Beberapa tahun belakangan, tren investasi di Indonesia cenderung meningkat. Informasi seputar tips investasi pun banyak ditemukan di berbagai media. Tidak heran jika jumlah investor pun juga mengalami kenaikan. Kamu juga perlu melakukan investasi leher ke atas.
Sejumlah instrumen investasi yang banyak dipilih orang Indonesia di antaranya deposito, saham, obligasi, dan reksadana. Tujuan penanaman modal ini tentu saja untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Pengertian investasi leher ke atas
Investasi leher ke atas adalah investasi berupa ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, investasi leher ke atas adalah investasi otak.
Kebanyakan orang tentu sudah menempuh pendidikan formal di sekolah atau universitas. Akan tetapi, belajar itu tidak ada batasan usia dan waktu. Teruslah mempelajari hal atau skill baru untuk meningkatkan kualitas dirimu.
Baca juga: Apa Itu Investasi Bodong? Kenali Ciri dan Jenisnya di Sini
Investasi leher ke atas memang tidak memberikan keuntungan fisik. Namun, investasi ini akan memberikanmu lebih banyak ilmu dan kemampuan yang bisa kamu manfaatkan di masa depan.
Memiliki ilmu atau pengetahuan lebih banyak dapat membantumu mengambil keputusan dengan lebih bijak. Misalnya saja, keputusan memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risikomu. Selain itu, skill atau kemampuan baru nantinya bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Itu sebabnya, meski “keuntungan” yang didapat tidak langsung terlihat, berinvestasi leher ke atas sangat penting dilakukan.
Baca juga: Cara Menentukan Tujuan Investasi dan Mewujudkannya
Jenis-jenis investasi leher ke atas
Ada tiga jenis investasi leher ke atas. Ketiganya sama-sama penting. Jadi, alangkah baiknya jika kamu melakukan ketiga jenis investasi tersebut.
Berikut ini adalah jenis-jenis investasi leher ke atas:
1. Investasi spiritual
Jenis investasi ini berhubungan dengan Tuhan dan keyakinan yang kamu anut. Jadi, kamu meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu keagamaan guna menambah keimanan. Contoh investasi spiritual adalah dengan mengikuti kelas mengaji atau bimbingan rohani.
Mempererat hubunganmu dengan Tuhan akan membuat hati dan pikiranmu menjadi lebih tenang. Perilakumu pun akan lebih terjaga dan sesuai dengan keyakinan yang kamu pegang.
Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya
2. Investasi sosial
Tidak hanya hubungan dengan Sang Pencipta, kamu pun harus menjaga hubunganmu dengan sesama manusia. Itu sebabnya, kamu juga harus berinvestasi secara sosial.
Kamu bisa melakukan investasi sosial dengan cara menambah relasi atau networking. Hubungan sosial yang baik tentu saja bisa membantumu di masa depan. Misalnya saja, menemukan rekan bisnis yang kompeten atau calon klien.
3. Investasi keterampilan
Selain dua jenis investasi di atas, investasi keterampilan pun tidak kalah penting untuk kamu lakukan. Luangkanlah waktumu untuk mempelajari hal-hal baru.
Kamu bisa mulai dari hal yang kamu suka. Jika suka menulis, kamu bisa mengikuti pelatihan content writing. Jika kamu ingin belajar memasak, kamu dapat mendaftar kelas memasak yang ada di dekat tempat tinggalmu.
Mempelajari keterampilan baru dapat mengembangkan potensi yang mungkin kamu miliki. Tentunya, ilmu yang kamu pelajari pasti berguna di kemudian hari.
Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya
Cara Investasi Leher ke Atas
Melakukan investasi leher ke atas tidaklah sulit. Bahkan, kamu bisa mencari cara untuk berinvestasi tanpa modal sepeser pun. Yuk, simak contoh investasi leher ke atas berikut ini:
1. Membaca buku
Bisa dibilang, buku adalah gudang ilmu pengetahuan. Dengan banyak membaca, kamu juga akan mengetahui lebih banyak hal. Agar aktivitas ini rutin kamu lakukan, kamu bisa menantang dirimu sendiri. Contohnya saja, menargetkan membaca satu buku dalam satu minggu. Tentu saja, kamu tak perlu membeli buku terus-menerus. Kamu bisa meminjam buku di perpustakaan atau kepada teman-temanmu.
2. Mendengarkan podcast
Mendengarkan podcast bisa menjadi salah satu cara untuk menambah pengetahuanmu. Aktivitas ini terasa lebih fleksibel karena kamu bisa mendengarkannya kapan dan di mana saja.
Saat ini ada banyak sekali podcast berkualitas. Tema yang digunakan pun beragam, mulai dari keuangan, gaya hidup, hingga parenting.
Mendengarkan podcast juga tidak selalu berbayar. Kamu bisa mendengarkannya secara gratis di aplikasi streaming musik yang sedang populer.
3. Menonton video di Youtube
Jika kamu lebih senang belajar sambil menonton, kamu bisa mencoba mencari video edukatif di Youtube. Keuntungan belajar dari Youtube adalah kamu bisa mendapatkan ilmu secara cuma-cuma dengan cara yang menyenangkan.
Pasalnya, banyak konten berkualitas di Youtube yang dikemas dengan menarik. Jadi, kamu dapat belajar tanpa merasa jenuh.
Baca juga: 15 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya
4. Mengikuti kursus atau pelatihan
Cara berinvestasi leher ke atas lainnya adalah dengan mengikuti kursus, workshop, atau pelatihan. Cara ini memang membutuhkan biaya yang terkadang tidaklah sedikit. Namun, ilmu yang diberikan biasanya lebih mendalam. Ditambah lagi, kamu akan langsung diajarkan oleh ahlinya. Bahkan, kamu bisa langsung mempraktikkan ilmu yang dipelajari dan dinilai langsung oleh pengajar.
5. Menemukan mentor yang tepat
Belajar dari ahlinya memang menjadi cara untuk menambah keterampilan. Namun, pilihlah mentor yang tepat.
Pasalnya, mentor yang tepat akan mampu membimbingmu dengan baik. Selain itu, mentor yang tepat juga bisa menjadi teman diskusi yang menyenangkan.
Selain investasi fisik, jangan lupa berinvestasi pada dirimu sendiri. Uang mungkin akan habis seiring berjalannya waktu. Namun, ilmu pengetahuan tak akan habis dan selalu bisa kamu manfaatkan untuk berkembang di masa yang akan datang.