Memulai investasi memang harus dilakukan sedini mungkin. Banyak pendapat yang menilai masa kuliah jadi waktu yang paling pas untuk mulai berinvestasi. Sekarang pun sudah banyak jenis investasi untuk mahasiswa yang bisa dipilih dan tentunya menjanjikan imbal balik yang cukup.

Teknologi pun membuat mahasiswa lebih mudah untuk berinvestasi sekarang. Terlebih lagi, modal untuk investasi pun terbilang cukup terjangkau. Yuk, cari tahu jenis dan cara investasi untuk mahasiswa yang tepat di bawah ini!

Manfaat Investasi untuk Mahasiswa

Investasi akan memberikan manfaat untuk kesehatan finansial di masa depan, khususnya untuk mahasiswa. Berikut manfaat investasi yang bisa dirasakan oleh mahasiswa:

1. Belajar mengelola uang

Sebagian besar mahasiswa masih menjadi tanggung jawab orang tua selama menjalani studi. Kamu bisa memanfaatkan momen ini untuk mulai belajar mengelola keuangan. Sisihkan uang yang didapatkan untuk berinvestasi. Membiasakan dan mendisiplinkan diri untuk investasi bisa terbawa hingga kamu memiliki penghasilan sendiri.

Baca juga: 10 Fungsi Investasi dan Tips Berinvestasi yang Menguntungkan

2. Mempersiapkan keuangan

Masa lulus kuliah bisa jadi momen terberat yang dijalani oleh anak muda. Sebagian besar mahasiswa sulit mendapatkan pekerjaan. Sekalipun dapat pekerjaan, penghasilan yang diterima belum tentu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Di sinilah manfaat investasi bisa kamu dapatkan. Kamu bisa menggunakan dana yang sudah diinvestasikan tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan. Nantinya, kamu bisa memulai berinvestasi lagi saat memiliki kelebihan uang.

3. Melanjutkan studi

Sebagai informasi, melanjutkan studi butuh biaya yang tidak sedikit. Jadi, kamu harus menyisihkan uang sejak dini. Manfaatkan investasi untuk mahasiswa supaya dapat membantu kamu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca juga: Pengertian Portofolio Investasi, Fungsi, dan Cara Menyusunnya

4. Mengumpulkan biaya pernikahan

Biaya pernikahan seharusnya direncanakan sejak jauh hari. Tidak ada salahnya juga kamu memulainya sejak mengenyam studi sebagai mahasiswa. Cara ini bisa membuat kamu punya banyak waktu untuk mengumpulkan dananya.

5. Menyiapkan dana pensiun

Kalau mau memiliki kebebasan finansial, tentunya kamu harus memulai perencanaan keuangan sejak dini. Tidak perlu terlalu besar, kok. Sisihkan Rp50—Rp100 per bulan untuk berinvestasi setiap bulannya saat usia awal dua puluhan. Kamu bisa mendapatkan seratus kali lipat dalam 7—8 tahun ke depan.

Untuk lebih besarnya lagi, kamu bisa menambah jumlah investasi saat sudah memiliki penghasilan sendiri. Kamu mungkin bisa mendapatkan ratusan juta saat memasuki usia 40 tahun.

Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya

Jumlah Investasi untuk Mahasiswa yang Tepat

Pada dasarnya, jumlah investasi yang lebih besar akan mendapatkan imbal balik yang lebih tinggi juga. Namun, semuanya dikembalikan ke kemampuan finansial kamu. Sebisa mungkin menggunakan dana lebih untuk berinvestasi.

Besaran dana investasi biasanya 5—15 persen dari pendapatan atau penghasilan setiap bulannya. Namun, kamu bisa menambahnya lagi dengan mengambil dana konsumtif bulanan. Mungkin kamu bisa lebih berhemat dengan mengurangi jajan setiap harinya.

Baiknya juga, kamu tidak melakukan spekulasi dalam berinvestasi. Niatkan tujuan investasi untuk jangka menengah dan panjang. Mungkin kamu membuat target investasi 5—7 tahun dari sekarang. Dijamin hasil return investasinya menjadi sangat tinggi.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang, Pilihan Investasi Menguntungkan untuk Pemula

Jenis Investasi untuk Mahasiswa yang Bagus

Mahasiswa biasanya memilih investasi dengan modal yang minim. Berikut jenis investasi untuk mahasiswa yang bisa kamu pilih.

1. Emas

Emas sudah menjadi instrumen investasi yang banyak dipilih. Nilai emas diyakini sangat stabil dan cenderung meningkat. Sudah gitu, kamu bisa berinvestasi emas dengan lebih mudah sekarang. Kamu bisa mulai investasi emas dengan modal Rp10 ribu saja.

Instrumen investasi ini digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang. Jenis investasi untuk mahasiswa ini juga bisa untuk banyak tujuan. Kamu bisa memanfaatkannya untuk modal menikah atau menambah biaya pensiun nantinya.

Saat berinvestasi emas, nilai yang harus kamu lihat adalah bobotnya dan bukan harga emas. Melihat harga emas hanya akan membuat kamu membeli dengan jumlah yang sedikit. Tentukan bobot emas yang mau kamu targetkan. Lalu, kumpulkan emas hingga target tersebut tercapai.

Baca juga: Mengenal Investasi Leher ke Atas dan Manfaatnya

2. Reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang menjadi jenis investasi yang punya risiko kecil. Investasi ini sangat cocok untuk mahasiswa yang hanya ingin mengamankan uangnya. Reksadana pasar uang menggunakan instrumen pasar uang untuk mendapatkan keuntungan bagi para investornya.

Kebanyakan produk reksadana pasar uang memiliki return mulai dari 5—30 persen per tahunnya. Sudah gitu, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal Rp10 ribu, loh. Manfaatkan aplikasi BMoney untuk memudahkan kamu dalam berinvestasi reksadana pasar uang.

Karena return-nya tidak terlalu besar, kamu harus melakukannya dengan sangat disiplin. Berinvestasilah setiap bulan sekali dengan jumlah yang sama.

3. Tabungan berjangka

Produk perbankan yang satu ini juga cocok untuk mahasiswa yang ingin berinvestasi jangka pendek dan menengah. Tabungan ini akan melakukan autodebet dari rekening utama tabungan kamu setiap bulannya. Kamu pun bisa memilih jumlah pendebetan setiap bulannya dengan minimal Rp100 ribu.

Tabungan berjangka menyediakan durasi menabung mulai dari satu sampai dengan lima tahun. Ada baiknya kamu memilih durasi yang paling panjang untuk melatih kedisiplinan. Pasalnya, banyak bank yang memberikan denda saat kamu mencairkan dana sebelum jatuh tempo.

Di satu ini, tabungan berjangka memang tidak menawarkan return yang besar. Bunga yang dijanjikan hanya 3—4 persen per tahun saja. Namun, jenis investasi ini tergolong yang paling mudah dilakukan untuk mahasiswa.

4. Saham

Investasi saham juga sedang naik daun dan banyak dipilih oleh mahasiswa. Sekarang pun sudah sangat mudah berinvestasi lewat aplikasi jual-beli saham. Kamu cukup fokus dengan satu atau dua aplikasi dan lakukan investasi saham di sana.

Investasi saham pun sudah bisa dilakukan dengan modal yang tidak terlalu besar. Beberapa saham bisa dibeli dengan nominal mulai dari ratusan ribu rupiah saja. Kamu pun bisa dapat banyak keuntungan dengan investasi saham, loh.

Kamu mendapatkan keuntungan dengan menjual saham yang nilainya sedang naik. Selain itu, para investor saham juga bisa mendapatkan dividen dari perusahaan yang menjual sahamnya.

Di sisi lain, saham juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Nilai saham kamu pun bisa saja turun sehingga membuat kamu merugi. Karena itu, cobalah untuk mempelajari saham secara tepat supaya tidak salah melangkah. 

5. P2P lending

Peer-to-Peer (P2P) lending merupakan pinjaman modal dari individu atau perusahaan kepada perusahaan lain. Pinjaman ini ditengahi oleh pihak ketiga sebagai penghubung dari setiap pihak. P2P lending menjadi alternatif untuk perusahaan yang tidak memiliki akses perbankan.

Dari kacamata investor, P2P lending menjadi pilihan investasi yang cukup baik. Pasalnya, instrumen ini menjanjikan return yang besar dalam tempo cepat. Beberapa produk P2P lending menjanjikan pengembalian hingga 40 persen dalam durasi kurang dari enam bulan. Para mahasiswa pun bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp100 ribu.

Sayangnya, P2P lending juga memiliki risiko yang terbilang cukup tinggi. Beberapa perusahaan peminjam bisa saja mengalami gagal bayar. Hal tersebut tentunya harus ditanggung oleh para pembeli modal. Karena itu, cobalah memilih P2P lending yang cukup tepercaya.

Itu dia jenis investasi untuk mahasiswa yang bisa kamu manfaatkan. Kamu yang ingin berinvestasi reksadana bisa langsung men-download aplikasi BMoney di PlayStore dan App Store sekarang. Mulailah berinvestasi reksadana dengan lebih mudah!