Dalam dunia trading, kamu yang sudah lama berkecimpung pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Stochastic, yaitu metode perhitungan yang cukup populer di kalangan para trader. Nah, para pemula yang baru terjun ke dunia trading mungkin belum mengenal istilah tersebut sehingga wajib mengenali dan mempelajarinya.
Seorang trader harus menggunakan satu atau lebih indikator untuk bisa memulai trading dengan analisis teknikal. Ada banyak indikator yang bisa digunakan sesuai preferensi dan pengetahuan trader dalam membantu mengambil keputusan saat trading.
Salah satu indikator yang sering digunakan adalah Stochastic, yaitu indikator yang membantu para trader untuk memprediksi tren investasi jangka panjang. Kamu yang berniat untuk melakukan trading jangka panjang bisa memproyeksikan keuntungan secara maksimal dengan indikator yang satu ini.
Lantas, apa itu indikator Stochastic dan bagaimana cara menggunakannya? Simak penjelasan berikut untuk cari tahu jawabannya.
Baca juga: Mengenal Fenomena Sell in May and Go Away dan Efeknya ke Investasi
Apa Itu Indikator Stochastic?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu indikator paling populer yang sering digunakan trader adalah indikator Stochastic Oscillator atau sering juga disebut Stochastic Saham.
Stochastic Oscillator merupakan indikator yang biasa digunakan untuk menunjukkan sinyal jual beli melalui dua garis yang saling berpotongan. Indikator tersebut juga berperan sebagai petunjuk momentum yang dapat dianalisis lewat perbandingan harga penutupan dengan rentang harga yang ada selama time frame tertentu.
Indikator Stochastic merupakan indikator teknikal yang biasa digunakan untuk menunjukkan harga penutupan/close terakhir, menghasilkan sinyal jenuh beli (overbought) dan sinyal jenuh jual (oversold), serta membantu memprediksi tren jangka panjang untuk memperoleh besaran keuntungan yang optimal.
Tingkat akurasi dari indikator ini dipengaruhi oleh rentang waktu (time frame) yang dipilih. Sederhananya, Stochastic adalah salah satu metode yang digunakan sebagai petunjuk atau indikator dalam trading untuk menunjukkan sinyal jual dan beli melalui dua garis yang berpotongan.
Dalam trading, Stochastic Oscillator termasuk ke dalam kelompok indikator jenis momentum. Indikator ini dapat diketahui dengan mengalkulasi selisih harga terendah dan tertinggi dalam satu rentang waktu untuk menunjukkan harga perdagangan penutupan terakhir.
Baca juga: Memahami Apa Itu Order Book Saham dan Cara Membacanya
Kelebihan dan Kelemahan Indikator Stochastic
Kenapa banyak trader memilih menggunakan metode ini untuk menentukan langkah selanjutnya dalam trading? Selain teorinya yang mudah dipahami dan praktiknya yang terbilang sederhana, berikut beberapa kelebihan dari indikator yang satu ini.
1. Memberi sinyal saat harga melemah
Salah satu ciri khas kinerja indikator yang satu ini adalah memberikan sinyal ketika terjadi pelemahan harga di bursa. Hal ini menguntungkan karena trader bisa menjadikan sinyal Stochastic Saham ini sebagai acuan dalam mengambil keputusan saat trading.
2. Lebih sensitif
Ciri khas lain yang dimiliki indikator Stochastic ini adalah karakteristiknya yang sensitif. Sayangnya, kelebihan ini bisa jadi kekurangan jika trader tidak bisa melakukan analisis secara tepat dan mendalam.
Dengan sifat sensitif yang dimilikinya, indikator akan menunjukkan sinyal jual beli lebih awal sehingga berpotensi menangkap sinyal palsu. Untuk mencegah adanya sinyal palsu yang tentu saja berpotensi merugikan, kamu perlu lebih peka dalam menganalisisnya.
3. Bisa diaplikasikan di pasar sideway dan profitable
Metode analisis teknikal saham yang satu Ini memiliki kelebihan berupa karakteristik yang fleksibel. Kamu bisa mengaplikasikannya di pasar yang datar (sideway) atau pasar yang sedang dalam fase menguntungkan (profitable).
Itulah beberapa kelebihan yang bisa kamu manfaatkan dari indikator Stochastic. Lantas, apakah metode ini memiliki kelemahan atau kekurangan? Tentu saja, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, indikator tersebut memiliki karakteristik yang sangat sensitif terhadap perubahan harga.
Dengan tingkat sensitivitas yang tinggi tersebut, indikator ini rentan menangkap sinyal palsu yang berpotensi merugikan para trader jika menganggap sinyal tersebut sebagai sinyal yang akurat.
Baca juga: Apa itu Support & Resistance dalam Saham dan Cara Menggunakannya
Cara Membaca Indikator Stochastic dalam Trading
Penting untuk diketahui bahwa indikator Stochastic Saham memiliki dua komponen utama, yaitu kompleks dan multiguna. Keduanya berperan sebagai indikator yang mampu menunjukkan berbagai kondisi tren yang akan terjadi, mulai dari overbought dan oversold, entry trading, sampai divergence.
Sebelum mulai melakukan trading, sebaiknya pahami bagaimana cara membaca indikator tersebut berdasarkan masing-masing fungsi berikut ini.
1. Cara membaca Stochastic saham sebagai penanda overbought-oversold
Fungsi yang satu ini paling mudah dipahami oleh para trader. Dalam indikator Stochastic dari George Lane ini terdapat dua level ekstrim, yaitu level 20 dan level 80. Kedua level tersebut bersifat ekstrem karena merupakan batas oversold dan overbought.
Jika indikator pada grafik menyentuh atau berada di level 20, artinya itu merupakan indikasi adanya kondisi oversold. Sebaliknya, jika indikator berada atau menyentuh level 80, artinya itu merupakan indikasi adanya kondisi overbought.
2. Cara membaca Stochastic saham sebagai petunjuk entry trading
Jika kamu sedang dalam proses menemukan sinyal entry, maka kamu perlu melakukan pengamatan terhadap garis %K dan %D yang saling bersilangan. Dengan melakukan pengamatan tersebut, kamu dapat menemukan sinyal beli yang dapat dideteksi ketika garis %K memotong garis %D dengan posisi garis %K dari atas ke bawah.
3. Cara membaca Stochastic saham dengan divergence
Dalam dunia trading, istilah divergence diartikan sebagai fokus pada perbedaan antara pergerakan harga dan indikator. Pemusatan ini bermanfaat dalam proses memprediksi waktu tren harga berlanjut atau berbalik arah.
Ciri-cirinya bisa dilihat dari puncak (high) dan dasar (low) yang terdiri atas sekumpulan garis sinyal. Jika posisi keduanya makin turun, maka bisa diartikan bahwa sedang terjadi pelemahan. Sebaliknya, posisi high dan low yang semakin tinggi menandakan momentum pergerakan sedang menguat.
Baca juga: Pengertian Yield to Maturity dan Cara Menghitungnya
Itulah penjelasan singkat yang bisa kamu pelajari tentang apa itu indikator Stochastic saham, apa saja kelebihan dan kelemahannya, serta bagaimana cara tepat membacanya sehingga kamu bisa mengambil langkah yang tepat saat trading. Singkatnya, Stochastic Oscillator adalah salah satu metode yang populer di kalangan para trader karena paling mudah dimengerti dan diaplikasikan.
Jika kamu belum bisa terjun langsung ke dunia trading, ada baiknya kamu memulai investasi dengan modal minimum terlebih dulu. Nah, salah satu aplikasi yang bisa membantumu dalam hal ini adalah BMoney. Kamu bisa mengunduh aplikasi tersebut di Play Store atau App Store, lalu melakukan registrasi dan mulai berinvestasi dengan modal minimal Rp10 ribu saja. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?