Kenali Instrumen Pasar Modal Berikut Sebelum Berinvestasi

Yudhianto Thohirin

26 Oktober 2022

Instrumen pasar modal. (123rf)
Instrumen pasar modal. (123rf)

Mendengar istilah instrumen pasar modal, bisa jadi agak membingungkan dan terkesan “berat” bagi orang awam. Jika mau belajar investasi, kamu perlu mengenal jenis instrumen investasi, terutama yang masuk di pasar modal.

Sederhananya, instrumen pasar modal adalah semua jenis produk pasar modal yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya, di dalam BEI terdapat aktivitas jual-beli sejumlah surat berharga atau efek. 

Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal

Langsung saja, jenis-jenis instrumen pasar modal adalah saham, obligasi, reksadana, derivatif, exchange traded fund (ETF), dan efek beragun aset. Yuk, kenali satu per satu jenis instrumen pasar modal ini.

1. Instrumen Pasar Modal Saham

Salah satu instrumen pasar modal adalah saham (stock) yang belakangan memang populer. Diartikan secara sederhana, saham adalah penanda kepemilikan seseorang atau pihak tertentu atas suatu perusahaan atau PT. Jadi, misalnya kamu membeli saham Bank BRI atau Bank BCA, artinya kamu berhak atas kepemilikan bank-bank tersebut.

Seberapa besar kepemilikan atas suatu perusahaan bisa dilihat dari proporsi jumlah saham yang dimiliki. Perhitungan saham adalah per lot, 1 lot sama dengan 100 lembar saham. Kepemilikan saham 1 lot dengan 1.000.000 lot tentu berbeda.

Jumlah lot saham inilah menentukan klaim atas pendapatan perusahaan, aset, laba, dan dividen. Dividen adalah sebagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pemegang saham atau pemilik saham juga mempunyai hak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan tiap tahun.  

Tidak semua masyarakat bisa membeli semua saham di berbagai perusahaan. Hanya perusahaan yang berstatus Terbuka (Tbk) atau emiten yang dapat menjual sahamnya kepada masyarakat atau publik di BEI. Kamu bisa memeriksa daftar perusahaan publik atau perusahaan Tbk di situs web resmi BEI.

Bagaimana cara membeli saham? Masyarakat/publik bisa membeli saham bisa membeli saham melalui perusahaan sekuritas. Belakangan ini, banyak perusahaan sekuritas mempunyai aplikasi khusus yang bisa diakses melalui ponsel agar masyarakat makin mudah berinvestasi atau bertransaksi saham. Pendaftarannya pun bisa dilakukan secara daring atau online.  

Keuntungan dari memilih jenis instrumen pasar modal saham bisa didapat dari capital gain atau kenaikan harga saham dan dividen. Namun, kamu perlu berhati-hati saat memilih instrumen pasar modal yang satu ini. Ini karena harga saham rentan fluktuasi, tergantung jumlah transaksi di pasar modal dan kondisi keuangan perusahaan.

Baca jugaPerbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

2. Instrumen Pasar Modal Obligasi

Selain saham, jenis instrumen pasar modal yang satu ini sering diminati banyak orang. Obligasi atau surat utang umumnya dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau negara. Hal yang membuat obligasi banyak dipilih antara lain karena keuntungan dari nilai bunga yang sudah ditetapkan dari awal dan jangka waktunya juga tetap. 

Obligasi adalah jenis instrumen pasar modal yang bisa terbagi menjadi obligasi perusahaan/korporasi, sukuk, dan surat berharga negara. Obligasi dari perusahaan seringkali menawarkan bunga yang lumayan tinggi. Namun, kamu perlu hati-hati dan meneliti perusahaan yang mengeluarkan obligasi untuk antisipasi perusahaan gagal bayar. 

Jika kamu tertarik dengan obligasi yang memiliki prinsip syariah, pilih saja sukuk. Imbal balik dari sukuk berasal dari proyek yang disewakan untuk Pemerintah atau penyewaan Pemerintah atas pembelian manfaat barang milik negara.

Sementara itu, Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah jenis instrumen pasar modal dari kategori Surat Berharga Negara. SUN adalah surat berharga yang memiliki masa berlaku tertentu berupa pengakuan utang dalam nilai rupiah atau valuta asing. Lain halnya SBSN yang merupakan Surat Berharga Negara yang menggunakan prinsip syariah dalam nilai rupiah atau valuta asing.

Baca jugaManfaat Pasar Modal Bagi Investor dan Masyarakat

Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modal. (123rf)

3. Instrumen Pasar Modal Reksadana

Jika budget kamu untuk investasi terbatas dan merasa kurang percaya diri berinvestasi sendiri, lebih baik pilih jenis instrumen pasar modal reksadana. Jenis instrumen ini tidak pernah sepi peminat.

Alasannya sederhana, investasi reksadana rata-rata bisa mulai dari Rp 100.000 saja. Bahkan jenis reksadana tertentu menawarkan investasi dari Rp 20.000 atau Rp 50.000, tergantung jenis reksadana yang dipilih.

Jadi, reksadana ini sifatnya mengumpulkan dana dari masyarakat yang memiliki modal terbatas. Dana yang dihimpun ini nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi atau manajer aset (MI atau AM) agar berkembang.

Investasi dana dari reksadana ini beragam, mulai dari deposito, saham, obligasi, atau instrumen investasi lainnya. Selain murah, risiko reksadana juga relatif rendah. Masa pencairan reksadana pun bisa berlangsung antara 1-3 hari, tergantung manajer investasi yang dipilih.

Jenis instrumen pasar modal reksadana juga beragam. Kamu bisa memilih reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana syariah, dan reksadana campuran. Cara membeli reksadana pun bisa melalui aplikasi di ponsel, yang merupakan produk keluaran dari perusahaan MI/AM. 

Untuk mendapatkan keuntungan terbaik, perbandingkan antara satu jenis reksadana dengan reksadana lainnya. Perhatikan pula kredibilitas perusahaan MI/AM yang menjual reksadana. Karena nilainya yang terjangkau, kamu pun bisa berinvestasi reksadana mulai dari kapan saja. 

Baca jugaApa Itu Modal Investasi? Pengertian dan Manfaatnya

4. Instrumen Pasar Modal Exchange Traded Fund 

Instrumen pasar modal yang satu ini mungkin lebih jarang terdengar. Exchange Traded Fund (ETF) sebenarnya semacam reksadana, tetapi diperjualbelikan layaknya saham di BEI. Jadi, waktu perdagangannya pun mengikuti jam pembukaan dan penutupan transaksi saham di bursa efek.

Kelebihannya, ETF bisa memiliki portofolio investasi yang relatif banyak. Proses transaksinya pun lebih mudah dan lebih fleksibel. Sayangnya, harga ETF masih rentan oleh fluktuasi dan ada risiko kurang likuid atau sepi peminat saat transaksi di BEI.

Meskipun begitu, kamu pun bisa mencoba instrumen pasar modal ini tetapi cermati ETF sebelum memutuskan untuk bertransaksi. Investasi pun perlu portofolio yang beragam untuk membantu meminimalkan risiko kerugian.

Baca jugaReksadana Pasar Uang, Pilihan Investasi Menguntungkan untuk Pemula

5. Instrumen Pasar Modal Derivatif

Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modal. (123rf)

 

Barangkali kamu jarang mendengar instrumen pasar modal berupa derivatif. Singkatnya, derivatif adalah semacam surat berharga yang masih terkait dengan kinerja saham atau sebutlah sebagai turunan dari saham atau instrumen keuangan lainnya.

Jenis derivatif keuangan di BEI antara lain Kontrak Berjangka Surat Utang Negara (KBSUN) atau Indonesia Government Bond Future (IGBF) dan warran. IGBF biasanya mempunyai ketentuan transaksi SUN dengan nilai tertentu dan jangka waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. 

Sementara itu, waran adalah hak untuk transaksi saham pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Di luar ketentuan waktu, waran tidak bisa diperjualbelikan dan tidak bernilai. Jadi, perhatikan jangka waktunya jika kamu membeli waran.

Baca jugaPengertian Pasar Uang dan Jenis-Jenisnya

6. Instrumen Pasar Modal Efek Beragun Aset

Alternatif instrumen pasar modal lain untuk berinvestasi adalah Efek Beragun Aset (EBA). Untuk memahami EBA, mari ambil contoh penjaminan KPR oleh suatu bank. Masa pembayaran KPR dari nasabah yang memiliki tenor waktu panjang hingga puluhan tahun membuat bank memperdagangkan tagihan KPR dalam bentuk EBA ke BEI. 

Meskipun kurang begitu dikenal, EBA mempunyai kelebihan tersendiri. Instrumen pasar modal ini relatif aman, minim risiko, dan cocok untuk investasi jangka panjang. Dari segi imbal hasil, EBA menawarkan nilai yang lumayan tinggi. Cara mendapatkan EBA bisa melalui perusahaan MI/AM, sekuritas, atau bank yang menawarkan EBA. 

Jangan menaruh telur dalam satu keranjang. Perumpamaan ini masih berlaku sampai sekarang untuk membantu meminimalkan risiko investasi. Untuk itu, ada baiknya kamu membuat investasi menjadi lebih beragam. Bagilah dana investasi di beberapa instrumen pasar modal dan jangan lupa pantau secara berkala perkembangan investasinya.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!