Apa Itu January Effect? Pahami Pengertian, Penyebab, dan Cara Memanfaatkannya

Uji Agung Santosa

01 Februari 2023

Mengenal january effect dan cara memanfaatkannya (123rf.com)
Mengenal january effect dan cara memanfaatkannya (123rf.com)

Salah satu topik perbincangan yang biasa diangkat oleh para investor saham adalah January Effect. Fenomena tersebut sering kali diperhatikan oleh para investor atau trader karena dianggap sebagai anomali musiman. Sama halnya dengan fenomena pasar lainnya, January Effect juga tidak selalu terjadi setiap tahun.

Lantas, apa itu January Effect? Pahami pengertian, sejarah, dan strategi berinvestasi yang tepat dengan cara memanfaatkan momen tersebut. Caranya, simak artikel ini sampai tuntas.

 

Pengertian January Effect

Pengertian january effect.
Pengertian january effect.

January Effect adalah fenomena yang sering terjadi di pasar saham. Fenomena ini mengacu pada kondisi yang menunjukkan kenaikan harga saham di bulan Januari. Istilah tersebut pertama kali diungkapkan oleh seorang bankir asal Amerika pada 1942, yaitu Sidney Wachtel.

Menurut pengamatannya, sejak tahun 1925, harga saham-saham di bursa saham AS cenderung mengalami peningkatan setiap bulan Januari. Hal ini berlaku terutama pada saham-saham small caps dengan kapitalisasi pasar kecil. Sementara itu, kenaikan harga saham pada umumnya terjadi sebelum pertengahan sampai akhir bulan Januari.

Baca juga: 6 Investasi Pemula yang Aman dengan Modal Kecil, Dijamin Cuan!

Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Rozeff dan Kinney mendapati bahwa tingkat pengembalian saham selama bulan Januari mampu mencapai 5 kali lipat tingkat return pada bulan-bulan lainnya, terutama untuk saham-saham yang termasuk dalam kategori small caps. Temuan tersebut diperoleh setelah dilakukan analisis terkait data pergerakan saham AS di NYSE mulai dari tahun 1904 sampai 1974.

Bagaimana dengan fenomena musiman tersebut yang terjadi di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, IHSG mencatat ada tujuh kali kenaikan harga saham yang terjadi pada bulan Januari sehingga probabilitas kenaikan IHSG di bulan Januari mencapai angka 70 persen.

 

Penyebab January Effect

Penyebab January Effect.
Penyebab January Effect.

Meski fenomena ini sudah terjadi secara terus menerus dan selama bertahun-tahun, masih banyak perdebatan dari para ahli tentang penyebab pasti dari January Effect. Namun, ada beberapa teori yang mengemukakan hal-hal berikut sebagai penyebabnya.

1. Alokasi dana investor setelah liburan akhir tahun

Liburan Natal dan Tahun Baru menjadi momentum bagi sebagian orang untuk memperoleh bonus akhir tahun, baik yang berasal dari perusahaan maupun kolega. Dalam hal ini, banyak investor yang juga mengumpulkan dana selama beberapa bulan untuk kemudian dialokasikan ke pasar saham agar dapat memperoleh keuntungan. Inilah yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan permintaan terhadap saham dan kenaikan harga saham.

2. Banyak investor melakukan aksi jual beli

Rata-rata investor akan menjual saham yang mereka miliki pada akhir tahun. Saham-saham yang dijual biasanya adalah saham yang telah mengalami penurunan harga selama tahun tersebut. Hal ini dilakukan agar para investor bisa mengurangi pajak penghasilan. 

Dengan tingginya tingkat penjualan saham, maka harga saham pada akhir tahun akan mengalami penurunan. Namun, harga saham akan kembali naik pada awal tahun berikutnya. Momen ini biasanya digunakan beberapa investor untuk membeli kembali saham yang sudah dijual sehingga menyebabkan kenaikan harga saham.

Baca juga: Mengenal Fenomena Sell in May and Go Away dan Efeknya ke Investasi

3. Pembagian dividen di bulan Januari

Banyak perusahaan yang memiliki agenda pembagian dividen kepada para pemegang saham di bulan Januari. Inilah yang membuat para investor tertarik untuk membeli saham dari perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya permintaan, harga saham perusahaan tersebut otomatis akan mengalami kenaikan.

4. Bias seasonal

Bias seasonal adalah kondisi yang terjadi ketika investor memiliki preferensi yang kuat terhadap saham prospektus. Pada bulan Januari, banyak investor yang optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di tahun yang baru. 

Pada momen ini, para investor cenderung memilih saham yang dianggap mempunyai prospek pertumbuhan yang baik. Inilah yang menyebabkan terjadinya meningkatnya permintaan terhadap saham-saham tersebut sehingga mengakibatkan kenaikan harga saham.

 

Cara Memanfaatkan Fenomena January Effect 

Cara Memanfaatkan January Effect
Cara Memanfaatkan January Effect

Agar dapat memanfaatkan fenomena musiman ini, investor tentu harus memiliki strategi yang tepat. Manfaatkan momen January Effect untuk mengoptimalkan keuntungan dalam berinvestasi dengan beberapa strategi berikut ini.

1. Melakukan pembelian pada bulan Desember atau awal Januari

Pembelian yang dilakukan pada akhir Desember atau awal Januari biasanya dilakukan oleh para investor untuk memanfaatkan kenaikan harga saham yang biasanya terjadi pada bulan-bulan tersebut. 

Dalam momen tersebut, investor bisa memilih apa saja saham yang dinilai memiliki prospek pertumbuhan yang baik, seperti saham perusahaan yang memiliki dividen yang cukup menjanjikan atau saham perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan penjualan yang tinggi.

2. Melakukan pembelian saat harga saham sedang melemah

Selain membeli saham pada bulan Desember atau awal Januari, investor juga dapat memanfaatkan momen January Effect dengan melakukan pembelian saat harga saham sedang turun. 

Pada akhir tahun, banyak saham yang mengalami penurunan karena faktor-faktor tertentu. Misalnya, aktivitas jual-beli saham untuk mengurangi pajak penghasilan atau penurunan tingkat permintaan. 

Kondisi tersebut dapat dipergunakan oleh para investor untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah. Pada awal tahun berikutnya, investor bisa menjual saham tersebut kembali saat harganya mengalami kenaikan.

Baca juga: Memahami Apa Itu Order Book Saham dan Cara Membacanya

3. Diversifikasi

Dengan melakukan strategi yang satu ini, investor bisa membeli berbagai jenis saham dari perusahaan yang sektor dan kapitalisasi pasarnya beragam. Hal tersebut dilakukan agar jika terjadi penurunan harga saham pada satu sektor, investor tidak akan mengalami kerugian besar karena masih ada keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham di sektor lainnya. Dengan begitu, investor bisa mengantisipasi fluktuasi harga saham yang terjadi pada bulan Januari.

4. Menjaga dana cadangan

Selain mengimplementasikan strategi investasi yang tepat dalam memperoleh keuntungan secara optimal, investor juga harus memastikan bahwa mereka dana cadangan yang mereka miliki cukup untuk mengantisipasi fluktuasi harga saham yang akan terjadi pada bulan Januari. Dengan demikian, investor bisa tetap bertahan di pasar saham sambil menunggu kenaikan harga saham. 

Baca juga: Window Dressing adalah: Definisi, Fungsi, Cara Kerja, dan Contohnya

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu January Effect, apa saja penyebab yang memungkinkan terjadinya fenomena tersebut, serta bagaimana cara memanfaatkan momentum ini untuk memperoleh keuntungan yang optimal atau menekan angka kerugian yang mungkin terjadi.

Penting untuk diingat bahwa sama seperti fenomena musiman lainnya di pasar saham, misalnya Window Dressing, fenomena January Effect juga tidak selalu pasti terjadi setiap tahun sehingga investor tidak bisa sepenuhnya bergantung pada fenomena tersebut.

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi saham, namun belum berani untuk terjun langsung ke pasar modal, jangan khawatir! Saat ini, kamu bisa berinvestasi saham secara praktis dan aman melalui aplikasi investasi BMoney. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp10 ribu dan dengan sistem keamanan yang terjamin. Yuk, download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!