunjukkan momentum positif, sedangkan garis MACD yang turun menunjukkan momentum negatif. Lalu, jika garis MACD berada di atas garis nol, itu menunjukkan tren bullish (naik), sedangkan garis MACD yang berada di bawah garis nol menunjukkan tren bearish(turun).

2. Garis Sinyal (Signal Line)

Garis sinyal adalah moving average dari garis MACD itu sendiri dan biasanya dihitung dalam bentuk EMA-9. Garis sinyal digunakan untuk mengidentifikasi sinyal jual dan beli. Ketika garis MACD melintasi garis sinyal dari bawah ke atas, itu dapat menjadi sinyal beli. Sebaliknya, jika garis MACD melintasi garis sinyal dari atas ke bawah, itu dapat menjadi sinyal jual.

3. Histogram MACD

Histogram MACD adalah perbedaan antara garis MACD dan garis sinyal. Histogram memberikan indikasi tentang perubahan momentum. Ketika histogram bergerak dari zona negatif ke zona positif, itu dapat menjadi sinyal bullish karena menunjukkan bahwa momentum positif sedang meningkat. Sebaliknya, jika histogram bergerak dari zona positif ke zona negatif, itu dapat menjadi sinyal bearish.

4. Konvergensi dan Divergensi

Poin penting dalam membaca indikator MACD adalah mencari konvergensi (persilangan) dan divergensi (perbedaan) antara garis MACD, garis sinyal, dan pergerakan harga. 

Konvergensi terjadi ketika garis MACD dan garis sinyal mendekati atau saling silang. Ini dapat menjadi indikasi kuat untuk masuk atau keluar dari perdagangan. Sementara itu, divergensi terjadi ketika garis MACD dan garis harga bergerak ke arah yang berlawanan. Ini dapat menjadi indikasi bahwa tren saat ini sedang melemah.

Baca juga: Mengenal Bearish Divergence dalam Trading dan Cara Membacanya 

Jangan lupa, gunakan indikator MACD untuk mengidentifikasi tren, momentum, sinyal jual beli, serta potensi perubahan tren. Namun, gunakan juga alat analisis teknikal lainnya dan pertimbangkan manajemen risiko dalam pengambilan keputusan.

Agar lebih mudah dalam berinvestasi, coba download aplikasi BMoney di Play Store atau App Store. BMoney adalah aplikasi investasi saham dan reksa dana dengan modal terjangkau mulai dari Rp10 ribu, yang terdaftar dan diawasi OJK. Selain dapat memantau pergerakan saham secara real-time, kamu bisa memanfaatkan berbagai fitur menarik di BMoney untuk mendapat return optimal. Yuk, coba sekarang!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!